Sinopsis C- Drama : My Heroic Husband Episode 3 part 2

 


Original Network : Tencent Video, iQiyi

Penjaga Geng dan Ning Yi menangkap si provokator dan mengintrogasinya. Mereka ingin mengetahui, siapa yang telah menyuruh si provokator untuk datang ke toko, memperkeruh suasana, dan membuat keributan. Tapi si provokator tidak mau memberitahu. Jadi Ning Yi pun menggunakan sedikit kekerasan untuk membuatnya bicara, dia memelintir tangan si provokator ke belakang.

Aku bilang, aku bilang, aku bilang, kata si provokator, menyerah. Tuan Muda Sulung Su yang memerintahku datang untuk membuat keributan, katanya, memberitahu.

Kalau begitu, kamu beritahu dia, jika dia masih berani membuat keributan, yang berikutnya adalah dia, tegas Ning Yi. Lalu dia mematahkan tangan si provokator.


Setelah itu, dengan sikap tenang, Ning Yi berjalan pergi. Carikan dokter untuknya, perintahnya. Dan Penjaga Geng tertegun.


Malam hari. Para akuntan berkumpul untuk menghitung kerugian hari ini. Tapi anehnya, setelah semua uang dihitung dan pembukuan dicek, sama sekali tidak ada kerugian, malahan mereka mendapatkan keuntungan lebih dari 15 ribu tael. Dan semuanya merasa terkejut, kecuali Su Taner, dia bersikap sangat tenang. Lalu Su Wenxing menuduh kalau para akuntan pasti ada salah menghitung.


Meskipun ada rintangan dalam peresmian toko hari ini, namun telah ditangani dengan baik. Kain awan senja yang dipesan oleh Gubenur Zhang dan Hakim Daerah Xu, aku sudah mengambil dari gudang dan meminta orang untuk mengantarnya, kata Su Taner, menjelaskan.

Bagus, puji Su Yu, puas.


Dengan sikap sok baik, Su Zhongkan mengomentari kalau cara Su Taner memperoleh uang ini, tidak sesuai dengan ajaran Keluarga Su mereka. Pengusaha yang mengejar keutungan dapat dimaklumi, tapi Keluarga Su mereka, dari dulu selalu suka berbuat kebajikan dan beramal, harga kain selalu wajar. Namun sekarang, demi mendapatkan keuntungan, Su Taner malah sampai menaikkan harga tiga kali lipat. Walaupun ini karena terpaksa, tapi Su Taner telah melanggar ajaran leluhur.

Sebelum Su Taner sempat membalas, Ning Yi berbicara duluan. Menaikkan harga adalah ideku, tidak ada hubungannya dengan Taner, katanya, melindungi Su Taner. Aku juga tidak terpikirkan, kain yang dikembangkan oleh istriku begitu bagus, keterampilannya sangat bagus. Jadi, tiba-tiba muncul ide untuk meningkatkan harga kain. Mohon Kakek memakluminya, jelasnya dengan sikap hormat kepada Su Yu.


Dengan sikap sok baik seperti Ayahnya, Su Wenxing mengomentari kalau Ning Yi dan Su Taner telah menghancurkan reputasi Keluarga Su yang sudah susah payah dibangun, jadi cepat atau lambat, Keluarga Su akan hancur karena mereka. Sebab mereka berdua menaikkan harga sesuka hati dan masih bersikap angkuh.

Harganya wajar atau tidak, akan diketahui setelah dihitung, kata Ning Yi dengan percaya diri. Dan para akuntan pun mulai menghitung.


Hasil perhitungan, harga rata- rata kain perpotong pas 1500 koin, tidak ada perbedaan dengan nilai normalnya. Mengetahui itu, Su Zhongkan dan Su Wenxing sangat bingung, kenapa bisa begitu.

Ini sebenarnya adalah masalah probabilitas dalam aritmatika. Ada sekitar 210 ribu orang di Jiang Ning selama ada lebih dari sepertiga dari mereka berpartisipasi dalam acara kami, kemudian membagi rolet menjadi tujuh bagian yang sama, maka harga rata-rata akhir yang didapatkan kira-kira adalah 1500 koin, kata Ning Yi, menjelaskan kepada semuanya. Ini sebenarnya adalah perjudian, namun memanfaatkan kesukaan pelanggan akan diskon dan keramaian, tidak terlalu memungkinkan bisa gagal bertaruh, jelasnya sambil menatap Su Yu dengan bangga.


Kedengarannya sangat menarik, puji Su Yu sambil tertawa senang.  Hari ini beberapa temanku juga diajak untuk Pindaodao.  Berhubung tidak menaikkan harga, berarti tidak melanggar ajaran leluhur keluarga Su, jelasnya, penuh pengertian. Taner, Yi baru datang ke Kediaman Su, masih banyak hal yang dia tidak paham, kamu harus banyak membantunya. Ilmu berbisnis sangat luas. Kamu harus belajar baik-baik dari paman kedua dan juga kakak sulungmu. Jangan sombong dan berpuas diri, katanya, menasehati Su Taner. Dan mendengar itu Su Zhongkan serta Su Wenzing, mengangkat dagu mereka serta bersikap sombong.

Taner paham, kata Su Taner dengan patuh.

Su Yu sangat puas dengan sikap patuh Su Taner dan hasil kerjanya hari ini. Jadi dia tertawa. Lalu dia pergi untuk beristirahat.


Setelah Su Yu pergi, Su Taner dan Ning Yi menatap Su Wenxing sambil tersenyum penuh kemenangan. Dan Su Wenxing berwajah muram.

Su Zhongkan merasa sangat kesal pada kejadian hari ini. Dan Su Wenxing menenangkannya untuk jangan panik, sebab dia adalah satu- satunya pria dari generasi ketiga Keluarga Su, sementara Su Taner hanyalah perempuan saja. Juga dia sangat yakin, kalau Su Yu berpihak padanya, sebab Su Yu saja sampai menyuruh Su Taner untuk belajar dari mereka. Mendengar itu, Su Zhongkan menyuruh Su Wenxing untuk mengambil air. Dan Su Wenxing merasa bingung, untuk apa air.


Aku ingin periksa apakah darah kita menyatu, untuk memastikan kamu adalah anak kandungku, jelas Su Zhongkan sambil menghela nafas capek. Kenapa aku bisa melahirkan anak sebodoh kamu? bentaknya, kesal. Lalu dia mengibaskan pakaiannya dan pergi.



Su Taner dan Ning Yi berdiskusi tentang masalah atap yang bocor. Mereka sama- sama berpikir kalau kejadian tersebut pasti karena ulah Keluarga anak kedua, sebab Keluarga anak kedua ingin merebut stempel pemimpin.

Sayangnya, sekarang tidak ada bukti apa pun, kata Su Taner, merasa tidak berdaya.

Bukti? Berandalan itu adalah seorang saksi. Lagi pula, kita juga menemukan sebuah bukti fisik, kata Ning Yi sambil tersenyum percaya diri. Dia telah menemukan bukti yang menunjukkan siapa pelaku perusak atap.


Ternyata pelaku perusak atap adalah Sun Erhu. Ning Yi dan Penjaga Geng telah mengecek, jejak kaki Erhu sama dengan jejak kaki yang ditemukan digudang kain. Namun sekarang, dia yakin kalau Erhu telah menghapus jejak kaki digudang kain, jadi mereka tidak mungkin melapor kepada Su Yu. Maka dari itu, Ning Yi berpendapat bahwa lebih baik mereka memelihara Erhu saja dulu. Daripada mereka menakuti Erhu sekarang, lalu Erhu menjadi waspada, lebih baik mereka bertindak sesuai dengan perkembangan situasi. Lagian sudah jelas kalau Erhu adalah pengkhianat. Juga mereka bisa memanfaatkan Erhu untuk mencari tahu pergerakan Keluarga anak kedua.


Mendengar strategi Ning Yi, Su Taner merasa kagum padanya dan juga berterima kasih padanya, karena Ning Yi telah menyelamatkannya.

Selama ribuan tahun, tidak mudah bagi seorang wanita untuk sukses dalam karier. Hanya saja, mereka, kalian, semuanya tidak menyerah, kata Ning Yi, menyemangati Su Taner.

Tidak menyerah? gumam Su Taner, sedih. Sebab selama ini, sebagai perempuan, dia selalu menerima kritikan.


Ning Yi kemudian berdiri dan mengulurkan tangannya kepada Su Taner. Melihat itu, Su Taner merasa bingung, ada apa. Dan Ning Yi menjelaskan bahwa hari ini dia telah membantu Su Taner mendapatkan begitu banyak uang, jadi dia meminta komisinya.

Kamu berusaha begitu keras untuk membantuku, untuk mendapatkan uang? tanya Su Taner, tidak menyangka.


Aku juga tidak boleh menyerah. Lagi pula, aku juga tidak meminta banyak, lima ratus tael sudah cukup, balas Ning Yi, tanpa rasa sungkan.

Mendengar itu, Su Taner terdiam. Perasaan baik yang dimilikinya untuk Ning Yi langsung lenyap begitu saja.


Xiao Chan dan Penjaga Geng menghitung. Lalu mereka menatap Ning Yi dengan aneh, karena permintaan Ning Yi terlalu berlebihan. 500 tael sudah hampir mendekati gaji selama dua tahun. Tapi Ning Yi merasa kalau ini nilai yang wajar, karena dia telah membantu Su Taner mendapatkan keuntungan 15 ribu tael hari ini, jadi jika mereka tidak mau memberikan 500 tael padanya, berarti mereka terlalu pelit.

Chan, minta bendahara untuk mengambil uang untuknya, kata Su Taner, membuat keputusan.

Terima kasih telah mengabulkannya, Istriku, kata Ning Yi sambil tersenyum serta memberikan hormat. Lalu dia pamit dan pergi.

Nona terlalu baik terhadap tuan menantu, keluh Xiao Chan, tidak senang dengan sikap matre Ning Yi.

Ini sama dengan gajiku untuk 28 tahun, gumam Penjaga Geng, merana.


Bawahan Su melapor kepada Su Boyong tentang kejadian hari ini, juga dia memuji performa Ning Yi yang cukup lumayan. Mendengar itu, Su Boyong mendengus, menurutnya, Ning Yi hanya memamerkan kemampuannya untuk sesaaat saja. Dan si Bawahan Su pun diam.

Beri perintah kepada Penjaga Geng, beritahu dia apa yang harus dilakukannya, perintah Su Boyong.

Baik, jawab si Bawahan Su dengan patuh.


Ning Yi berbaring ditempat tidur dengan nyaman dan menulis sebuah novel percintaan berjudul Tuan Menantu Arogan Jatuh Cinta Padaku.


Selesai menulis novel, Ning Yi ingin pergi untuk berjalan- jalan diluar dan berbelanja. Tapi Penjaga Geng menangkapnya, karena Ning Yi tidak boleh meninggalkan kediamaan, tanpa persetujuan Su Taner. Dan Ning Yi pun menyuap Penjaga Geng menggunakan novel percintaan yang barusaja ditulisnya secara khusus untuk Penjaga Geng.


Untuk memastikan kalau novel itu memang bagus, Penjaga Geng pun membacanya. Dan saat dia membaca novel itu, dia merasa sangat tertarik sambil terus tersenyum- senyum sendiri saat membacanya. Lalu Ning Yi merebut novel tersebut, dan Penjaga Geng mengeluh, karena dia belum selesai baca.


Tidak boleh membaca terlalu banyak, nanti kamu tidak bisa melepaskannya. Bukankah nona memintamu untuk mengawasiku? Bagaimana jika aku kabur saat kamu tidak fokus karena membaca buku? tanya Ning Yi secara sengaja, memancing Penjaga Geng untuk mengizinkannya keluar.

Aku ikut denganmu saja, jawab Penjaga Geng, tanpa berpikir. Lalu dia langsung berlari ke dekat gerbang.

Tanpa sepengetahuan nona, tuan menantu tidak boleh meninggalkan kediaman, sindir Ning Yi secara halus.

Mendengar itu, Penjaga Geng langsung membukakan pintu gerbang. Aku sudah menyetujuinya, katanya, mengizinkan. Dan Ning Yi tersenyum puas.


Ning Yi dan Penjaga Geng berjalan- jalan bersama, mencobai berbagai makanan dipasar, membeli berbagai barang- barang unik, mengelilingi berbagai tempat sesuai yang tertulis diberbagai buku wisata.


Apakah kamu tahu masih ada apa yang lebih seru untuk dimainkan di Kota Jiang Ning? tanya Ning Yi, meminta pendapat Penjaga Geng.

Mendengar itu, Penjaga Geng menatap Ning Yi dengan penuh makna. Kamukamu ingin main apa? tanyanya, memastikan.


Kamu jangan berpikiran yang aneh-aneh, kita adalah orang baik-baik, kata Ning Yi, memperingatkan Penjaga Geng.

Oh…” kata Penjaga Geng, tidak percaya.


Penjaga Geng membawa Ning Yi ke Teater Xinmen atau tempat hiburan khusus bagi para pria untuk bersenang- senang dengan wanita.

Bukankah ini masih adalah itu? tanya Ning Yi dengan gugup. Lalu dia menatap Penjaga Geng. Lagi pula sudah datang, ini saja, katanya, memutuskan untuk mencoba masuk ke dalam sana.


Yuan Jiner, pemain musik. Lagu yang dimainkannya sangat enak sekali didengar, dan dia juga cukup populer di Teater Xinmen.


Madam Bos melihat kedatangan Ning Yi. Melihat kantong uang Ning Yi sangat tebal, dia langsung mendekati Ning Yi dan menawarkan pelayanan. Dan Ning Yi puas dengan sikapnya, tapi dia hanya ingin mendengarkan lagu saja, dan tidak membutuhkan wanita. Mengetahui itu, Madam Bos tertawa mengerti.

Mari, Tuan, silakan, kata Madam Bos dengan ramah, mempersilahkan Ning Yi untuk duduk ditempat yang bagus supaya bisa mendengarkan musik lebih baik dan bisa bersantai.

Erhu kebetulan berada Teater Xinmen juga. Melihat kedatangan Ning Yi, dia tersenyum penuh arti. Lalu dia pergi mencari Su Wenxing dan melapor kepadanya. Mengetahui itu, Su Wenxing sangat bersemangat untuk menangkap basah Ning Yi.

Su Wenxing pulang dan melaporkan tentang Ning Yi kepada Su Yu, dan dia mempersilahkan Su Yu untuk mengecek sendiri kebenarannya.

Su Taner dipanggil menghadap. Dan ketika dia datang ke hall, Su Wenxing langsung memanas- manasi nya.

Adik, tidak terpikirkan tangan Ning Yi memeluk pinggang Jiner naik ke lantai atas bersama. Di lantai atas teater ini semuanya adalah ruang VIP yang tertutup. Ruangan ini sangat bersifat pribadi, kata Su Wenxing, menceritakan dengan agak melebih- lebihkan kejadian sebenarnya.


Kakak Sulung menceritakannya dengan begitu detail, seperti melihatnya dengan mata kepala sendiri, balas Su Taner, menggali lubang untuk Su Wenxing.

Dengan bodohnya, Su Wenxing masuk ke dalam lubang yang Su Taner gali. Aku memang melihatnya dengan mata kepalaku sendiri Ning Yi begitu konyol, merusak nama baik keluarga, katanya.


Mendengar itu, Su Taner tersenyum puas, dan Su Yu langsung menatap Su Wenxing. Kamu melihatnya dengan mata kepala sendiri? Jadi, kamu pernah pergi ke tempat seperti itu? tanyanya.

Tidak, tidak, tidak, kata Su Wenxing sambil menampar dirinya sendiri dengan pelan. Aku terlalu emosi hingga menjadi linglung. Bawahanku yang melihatnya, jelasnya, membela diri.


Su Yu kemudian memutuskan supaya masalah ini, Su Taner urus sendiri. Dan Su Taner mengerti, lalu dia pamit dan pergi.

Chan, panggil beberapa pengawal untuk ikut aku ke Teater Xinmen, perintah Su Taner. Dan Xiao Chan mengiyakan.

Diteater Xinmen. Ning Yi sudah mabuk berat. Dia bermain musik dan bernyanyi dengan keras, mengabaikan setiap orang disekitarnya.

Kekasihku belum berbicara

Aku mengangkat kepalaku dulu

Memanggilnya nona dengan hormat

Menyimaknya dengan baik-baik

Kita berdua datang ke sini untuk menaklukkan ombak

Dulu tuan menantu kami pernah dipukul oleh penjahat, otaknya sudah bermasalah, kata Penjaga Geng, menjelaskan kepada Jiner dan Madam Bos yang merasa bingung dengan lagu yang Ning Yi nyanyikan.


Lalu Ning Yi menjerit dengan keras dan berhenti bernyanyi. Kemudian Madam Bos langsung mendekatinya sambil tersenyum serta meminta hadiah. Dan tanpa sadar, Ning Yi memberikan seluruh uangnya sebagai hadiah. Menerima itu, Madam Bos merasa sangat puas sekali.

Terima kasih, Tuan Ning. Suara Tuan Ning bagus sekali, puji Madam Bos dengan senang. Jiner, cepat tuangkan arak untuk Tuan Ning, perintahnya.


Jiner menurut. Dia mengambil arak dan ingin menuangkannya ke dalam gelas Ning Yi, tapi tanpa sengaja, dia malah menumpahkan arak tersebut ke pakaian Ning Yi. Untungnya Ning Yi sangat mabuk, jadi dia tidak marah.

Kemudian Madam Bos dan Jiner pun berniat untuk melepaskan pakaian Ning Yi yang basah dan menukarnya. Sialnya, tepat disaat itu, Su Taner datang.


Istriku? Kamu juga sudah datang? sapa Ning Yi sambil tersenyum. Duduk di sini. Lagu ini juga dipersembahkan untukmu, ajaknya.

Tanpa mengatakan apapun, Su Taner memberikan tanda kepada pengawal untuk membawa Ning Yi. Lalu dia berjalan pergi duluan.

Karena terlalu mabuk, Penjaga Geng tertidur dimeja. Dan ketika dia terbangun, dia merasa bingung, kenapa ruangan kosong.

Kenapa tidak ada orang? gumam Penjaga Geng, lalu dia meminum sisa arak yang ada dimeja.


Malam hari. Diruangan hall. Penjaga Geng mengaku bersalah dan meminta Su Yu untuk menghukumnya. Sementara Ning Yi masih sangat mabuk dan belum sadar, jadi dia terus berbicara sembarangan dan menyanyi- nyanyi.


Tidak terpikirkan menantu ini baru berjasa sedikit saja, sudah melakukan hal yang begitu menyakiti Taner. Ini terlalu…” komentar Menantu Yao, kecewa.

Ning Yi ini adalah suami Taner, takutnya Taner tidak rela. Bagaimana kalau begini saja? Berikan dia surat cerai, lalu usir dia, kata Su Zhongkan, berpendapat. Mendengar itu, Su Taner merasa panik.

Akhirnya, Su Yu membuat keputusan. Karena ini adalah urusan pribadi keluarga Su Taner, maka Su Taner yang akan memutuskan harus bagaimana. Mendengar itu, Su Taner merasa lega.

Kakek, mengingat Ning Yi berjasa dalam peresmian toko baru, jangan usir dia, pinta Su Taner. Lebih baik menghukumnya untuk introspeksi diri di rumah selama beberapa hari, lalu antar dia ke Sekolah Kebajikan Pria, tambahnya supaya yang lain tidak bisa mengkritik lagi.

Baik. Lakukan seperti itu saja, kata Su Yu, setuju, sambil memukul meja. Lalu dia pergi duluan.

Kebajikan Pria? Baik, gumam Ning Yi dalam keadaan masih mabuk. Lalu dia mulai bernyanyi lagi.


Sekolah Kebajikan Pria

Disana, para murid pria diajarkan oleh Guru untuk menghormati orang tua, mendidik dan mencintai anak, memiliki teknik yang baik dalam membina rumah tangga, mencintai istri tanpa keegoisan, bisa memasak, dan melakukan pekerjaan rumah tangga. Istri menjauh dari dapur, suami menyapu aula. Istri bangun siang, suami sudah selesai memasak sup.



Dia adalah Ning Yi, menantu keluarga Su, kata Guru, memperkenalkan Ning Yi kepada semuanya yang berada didalam kelas. Dosa yang dia perbuat terlalu berat. Sungguh membuat orang sulit untuk mengatakannya. Kalian semua harus menjadikan ini sebagai pelajaran, urus diri kalian masing-masing, jelasnya, menjadikan Ning Yi sebagai contoh buruk.

Mendengar itu, Ning Yi diam dan menatap papan sekolah dengan wajah terbengong.

Post a Comment

Previous Post Next Post