Sinopsis C-Drama : Cute Programmer Episode 21


 


Sinopsis C-Drama : Cute Programmer Episode 21



Yi Ming mengantarkan Lu Li hingga rumah dan menemani hingga Yi Cheng kembali. Yi Cheng kelihatan sangat khawatir dan menanyakan keadaan Lu Li. Yi Ming memberitahu kalau Lu Li hanya menderita beberapa luka lecet dan sudah ke rumah sakit tadi. Setelah mendengar Lu Li baik-baik saja, Yi Cheng bertanya lagi dengan kesal, kenapa Lu Li malah memberitahu Yi Ming dan tidak memberitahunya?


“Karena kau hanya fokus dengan Li Man,” jawab Yi Ming dengan nada kesal.

Yi Cheng hendak pergi mencari Lu Li. Yi Ming menahannya karena Lu Li baru saja tidur. Lebih baik mereka bicara. Dia sudah tahu kalau pernikahan Yi Cheng dengan Lu Li dilakukan dengan dasar perjanjian. Baru juga dia bilang begitu, Yi Cheng malah sudah marah mengira Lu Li menceritakan semuanya pada Yi Ming. Yi Ming yang selama ini selalu tenang, sampai kelihatan muak melihat tingkah Yi Cheng. Dia mengatakan itu bukan dengan maksud tertentu. Dia hanya ingin menyuruh Yi Cheng untuk bisa menentukan posisi yang jelas. Jika dia terus memiliki hubungan tidak jelas dengan Li Man, dia hanya akan menyulitkan Lu Li! Yi Cheng membela diri kalau dia hanya membantu membawa Li Man yang tangannya tersiram air panas ke rumah sakit.   


“Kau harus menjelaskannya ke Lu Li. Dia pantas mendapatkan orang yang mencintainya sepenuh hati. Jika kau tidak bisa melakukannya, lebih baik segera melepaskannya.”

“Apa yang tidak bisa ku lakukan? Kenapa seakan-akan aku berbuat salah?” balas Yi Cheng, sengit. “Kau jelas tahu aku tidak punya hubungan apapun dengan Li Man. Selain itu, meskipun orang asing, terjadi hal seperti itu, apakah kau juga tidak peduli?” 

Yi Ming, masih dengan berusaha sesabar mungkin, menjelaskan dia tidak peduli dengan niat Yi Cheng membantu Li Man berdasarkan simpati atau alasan lain, yang dia tidak inginkan adalah Lu Li menjadi korban dari hubungan mereka. Dia peduli karena dia bukan hanya sahabat Yi Cheng, tapi juga teman Lu Li. Setelah menyampaikan pesannya, Yi Ming pun pamit pergi.


Sekarang, hanya tinggal Yi Cheng yang harus bertindak. Bergerak dan mendengarkan nasehat Yi Ming, atau tetap pada sikapnya sekarang.




Yi Cheng menunjukkan sedikit perubahan. Pagi-pagi, dia sudah pergi membelikan sarapan untuk Lu Li. Dia juga menanyakan kondisi Lu Li dan hendak menjelaskan alasannya kemarin tidak menjawab telepon Lu Li. Sayangnya, Lu Li menunjukkan sikap dingin. Dia tidak mau mendengarkan penjelasan Yi Cheng, soalnya mereka kan sudah berjanji tidak akan mencampuri urusan pribadi. Dia juga tidak memberitahu alaasannya kemarin menelepon Yi Cheng berulang kali. Dia tidak mau makan sarapan yang sudah dibelikan Yi Cheng dan pergi keluar rumah tanpa mau diantarkan Yi Cheng.



Lu Li pergi ke tempat Xiaoqi. Hari ini, dia membantu Xiaoqi untuk menikahkan MOMO dengan kucing jantan yang bernama Tianqi. Setelah proses pernikahan selesai, Xiaoqi mengirim pesan pada si pemilik Tianqi. Selesai Xiaoqi mengirim pesan, Lu Li memberikannya kabar mengejutkan.


“Aku hamil,” beritahu Lu Li.


Xiaoqi kaget. Sangat kaget! Sejak kapan mereka…? Lu Li menjawab kalau hari itu Yi Cheng dalam keadaan mabuk dan tidak ingat mereka melakuaknnya. Xiaoqi mana terima alasan begitu dan menyuruh Lu Li memberitahukannya pada Yi Cheng. Lu Li tidak mau, soalnya waktu itu Yi Cheng menganggapnya sebagai Li Man (ini Lu Li beneran salah paham). Dan dia tidak ingin mempermalukan diri sendiri. Xiaoqi sangat-sangat marah. Lu Li malah bilang kalau dia rela.

Xiaoqi semakin nggak habis pikir dengan kebodohan Lu Li.


“Benar. Makanya, aku tidak ingin bertindak bodoh lagi,” ujar Lu Li.

“Jadi, kau berencana menyerah terhadap Jiang Yi Cheng?”

“Setiap kali aku mengetahui dia bersama Li Man, aku sangat sedih. Namun, asalkan dia memperlakukanku sedikit lebih baik, aku tak bisa menahan diri untuk memaafkannya. Karena kupikir dia peduli padaku. Sampai kemarin… saat aku melihatnya dan Li Man di rumah sakit, aku tiba-tiba baru mengerti, aku selalu menipu diriku sendiri. Ada beberapa orang, beberapa perasaan, tidak bisa digantikan hanya mengandalkan pengalaman dan waktu. Kali ini aku bertaruh, tetapi aku kalah taruhan.”



Xiaoqi sangat sedih mendengar ucapannya. Dia meralat kalau Lu Li bukan kalah taruhan, tapi salah bertaruh. Jiang Yi Cheng tidak layak untuknya. Makanya, dia setuju jika Lu Li menyerah sekarang untuk menghentikan kerugian. Namun, entah apapun keputusan yang Lu Li akan ambil, dia akan memihaknya. Palingan, mereka hanya akan membesarkan anak bersama.

“Terimakasih, Xiaoqi,” tulus Lu Li.

--




Yi Cheng menghabiskan waktu dirumah sendirian. Dia sebenarnya mengkhawatirkan Lu Li yang terluka tapi malah pergi keluar. Makanya, dia menelepon Lu Li dan bilang ingin menjemputnya. Lu Li menolak soalnya dia akan menginap di rumah Xiaoqi. Xiaoqi yang mendengar Lu Li sedang bicara dengan Yi Cheng, langsung merebut hapenya dan dengan ketus menyuruh Yi Cheng untuk tidak menganggu mereka lagi ke depannya.

Yi Cheng bingung. Sangat bingung dengan sikap aneh Lu Li dan sikap ketus Xiaoqi. Namun, dia nggak mencoba mencari tahu dan hanya diam menunggu.

--


Lu Li sepertinya sudah menentukan keputusannya. Hari ini, dia memberikan hadiah untuk Shutian, Renxun dan Lei. Setelah memberikan hadiah, dia meminta izin cuti tanpa memberitahukan alasannya. Dia sebenarnya ingin meminta izin pada Yi Ming, tapi Yi Ming tidak ada di kantor, makanya dia meminta izin pada Yi Cheng.


Yi Cheng sangat bingung dengan sikap dingin Lu Li padanya yang masih belum berakhir. Tapi, sama seperti kemarin, dia masih bersikap santai dan tidak mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Meskipun tidak mengerti sikap Lu Li, dia masih saja perhatian pada Lu Li secara diam-diam. Hari ini adalah hari pengumuman kompetisi NetFalse dan Lu Li berhasil mendapatkan juara pertama. Yi Cheng sangat senang mendengarnya dan menyuruh Yi Ming untuk merahasiakannya dari semua orang karna dia ingin memberitahu Lu Li duluan.



Yi Ming mengira kalau Lu Li dan Yi Cheng sudah berbaikan, makanya dia merasa senang. Masalahnya, Yi Cheng merasa kalau dia dan Lu Li tidak ada masalah apapun. Dia menduga sikap aneh Lu Li mungkin karena dia masih terkejut setelah mengalami kecelakaan. Yi Ming menyarankan agar Yi Cheng menjelaskan semuanya pada Lu Li termasuk mengenai proyek Xuan Zhong Ji agar Lu Li senang. Yi Cheng menyuruhnya tidak khawatir karna dia punya rencana sendiri.




Lu Li pergi ke rumah keluarga Yi Cheng. Dia menemani Ny. Cheng untuk merangkai bunga. Hasil rangkaiannya sangat bagus jika dibandingkan pertama kali. Terlihat jelas kalau selama ini dia berusaha sebaik mungkin untuk menjadi istri yang baik untuk Yi Cheng dan menantu yang baik untuk keluarga Jiang. Ny. Cheng sangat menyanyanginya dan mulai berandai-andai jika dia punya cucu. Lu Li merasa sedih mendengarnya karena dia sudah mempunyai keputusan lain. Dia ingin tahu apa nama cucu yang ingin Ny. Cheng berikan jika dia punya anak? Ny. Cheng dengan semangat menjawab kalau dia akan mencari namanya di buku nama anak yang dimilikinya. Memikirkannya saja sudah membuatnya amat sangat bersemangat.

--


Yi Cheng sudah pulang ke rumah. Dia melihat diatas meja tamu ada kotak hadiah yang sedari tadi Lu Li bawa saat berada di kantor. Awalnya dia mengira itu hadiah untuknya, tapi sampai sekarang, Lu Li masih belum memberikannya padanya. Berbeda dengan tadi pagi dimana Lu Li bersikap sangat dingin, sekarang Lu Li bersikap sangat baik seperti biasa.



Dia sudah menyiapkan banyak makanan untuk Yi Cheng dan salah satunya adalah udang tumis. Yi Cheng khawatir soalnya Lu Li alergi seafood. Tapi Lu Li tidak mempermasalahkannya karena itu makanan kesukaan Yi Cheng. Dia meminta Yi Cheng untuk mencobanya. Dan hasilnya sangat enak.



Yi Cheng semakin terharu saat tahu Lu Li selama ini belajar memasak untuknya. Salah satu masakan yang paling ingin dikuasainya adalah tumis udang. Meskipun dia alergi terhadap seafood, tetapi dia selalu saja berlatih memasak tumis udang, mencobanya dan menahan rasa gatal alerginya. Yi Cheng mengomentari Lu Li yang bodoh karena ada banyak cara untuk menyenangkan orang lain, tapi dia memilih cara tersulit.


“Benar. Aku ini memang cukup bodoh. Hal ini pada dasarnya sudah salah. Kau suka seafood, aku alergi seafood. Kita sama sekali tidak berada di frekuensi yang sama. Tidak peduli betapa kerasnya aku berusaha, ini adalah fakta yang tidak bisa diubah.”


Ucapan Lu Li membuat Yi Cheng jadi nggak enak hati. Dia bilang kalau Lu Li tidak harus memasak jika alergi. Toh, udang tidak hanya harus dimakan di rumah. Yang terutama, Lu Li bukanlah koki tapi seorang programmer. Lu Li tertawa dan berujar kalau Yi Cheng tidak perlu menghiburnya dan juga dia sudah sering merepotkan Yi Cheng di perusahaan.

Yi Cheng tidak merasa Lu Li merepotkannya sama sekali. Ah, mumpung Lu Li membahasnya, dia ingin menyampaikan kalau Lu Li mendapatkan peringkat pertama dalam kompetisi NetFalse dan bisa kembali ke Xuan Zhong Ji sebagai programmer utama.

“Itu bagus. Kerja keras teman-teman tidak sia-sia,” respon Lu Li, datar.


Respon yang tidak diduga oleh Yi Cheng. Dia merasa ada yang aneh dengan Lu Li. Bukankah seharusnya dia merasa bahagia?

“Mungkin dulu akan lebih senang. Sekarang sudah tidak penting.”

“Kenapa?”

“Aku berencana keluar dari perusahaan,” beritahu Lu Li.

“Apakah kau sedang bercanda denganku. Bukankah waktu itu demi bertahan di perusahaan kau baru menikah denganku?”


“Ehm. Kita bercerai saja,” lanjut Lu Li, tersenyum. Senyuman yang terlihat sangat sedih.



Namun, Yi Cheng tidak menyadari kesedihan dibalik senyuman itu. Waktu serasa berhenti. Yi Cheng tidak tahu harus merespon seperti apa. Dia baru tersadar begitu Lu Li pergi keluar apartemen sambil membawa kotak hadiah yang ada di meja tamu. Tanpa menunggu, Yi Cheng mengejar Lu Li yang sudah turuan dengan lift. Dia berlari secepat mungkin menuruni tangga untuk mengejar Lu Li, namun, saat terkejar, dia melihat Lu Li masuk ke dalam mobil Yi Ming dan pergi.


Lu Li yang mengajak Yi Ming bertemu untuk memberikan hadiahnya. Dia hendak memberikannya tadi saat di kantor, tapi Yi Ming tadi nggak ada. Yang dia berikan adalah gelas keramik yang cocok digunakan untuk minum kopi. Yi Ming sangat suka dengan hadiahnya, tapi, apa alasan Lu Li memberikannya hadiah? Lu Li menjawab kalau dia hanya ingin berterimakasih. Sejak dia masuk ke perusahaan, Yi Ming selalu menjaganya.


Yi Ming menjelaskan kalau dia menjaga Lu Li awalnya karena Lu Li bilang adalah penggemarnya. Tapi, akhirnya, perlahan-lahan dia menyadari kalau Lu Li cerdas, optimis, berempati dan sangat menyukai pemograman. Setiap kali melihatnya, dia jadi teringat dirinya saat baru mulai merintis bisnis. Dia memuji kelebihan Lu Li adalah dia gigih.


“Namun… dalam hal perasaan, kegigihan dua orang, barulah cinta. Kegigihan satu orang, hanyalah sebuah bencana,” ujar Lu Li, terdengar sedih.


Yi Ming jadi khawatir mendengarnya begitu sentimental. Lu Li tidak mau jujur dan beralasan kalau dia hanya mengungkapkan perasaan, bukan sentimental. Yi Ming menebak kalau Lu Li dan Yi Cheng bertengkar lagi, tapi Lu Li meralat kalau mereka hanya berpeda pendapat. Sebagai sahabat Yi Cheng, Yi Ming berusaha membantu Yi Cheng. Dia bilang pada Lu Li kalau dalam hal pekerjaan, Yi Cheng sangat pintar. Namun, dalam hal perasaan, Yi Cheng masih kurang matang. Jadi, jika terjadi sesuatu di antara mereka, dia sarankan mereka mencari waktu dan membicarakannya baik-baik. Lu Li tidak mendengarkan sarannya dan mengalihkan topik dengan menyuruh memesan makanan.



Selesai makan malam bersama, Yi Ming mengantarkan Lu Li pulang. Yi Cheng masih menunggunya dan tidak makan sedikitpun. Yi Cheng sangat salah paham. Hanya melihat Lu Li masuk ke dalam mobil Yi Ming sekali, dia sudah menduga ada hubungan diantara keduanya (bayangkan perasaan Lu Li yang melihat Yi Cheng bersama Li Man berulang kali). Dia masih mengira ucapan Lu Li dulu, yang mengaku sebagai fans Yi Ming adalah benar. Dia menuduh Lu Li menyukai Yi Ming. Jika begitu menyukai Yi Ming, kenapa dulu membawa proposal kecocokan mereka berdua dan mengajaknya menikah. Apa dia ingin mempermainkan perasaan mereka?

“Ini yang kau pikirkan setelah memikirkannya begitu lama?” tanya Lu Li, kecewa.

“Karena aku tidak bisa memikirkan alasan lainnbya.”


Raut wajah Lu Li menunjukkan betapa dia sedih dengan prasangka Yi Cheng padanya. Dia jujur kalau dia awalnya nggak mau menjelaskan apapun pada Yi Cheng, tapi Yi Ming adalah orang baik dan dia tidak mau karena dirinya hubungan Yi Cheng dan Yi Ming rusak. Dengan lantang, dia menegaskan kalau hubungan dia dan Yi Ming hanya teman, tidak lebih. Dan dia punya alasan sendiri untuk meminta bercerai.

Lu Li tidak mau memberitahu alasannya dan mulai memberitahu Yi Cheng apa saja yang harus dibawanya besok ke kantor catatan sipil untuk syarat perceraian mereka. Dia sudah menyiapkan hal lainnya. Yi Cheng menolak untuk bercerai. Tapi, saat ditanya alasanya, dia nggak mampu jujur kalau dia mencintai Lu Li. Dia malah membuat alasan kalau perjanjian mereka adalah menikah selama 1 tahun dan waktunya masih belum tiba.

“Lagipula, cepat atau lambat harus bercerai, kau jangan menghabiskan waktuku lagi. Besok siang jam setengah tiga, sampai jumpa di kantor catatan sipil,” ujar Lu Li.

Yi Cheng terdiam membatu.

--

Sinopsis ini dibuat oleh blog : k-adramanov.blogspot.com

Jika Anda membaca sinopsis ini bukan di blog k-adramanov berarti sinopsis ini telah di copy paste.

Tolong laporkan kepada kami : k-adramanov.blogspot.com

 


Dan besoknya, Yi Cheng tidak berani pergi ke kantor. Dia pergi ke lapangan basket untuk melepaskan stress. Mau sekeras apapun dia memikirkan alasan Lu Li meminta bercerai, dia nggak bisa menemukan jawabannya.



Lu Li sudah sangat yakin dengan keputusannya. Setelah membereskan semua pekerjaannya dan barang-barangnya, dia pun memasukkan surat pengunduran diri. Renxun dkk sangat kaget dengan pengunduran diri Lu Li yang sangat mendadak ini.



 Yi Cheng masih terus menyakinkan diri kalau Lu Li tidak akan datang ke kantor catatan sipil. Dia yakin Lu Li mengatakan itu kemarin hanya karena terbawa emosi. Sayang, perkiraannya salah. Yezi meneleponnya dan menyampaikan kalau Lu Li sudah mengurus prosedur penguduran diri sekitar 1 jam yang lalu. Panik dan cemas, Yi Cheng mencoba menelepon Lu Li, tapi nomornya tidak aktif.


Saat Yezi menelepon Yi Cheng tadi, disekitarnya ada Renxun dkk. Mereka ingin tahu reaksi Yi Cheng dengan penguduran diri Lu Li. Yezi menjawab kalau Yi Cheng terdengar terkejut, seolah tidak tahu kalau Lu Li akan berhenti. Ah, mereka langsung menyimpulkan kalau Yi Cheng sudah diputuskan secara sepihak!



Lu Li sudah dari sejam lalu menunggu di kantor catatan sipil. Dia sudah menyiapkan semua berkas dan hanya tinggal menunggu Yi Cheng datang. Yi Cheng sedang dalam perjalanan ke sana. Dia hendak menghentikan Lu Li. Sayang sekali, seolah takdir mempermainkan mereka, Yi Cheng tiba setelah Lu Li pergi semenit yang lalu. Mereka tidak saling bertemu. Dipikiran Lu Li, Yi Cheng mungkin tidak ingin mempertahankan pernikahan mereka lagi.





Tidak menemukan Lu Li, Yi Cheng ke kantor, berharap Lu Li kembali. Sayangnya tidak. Shutian memberitahu kalau Lu Li pergi setelah meletakkan sesuatu di kantor Yi Cheng. Dan yang ditinggalkan oleh Lu Li adalah surat cerai dan surat pengunduran diri yang sudah ditandatangannya. Yi Cheng sangat panik karena dia masih tidak ingin bercerai. Dan untuk pertama kalinya, dia menelepon mertuanya untuk menanyakan mengenai Lu Li. Ny. Huang bingung dengan pertanyaan Yi Cheng soalnya Lu Li tidak ada pulang ke rumah. Dia menyuruh Yi Cheng dan Lu Li untuk datang berkunjung soalnya sejak menikah, belum pernah sekalipun Yi Cheng berkunjung.  Para tetangganya sampai bertanya mengenai rupa menantunya dan bergosip. Yi Cheng mencoba menutupi retaknya rumah tangga mereka dan berbohong akan datang berkunjung dengan Lu Li, nanti sepulang kerja.


Lu Li sekarang berada di rumah Xiaoqi. Xiaoqi mendapat pesan dari Yi Cheng yang bertanya, apakah Lu Li bersamanya? Xiaoqi yang membenci Yi Cheng karena berulang kali menyakiti Lu Li, tidak mau membalas pesannya dan memblokir nomornya. Pada Lu Li, Xiaoqi bertanya alasan Lu Li tidak memberitahu kehamilannya pada Yi Cheng.  Lu Li tidak mau karena dia yakin Yi Cheng tidak akan mau bercerai jika tahu kehamilannya. Yi Cheng adalah orang yang sangat bertanggung jawab. Dan jika tahu dia hamil, Yi Cheng akan terus bertahan di pernikahan ini meskipun terpaksa. Xiaoqi nggak habis pikir karena sudah sampai seperti ini pun, Lu Li masih saja membela Yi Cheng. Lu Li menjawab kalau dia tidak membela tapi memang seperti itulah karakter Yi cheng.


Lu Li ternyata belum memberitahu orang tuanya juga mengenai kehamilannya. Dia hanya akan memberitahu perceraian mereka, dan baru mencari waktu yang tepat untuk memberitahu kehamilannya. Lu Li juga sudah memutuskan akan pergi merantau keluar kota, Chongqing. Xiaoqi nggak setuju soalnya Chongqing sangat jauh dan Lu Li adalah wanita. Lu Li menyakinkan Xiaoqi kalau dia akan baik-baik saja. Dan dia memilih Chongqing karena dia pernah ke sana saat liburan kuliah dan dia menyukai suasana, orang-orang dan makanan di tempat itu. Xiaoqi kesal dengan kekeraskepalaan Lu Li, tapi dia mendukung semua keputusan yang sudah dibuat Lu Li. Demi Lu Li dan demi anak angkatnya kelak (anak yang dikandung Lu Li).


Yi Cheng sangat kaku. Dia terus menunggu hingga Xiaoqi membalas pesannya baru bergerak. Dan setelah beberapa saat, dia baru memeriksa pesannya dan baru sadar kalau pesannya tidak terkirim. Barulah dia mulai bergerak untuk langsung ke tempat Xiaoqi. Pas sekali saat dia keluar, Zi Tong masuk ke ruangannya untuk menanyakan berita mengenai Lu Li yang mengundurkan diri.





Diatas meja Yi Cheng masih ada surat cerai dan pengunduran diri Lu Li. Zi Tong melihatnya dan menjadi sangat panik. Dia langsung bergegas mencari Yi Ming untuk memberitahu kalau Lu Li dan Yi Cheng mau bercerai. Zi Tong sangat marah dan yakin semua karena Li Man. Dia sudah berulang kali mengingatkan Yi Cheng untuk menjaga jarak dari Li Man tapi tidak didengarkan dan hasilnya jadi seperti ini! Sialnya, di dekat sana masih ada Li Man dan Renxun yang tidak pergi istirahat. Renxun kaget setengah mati. Sejak kapan Lu Li dan Yi Cheng menikah?


Yi Ming tidak menjawab pertanyaannya dan langsung menarik Zi Tong ke ruangannya. Renxun langsung pergi untuk menyebarkan gosip tersebut. Sementara Li Man, dia langsung menelepon ayahnya untuk menanyakan apa yang sudah ayahnya lakukan hari itu? Kenapa Yi Cheng dan Lu Li jadi mau bercerai? Ayahnya tidak mau memberitahu mengenai dia yang mengikuti Lu Li dan hanya bilang apapun yang dilakukannya, dia tidak akan melibatkan Li Man. Meskipun tidak mengerti maksud ayahnya, Li Man tidak peduli. Perlahan, senyum lebar mengembang di wajahnya.


“Semuannya… akhirnya akan kembali ke jalurnya.”


Zi Tong semakin panik dan takut karena satu kantor pasti akan tahu pernikahan Yi Cheng dan Lu Li. Yang lebih penting, sekarang Lu Li mau bercerai. Dia meninggalkan surat cerai yang sudah ditandatanganinya di atas meja Yi Cheng. Yi Ming langsung teringat pertemuannya kemarin dengan Lu Li. Pantesan saja Lu Li sangat aneh kemarin, ternyata karena ini. Dia langsung mencoba menelepon Lu Li, tapi nomornya tidak aktif.


Zi Tong sangat bingung! Bagaimana dia akan menjelaskan hal ini pada ibunya?! Apa yang harus dilakukannya untuk membantu menyelamatkan pernikahan Yi Cheng dan Lu Li? Yi Ming juga bingung. Soalnya, Lu Li adalah orang yang sangat teguh. Jika dia sudah memutuskan, pasti akan sulit diubah. Situasi lagi genting seperti ini, sempat-sempatnya Zi Tong cemburu karna Yi Ming begitu memahami Lu Li. Dia memperingati Zi Tong untuk tidak mendekati Lu Li meskipun dia sudah bercerai dengan Yi Cheng, nantinya. Selamanya, Lu Li adalah kakak iparnya.

Pemikiran Zi Tong sangat dangkal sama seperti Yi Cheng. Yi Ming sampai kesal soalnya untuk apa Zi Tong berpikiran aneh begitu? Lebih baik memikirkan cara memeritahu masalah ini pada Ny. Cheng dan tn. Jiang.



Yi Cheng terus saja selangkah terlambat. Dia tiba di rumah Xiaoqi setelah Lu Li pergi. Xiaoqi langsung mengusirnya dari rumahnya dan mengatai Yi Cheng brengsek, sesuai kesan pertamanya. Ah, seharusnya dia nggak percaya perkatan Lu Li yang bilang Yi Cheng adalah orang terbaik di dunia!

“Lalu, kenapa dia ingin bercerai?” tanya Yi Cheng, masih belum menemukan alasan Lu Li meminta cerai.

Xiaoqi hampir saja keceplosan, tapi untungnya dia bisa mengerem. Dia mengusir Yi Cheng dan mengancam akan menelepon polisi. Yi Cheng nggak peduli dan hendak menggeledah rumah Xiaoqi, mana tahu Lu Li peduli. Yah udah, Xiaoqi menggunakan cara terakhir. Dia tahu kalau Yi Cheng takut sama ayam dan menggunakan mainan ayam untuk mengusirnya. Caranya berhasil. Yi Cheng pergi dari rumahnya.


Lu Li tidak punya tempat tujuan. Dia berkeliling kota hingga larut. Setelah memikirkan semuanya seharian ini dan mengingat kebaikan-kebaikan Yi Cheng padanya, Lu Li masih sedikit berharap padanya. Dia meminta supir taksi untuk berhenti sebentar di sebuah tempat. Apartemen Yi Cheng.


Yi Cheng sudah berkeliling seharian ini untuk mencari Lu Li dan tidak menemukan petunjuk sama sekali. Saat dia pulang, rumah dalam keadaan gelap gulita. Lu Li tidak kembali.




Lu Li mungkin saja akan memaafkan Yi Cheng kembali. Jika saja… dia tidak melihat Li Man datang ke apartemen Yi Cheng.


Dalam suatu hubungan, jika ada seseorang yang sudah sangat lelah, dan seorang lagi terlambat menyadarinya, kedua orang itu tidak akan bisa bertahan sampai akhir. Karna cinta harus disinkronkan.

Post a Comment

Previous Post Next Post