Sinopsis K-Drama : Happiness Episode 02 part 1

 

Sinopsis K-Drama : Happiness Episode 02 part 1

Semua tokoh, lokasi, organisasi, agama, insiden dan kelompok dalam drama ini hanyalah fiksi




Di suatu daerah yang berada ditengah kota, sedang terjadi kehebohan yang menarik banyak minat masyarakat hingga tentara harus turun tangan untuk menghalau masyarakat mendekati TKP. Yang terjadi adalah kematian massal yang terjadi di sebuah rumah container yang menjadi tempat penampungan tunawisma. Tempat itu dipenuhi oleh genangan darah dan bercak darah tangan yang menempel disetiap sudut, seolah orang-orang yang ada didalam mencoba keluar namun gagal. Dari jejak yang ada di TKP, dapat diduga kalau penyakit seperti rabies menyerang anggota sekte dan membuat si penderita menyerang anggota lainnya.


Tae Seok juga pergi ke TKP untuk memeriksa keadaan disana. Ji Soo yang ikut dengannya, melaporkan setelah menanyai para korban, kalau salah satu anggota sekte ada yang menderita pneumonia dan diberikan pil tersebut (pil yang diduga menjadi asal muasal penyakit).


=  H  A  P  P  I  N  E  S  S  =


Stasiun TV sudah mulai memberitakan mengenai adanya penyakit aneh yang menyebar di seluruh dunia, dimana si penderita menggigit leher dan mengisap darah. Pihak berwenang menyatakan bahwa belum ada yang dipastikan, tapi beberapa kasus serupa telah terjadi di dalam negeri.


Berita itu didengar oleh Seung Young. Sikapnya kelihatan aneh, seolah cemas. Dia juga terus menerus memegang lehernya dan kelihatan tidak nyaman. Selagi masih mendengarkan berita, Sae Bom datang dan menyapanya. Dia  datang hanya untuk membereskan barang-barangnya diasrama sekalian memberitahu Seung Young kalau dia akan mengambil cuti selama 6 bulan. Seung Young sudah sangat penasaran dengan yang sebenarnya terjadi dan berbisik menanyai Sae Bom. Sae Bom juga nggak bisa cerita banyak, soalnya dia juga kurang begitu tahu, ditambah lagi mereka sudah menandatangani perjanjian kerahasiaan.


Daripada membahas hal yang masih dirahasiakan, Sae Bom mengalihkan topik ke hal lain. Dia memamerkan kalau sudah berhasil mendapatkan apartemen impiannya. Dengan bangga, dia memberitahu caranya mendapatkan apartemen tersebut selain menggunakan nilai evaluasi adalah dengan cara memakai bonus pengantin baru. Intinya karena nilai evaluasinya kurang, dia menikah. Dan orang yang diajaknya menikah adalah pria yang pernah mengajaknya pacaran saat SMA dan dia tolak saat itu.


Flashback

Sae Bom menjelaskan pada Yi Hyun alasannya mengajak menikah karena ingin memiliki apartemen sendiri. Tentu saja, alasan itu terdengar sangat tidak masuk akal. Wajar jika wajah Yi Hyun menjadi masam. Biar Yi Hyun mau membantunya, dia pun memuja muji Yi Hyun yang tampan dan tangguh. Bukan hanya memuja muji Yi Hyun, dia juga memuja muji dirinya sebagai orang baik, agar Yi Hyun tertarik untuk menikah dengannya.


“Baiklah, kalau begitu,” ujar Yi Hyun, setuju untuk menikah.

Giliran Sae Bom yang kaget karena Yi Hyun begitu mudahnya setuju. Alasan Yi Hyun setuju karna dia setuju dengan pemikiran Sae Bom.

End


Mendengar cerita Sae Bom, Seung Young jelas bingung mau merespon bagaimana selain bilang selamat. Yah gimana nggak bingung, baru kali ini ada orang mengajak menikah dengan begitu mudahnya. Entah yang mengajak menikah yang aneh atau orang yang menerima ajakan menikah tersebut yang aneh.


Selagi berbincang, pandangan mata Seung Young beralih pada hansaplast yang terpasang ditelapak tangan Sae Bom. Itu bekas luka yang dibuat oleh Lee Jong Tae dan belum sembuh juga sampai sekarang. Lukanya tidak bernanah, hanya saja tidak kunjung kering. Dan dia juga harus mengambil sampel darah 2 minggu sekali.


Saat mendengar penjelasan Sae Bom, Seung Young terus saja memegang lehernya seolah merasa haus. Sae Bom menyadari itu dan menanyakan keadaannya, apa dia baik-baik saja? Agak grogi, Seung Young menjawab, ya dia baik-baik saja. Sae Bom tidak bertanya lebih lanjut lagi karena mendapatkan telepon dari Yi Hyun yang membahas mengenai kepindahan mereka ke apartemen baru. Selesai dia menerima telepon Yi Hyun dan kembali ke meja, Seung Young sudah tidak ada.


Seung Young pergi keluar menemui seorang reporter. Reporter itu sudah menghubungi Seung Young dari kemarin untuk meminta diberikan berita ekslusif beserta video buktinya mengenai kasus penyakit yang mirip seperti rabies. Jika dia memberikannya, mereka akan memberikan bayaran maksimal.



Setelah menemui reporter tersebut, Seung Young pergi ke TKP Lee Jong Tae. TKP masih dalam keadaan sangat berantakan. Pecahan kaca berserak dilantai. Dari salah satu pecahan kaca yang ada, Seung Yong melihat lehernya. Ada bekas luka cakaran disana. Kemarin, saat dia menolong korban Jong Tae, Jong Tae sempat mencakar lehernya. Karena bekas luka ada di leher, dia jadi bisa menutupinya menggunakan baju. Bekas lukanya berbeda dengan Sae Bom. Jika luka Sae Bom kelihatan susah sembuh, lukanya sudah sembuh tapi ada bekas aneh gitu.

Lamunannya terhenti saat melihat Sae Bom mencarinya.

--


Jung Kook sudah tahu pernikahan Yi Hyun dan Sae Bom. Dia pun memberikan hadiah sebuah foto besar yang diambilnya 12 tahun lalu. Ada hadiah lain juga, tteok untuk dibagikan kepada para tetangga. Tteok itu adalah buatan istrinya, jadi dia minta tolong agar Yi Hyun mempromosikannya juga kepada para tetangga apartemennya. Biar Yi Hyun mau membantu mempromosikan bisnis istrinya, dia memberitahu informasi mengenai Han Tae Seok yang sudah berhasil dikumpulkannya. Han Tae Seok adalah dokter spesialis penyakit menular. Ada program edukasi yang mengirim beberapa murid dari akademi militer, masuk sekolah kedokteran. Dan Han Tae Seok lulus ujian lewat program itu, bekerja sebagai dokter milter dan dibebastugaskan. Setelah bebas tugas, Han Tae Seok bekerja di perusahaan farmasi sebagai Ketua Tim untuk Daya Saing yang Ditingkatkan atau semacamnya. Selain itu, Han Tae Seok pernah masuk militer saat menyerang presdir perusahaan farmasi tempatnya bekerja. Tapi, setelah penyerangan itu, Han Tae Seok tiba-tiba dinyatakan tidak bersalah dan ditugaskan kembali di Markas Pusat Penanggulangan Bencana.


“Itu aneh,” komentar Yi Hyun.

“Pokoknya, jangan terlibat dengan pria ini. Mengerti? Jika mendekati batu tajam, kamu akan terluka,” nasehati Jung Kook.

Yi Hyun mengiyakan nasehatnya, tapi setelah masuk ke dalam mobil, dia bicara sama diri sendiri kalau dia juga tidak mau terlibat dengan Tae Seok, tapi sepertinya mereka akan sering bertemu.

--



Sae Bom sudah tiba di basement apartemen. Anehnya, wajahnya kelihatan murung. Dia memikirkan pembicaraannya tadi dengan Seung Young. Seung Young bilang kalau korban yang waktu itu mereka tolong, kondisinya tidak baik dan mirip seperti Lee Jong Tae. Keluarganya juga tidak diizinkan berkunjung. Korban langsung dikirim ke CDCH. Dia sempat bertanya kepada petugas CDCH saat itu, dan si petugas bilang kalau sudah masuk ke sana, tidak akan bisa keluar. Hanya Sae Bom yang berhasil keluar dari sana. Hanya dia. Seung Young merasa takut dan khawatir kalau semua orang yang masuk ke sana, mati.


Sae Bom sepertinya memikirkan hal itu dan berusaha menghibur diri sendiri untuk berbahagia. Setelah menenangkan diri, dia baru turun dari mobilnya menuju apartemennya. Di dalam lift, ada seorang pria yang memakai masker. Melihat Sae Bom tidak memakai masker, dia memberikan maskernya dan menasehati Sae Bom untuk selalu memakai masker. Sae Bom berterimakasih atas maskernya sekaligus meminta maaf. Dia juga langsung memakai maskernya.


Pria ini yang adalah salah satu penghuni apartemen dan tinggal di kamar 1501, ternyata seorang yang sangat mengagumi SOU. Makanya, saat melihat Sae Bom memakai baju berlogo SOU dan bekerja di SOU, dia meminta tolong untuk diberikan baju SOU dengan ukuran besar. Sae Bom dengan senang hati mengiyakan. Dia akan mencarikan baju SOU ukuran besar. Yah, meskipun mengiyakan, Sae Bom merasa kalau pria itu aneh.



Yi Hyun ternyata sudah lebih dulu tiba di apartemen dan membereskan semua barang-barangnya. Dia juga sudah membuka foto hadiah dari Jung Kook. Foto itu adaah foto 12 tahun lalu, saat Jung Kook menyelamatkannya agar tidak bunuh diri. Saat itu, Yi Hyun baru saja ditolak sama Sae Bom dan Jung Kook ternyata memotretnya. Makanya, di foto tersebut, tangan Sae Bom dalam keadaan terbogol. Siapa sangka 12 tahun kemudian, mereka masih tetap berteman dan bahkan menikah.

Nah, foto itulah yang mereka pajang di ruang tamu mereka. Bukan foto pernikahan. Selesai memasang foto, sekarang Yi Hyun harus membagikan tteok, sesuai janjinya pada Jung Kook sekaligus mempromosikan bisnis tteok istri Jung Kook. Sae Bom langsung menawarkan diri. Tujuannya, yah pasti dia mau melihat – lihat sekeliling apartemen.


Apartemen yang pertama dikunjunginya adalah nomor 502, tetangganya. Yang menyambutnya adalah anak perempuan bernama Park Seo Yoon. Setelah itu, dia lanjut naik tangga ke lantai atas. Anehnya, pintu tidak bisa dibuka dari tangga darurat. Seo Yoon, anak yang tadi menerima tteok darinya, mengikutinya dan memberitahu kalau pintu itu tidak bisa dibuka. Soalnya, semua lantai dibawah lantai 6 adalah unit sewaan sementara lantai 6 ke atas adalah unit penjualan umum (artinya, beda status gitu lah. Dibawah seolah orang ‘susah’ yang hanya bisa menyewa, sementara lantai atas orang ‘kaya’ karena bisa membeli). Jadi, pintu disegel agar penyewa lantai bawah tidak bisa naik.



Sae Bom jadi kepo, mau tahu gimana lantai atas mau turun kalau pintu menuju tangga dikunci? Seo Yoon menjawab kalau mereka menggunakan lift. Namanya juga Sae Bom, mana mau dia diperlakukan tidak adil. Pintu tidak bisa dibuka? Dia dobrak dengan menendang sekuat tenaga. Alasan pintu tidak bisa dibuka karena pintu ditahan menggunakan batako dari dalam. Sae Bom nggak takut sama sekali dengan tindakannya, soalnya menyegel pintu darurat melanggar UU Pemadam Kebakaran. Jika ada yang berani protes pada tindakannya, dia akan melaporkannya ke kantor polisi.

Melihat sikap pemberaninya, Seo Yoon kelihatan kagum pada Sae Bom.




Sae Bom membagikan tteok ke apartemen 602. Yang menyambut adalah seorang pria bernama Kook Hae Sung yang bekerja sebagai pengacara. Dia memberikan kartu namanya pada Sae Bom tanpa mengucapkan apapun karena terlalu sibuk teleponan dnegan klien. Kook Hae Sung tinggal bersama istrinya, Shin So Yoon, yang dulu bekerja sebagai sekretarisnya.  Hm, sikap Kook Hae Sung agak – agak. Dia hanya menerima tteok Sae Bom tapi langsung membuangnya ke tong sampah. Saat istrinya protes mengenai sikapnya itu, Hae Sung malah menyebutnya naif dan tidak boleh sembarangan menerima makanan dari orang lain.



Selesai dari kamar 602, Sae Bom pergi membagikan tteok ke apartemen 601. Apartemen itu berada tepat di atas kamar apartemennya. Yang menyambut adalah Park Min Ji, yang baru saja pulang bekerja. Sebelumnya, saat Sae Bom membunyikan bel pintu tidak ada yang membukakan pintu untuknya. Padahal, di dalam rumah itu ada suami Park Min Ji, Oh Joo Hyeong. Alasan Joo Hyeong tidak membukakan pintu karna dia berselingkuh. Selingkuhannya sembunyi di bawah tempat tidur saat mendengar suara Min Ji. Dan kita diperlihatkan kalau Min Ji meminum obat yang sama seperti yang diminum oleh Lee Jong Tae.


Setelah menyelesaikan tugasnya membagikan tteok, Sae Bom kembali ke kamar apartemennya dan membantu membereskan barang-barang pindahan mereka. Dan setelah semuanya beres, Sae Bom baru mengajak Yi Hyun membicarakan mengenai pembagian apartemen. Dia sudah membuat kontrak yang menyatakan kalau unit apartemen ini atas nama mereka berdua saat mereka membeli apartemen ini dalam sepuluh tahun (mungkin, maksudnya kredit kali ya?). Dan pembagian harta atas apartemen ini adalah 60-40. 60 untuk Sae Bom dan 40 untuk Yi Hyun. Yi Hyun nggak masalah sama sekali, toh Sae Bom pernah menyelamatkan hidupnya dulu.

Sae Bom benar-benar bahagia bisa mempunyai apartemen sendiri. Dia bahkan sudah merencanakan akan mendekor apartemen mereka ini seperti apa. Melihatnya bahagia saja, Yi Hyun sudah merasa senang. Uwu, mereka sangat manis. Tapi, mau semanis apapun, mereka tetaplah menikah bukan karena cinta, jadi tempat tidur pun terpisah meskipun satu kamar.


Sebelum tidur, Sae Bom menceritakan mengenai hidupnya. Saat masih kecil dulu, dia pernah punya rumah. Namun, entah apa yang terjadi, tapi, dia jadi sering pindah rumah ke rumah yang lebih kecil dan akhirnya pindah ke rumah setengah basement. Hanya ada satu kamar di sana. Itu saat dia sudah SMA. Makanya, dia selalu pulang larut. Dia dan keluarganya berbaring berdampingan di satu kamar itu dan tidur. Orang tuanya bertengkar setiap hari dan dia terus berusaha mengabaikannya. Hingga disatu titik, dia nggak tahan lagi dan mengambil kunci mobil ayahnya dan pergi.

Sejak dulu, dia selalu ingin punya kamar sendiri.  Kamar yang sepenuhnya milikku. Dan dia sudah hampir mewujudkannya. Makanya, dunia tidak boleh hancur sekarang.

Ceritanya berakhir sampai di sana karena dia sudah ketiduran. Hmhmhm. Dari tindakan dan sorot mata Yi Hyun, kelihatan jelas kok, kalau dia suka sama Sae Bom. Dulu maupun sekarang.


Di dalam tidurnya, Sae Bom bermimpi buruk. Mimpi saat dia menghadapi Jong Tae. Di dalam mimpinya itu, Jong Tae yang dalam keadaan zombie, berujar : “Kamu juga akan berakhir sepertiku.” Ujaran itu membuat Sae Bom terbangun dalam tidurnya. Yi Hyun juga kebangun. Bukan hanya karena Sae Bom tapi karena kamar apartemen di atas mereka, ribut, seperti suara pukulan.

 

Post a Comment

Previous Post Next Post