Sinopsis K-Drama : Happiness Episode 04 part 1

 

Sinopsis K-Drama : Happiness Episode 04 part 1

Semua tokoh, lokasi, organisasi, agama, insiden dan kelompok dalam drama ini hanyalah fiksi


Kita mundur ke beberapa menit sebelumnya. Setelah Joo Hyeong diborgol dan dibawa keluar apartemen oleh Jung Kook, Yi Hyun mengucapkan terimakasih pada Sang Hee yang sudah mau bekerja sama dan jujur atas apa yang terjadi. Dan yang harus Sang Hee lakukan sekarang adalah ikut bersama mereka ke kantor polisi untuk memberikan pernyataan resmi. Sang Hee mengerti tapi dia meminta waktu sebentar. Dia ingin membereskan barang-barangnya dulu yang ada di sana sebelum ke kantor polisi. Yi Hyun mengerti. Setelah Yi Hyun keluar, ekspresi wajah Sang Hee berubah drastis. Dia langsung masuk ke dalam kamar utama. Ckckck, pasti ada sesuatu yang disembunyikan Sang Hee. Jelas-jelas dia adalah selingkuhan, jadi mustahil dia punya barang tersisa di apartemen Joo Hyeong.


Setelah itu, kita kembali ke adegan terakhir episode 03 kemarin, Yi Hyun yang baru turun dari lift dengan pelaku Joo Hyeong, bertemu dengan Sae Bom yang sedang meneleponnya dari lantai 1. Begitu melihatnya, Sae Bom langsung berlari memeluknya sementara Joo Hyeong melarikan diri.



Terus kemana Jung Kook? Jung Kook sedang mengantarkan pesanan tteok dari kamar 502, Seo Yoon. Kebetulan Seo Yoon memesan tteoknya, jadi dia sekalian mampir setelah menangkap tersangka. Seperti biasanya, Seo Yoon adalah anak yang ramah dan penuh rasa ingin tahu. Dia melihat pistol yang ada di bawa Jung Kook dan penasaran ingin melihatnya. Jung Kook jelas tidak bisa memperlihatkannya karena itu berbahaya. Dia juga bilang kalau dia juga belum pernah menggunakannya, hanya membawanya saja. Biar terlihat keren.

--



Kakek Hak Je kembali. Saat melihat istrinya masih berbaring di atas sofa, dia kembali marah-marah karena tidak disambut. Meskipun mengomel, dia memberikan kantong plastik yang berisi pesanan istrinya. Nenek Sung Sil sudah bahagia tapi langsung jadi kecewa saat melihat yang dibeli bukan hamburger tapi sandwich. Kakek Hak Je mengomel kalau itu kan sama saja. Sama-sama roti. Kalau nggak mau, nggak usah dimakan. (harusnya dia jujur saja kalau dia nggak bisa membeli hamburger karena harus menggunakan mesin). Nenek Sung Sil langsung merebut kembali sandwichnya. Dia mau memakannya.


Saat itulah Kakek Hak Je melihat nenek Sung Sil memakain perban di pergelangan tangannya. Dia kelihatan cemas tapi menyembunyikannya dengan gerutuan. Nenek Sung Sil bilang kalau dia terjatuh kemarin dan pergelangan tangannya terkilir. Kakek Hak Je kelihatan lega.


Baru juga nenek Sung Sil mau menceritakan kejadian kemarin, putranya, Dong Hyun, keluar dari kamar sambil marah-marah karena tidak dibangunkan padahal dia ada rapat. Kakek Hak Je marah. Bagaimana mereka bisa tahu Dong Hyun punya rapat kalau dia nggak memberitahu! Dong Hyun benar-benar anak kurang ajar yang hanya tahu marah-marah pada orang tuanya.


Niatnya mau pergi, tapi ternyata pintu parkir basement dikunci. Tidak ada yang boleh keluar dari sana. Seorangpun.



Di sebuah unit apartemen yang kosong, tiga orang dari perusahaan penyedia jasa pembersihan juga terjebak. Padahal mereka ke sana hanya untuk membersihkan unit – unit apartemen yang kosong, tapi ternyata mereka tidak bisa keluar lagi. Tiga orang itu terdiri dari sepasang suami istri, Ko Se Kyu dan Ji Moon He, dan satu lagi adalah pekerja misterius bernama Andrew. Kenapa di sebut misterius? Karena dia menutupi wajahnya menggunakan masker dan memberitahu namanya Andrew. Yang menerimanya bekerja adalah Ji Moon Hee. Moon He juga nggak bertanya lebih lanjut mengenai identitas Andrew, yang penting Andrew mau diupah dibawah upah minimum dan kerjanya juga bagus.



Pasangan yang tinggal di unit apartemen 602, Kook Hae Sung dan Shin So Yoon, juga kejebak. Mereka bekerja di rumah, jadi nggak keluar sedikitpun dari sana. Karena terus di dalam rumah, mereka jadi nggak tahu ada penutupan kawasan apartemen dan tidak ada yang bisa keluar. Disaat seperti itu, Hae Sung mendapat telepon dari Joo Hyeong yang meminta bantuan konsultasi hukum. Kebetulan sekali dia menemukan brosur promosi jasa pengacara Hae Sung. Tentu saja, Hae Sung menerima pekerjaannya.


Ah, sayang sekali, belum sempat dia menerima konsultasi hukum, dia sudah ketangkap kembali sama Yi Hyun dan Sae Bom. Mau minta tolong sambil teriak-teriak juga tidak ada yang peduli sama sekali dengannya. Sekarang, semua orang lagi dalam keadaan panik karena sebuah pintu besi sudah terbentang dihadapan mereka. Mereka terkurung.



=  H  A  P  P  I  N  E  S  S  =



Pria yang masuk ke dalam gedung apartemen meskipun tahu gedung akan diisolasi dari dunia luas, ternyata menemui adiknya yang tinggal di unit 401, Na Hyun Kyung. Dia kesana untuk meminjam uang sebesar 150.000 dollar. Hyun Kyung bekerja sebagai penulis. Dia sudah bilang kalau dia nggak ada uang, tapi Soo Min nggak percaya karena Hyung Kyung bisa menyewa apartemen ini. Dia malah mengungkit harta warisan orang tua mereka. Hyun Kyung jadi emosi, soalnya Soo Min yang mendapatkan lebih banyak warisan : uang dan tanah!

Dasar tidak tahu malu, Soo Min malah beralasan kalau dia menerima harta warisa itu 10 tahun lalu dan karena inflasi, uangnya sudah habis. Hyun Kyung mana peduli. Mereka mungkin masih akan lanjut berdebat kalau tidak terdengar pengumuman Yeon Ok dari unit 1202 yang mengumumkan kalau apartemen mereka disegel dari luar, makanya daritadi terdengar suara bising. Dan karena alasan itu juga, dia mengadakan pertemuan penghuni di pusat gym yang ada di basement pukul 5 sore ini.



Hyun Kyung kaget. Dia langsung menyalakan tv. Dan benar saja, sedang ada breaking news terkait penyegelan apartemen Le Ciel Hutan Seyang, tiga panti jompo dan dua penampungan tunawisma karena infeksi penyakit orang gila.

“Apa seperti ini saat kau masuk?” tanya Hyun Kyung.

Soo Min menjawab ya. Tapi, dia mengira ada pembangunan bukan penutupan.

Reporter di TV menyampaikan kalau untuk mencegah penyebaran penyakit lainnya, keputusan ini tidak bisa dihindari. Pemerintah menyakinkan publik bahwa mereka akan mengadakan tes diagnosis dan membuat rencana untuk menghentikan penyebaran.

--



Seo Yoon sekarang sendirian. Kedua orang tuanya tadi tidak ada di rumah. Ibunya sudah kembali dan berada di depan gedung apartemen, tapi tidak bisa masuk ke dalam. Untungnya, putrinya dekat dengan Sae Bom. Jadi, dia meminta Seo Yoon membiarkannya bicara dengan Sae Bom. Ibu Seo Yoon meminta tolong Sae Bom untuk menjaga putrinya sementara ini karena dia tidak bisa masuk. Dia juga memberitahukan masalah kesehatan Seo Yoon. Seo Yoon mempunyai masalah jantung. Ada kebocoran katup mitral di jantungnya yang mengakibatkan darah terkadang menggenang di jantungnya. Seo Yoon tidak boleh melakukan olahraga berat dan tidak boleh terluka. Tempo hari, saat kukunya terluka, Seo Yoo harus dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik. Sae Bom mengerti dan menenangkan kalau dia akan menjaga Seo Yoon. Dia juga akan membantu mencari cara untuk mengeluarkan Seo Yoon dari sana.


Semua pembicaraan Sae Bom dan Ibunya, terdengar sama Seo Yoon meskipun dia menjawab telepon ibunya diluar. Dia mendengar semuanya melalui interkom. Tapi, dia berpura-pura tidak tahu dan tetap ceria.


Sae Bom juga mendapat telepon dari Ibunya yang sudah mendengar berita. Dia menasehati Sae Bom untuk tetap di rumah agar tidak terinfeksi.



Karena karantina yang dilakukan pemerintah kepada kawasan apartemen Le Ciel Hutan Seyang, Yi Hyun jadi tidak bisa membawa Joo Hyeong ke kantor polisi. Ujung-ujungnya, dia membawa Joo Hyeong kembali ke unit apartemennya dan mengurungnya di dalam kamar. Masalahnya, Sang Hee sebagai saksi, juga tidak bisa keluar dan terpaksa harus tinggal di apartemen yang sama dengan Joo Hyeong. Khawatir kalau Joo Hyeong melaukan sesuatu pada Sang Hee saat dia tidak ada, dia memborgol tangan Joo Hyeong ke pegangan laci lemari di samping tempat tidur. Yi Hyun juga sudah memikirkan jika Joo Hyeong mau pipis, dia bisa pipis di dalam botol wine kosong. Joo Hyeong jelas emosi dan berteriak marah sambil melemparkan botol tersebut ke arah pintu yang sudah ditutup sama Yi Hyun.



Pertemuan sebentar lagi sudah akan dimulai. Hae Sung tidak mau ikut dan mengutus istrinya, So Yoon, untuk mewakili. Hae Sung ini orang yang sangat tidak peduli dengan sekitar dan hanya memikirkan diri sendiri. Dia juga sulit mempercayai orang lain. Seperti sekarang, dia takut kalau penyakit orang gila sudah menyebar dan takut terinfeksi jika melakukan pertemuan dengan banyak orang. Tapi, dia juga tahu kalau masalah karantina wilayah seperti ini pasti menyebabkan banyak masalah hukum, makanya dia ingin So Yoon pergi ke pertemuan dan promosikan mengenai jasa pengacaranya. So Yoon untungnya mau mengerti dan malah janji akan membawakan banyak klien untuknya.



Saat menunggu lift, dia bertemu dengan So Yoon. Yi Hyun udah tahu kalau Joo Hyeong menelepon suami So Yoon tadi, makanya dia menyarankan kalau menjadi mereka, dia tidak akan mau menjadi pengacara Joo Hyeong.



Joo Hyeong yang tidak berdaya melakukan apapun karena terbogol, mulai berteriak-teriak memanggi Sang Hee untuk menolongnya. Dia mulai membahas berbagai hal seperti Sang Hee selingkuhannya, tidak bisa keluar dari sana dan jika bebas, dia pasti akan dipecat. Intinya, dia bilang kalau Sang Hee sekarang membutuhkannya.

“Berapa yang akan kau berikan?” tanya Sang Hee. Snake!

--


So Yoon benar-benar melakukan seperti apa yang diminta Hae Sung. Begitu sampai di ruang pertemuan, dia langsung memperkenalkan diri kepada semua yang hadir, sebagai istri dari pengacara Kook Hae Sung yang tinggal di unit 602. Jika ada dari mereka yang punya masalah hukum, silahkan menghubunginya.



Jung Kook juga ada di ruang pertemuan itu. Dia baru saja selesai menginterogasi Kim Seung Beom, orang yang bertugas di gym tersebut. Saat dia menanyakan mengenai obat Next, Seung Beom mengaku tidak tahu apapun dan bilang tidak mengonsumsi steroid.

Yang menghadiri pertemuan hanya sedikit. Kawasan apartemen Le Ciel Hutan Seyang sangat luas dan mempunyai beberapa unit apartemen. Tapi, yang menghadiri pertemua hari ini hanyalah mereka yang berasal dari unit 1. Setelah semuanya berkumpul, layar besar yang terpasang di ruangan gym juga menyala menampilkan sosok Ji Soo. Alat itu yang akan menjadi media mereka berkomunikasi.

Ji Soo menjelaskan situasi yang terjadi. Keputusan dibuat karena kemungkinan akan adanya infeksi penyakit lain sehingga mereka memutuskan untuk melakukan isolasi selama sepekan. Siapapun yang ada di dalam apartemen, meskipun bukan penghuni, tidak diizinkan keluar. Mereka akan mengganti kerugian yang dialami karena tidak bisa pergi selagi mereka mengerjakan pendataan lengkap. Mereka juga akan menyediakan semua yang dibutuhkan, termasuk makanan. Dimohon kesabarannya. Jika ada yang dibutuhkan di masa mendatang, silahkan saling berdiskusi dan beritahu mereka. Sekian.


Ji Soo hanya menyampaikan dan tidak menerima pertanyaan sama sekali. Begitu yang disampaikan selesai, dia mengakhiri panggilan video. Yeon Ok yang mengambil alih situasi, bersikap seperti ketua. Dia menyuruh semuanya tetap tenang. Jika ada yang ingin disampaikan atau ditanyakan, lakukan satu persatu.


Kakek Hak Je yang pertama bicara. Dia nggak tahu sama sekali ada yang terinfeksi penyakit gila disini kemarin. Kalau gitu, karantina saja orang yang melakukan kontak dengannya. Dia saja tidak pernah melihat yang terinfeksi. Hyun Kyung yang duduk dibelakangnya, berkomentar kalau istri Hak Je berkontak dengan Min Ji. Kemarin, dia terjatuh saat menabrak Min Ji.



Hyun Kyung kemudian mengemukakan pendapatnya. Jika ini adalah penyakit menular, bukannya berbahaya jika mereka berkumpul seperti ini? Yeon Ok menenangkan kalau penyakit tidak menyebar melalui udara. Ditengah diskusi yang pelik ini, Dong Hyun malah asyik merekam semuanya secara diam-diam untuk dia sebarkan ke kanal youtube-nya demi konten.


Setelah berusaha menenangkan semuanya, Yeon Ok menyuruh Yi Hyun sebagai detektif untuk maju dan menjelaskan lebih detail. Yi Hyun memberitahu mereka kalau beberapa perilaku unik muncul sebelum penyakit itu berkembang. Orang yang terinfeksi menjadi sangat haus dan iris mata mereka mengecil, dan mata mereka menjadi putih. Penderita juga melakukan perilaku kompulsif seperti mengetuk dinding saat sendirian. Jadi, jika mereka mau bertemu seseorang, usahakanlah berdua atau lebih. Selalu buka pintu saat berinteraksi. Jika melihat perilaku mencurigakan, segeralah meminta bantuan.

“Hanya sepekan. Kalian hanya berlu bersabar selama sepekan,” tegas Yi Hyun.

(Sepekan yang akan terasa sangat lama dan seperti neraka).

--



Sae Bom diam-diam menemui Tae Seok. Dia meminta tolong Tae Seok untuk membawa keluar seorang anak dari karantina ini, Park Seo Yoon. Sayangnya, Tae Seok tidak bisa melakukannya. Dia ternyata sudah menyelidiki (mungkin sebagian penghuni) dan orang tua Seo Yoon di duga sudah terinfeksi dan sedang menjalani test. Ayah Seo Yoon bekerja sebagai pengantar paket dan karena pekerjaannya yang berat, ayah Seo Yoon mengonsumi obat Next agar tetap bisa fokus. Jadi, berbahaya jika Seo Yoon dibiarkan keluar dan bersama orang tuanya.

“Maksudku, dia lebih aman di sini dengan wali yang baik. Kita tidak tahu bagaimana perkembangan diluar apartemen.”

--



Pertemuan masih berlangsung. Kalau dikarantina, mereka tidak akan bisa berbelanja. Jadi bagaimana dengan makanan mereka? Yeon Ok menjawab kalau petugas akan memberi mereka makanan mulai besok pagi. Dan mengenai para pekerja di kantor manajemen, tidak ada seorangpun disini, soalnya apartemen ini dikarantina tadi pukul 09.30 pagi dan belum ada yang datang bekerja sebelum itu. orang yang bertugas sedang menjalani rapat di gedung lain.




Gedung lain ternyata melakukan rapat terpisah dari gedung mereka karena takut pada gedung mereka yang memiliki kasus pertama. Ditengah rapat, Sae Bom ikut bergabung. Ada juga seorang petugas CS yang berada diluar dan seharusnya dia diajak ikut rapat, tapi Yeon Ok malah berpura-pura tidak melihatnya. Padahal Sae Bom sudah memberitahu ada orang diluar, tapi Yeon Ok tetap saja bicara dan mengabaikannya. Dan sempat-sempatnya dia malah meminta dipilih sebagai perwakilan apartemen dan janji akan menyelesaikan semua masalah apartemen. Parah! Dikira mereka mau melakukan pemilu apa?! So Yoon ikutan bergabung mempromosikan jasa pengacara suaminya. Dan begitulah rapat berakhir.



Sebelum pergi, Yeon Ok memperingati Sae Bom yang dia dengar seorang polisi untuk bekerja sama dengannya dan menjaga ketertiban. Sae Bom menolak karena bidang pekerjaannya berkaitan dengan terorisme. Yi Hyun nimbrung, kalau mau bicara, bicara dengannya. Yeon Ok langsung mundur.



Setelah semua penghuni pergi, Sae Bom dan Yi Hyun menginterogasi Seung Beom. Apa dia mengenal Ju Heon, si pengedar? Seung Beom menjawab tidak. Dia hanya tahu nama tapi mereka berbeda shift, jadi hampir tidak pernah bertemu. Ju Heo juga sudah tidak masuk beberapa hari ini, jadi dia yang menggantikan. Sae Bom terus memperhatikan Seung Beom yang minum dan benar saja, tong sampahnya di penuhi botol minum. Seung Beom beralasan kalau dia memang banyak minum.

Yi Hyun dan Sae Bom tetap mencurigainya. Setelah beberapa kali pertanyaan, Seung Beom terpancing emosi dan berteriak kalau dia tidak tahu apapun!


Interogasi mereka harus berhenti karna ada keributan diluar. Bukan ribut karena ada yang terjangkit. Tapi karena Ko Se Kyu dan Ji Moon He meminta tolong pada Jung Kook agar membantu mereka keluar dari apartemen. Mereka masih mempunyai pekerjaan membersihkan di tempat lain. Dan jika tetap disini, mereka juga tidak punya tempat tinggal. Jung kook tidak bisa membantu, soalnya dia juga tidak bisa pergi dari sana. Sae Bom bilang akan membantu bertanya, apakah mereka boleh diizinkan untuk tidur di unit yang mereka bersihkan.




Sebenarnya, Yi Hyun sedikit curiga sama Andrew. Gerak geriknya mencurigakan. Moon Hee memberitahu kalau wajah Andrew terluka saat masih kecil dan ada bekas lukanya makanya Andrew memakai masker. Yi Hyun tetap curiga, jadi dia meminta semua KTP untuk data mereka tinggal disini.  Anehnya, foto di KTP Andrew juga tidak jelas. Andrew mengakui kalau dia menggores foto nya. Nama di KTP nya adalah Ahn Guk Jin. Namun, dia bilang namanya Andrew karena berharap punya kekuatan super. Sangat aneh.


Selesai mengurusi mereka, Sae Bom dan Yi Hyun kembali ke ruangan managemen gym. Mereka memutuskan untuk mengarantina Seung Beom sehari. Air galon yang ada di dalam ruangan, dibawa keluar sebagai eksperimen apakah Seung Beom bisa bertahan semalaman tanpa minum air. Di depan pintu juga dipasang kertas bertuliskan : “Jangan masuk. Resiko terinfeksi.” Kemudian, pintu ditahan menggunakan rak besi.


Setelah itu, Yi Hyun mencatat nama – nama orang dari apartemen gedung 1 yang memakai gym di sana.

Post a Comment

Previous Post Next Post