Sinopsis K-Drama : Happiness Episode 07 part 1

 

Sinopsis K-Drama : Happiness Episode 07 part 1

Semua tokoh, lokasi, organisasi, agama, insiden dan kelompok dalam drama ini hanyalah fiksi


Yi Hyun memaksa untuk masuk ke apartemen Se Hun, meskipun Se Hun bilang kalau Yi Hyun sudah salah paham. Karena Yi Hyun bersikeras dan tidak mau ada masalah, Se Hun mengizinkannya masuk. Kediaman Se Hun sangat penuh dengan berbagai peralatan militer dan makanan ransum militer. Dengan persediaan sebanyak itu, wajar jika Se Hun tidak mengalami kendala meskipun tidak keluar dari apartemennya selama seminggu.



Setelah masuk, Sae Bom ditemuka sedang asyik mencoba snack Se Hun di ruang makan. Dan dengan santainya, Sae Bom malah bertanya apakah Yi Hyun masuk karena dia juga lapar? Wkwkwkw. Yi Hyun malu dong karena sudah salah paham dan menerobos masuk seperti ini. Makanya, dia membuat alasan kalau dia merindukan Sae Bom. Dengan berbisik, dia meminta Sae Bom untuk membantunya. Bingung, Sae Bom membantu. Dia ikut bersandiwara kalau sebagai pengantin baru, Yi Hyun mudah khawatir jika tidak melihatnya sebentar saja. Se Hun percaya saja tetapi tetap saja dia merasa jengkel.


=  H  A  P  P  I  N  E  S  S  =



Setelah tahu apa yang terjadi, Sae Bom memarahi Yi Hyun karena sudah menuduh Se Hun dan menerobos masuk seperti itu. Apalagi Se Hun sudah bersedia memberikannya sekantong makanan. Ah, mana Se Hun kelihatan seperti tipe orang yang menyimpan dendam. Yi Hyun menjelaskan kalau dia berpikir buruk mengenai Se Hun karena Seung Beom bilang kalau Se Hun juga membeli pil Next.


Yi Hyun sangat khawatir dan mulai memeriksa apakah Sae Bom terluka saat di dalam apartemen Se Hun. Sae Bom mengizinkan saja diperiksa biar Yi Hyun merasa tenang. Satu-satunya luka yang ada di tubuh Sae Bom hanyalah luka cakaran Jeong Tae waktu itu. Luka itu masih belum juga sembuh sampai sekarang. Yi Hyun bisa merasakan kekhawatiran Sae Bom atas luka itu, makanya dia bilang kalau luka itu hampir sembuh dan hampir tidak terlihat sekarang. Namun, siapapun pasti tahu itu hanya kebohongan. Luka itu terlihat seperti luka yang baru di dapatkan.

Selama di dalam tadi, Sae Bom sempat mengobrol dengan Se Hun. Ayah Se Hun adalah seorang diplomat, jadi Se Hun pernah ke Afrika dan Timur Tengah saat kecil. Dan Se Hun menyadari kalau kiamat sudah dekat. Se Hun itu memang aneh tapi dia baik karena mau membagi makanan dengan mereka.


Ada orang yang datang ke unit 501. Dia terus menekan interkom, namun, tidak mengatakan apapun dan bersembunyi. Seo Yoon yang ada di rumah, jadi penasaran dan mau memeriksa siapa yang ada di depan pintu. Untungnya dia cukup pintar karena tidak langsung membuka pintu lebar-lebar tapi memasang pengait pintu dulu. Yang datang adalah ahjussi yang mulutnya bersimbah darah usai menggigit leher Soo Min. Melihat yang membuka pintu adalah seorang bocil, dia mulai berbohong sebagai teman Ibu Seo Yoon dan meminta diizinkan masuk. Seo Yoon jelas panik karena ahjussi mencoba membuka paksa pengait pintu, makanya, dia langsung menutup pintu. Dia benar-benar ketakutan. Ahjussi masih belum juga mau pergi dan membujuk untuk diizinkan masuk dengan alasan butuh obat.



Untunglah, Sae Bom dan Yi Hyun muncul. Keduanya heran, kenapa orang dari gedung lain bisa masuk? Ahjussi menjawab kalau pintu di lantai 1 terbuka. Dia masuk juga bukan untuk mencari masalah dan tidak menggigit siapapun. Ahahaha. Kebohongan yang sangat jelas.

“Bersihkan darah dari wajahmu sebelum berbohong,” ujar Sae Bom. “Siapa yang kamu gigit?”

Ahjussi masih saja berbohong kalau yang dia lakukan hanyalah menggigit kecil dan tidak membuat luka besar. Pria yang digigitnya juga tidak mati dan bisa pergi. Yi Hyun dan Sae Bom mana percaya padanya. Mereka tidak mau beromong kosong dengannya dan menyuruhnya untuk pergi jika tidak mau dipukuli! Ketakutan, ahjussi langsung pergi dengan dikejar Yi Hyun.


Sae Bom berusaha menenangkan Seo Yoon dan bertanya, kemana Jung Kook? Seo Yoon menjawab kalau Seo Yoon pergi ke lantai 2 untuk mengambil sabun cuci piring dan pasta gigi. Sae Bom mau pergi memeriksa keadaan dan menasehati Seo Yoon untuk tetap di rumah dan jangan buka pintu untuk siapapun, seperti sebelumnya. Dia juga memberikan kantong snack pada Seo Yoon.


Yi Hyun sudah berhasil mengusir ahjussi keluar gedung apartemen mereka. Namun, kenapa dia bisa masuk ke sini? Siapa saja orang diapartemen mereka yang sudah terinfeksi? Darah siapa yang ada ditubuh ahjussi? Itulah berbagai pertanyaan yang dipikirkan oleh Yi Hyun dan Sae Bom saat ini.


Di ruang gym,

Seung Beom membujuk Hyun Kyung untuk melepaskan borgolnya dengan terus bilang kalau dia tidak terinfeksi. Dia juga datang bekerja ke gym ini karena Yeon Ok bilang akan membayaranya. Tapi, kemudian muncul penyakit ini dan dia malah dikurung. Dia menyakinkan Hyun Kyung kalau dia baik-baik saja dan tidak merasa haus sama sekali. Dia baik-baik saja. Jika Hyun Kyung membantunya, dia akan membantu Hyun Kyung.


Hyun Kyung malah mempercayainya. Dia melemparkan kunci borgol ke arah Seung Beom dan kemudian bergegas untuk pergi dari sana. Namun, saat membereskan barangnya di atas meja, perhatiannya malah teralih pada ponsel Soo Min yang wallpaper-nya adalah foto keluarga. Hyun Kyung jadi merasa bersalah. Selagi dia terfokus pada rasa bersalahnya, Seung Beom sudah lepas dari borgolnya dan berlari ke dispenser. Dia sudah berbohong. Sebenarnya, dia merasa sangat haus.




Saking hausnya, dia tidak lagi mencari gelas untuk mengambil air dispenser tapi langsung minum dari dispenser. Meski sudah minum, rasa hausnya tidak hilang, namun, makin kuat. Hyun Kyung menyadari kalau Seung Beom sudah membohonginya dan kabur dari sana hanya dengan membawa ponsel Soo Min. Saking buru-burunya, dia menjatuhkan ponsel Soo Min. Tapi, karena rasa takut akan digigit oleh Seung Beom, Hyun Kyung langsung nekat kabur keluar melalui basement. (Dia takut kabur ke dalam gedung karena tadi barusan melihat zombie menggigit abangnya di dalam gedung). Di basement, seseorang tiba-tiba menyergapnya.


Sae Bom dan Yi Hyun sedang berkeliling gedung untuk memeriksa. Di pintu tangga darurat basement, ada bekas bercak darah di pintu. Sesuatu pasti sudah terjadi di sini. Dan benar, di depan pintu masuk ruang gym, mereka menemukan ponsel Soo Min. Saat masuk ke dalam gym, Seung Beom tidak ada di ruangannya terkurung dan hanya sebuah gelas dengan logo “Konstruksi Grup Muil.” Seung Beom ada di depan dispenser. Dia sudah meminum habis 1 galon.



Kondisi Seung Beom sangat mengkhawatirkan. Dia terus bergumam kalau dia sudah minum banyak air, namun, tenggorokannya terus saja terasa kering. Hal ini membuatnya sadar kalau semakin dia minum, semakin dia haus. Dia juga sudah tahu harus minum apa untuk memuaskan dahaganya. Darah manusia.

“Bagaimana kau bisa tahu? Siapa yang memberitahumu?” tanya Yi Hyun sambil pelan-pelan mendekat untuk memborgol tangannya.


Seung Beom menjawab kalau tidak ada yang memberitahunya. Dia bisa tahu karena saat melihat tenggorokan seseorang, dia makin haus. Usai mengatakan itu, penyakitnya kambuh. Dia berusaha untuk menggigit Yi Hyun dan Sae Bom. Kekuatan fisiknya menjadi tidak main-main. Luas biasa kuat. Dia juga tidak merasakan sakit meskipun sudah dibanting sama Yi Hyun.



Satu-satunya yang bisa menghentikannya adalah tembakan Tae Seok. Tae Seok menembak dadanya dua kali. Hal yang membuat Sae Bom sangat marah. Dia punya pistol, tapi tidak menembak Seung Beom karena Seung Beom adalah manusia, baginya. Tae Seok adalah orang yang menyergap Hyun Kyung tadi di basement dan membawanya kembali ke dalam gedung apartemen.



Seung Beom meninggal karena tembakan Tae Seok di dadanya.


Tae Seok dan Sae Bom membawa Hyun Kyung kembali ke apartemennya. Sae Bom juga mengembalikan ponsel Soo Min yang ditemukannya tadi. Hyun Kyung dalam keadaan shock. Dia ingin mencari Soo Min. Dia menyesal karena sudah menawarkan diri menjaga dan Soo Min pasti membencinya sekarang. Sae Bom berusaha menenangkannya untuk tidak khawatir karena Tae Seok pasti sudah menemukan obatnya. Tae Seok tidak mengiyakan dan malah memberikan pil tidur untuk Hyun Kyung minum.

“Minumlah satu dan beristirahatlah sekarang,” ujar Sae Bom.



Setelah meminum pil itu, Hyun Kyung langsung berbaring tanpa bertukar baju ataupun mandi. Jelas, rasa shock masih menguasainya. Setelah menidurkan Hyun Kyung, Sae Bom mengajak Tae Seok keluar untuk bicara. Sae Bom marah karena Tae Seok tidak bisa ikut menenangkan Hyun Kyung dengan bilang obat akan segera ditemukan. Dan juga, kenapa dia harus menembak Seung Beom?

“Di luar sana dipenuhi orang-orang yang kehilangan keluarga mereka. Ibu menggigit anak-anak mereka dan suami menggigit istri mereka. Jika tidak mau kehilangan orang terdekatmu, kamu juga tidak boleh ragu,” jawab Tae Seok.


Sae Bom menunjukkan luka ditangannya yang tidak mau sembuh juga. Dia tahu kalau Tae Seok menyembunyikan sesuatu darinya. Tae Seok menjawab kalau artinya, virus itu masih ada di dalam tubuh Sae Bom. Makanya dia mau menguji darah Sae Bom setiap dua pekan. Sae Bom menebak kalau tujuan Tae Seok datang untuk mengambil darahnya. Tae Seok tidak mengiyakan dan malah membahas mengenai orang tua Seo Yoon. Ayah Seo Yoon positif terinfeksi dan Ibu Seo Yoon masih dalam keadaan sehat tapi sangat merindukan Seo Yoon. Kondisi diluar sana sudah sangat parah. Penyakit gila bukan hanya terjadi di Korea tapi di seluruh dunia. Ada juga yang ingin disampaikannya kepada semua penghuni, jadi, mari lakukan rapat.


Jung Kook dan Woo Chang secara ajaib selamat dari serangan zombie dan sedang bersembunyi di unit 202. Woo Chang terus saja berdoa memohon keselamatan. Se Kyu dan Moon Hee sepertinya juga sudah melihat kumpulan zombie tadi dan menyakinkan diri kalau orang-orang itu mungkin sudah minum darah, kembali normal dan pulang.



Baru juga bilang begitu, pas terdengar suara Yi Hyun memanggil dari luar pintu, Se Kyu dan Moon Hee melarang Jung Kook untuk membuka pintu. Mereka menuduh kalau Yi Hyun mungkin saja sudah terinfeksi dan berbohong. Untungnya, Jung Kook mempercayainya dan membuka pintu. Yi Hyun dalam keadaan baik-baik saja tanpa luka dan darah ditubuhnya.


Klek! Pintu langsung ditutup sama Se Kyu. Dia membiarkan Jung Kook dan Yi Hyun diluar. Jung Kook sangat ketakutan dan mengumpat karena dikunciin diluar. Yi Hyun biasa saja dan menanyai Jung Kook, mengenai apa yang sebenarnya terjadi? Jung Kook bercerita kalau dia datang kemari untuk mengambil sabun dan pasta gigi, tapi banyak orang bermata putih berlari ke arahnya dari tangga darurat. Untungnya dia tidak terluka berkat Woo Chang. Dia yakin kalau Woo Chang punya kekuatan spiritual. Kenapa dia yakin?



Flashback

Jung Kook panik karena dia tidak membawa pistolnya sementara zombie security berlari ke arah mereka. Refleks, dia bersembunyi dibelakang Woo Chang. Keduanya terjebak di pojok. Seorang zombie lain juga mendekat. Anehnya, keduanya tidak berani menggigit saat Woo Chang menunjukkan kalung salibnya.

End


Sayangnya, Yi Hyun tidak mempercayai ceirta Jung Kook yang terdengar tidak masuk akal. Tidak percaya, tidak masalah. Yang penting, dia ingin Yi Hyun mengembalikan pistolnya. Yi Hyun menyuruhnya tenang dan menanyakan siapa yang membuka pintu di lantai 1?


“Itu… anak pengangguran di lantai atas. Dia dan gadis dari toserba membuka pintunya lalu lari ke atas,” jawab Se Kyu dan Moon Hee, membuka pintu.

Yi Hyun langsung pergi ke lantai atas untuk mencari si pembuat masalah.

“Siapa yang menutup pintu tadi?” tanya Jung Kook, kesal.

--


Bo Ram bersembunyi di apartemen Dong Hyun. Dasar brengsek, setelah membuat masalah besar seperti itu, Dong Hyun malah lebih sibuk memindahkan file video dan foto yang ada di ponselnya yang sudah kembali ke dalam komputernya. Dia juga menyuruh Bo Ram tidak usah khawatir dan bekerja sama dengannya.


Nenek Sung Sil masuk ke dalam kamar untuk mengantarkan minuman bagi Bo Ram dan Dong Hyun. Dia memuji Bo Ram yang sangat cantik. Sebenarnya, dia masih ingin bicara banyak, tapi Dong Hyun sudah mengembalikan ponselnya dan mengusir ibunya keluar dari kamarnya. Sikapnya yang kurang ajar itu, membuat Bo Ram terlihat kesal. Gitu-gitu, sepertinya dia masih punya rasa hormat pada orang tua.


Nenek Sung Sil menyukai Bo Ram dan merasa Bo Ram cocok untuk Dong Hyun. Kakek Hak Je nggak sependapat dengannya. Mana mungkin ada orang yang menyukai pengangguran seperti Dong Hyun?


Saat itu, Yi Hyun datang berkunjung. Begitu pintu dibukakan, dia langsung masuk ke kamar Dong Hyun dan menutup pintu agar kakek Hak Je dan nenek Sung Sil tidak bisa mendengar. Tidak perlu basa-basi, mereka kan yang membuka pintu dibawah? Dengan akting payahnya, Dong Hyun berpura-pura tidak mengerti dan bilang kalau mereka disini sejak tadi. Meskipun jambangnya ditarik, Dong Hyun tetap saja berbohong kalau saat mereka turun, pintu sudah terbuka dan karena takut mereka lari.

“Kenapa kamu turun?”


Keduanya terdiam. Tidak punya alasan. Tidak perlu dijelaskan. Yi Hyun melihat ponselnya yang disambungkan ke laptop.

“Untung mengambil ini?”

“Kembalikan. Aku perlu untuk siaran langsung. Aku mempertaruhkan nyawa untuk mendapatkannya…,” ujar Dong Hyun, jujur.


“Karena kamu, seseorang menghilang. Jika kamu orang baik, kamu seharusnya merasa bertanggung jawab,” tekan Yi Hyun, marah melihat tingkahnya yang tidak ada rasa bersalah sedikitpun.


Setelah memberi peringatan itu, Yi Hyun pergi dari sana. Di depan apartemen, Sae Bom sudah menunggunya. Dia memberitau kalau Tae Seok sedang ke atap untuk mencari orang yang terinfeksi. Dan juga, dia mendapat kabar kalau ayah Seo Yoon, terinfeksi.




Diatap hanya ada Andrew yang berdiri sambil memegang palu. Dia memberitahu Tae Seok kalau tadi ada dua orang yang naik ke sini, tapi dia sudah mengarahkan mereka untuk turun melalui pintu darurat satu lagi. Tae Seok memeriksa pintu itu dan memang benar ada petugas security di sana. Tae Seok merasa sedikit aneh. Apa dua orang yang disuruh Andrew pergi, menurutinya?


Belum Andrew menjawab, Yi Hyun sudah muncul. Keduanya berbincang bersama. Tae Seok memberitahu kalau dia sudah memeriksa dan kelihatannya tidak ada orang terinfeksi. Yang terinfeksi, Na Soo Min, sudah pergi. Setelah membahas itu, Yi Hyun mulai menanyakan luka Sae Bom yang tidak kunjung sembuh. Tae Seok menyuruhnya tidak khawatir sampa lukanya berubah warna. Selama lukanya belum berubah, artinya virusnya masih belum berbahaya dan mencapai otak.


“Selain Yoon Sae Bom, banyak orang dengan kondisi seperti dia bisa sembuh, bukan?”

“Ada empat orang. Hasil tes terbaru menunjukkan bahwa mereka terinfeksi. Itu hanya masalah waktu. Pada akhirnya, mereka juga menyerah.”

“Kapan kamu akan menemukan obatnya?”

“Kami sedang mencari antibodi yang bisa masuk ke otak. Sampai itu terjadi, sebuah obat tidak bisa dibuat. Situasinya… akan memburuk. Sampai kami menemukan antibodi.”


Pembicaraan berakhir karena Sae Bom memanggil mereka untuk turun. Dia sudah mengumpulkan semua penghuni untuk rapat. Sebelum menemui para penghuni, Tae Seok pergi menemui Seo Yoon terlebih dahulu dengan diantar Sae Bom dan Yi Hyun. Sae Bom menunggu diuar dengan Yi Hyun sementara Tae Seok bicara dengan Seo Yoon.



Tae Seok sepertinya sedikit terbawa perasaan saat melihat Seo Yoon. Dia seperti teringat akan anaknya yang belum lahir karena virus itu menyerang istrinya. Secara lembut, Tae Seok mengajak Seo Yoon untuk ikut dengannya bertemu orang tuanya. Dia hendak membelai kepala Seo Yoon, tapi Seo Yoon menghindar.


Diluar, Yi Hyun dan Sae Bom membicarakan kemungkinan apa yang akan mereka lakukan jika terinfeksi penyakit gila. Yi Hyun bilang kalau dia terinfeksi dan merasa haus hingga ingin menggigit orang, dia akan memberitahu Sae Bom terlebih dahulu. Makanya, jika Sae Bom mengalami sesuatu, Sae Bom juga harus memberitahunya. Sae Bom setuju.




Selesai Tae Seok bicara dengan Seo Yoon, mereka pergi ke ruang 202 yang sekarang menjadi tempat pertemuan. Dong Hyun dan Bo Ram tidak ikut rapat karena takut pada amukan para penghuni. Se Kyu benar-benar marah dan bilang pada kakek Hak Je kalau putranya hampir membunuh mereka. Kakek Hak Je nggak terima dan marah karena Se Kyu memelototnya.

Bukannya menenangkan situasi, Yeon Ok malah marah karena rapat diadakan tanpa seizinnya. Umur panjang, Sae Bom, Yi Hyun dan Tae Seok muncul. Rata-rata penghuni mengenalinya karena Tae Seok yang masuk di TV dan menyampaikan mengenai penyakit gila ini. Yeon Ok langsung sumringah mengira kedatangan Tae Seok untuk menyampaikan bahwa karantina sudah berakhir. Semua ikutan bersemangat.


Sayangnya, tebakan mereka salah. Tae seok memberitahu hal buruk kalau karantina wilayah sudah diperluas menjadi karantina wilayah. Aliran listrik apartemen juga akan diputus nanti malam. Semua protes. Mereka meminta dibiarkan keluar, setidaknya. Percuma.

Tae Seok melihat jamnya. Sudah jam 12 siang. Pengumuman mulai terdengar di seluruh kota. Diberitahukan kalau seluruh kota Seyang mengalami darurat militer. Tidak bisa lagi main-main. Sae Bom pergi untuk memeriksa keadaan Seo Yoon. Yi Hyun akan pergi memeriksa keadaan di tempat gym bersama Jung Kook. Sae Bom juga mengembalikan pistol Jung Kook.

 

Post a Comment

Previous Post Next Post