Sinopsis K-Drama : Happiness Episode 08 part 1

 

Sinopsis K-Drama : Happiness Episode 08 part 1

Semua tokoh, lokasi, organisasi, agama, insiden dan kelompok dalam drama ini hanyalah fiksi


H-3,


Pagi-pagi sekali, Yi Hyun sudah mengajak Sae Bom ke atap untuk meletakkan berbagai alat yang bisa menampung air. Kenapa? Karena Yi Hyun yakin kalau hari ini akan hujan, jadi sebaiknya, mereka menampung air hujan untuk persediaan. Yah, meskipun dia nggak tahu hujannya akan sederas apa.


=  H  A  P  P  I  N  E  S  S  =



Dalam perjalanan kembali ke apartemen mereka, mereka tidak sengaja melihat Se Kyu dan Moon Hee yang memohon pada Yeon Ok untuk pindah ke unit di lantai 11 yang kosong. Mereka takut jika tinggal di lantai dua dan para zombie berhasil masuk lagi, maka mereka yang pertama kali akan diserang. Yeon Ok tidak peduli dengan alasan mereka. Dia menolak mengizinkan. Tidak berhasil membujuk Yeon Ok, Moon Hee dan Se Kyu mencoba bicara dengan Yi Hyun dan Sae Bom yang lewat. Mereka menjelaskan ketakutan mereka dan juga perihal ada orang yang meninggalkan sampah bekas makanan di lantai 1, jadi baunya sampai ke lantai mereka.


Yeon Ok langsung marah karena mereka malah meminta bantuan Yi Hyun dan Sae Bom. Dia merasa kalau posisisnya sebagai perwakilan penghuni tidak dianggap. Sae Bom tidak masalah saja jika mereka mau pindah ke lantai 11. Lagipula, unit dilantai itu kosong dan Moon Hee bilang kalau mereka belum lama ini membersihkan unit 1102 dan password-nya masih 8888. Mereka janji akan membersihkan unit itu dengan sangat bersih sebelum pergi tiga hari kemudian. Kebetulan sekali, Hyun Kyung juga lewat dan mendengar perbincangan mereka.


Yi Hyun mencoba bijak dengan menanyakan alasan Yeon Ok menolak. Yeon Ok menjelaskan kalau mungkin akan ada konsekuensi hukum dan lantai 11 juga adalah lantai ‘mewah’. Rasanya tidak benar membiarkan petugas kebersihan tinggal di lantai ini. Para penghuni juga psati keberatan.

“Bagaimana jika kita tanya penghuni lainnya?” saran Sae Bom. “Diantara mereka juga ada pengacara.”



Akhirnya, semua penghuni dikumpulkan di unit 201 lagi.  Seperti biasanya juga, Se Hun tidak ikut dalam kegiatan seperti ini. Hae Sung sependapat dengan Yeon Ok dan tidak setuju kalau Se Kyu dengan Moon Hee pindah ke lantai 11. Dia menggunakan alasan hukum, kalau masuk ke rumah orang tanpa izin adalah tindak kriminal. Dan jika lebih dari dua orang, akan dianggap pembobolan. Meskipun pemilik rumahnya baik dan mengizinkan, siapapun tetap bisa melaporkan mereka.


Kakek Hak Je juga tidak setuju. Alasannya, jika mereka pindah ke lantai atas, maka keluarganya akan berada di lantai paling bawah. Se Kyu emosi dengan perkataan kakek Hak Je yang dianggapnya seolah mereka harus berjaga di lantai paling bawah untuk mereka. Kakek Hak Je ikut emosi. Dia dan istrinya sudah tua, jadi harus ada anak muda dibawa apartemen mereka untuk berjaga. Emang apa buruknya?!



Joo Hyeong ikut memperkeruh suasana. Dia menyuruh Se Kyu untuk tetap tinggal di lantai 2 dan menyuruhnya untuk berjaga seperti anjing penjaga, biar penghuni lain bisa bersantai dan semua orang bahagia. Wajar saja jika Se Kyu merasa marah. Andrew juga menatap terus ke arah Joo Hyeong, entah dengan maksud apa.


Yeon Ok angkat bicara dan menyuruh mereka untuk bertahan selama 3 hari. Semua orang juga kesulitan dan mereka tidak bisa memberikan perlakuan khusus untuk mereka. Lagi suasana keruh seperti ini, Hae Sung malah menanyakan perihal sampah harus dibuang dimana? Kalau diletakkan ditangga, pasti baunya akan menyebar?


“Kau tidak membuangnya keluar jendela, kan?” tanya Yeon Ok, curiga.

“Ada yang melakukan itu?” tanya Hae Sung, balik.

“Kuharap tidak.”


Rapat bubar begitu saja dengan keputusan, Se Kyu dan Moon Hee tidak boleh pindah ke lantai 11. Sebelum pergi, Sae Bom menyuruh mereka untuk meletakkan beberapa wadah di atap karena malam ini akan hujan. Hae Sung langsung semangat mengira mereka sudah bisa mengakses internet dan melihat ramalan cuaca. Dengan bangga, Sae Bom memamerkan kemampuan Yi Hyun dalam meramal cuaca. Hae Sung mana peduli dan langsung pergi meskipun Sae Bom masih bicara.



Setelah semua bubar, Hyun Kyung mengajak Sae Bom dan Yi Hyun ke apartemennya untuk bicara. Ini mengenai abangnya. Saat tiba di apartemen Hyun Kyung, yang pertama kali mereka lakukan adalah memeriksa setiap ruangan, mana tahu Hyun Kyung membawa Soo Min masuk ke dalam.

“Dia tidak ada di sini,” beritahu Hyun Kyung, tahu kekhawatiran mereka.



Hyun Kyung bercerita kalau abangnya sempat menghubunginya kemarin dengan interkom sebelum listrik padam. Abangnya terlihat baik-baik saja dan dari dulu punya sistem kekebalan tubuh yang kuat, makanya jarang sakit. Apa menurut mereka, ada kemungkinan abangnya tidak terinfeksi?

“Kuharap begitu,” jawab Sae Bom. Dia tidak bisa menjawab begitu yakin karena dia juga terkena cakaran dan sampai sekarang dia masih baik-baik saja. Tapi, luka cakaran itu tidak kunjung sembuh.



Malam hari,

Benar apa yang dikatakan Yi Hyun. Hujan turun. Sae Bom terbangun karena suara rintik hujan dan mengajak Yi Hyun untuk ke atap mengambil air hujan untuk menyiram toilet. Setelah itu, kembalikan lagi wadahnya ke atap untuk menampung hujan. Saat mau pergi, mereka sempat mendengar Jung Kook bergumam mengusir setan. Dia tertidur sambil memegang kalung salibnya. Yi Hyun memberitahu Sae Bom kalau Jung Kook sekarang sudah mempunyai agama dan berdoa sebelum tidur.

--


Di unit 602,

Hae Sung dan So Yoon juga masih belum tidur. Hae Sung masih sibuk dengan laptopnya sementara So Yoon hendak menampung air hujan. Hae Sung menolak. Dia tidak ingin minum air hujan ataupu air di bak mandi. Lagipula mereka akan keluar dalam 3 hari.

“Kita tidak pernah tahu,” gumam So Yoon.

--


Di unit 401,

Hyun Kyung tidak bisa tidur sama sekali. Dan dia juga tidak berencana minum pil tidur. Yang dia khawatirkan hanyalah abangnya. Makanya, dia memberanikan diri turun ke lantai bawah untuk memeriksa. Dan benar, dia melihat Soo Min sedang duduk diluar gedung apartemen dalam keadaan basah kuyup dan menampung air hujan dengan tangannya untuk minum.

“Oppa!” teriak Hyun Kyung.



Soo Min kaget melihatnya dan menyuruhnya untuk naik. Dia mau pergi, tapi Hyun Kyung terus memanggil dan memohon agar dia tidak pergi. Sebenarnya, Soo Min juga tidak yakin apakah dia terinfeksi atau tidak. Dia hanya merasa agak aneh. Hyun Kyung sangat mengkhawatirkannya dan bertanya, apakah dia sudah makan?

--


H-2

Sae Bom dan Yi Hyun pergi ke atap untuk mengambil air hujan yang mereka tampung kemarin. Baru juga mau memulai hari baru, Yi Hyun sudah mengalami hal tidak menyenangkan. Dia menagkap basah Andrew meminum air hujan dari botol minum yang mereka letakkan kemarin untuk menampung air hujan. Andrew juga panik dan langsung memakai maskernya sebelum Yi Hyun mendekat. Dia beneran kesal.


Untunglah ada Sae Bom yang santai dan tidak mempermasalahkan air yang mereka tampung diminum. Kan air hujan tidak mempunyai pemilik. Jika Andrew mau air lagi, silahkan ambil. Sae Bom juga dengan santai meminum air hujan yang mereka tampung. Yi Hyun yang panik karena air hujan kan nggak steril. Sae Bom menyuruhnya tidak khawatir, soalnya waktu dia menjalani pelatihan taktis, dia bahkan menampung air lumpur.


Se Hun juga datang ke atap untuk mengambil air hujan yang ditampungnya kemarin malam. Berbeda dengan Sae Bom yang santai jika air hujan tampungannya di curi, Se Hun malah sudah menandai peralatan menampung air hujannya dengan tulisan “Unit 1501, Kim Se Hun.” Se Hun juga akan meminum air hujan, tapi setelah dia memurnikannya terlebih dahulu. Dia punya tablet pemurni air dan kalau mereka butuh, mereka bisa mampir ke tempatnya.

“Pastikan untuk memberitahu suamimu sebelumnya,” sindir Se Hun.


Yi Hyun tersindir dan bilang sama Sae Bom kalau dia yang akan pergi ke tempat Se Hun, jadi Sae Bom jangan pernah ke sana. Sae Bom menenangkannya untuk tidak mencurigai Se Hun. Lihat saja, dia baru mau minum air hujan setelah dimurnikan, jadi nggak mungkin dia minum pil dari pusat kebugaran.


Saat kembali ke apartemen, dia bertemu dengan Ibu CS yang sedang membersihkan jendela. Ibu CS bilang kalau hanya diam di rumah, dia merasa pengap. Serta, Yeon Ok menyuruhnya untuk terus bekerja jika mau dibayar. Yi Hyun nggak habis pikir karena Yeon Ok begitu jahat di situasi seperti ini.

“Omong-omong, aku menemukan hal aneh,” beritahu Ibu CS dan menunjukkan baju berlumuran darah.


Baju itu ditemukannya di tong sampah yang dibuang di tangga. Tangga antara lantai 3 dan 4. Yi Hyun dan Sae Bom langsung pergi ke kamar 401. Dia curiga kalau baju itu milik Hyun Kyung. Tapi, saat ditunjukkan baju itu, dia langsung panik dan bilang kalau dia tidak tergigit sama sekali. Dia tidak terinfeksi.



Mereka mungkin bisa percaya kalau Hyun Kyung tidak terinfeksi, namun, dimana abangnya sekarang? Curiga, Yi Hyun mengajak Jung Kook ikut bersamanya untuk memeriksa ke basement. Jung Kook di bawa karena dia nggak mau meminjamkan pistolnya, jadi, ya udah, Jung Kook saja yang dibawa dengan pistol. Jung Kook sekarang tidak bsia lepas dari pistolnya. Dia selalu takut kalau terjadi sesuatu.



Di depan pintu masuk basement, mereka menemukan sebuah kotak makanan bersisa. Itu adalah kotak makanan yang dia bagikan kemarin. Jadi, pasti ada seseorang yang membawa kotak itu keluar. Jung Kook sudah sangat takut dengan kondisi sekarang. Makanya, dia memohon pada Yi Hyun untuk berhenti melakukan inspeksi seperti ini. Dia meminta agar mereka hanya diam saja selama 2 hari ini dan jangan menimbulkan masalah apapun atas nama penyelidikan.


“Istriku akit parah sekarang. Dia menjalani pemeriksaan kanker payudara. Kami curiga kankernya kambuh. Ada telepon dari rumah sakit. Kami pikir dia sudah bebas kanker. Jadi, kami membuka toko tteok. Yi Hyun. Aku harus kembali ke istriku. Kamu juga tahu sesulit apa yang dia lalui. Benar, bukan?” mohon Jung Kook.

Permohonan yang membuat Yi Hyun juga ingin berhenti. Dia mendiskusikan itu pada Sae Bom saat mereka sedang bersantai di balkon. Sae Bom mau menurutinya. Mereka akan bertahan sampai tim pengendali penyakit datang.

Baru juga mau melakukan itu, dari lantai atas terdengar suara orang membentur-benturkan sesuatu ke dindng. Niat mereka yang awalnya mau bertahan, berubah. Mereka tidak bisa diam dan tidak menyelidiki apapun.

--




Tae Seok datang ke markas setelah menerima panggilan dari Ji Soo. Pasien nomor 13 yang dilakukan uji klinis menujukkan hasil yang bagus dan tampak berhasil. Dan pasien nomor 13 itu adalah Seung Young. Dia sudah hampir tidak merasa haus lagi. Tae Seok juga memeriksa pupil matanya dan terlihat semua baik-baik saja. Namun, pertanyaan muncul sat melihat Seung Young mengonsumsi banyak daging. Apa dia memang suka daging?


“Tidak. Aku dahulu vegetarian,” jawab Seung Young.

Entah apa yang di pikirkan Tae Seok, Tae Seok langsung keluar dari ruangan Seung Young.

“Mereka belum selesai menganalisis darah Yoon Sae Bom, ya?” tanya Tae Seok.

“Belum.”


“Rahasiakan itu baik-baik. Tapi bocorkan perkembangan Nomor 13 kepada para petinggi.”

“Kita masih di tahap awal uji klinis. Kita butuh lebih banyak data.”

“Itulah alasannya. Kita butuh lebih banyak data. Beri tahu mereka uji klinisnya berakhir, dan kita akan menyelesaikannya,” perintah Tae Seok. Ada sesuatu yang direncanakannya.

--


H-1



Hyun Kyung menunjukkan gelagat mencurigakan. Dia keluar dari apartemennya dengan keranjang baju, seolah hendak menjemur baju ke atap, namun, bukan atap yang ditujunya melainkan kamar 1102. Kamar kosong yang awalnya ingin ditinggali oleh Se Kyu dan Moon Hee. Dan hal itu kelihatan sama Sae Bom dan Yi Hyun.


Akhirnya, dia nggak bisa berbohong lagi. Hyun Kyung emang membawa masuk Soo Min ke dalam dan menyembunyikan Soo Min di kamar tersebut. Soo Min tahu jelas mengenai kondisinya, jadi dia mengurung diri di dalam kamar dan berusaha untuk tidak keluar. Dia takut kalau dia akan membahayakan orang lain. Dan juga, emang benar kotak makanan bersisa yang ada di basement itu adalah miliknya. Dia mendapatkannya dari Joo Hyeong. Dua hari yang lalu, hari dia digigit dan aliran listrik dimatikan, Joo Hyeong turun ke basement dan membukakan pintu untuknya masuk. Namun, karena dia takut sudah terinfeksi, dia menolak masuk dan Joo Hyeong hanya memberikannya kotak makanan.

“Apa kata Oh Joo Hyeong?” tanya Sae Bom.



“Dia bilang aku harus masuk ke apartemen ini, tapi aku menolak. Saat aku menolak, dia menyuruhku memikirkannya dan memberikan kotak makanan.”

“Kenapa kamu menolak? Aku yakin kamu ingin masuk.”

“Aku takut nantinya akan menggigit orang lain. Meski karantina berakhir besok, tetaplah di rumah,” peringati Yi Hyun dan Sae Bom.


Setelah memeriksa keadaan Soo Min, Yi Hyun dan Sae Bom bilang akan membantu mereka. Begitu karantina berakhir, mereka akan membantu menjelaskan kondisi keduanya dan membawa dokter. Hyun Kyung sangat berterimakasih atas bantuan mereka tersebut.

--



Di unit 302,

Bo Ram membalas budi karena sudah diizinkan tinggal di sana dengan membersihkan rumah. Lagi sibuk, Dong Hyun malah memanggilnya ke dalam kamarnya. Dia ingin membahas suara ketukan yang terdengar tadi malam. Itu adalah suara yang dibuat oleh mereka yang terinfeksi. Dong Hyun curiga kalau yang terinfeksi adalah Ibunya, soalnya dia melihat video yang diambil Ibunya dan ada luka di punggungnya. Dia juga dengar kalau Ibunya bertabrakan dengan wanita terinfeksi di lantai 6 (Min Ji), sebelumnya. Jika ibunya terinfeksi, mereka juga bisa ikut terinfeksi.


“Kamu takut soal itu?” tanya Bo Ram, tidak habis pikir.

“Kamu tidak khawatir?”

“Jika kamu takut, tetaplah di kamarmu.”

“Tidak, bukan begitu. Aku mencemaskanmu.”

“Kamu mencemaskanku? Bersikap baiklah kepada orang tuamu. Aku menginginkan orang tua seperti orang tuamu,” ujar Bo Ram, kesal mendengar kebohongannya.


Di malam hari,

Seperti biasa, Sae Bom dan Yi Hyun menghabiskan malam dengan berbincang. Sae Bom sudah berencana akan mengunjungi ibunya begitu karantina berakhir besok. Keduanya juga lega karena mereka tidak mengadakan pesta pernikahan. Soalnya, kalau mereka melakukannya, orang tua Yi Hyun yang ada di Amerika pasti sudah dalam perjalanan kemari dan entah apa yang akan terjadi pada mereka.


Setelah itu, mereka membahas mengenai keadaan Soo Min. Soo Min tampak baik-baik saja. Sae Bom memberitahu kalau Tae Seok sempat bilang kalau semua akan baik-baik saja jika yang terinfeksi bisa mengendalikan dahaganya. Lagi berbincang, Sae Bom menemukan botol obat di atas meja. Itu adalah obat Yi Hyun untuk gangguan pencernaan. Dulu, saat bermain baseball, dia sakit perut saat gugup, makanya dia membeli obat itu saat bertanding di Kejuaraan Italia. Tapi, rasa obatnya menjijikan, jadi jangan dimakan.

--


Hari H



Hari ini adalah hari terakhir karantina. Begitu bangun, hal pertama yang dilakukan Seo Yoon adalah menyalakan ponsel. Sayang, sinyal masih belum ada. Telepon masih belum bisa digunakan. Sae Bom menyuruhnya untuk tetap tenang. Dia akan keluar untuk memeriksa situasi.


Para penghuni sudah berkumpul di ruang gym. Di sana ada sebuah cooler box yang bertuliskan : “Kalian sudah melalui banyak hal.” Isinya adalah berbagai jenis minuman. Tanpa ragu, mereka meminum air itu sambil memuji yang memberikan air adalah orang baik hati. Bo Ram juga ada di sana dan Moon Hee menyindirnya yang bisa tinggal dengan senang setelah hampir membunuh mereka.



Sebenarnya, cooler box itu bukan pemberian dari Yeon Ok, tapi dia malah bersikap kalau dia yang meletakkan kotak itu. hahahaha. Dari tatapan Joo Hyeong, jelas dia yang menyiapkan semua minuman itu dengan maksud tertentu. Ah, karna hari ini hari karantina berakhir, mereka bisa keluar. Tapi, tetap saja mereka tidak berani. Yang pergi keluar hanyalah Yi Hyun dan Sae Bom untuk memeriksa keadaan. Btw, Yi Hyun melarang Sae Bom untuk meminum air dari cooler box tersebut.


Pintu barikade masih belum di bukakan.


Dong Hyun tidur dengan memakai earphone. Dia nggak bisa tenang. Dan semakin ketakutan saat mendengar suara benturan dari kamar orang tuanya. Ketakutan berubah menjadi rasa panik saat terdengar sirine pengumuman.

“Semuanya. Ini bukan latihan Situasi darurat militer yang tadinya dicabut hari ini akan diperpanjang tanpa batas waktu. Aku ulangi. Situasi darurat militer yang tadinya dicabut hari ini diperpanjang tanpa batas waktu.”



Pengumuman buruk yang ditakuti semua penghuni. Kini, tidak ada kepastian lagi kapan mereka akan bebas. Anehnya, Joo Hyeong terlihat tenang dan bergegas pergi dari sana.



Joo Hyeong kembali ke apartemennya dan mendapati Hae Sung ada di apartemennya. Gelagat Hae Sung tampak ketakutan seolah habis ketangkap basah. Yah, semua juga tahu kalau dia berselingkuh dengan Sang Hee. Dan karena Joo Hyeong kembali mendadak, dia jadi panik dan memnbuat alasan kalau memberikan konsultasi hukum untuk Sang Hee. Takut ketahuan, Hae Sung pamit pergi. Joo Hyeong nggak bodoh. Dia tahu yang keduanya lakukan, namun pura-pura nggak tahu.


Setelah Hae Sung keluar, Sang Hee mau minum botol minum yang ada di atas meja. Joo Hyeong berteriak melarang. Sang Hee bingung. Itu kan botol minum yang Joo Hyeong letakkan di pusat kebugaran untuk semua orang.

“Kita tidak bisa pergi lagi,” alasan Joo Hyeong.

--


Di ruang gym,

Se Kyu berusaha membujuk penghuni lain agar mereka pergi. Yeon Ok tidak mau. Mereka sedang dalam status darurat milter. Jika mereka pergi, mereka bisa ditembak di tempat. Ditengah situasi penuh ketidak pastian ini, Andrew memberitahu kalau suara dentuman yang terdengar belakangan ini berasal dari dalam gedung, bukan luar.


“Ibuku,” teriak Dong Hyun yang baru turun. “Kurasa dia sakit. Ada luka dipunggungnya. Aku melihat foto yang dia ambil dengan ponselnya.”

Kabar yang mengejutkan semua orang. Bo Ram dan kakek Hak Je nggak habis pikir dengan kelakuannya. Tega-teganya dia melakukan itu pada ibunya sendiri.


“Itu karena psoriasis! Kulitmu mengering saat menua, dan terkadang kamu menggaruk sampai berdarah. Kuoleskan di punggungnya... Apa namanya?” teriak kakek Hak Je, berusaha melindungi istrinya. “Kamu tahu, benda yang kamu pakai seperti ini.”

“Pelembap?” jawab Sae Bom yang baru kembali.

“Ya, itu. Pelembap. Aku membantunya memakai pelembap.”

“Aku juga melihatnya. Itu hanya kulit kering yang retak,” dukung Bo Ram, melindungi nenek Sung Sil.


Yeon Ok tidak percaya dan mau pergi memeriksa. Kakek Hak Je nggak mengizinkan. Itu apartemennya. Yeon Ok boleh melakukan apapun sesukanya diluar sana, namun, dia nggak bisa sesuka hatinya masuk ke apartemennya! Biar mereka senang, dia dan istrinya tidak akan pernah meninggalkan apartemen mereka lagi!! (Pas adegan ini, melihat kakek Hak Je, aku agak nyess. Dia itu emang suka marah, mengomel dan kelihatan tidak peduli dengan nenek Sung Sil. Namun, ada kok beberapa moment, dimana dia sebenarnya peduli. Seperti saat nenek Sung Sil mau makan hamburger, dia pergi membelikan hamburger, namun karena nggak bisa memakai teknologi yang disediakan, dia nggak bisa membelikannya dan menggantinya dengan sandwich. Dia juga awalnya nggak mau menerima Bo Ram tinggal bersama, tapi karena Nenek Sung Sil mau, dia mengizinkan Bo Ram tinggal bersamanya. Dia juga suka marah saat Dong Hyun bersikap kurang ajar sama nenek Sung Sil).

 

Post a Comment

Previous Post Next Post