Sinopsis K-Drama : Happiness Episode 08 part 2

 

Sinopsis K-Drama : Happiness Episode 08 part 2



Situasi sudah berubah. Nggak ada kepastian kapan mereka akan bisa bebas. Dan bahan makanan serta bertahan hidup, menjadi hal yang akan di perebutkan. Dia mau semua stock makanan dan minuman yang selama ini diletakkan di unit 201, dibagikan secara merata ke semua penghuni. Se Kyu menolak. Jika semua dibagikan, mereka akan makan apa? Haruskah mereka kelaparan?



Perdebatan sengit terjadi. Yeon Ok ngotot mau makanan itu padahal bukan dia yang membeli. Se Kyu dan Moon Hee emosi karena selama ini sudah diperlakukan rendah! Mereka tidak akan mau berbagi! Sae Bom dan Yi Hyun yang melihat hal itu, bersepakat kalau Yeon Ok hanya akan membuat pertengkaran terjadi antara semua penghuni.


Kakek Hak Je dan Bo Ram kembali ke unit 302. Kakek Hak Je sepertinya tahu kondisi istrinya, makanya, dia melarang Bo Ram untuk tinggal bersama mereka. Pergilah ke unit 501 yang adalah orang baik. Mereka pasti akan membantu mencarikan tempat tinggal untuk Bo Ram.


Saat masuk ke dalam apartemennya, Kakek Hak Je tidak memberitahu apa yang sudah Dong Hyun katakan dan apa yang terjadi pada nenek Sung Sil. Dia bersikap seperti biasa-biasa dan menyembunyikan kesedihannya. Dia juga berbohong kalau Bo Ram sudah menemukan tempat lain untuk tinggal. Nenek Sung Sil senang mendengarnya.

--



Yeon Ok dan Woo Chang juga kembali ke apartemen mereka. Yang tidak disangka, Sae Bom dan Yi Hyun mengikuti. Agar pintu tidak ditutup, Sae Bom menahannya dengan tangannya. Tangan yang mempunyai bekas luka cakaran. Dan terlihat jelas sama Yeon Ok. Mereka mau bicara dengan Yeon Ok di dalam apartemen Yeon Ok. Yeon Ok nggak mengizinkan, tapi mereka sudah menerobos.

Seperti yang sudah diduga, dia ingin menyembunyikan fakta kalau sebenarnya mereka kere. Biar nggak malu, Yeon Ok beralasan kalau dia memesan perabot dan peralatan rumah dalam set, tapi semuanya belum datang. Ah, dia kira, siapa yang mau ditipunya? Sae Bom dan Yi Hyun udah tahu kalau Yeon Ok nggak pernah berniat menetap di apartemen ini.



“Aku tahu kamu memberi air kepada Kim Seung Beom.”

“Siapa yang memberitahumu hal itu?”

“Pekerjaanmu adalah menjadi perwakilan penghuni dan menggelapkan dana publik, bukan? Kim Seung Beom bekerja di sini untuk membantumu, bukan?”

“Kamu punya bukti?” tantang Yeon Ok.


Yi Hyun dan Sae Bom malas menjawab. Dari reaksi Yeon Ok mereka sudah bisa menebak kalau dugaan mereka benar. Dan sebelum pergi, Sae Bom berujar kalau Yeon Ok tidak akan pernah bisa menjadi perwakilan penghuni.


Di depan pintu, mereka bertemu Jung Kook yang mau ke tempat Woo Chang untuk berdoa. Dia mengira Sae Bom dan Yi Hyun juga habis berdoa.

“Aku ateis,” beritahu Sae Bom.


Kalau Jung Kook ada di sini, gimana dengan Seo Yoon? Jung Kook menjawab kalau dia menyuruh Bo Ram menemani Seo Yoon sebentar. Soalnya, Bo Ram bilang sudah diusir dari 302 dan tidak punya tempat tujuan. Sae Bom marah, tapi Yi Hyun langsung menariknya pergi. Mereka berencana untuk membiarkan Bo Ram tinggal di unit Seo Yoon saja sementara setelah meminta izin Seo Yoon.


Joo Hyeong pergi ke unit 201 untuk meminta air. Biar diberikan, dia akan membayar. Se Kyu tidak mau memberikan. Jika Joo Hyeong mau, bayar 200 dollar untuk satu botol air 500mL. Dia masih dendam karna Joo Hyeong menyebutnya anjing penjaga. Tidak punya pilihan, Joo Hyeong terpaksa kembali ke unit apartemen untuk mengambil uang.



Sikap Se Kyu dan Moon Hee benar-benar berubah. Sebelumnya, mereka memohon tinggal. Kini, setelah menerima berbagai penghinaan dan pengalaman menakutkan, mereka lebih memilih uang daripada kemanusiaan. Semua barang yang ada di tempat mereka, akan mereka jual. Jika tidak punya uang untuk membayar, mereka akan menerima barang berhaga juga. Yang penting kumpulkan uang sebanyak mungkin. Ahahahha, padahal semua barangnya curian dari supermarket.


Se Kyu juga menyuruh Ibu CS untuk berhenti mendengarkan perintah Yeon Ok dan bersihkan saja apartemen mereka. Dia harus bekerja karna mereka sudah memberikan makanan dan minuman.

--





Jung Kook sekarang kelihatan sangat bergantung sama Woo Chang. Dan hal itu ingin dimanfaatkan sama Yeon Ok.


“Aku punya pertanyaan tentang Yoon Sae Bom. Dia baik-baik saja?  Aku melihat luka di tangannya. Aku khawatir dia terinfeksi. Sepertinya ada sesuatu antara dia dengan anggota militer yang datang sebelumnya. Aku benar, bukan?” tanya Yeon Ok.

--


Di unit 501,

Sae Bom dan Yi Hyun memeriksa tas yang mereka dapatkan sesuai permintaan mereka pada Tae Seok waktu itu. Di tas itu ada berbagai ransum makanan, granat sentrum, borgol dan juga protofon. Protofon itu sebagai ganti karena Tae Seok tidak bisa memberikan pistol padanya.



Tidak lama, Jung Kook kembali. Sepertinya, dia mulai curiga kalau Sae Bom terinfeksi. Dia mulai menanyakan luka yang ada di tubuh Sae Bom. Sae Bom memberitahu kalau luka itu didapatnya saat temannya mencakarnya. Jung Kook makin curiga, soalnya, harusnya kejadian itu sudah lama tapi luka itu terlihat baru.


“Ini tidak cepat sembuh. Ahjussi, jangan khawatir. Jika ada yang salah denganku, akan kuberi tahu. Kamu pikir aku akan menggigitmu atau Yi Hyun?” tenangkan Sae Bom.

Tapi, entah Jung Kook percaya pada nya atau tidak.

--


H+1

Dong Hyun bangun di pagi buta dan melihat ayahnya tidur di kursi, di depan pintu kamar. Dasar anak jahat, dia malah mencuri semua stock makanan dan minuman yang ada di rumahnya dan pergi ke unit 201 untuk negosiasi. Dia memohon diizinkan tinggal bersama mereka dan sebagai gantinya, dia membawa semua makanan yang ada di rumahnya. Dia juga bersedia melakukan semua kegiatan bersih-bersih. Yang lebih penting, dia baik-baik saja dan tidak terinfeksi.



Se Kyu tidak mau menerima, soalnya mereka juga nggak ada tempat tidur lagi. Gimana kalau Dong Hyun terinfeski dan menggigit mereka di tengah malam? Moon Hee malah mau menerima karena menginginkan stock makanan dan minuman Dong Hyun. Ibu CS yang mendengar pembicaraan mereka, mengajukan diri untuk pindah. Dia akan mencari tempat tinggal di unit lain. Dan sebagai gantinya, berikan dia makanan. Sepertinya, dia muak melihat kelakuan keduanya.

 


Sesuai yang dikatakannya, Ibu CS pindah dari sana. Andrew satu-satunya yang merasa bersalah karena dia harus pergi dan belum tentu ada unit lain yang mau menerima. Ibu CS tidak masalah. Kalau tidak ada yang mau menerima, dia akan tinggal diruangan santai yang ada di basement. Lebih baik dia tinggal sendirian (ah, semoga sampai akhir, dia tidak berubah dan bisa bertahan hingga karantina berakhir).

--


Joo Hyeong pergi menemui Yeon Ok dan membawanya ke unit kosong dilantai 11. Dia menemukan sesuatu di sana. Apa yang ditemukan Joo Hyeong? Soo Min.

--


Sae Bom dan Yi Hyun ada di lantai atas. Sae Bom sedang mencoba memakai protofon, tapi tidak ada balasan dari siapapun. Ya udah, mereka berbincang saja. Sae Bom mau tahu, apa yang Yi Hyun andalkan saat tidak lagi bermain baseball.


“Kamu,” jawab Yi Hyun. “Sejujurnya, aku sangat menderita saat itu. Aku bersikap baik-baik saja di depanmu, tapi siapa aku tanpa bisbol? Aku bukan apa-apa. Tapi setelah mendengar perkataanmu dan terjatuh, aku berpikir, "Beginikah aku akan mati?" Lalu aku mendapat momen kejelasan. Kupikir, "Semuanya sia-sia." Berkat kamu, aku merasa lebih baik.”

“Astaga, kamu membuatku malu. Kenapa mengatakan itu di depanku? Seharusnya kamu berterima kasih diam-diam.”

“Aku selalu bersyukur,” ujar Yi Hyun, tulus.


Dia menatap Sae Bom dan mendekat. Sepertinya, mereka akan berciuman.


Namun, batal karena kedatangan Yeon Ok dan Joo Hyeong. Mereka sudah tahu mengenai keberadaan Soo Min dan menuntut penjelasan mereka.



Entah apa yang mereka katakan, Sae Bom dan Yi Hyun langsung ke unit 1102. Pas sekali di sana ada Hyun Kyung. Soo Min masih mengurung diri di dalam. Dia kelihatan ketakutan. Saat melihat keduanya, dia memohon sambil berlutut untuk di tolong. Dia menyakinkan kalau dia tidak menggigti siapapun. Dia hanya menatap Yeon Ok.


“Aku harus menemui anak-anakku,” mohon Soo Min, menangis.


Dan si pembuat onar datang, Joo Hyeong. Dia meminta mereka agar mengarantina Soo Min. Tidak ada pilihan, mereka terpaksa membawa Soo Min ke basement dan memborgol tangannya di sana. Meski sudah diborgol begitu, Soo Min tidak marah sama sekali. Sebaliknya, dia memohon agar mereka melindungi Hyun Kyung agar tidak berakhir sepertinya.


“Bukan aku yang membuat kegaduhan,” beritahu Soo Min. Yang artinya, ada orang terinfeksi lainnya yang berusaha bersikap normal dan menahan rasa haus.


Udah dalam situasi seperti ini, Yeon Ok masih saja mengancam mereka agar mendukungnya menjad perwakilan penghuni, jika tidak yah dia bisa menyebarkan berita kalau mereka sudah terinfeksi karena berkontak dengan pasien. Sae Bom dan Yi Hyun nggak habis pikir melihatnya. Yeon Ok juga nggak habis pikir dengan keduanya. Dia menyebut mereka terlalu lembut hingga Joo Hyeong si gila, bisa berbuat sesukanya.


Setelah tahu Joo Hyeong yang memberitahu keberadaan Soo Min, Yi Hyun dan Sae Bom langsung pergi ke apartemennya. Joo Hyeong bersikap biasa dan malah menawarkan mereka minum, dengan alasan menguji. Dia dengar kalau orang yang terinfeksi akan merasa semakin haus saat minum air. Sae Bom tidak mau hanya minum sendiri dan ingin Joo Hyeong juga ikut minum. Ketiganya minum bersama, beberapa teguk.

--



Woo Chang dan Yeon Ok menemui Jung Kook. Mereka ingin Jung Kook menggunakan pistolnya untuk menangkap Yi Hyun dan Sae Bom. Bukankah dia ingin kembali keluarganya dengan sehat?

“Kurung orang terinfeksi yang berpura-pura menjadi manusia. Dan kembalikan ketertiban.”

--


Setelah meminum air tadi, Joo Hyeong pamit ke toilet. Dia memuntahkan semua isi perutnya. Sae Bom dan Yi Hyun tahu itu. Setelah memuntahkan semuanya, Joo Hyeong baru memberitahu kalau dia memasukkan pil Next ke dalam semua minuman. Dia ingin membuat semua orang terinfeksi. Gila!



“Aku hanya butuh kalian berdua mati. Sisanya hanya bonus. Makin banyak yang terinfeksi, makin cepat kita temukan obatnya.”

“Ini sulit dipercaya. Kamu mengaku, bukan?”

“Pada dasarnya, kalian harus pulang dan tidak keluar lagi. Jika mati karena penyakit orang gila, kalian yang rugi. Sampai obatnya ditemukan, tenang, dan bersembunyilah di apartemen kalian.”

“Kamu membunuh istrimu, bukan?”


“Aku tidak membunuh siapa pun. Jika tidak ingin membunuh seseorang, pulanglah, tetap di sana, dan tutup mulut kalian. Jika tidak mau melakukan itu, keluarlah dan minta bantuan Letnan Kolonel itu,” perintah Joo Hyeong.



Joo Hyeong merasa dia sudah menang. Sayangnya, perkiraannya salah. Obat yang diambil Joo Hyeong dari mobil van gym adalah obat pencernaan milik Yi Hyun. Yap, setelah Seung Beom memberitahunya mengenai sisa obat ada di van dan Joo Hyeong juga tahu, Yi Hyun sudah langsung pergi ke basement terlebih dahulu. Dia mencari obat itu dan menemukan obatnya tercecer karena Seung Beom buru-buru keluar saat itu. Yi Hyun mengumpulkan semua obat tersebut dan menukarnya dengan obat pencernaan. Dugaannya benar, Joo Hyeong datang mengambil obat itu.

“Kamera dasbor itu merekammu mengambil pilnya. Pak Oh. Kali ini, tidak ada jalan keluar.”


Keduanya sudah tidak mau berbaik hati lagi. Mereka akan mengisolasi pembunuh.


Namun, saat mereka keluar, Jung Kook sudah ada disana sambil menodongkan pistol. Di sampingnya ada Yeon Ok, Woo Chang dan Sang Hee.

“Sae Bom-ah, aku sungguh minta maaf. Aku tidak boleh sakit.”

“Ahjussi, Oh Joo Hyeong membunuh seseorang.”

“Itu bukan urusan kami. Saat ini, kalian terinfeksi atau tidak, itu lebih penting. Kalian berdua terpapar orang terinfeksi. Yoon Sae Bom, kamu dicakar oleh orang yang terinfeksi. Kurasa kamu harus diisolasi,” ujar Yeon Ok.

--


Di tempat karantina tn. Choi,

tn. Choi sedang melakukan pesta bersama teman-temannya. Mereka sudah mendengar hasil test dari pasien 13 dan meskipun penggunaan obat itu belum keluar, mereka sudah langsung menyuntikannya ke tubuh mereka. tn. Choi juga mau darurat militer tetap diberlakukan, soalnya dia dengar obat 13 sudah diproduksi dan tidak banyak yang tersedia.


“Karantina semua orang untuk mengurangi jumlah yang terinfeksi sebelum merilis obatnya. Orang terinfeksi bahkan tidak tahu apakah mereka membunuh orang. Jika dibiarkan hidup, mereka akan menjadi masalah.”

“Kamu benar sekali. Entah situasinya sudah beres atau belum, orang yang bermasalah sebaiknya segera ditangani. Orang-orang seperti kalian,” ujar Tae Seok.

“Apa maksudmu?”


“Kami baru memulai uji klinis obatnya, tapi kalian menggunakan uang dan kekuasaan untuk mengambilnya. Kalian harus membayar untuk itu.”

“Menurutmu apa yang bisa kamu lakukan?” tantang tn. Choi.


Bodyguard tn. Choi langsung mendekati Tae Seok untuk melumpuhkannya. Niatnya begitu, tapi yang ada, Tae Seok yang melumpuhkannya dan memukulinya hingga berdarah. Darah yang mengalir membuat dahaga tn. Choi dan teman-temannya menjadi tidak terkendali.

“Berkat kalian, kami akan punya lebih banyak data untuk dikerjakan. Selamat bersenang-senang,” uajr Tae Seok sebelum pergi.

Kenapa? karena setelah menerima suntikan, dahaga mereka menjadi lebih tidak tertahankan dan mulai menggigit tubuh bodyguard tersebut.

--



Tae Seok pergi ke ruang rawat istrinya. Ji Soo datang melaporkan insiden yang terjadi di ruangan tn. Choi tanpa tahu kalau Tae Seok yang menyebabkan. Ji Soo memberitahu kalau obat 13 gagal dalam uji klinis tahap kedua. Dan mereka sudah membuang semua sampelnya. Bagaimana bisa para politikus itu mendapatkan obatnya?

“Kurasa mereka tidak tahu. Mereka orang penting. Tangkap mereka hidup-hidup. Kita butuh mereka sebagai subjek uji,” perintah Tae Seok. Ji Soo pergi keluar untuk melakukan perintahnya.


Tidak lama setelah Ji Soo keluar, Young In, istri Tae Seok terbangun dan memberitahu kalau dia merasa haus.

“Young In. Kami hampir selesai,” ujar Tae Seok dengan mata berkaca-kaca.

H A P P I N E S S

 

 

 

 

 

 

Post a Comment

Previous Post Next Post