Sinopsis Lakorn : Chuen Cheewa (2016) Episode 3 part 3

 

Original Network : Channel 7

Sejak identitas Chuen terungkap bahwa ternyata dia adalah seorang wanita. Maka kebohongan Kade yang dulu ingin menfitnah Chuen pun ikut terungkap. Tapi walaupun jelas- jelas kebohongannya telah terungkap, Kade tetap bersikeras bahwa dia tidak ada berbohong. Dia menjelaskan kepada Lady Veena bahwa pada waktu itu, Chuen memang benar- benar tampak seperti ingin melecehkannya.

“Kade. Akui saja. Aku tidak suka pembohong,” kata Lady Veena dengan sikap tegas.


Tapi Kade tetap tidak mau mengaku dan bersikeras bahwa dia tidak ada berbohong. Lalu untuk menghentikan topik ini, dia menggunakan alasan mau ke sekolah.

“Berangkatlah,” kata Lady Veena, mengizinkan Kade pergi. Dan Kade merasa lega. Tapi sayangnya, kelegaannya hanya bertahan sesaat saja. Karena Lady Veena lanjut berbicara, “Tapi malam ini, kita akan berbicara lagi,” jelasnya.


Mr. Niwat memandang pemandangan di halaman. Lalu saat dia melihat Chuen, dia merasa tertegun. Karena wajah Chuen tampak sama dengan wajah Cheewan.


Ketika Kade keluar. Chuen dan Loy menggoda nya. Lalu ketika Kade menunjukkan wajah kesal, mereka tertawa dengan keras. Karena mereka ingat, Kade ada menfitnah Chuen, dan sekarang kebohongan Kade pasti telah terungkap. Jadi karena inilah, mereka menggoda dan menertawai Kade dan membuat Kade jadi merasa kesal.


Dari jauh, Ton memergok Chuen yang mengolok- olok Kade. Menyadari kalau Ton datang, Chuen dan Loy pun langsung pergi untuk menghindarinya.


Ton datang ke ruang makan. Saat dia melihat Mr. Niwat, dia menyapanya dengan sikap ramah dan sopan. Dan Mr. Niwat membalas sapaannya dengan ramah.

“Aku dengar kamu sedang persiapan untuk belajar ke luar negri akhir tahun ini?” tanya Mr. Niwat.

“Benar. Aku mungkin tidak akan tinggal untuk kelulusan,” jawab Ton. Lalu setelah itu, dia menanyai Lord Pichai, “Dimana Khun Tor?”


“Kamu bertanya seperti seorang pengacara,” canda Lord Pichai, menertawai sikap Ton yang sangat serius sekali saat bertanya.

“Khun Tor belum bangun. Dia pulang kemalam semalam. Lalu dia bilang dia akan pergi setelah bangun nanti,” kata Lady Veena, menjawab pertanyaan Ton.

Selesai sarapan, Ton datang menemui Chuen untuk mendisplikannya. Sebab tadi pagi, dengan kedua matanya sendiri, dia melihat Chuen mengolok- olok Kade, dan menurutnya sikap Chuen itu salah. Lalu Chuen pun membela diri dengan menjelaskan bahwa Kade duluan lah yang menfitnahnya. Tapi Ton tetap berpikiran kalau sikap Chuen itu salah.


“Dimatamu, tidak peduli apa yang aku lakukan semuanya dianggap salah. Aku bicara salah, aku tidak bicara masih salah. Bahkan mengedip pun salah,” keluh Chuen, merasa terluka.

“Kamu terlalu berlebihan,” balas Ton. “Jika kamu beneran adikku, aku sudah akan memukul mu. Karena kamu keras kepala dan tidak patuh!” katanya, saat Chuen terus saja melawan.

Disaat Ton dan Chuen bertengkar, Tor datang. Dan melihat kedatangannya, Chuen sangat senang. Lalu diapun langsung mengadu kepada Tor bahwa Ton memarahinya, sebab dia mengejek Kade, kepadahal Kade duluan yang menfitnahnya.


“Oh Chuen, apa kamu tidak tahu kalau Khun Kade itu adik tercinta Khun Ton?” kata Tor, menyindiri Ton. “Adik tercintanya,” katanya, penuh penekanan.

“Hey. Itu menggelikan!” balas Ton, tidak senang.

“Kamu tidak menyembunyikannya. Setiap orang tahu,” goda Tor.

Mendengar itu, Ton menatap Chuen selama sesaat. Lalu dengan rasa kesal dan rasa frustasi, diapun pergi. Dan Tor tertawa. Sedangkan Chuen hanya diam saja.


Chuen mengantarkan Tor yang ingin berangkat. Didepan gerbang masuk, mereka berdua bertemu dengan Lord Pichai dan Mr. Niwat. Melihat wajah Chuen, Mr. Niwat merasa agak tertegun. Lord Pichai mengira Mr. Niwat penasaran siapa Chuen, jadi diapun memperkenalkan Mr. Niwat kepada Chuen. Lalu dia mengajak Mr. Niwat untuk pergi bersama.

“Paman Niwat terlihat seperti dia mengenal mu. Apa kamu pernah melihat dia?” tanya Tor, ingin tahu, ketika Lord Pichai dan Mr. Niwat telah pergi.

“Aku tidak tahu. Aku hanya orang kampung. Bagaimana aku bisa mengenal bangsawan sepertinya?” kata Chuen dengan nada agak ketus.

Mendengar nada Chuen yang agak ketus, Tor agak heran. Dan menyadari kalau dirinya telah bereaksi berlebihan, Chuen pun langsung mengalihkan pembicaraan.

Didalam mobil. Mr. Niwat bertanya- tanya tentang Chuen, karena dia ingin tahu. Dan Lord Pichai pun menceritakan semua yang dia tahu. Lalu ketika Lord Pichai memberitahu bahwa nama lengkap Chuen adalah Chuencheewa, ntah kenapa Mr. Niwat merasa familiar dengan nama tersebut. Karena nama tersebut mirip dengan nama ‘Cheewan’.


Dikamar. Awalnya Chuen ingin menulis surat untuk memberitahu Kakek Chom bahwa akhirnya dia telah bertemu dengan Mr. Niwat. Tapi kemudian dia tidak jadi, dan mulai belajar saja.


Madam Kanda menelpon Lady Veena sambil menangis. Dia menceritakan bahwa dia dan Mr. Niwat bertengkar, lalu sampai sekarang Mr. Niwat  belum pulang juga. Jadi hari ini, dia tidak jadi ke rumah Lady Veena untuk makan, tapi dia tetap akan mengirimkan pesanan yang sudah dipesannya ke rumah Lady Veena.

“Aku tidak mengkhawatirkan itu, aku khawatir kamu tidak datang. Jadi datanglah saja. Setidaknya, Kade bisa merasa senang,” bujuk Lady Veena untuk menghibur Madam Kanda.

Selesai bertelponan dengan Madam Kanda, Lady Veena pergi melihat proses kamar baru untuk Chuen yang sedang diatur dan dibersihkan.


Chef Yohng menyiapkan makan siang untuk Chuen. Lalu Pelayan Jan datang dan berbicara buruk tentang Chuen. Dan Chef Yohng langsung membela Chuen serta mengancam bahwa dia akan melaporkan Pelayan Jan. Dengan panik, Pelayan Jan langsung merubah sikapnya dan berbicara dengan sopan kepada Chef Yohng, dia berjanji bahwa dia tidak akan memanggil Chuen dengan panggilan yang tidak sopan didepan Chef Yohng lagi. Dan Chef Yohng merasa puas.

“Tapi dibelakangmu, siapa yang tahu,” gerutu Pelayan Jan dengan sinis. Lalu dia pergi.


Dari dapur, Pelayan Jan pergi menemui Chuen. Dia mengejek- ejek dan menyindir Chuen. Dia mengatai bahwa Chuen adalah hanyalah gagak hitam yang berpikir untuk menjadi angsa. Orang kampung yang berpikir menjadi bangsawan.

Tanpa rasa takut Chuen membalas Pelayan Jan. Mana ada cerita gagak bisa menjadi angsa. Lalu dia mengatai Pelayan Jan ‘bodoh, bodoh, bodoh’ dan melihat Pelayan Jan dia jadi tidak selera serta ingin ‘muntah, muntah, muntah’. Mendengar itu, Pelayan Jan merasa sangat kesal dan jengkel sekali terhadap Chuen, dan diapun pergi. Lalu Chuen tertawa dengan keras.


Ketika Kade sudah pulang sekolah, Pelayan Jan langsung datang ke kamarnya untuk mengadukan tentang Chuen. Lalu dia memanas- manasi Kade supaya lebih benci kepada Chuen. Dia mengatakan bahwa Lady Veena lebih menyukai Chuen, anak angkatnya, daripada Kade, keponakannya. Makanya Lady Veena tidak mengusir Chuen. Jadi dia menyarankan Kade untuk segera bertindak. Mendengar itu, Kade merasa cemburu dan semakin membenci Chuen.


“Nona, apa kamu ingat Madam Chumsee yang tinggal disebelah rumah orang tua mu?” tanya Pelayan Jan, terpikir sesuatu. “Tiba- tiba Madam Chumsee bilang dia ingin anak, jadi dia mengadopsi seorang anak. Saat anak itu tumbuh besar, anak itu terlihat lebih dan lebih seperti Madam Chumsee, sehingga rahasianya ketahuan. Rahasianya Madam Chumsee adalah Ibu Kandung anak tersebut tanpa seorang suami,” kata Pelayan Jan, berprasangka buruk terhadap Lady Veena. Dia mengira kalau Chuen sebenarnya adalah anak Lady Veena.

“Cukup! Apa kamu tahu kamu sedang membicarakan Bibi Lady sekarang?!” bentak Kade, menegur Pelayan Jan.

“Aku minta maaf, Nona. Aku tidak punya niat buruk. Aku hanya mengkhawatirkanmu saja. Lady memiliki banyak harta warisan, aku takut Nan Chuen, anak kampung itu, akan mengambil setengah harta warisan dari Lady,” jelas Pelayan Jan, membela diri.

“Keluar! Keluar!” perintah Kade, tidak tahan mendengar Pelayan Jan.


Sebelumnya Pelayan Jan berbicara buruk tentang Lady Veena. Tapi pada saat bertemu dengan Lady Veena, dia langsung berpura- pura bersikap baik.

Melihat sikap Pelayan Jan itu, ntah mengapa Lady Veena merasa agak tidak nyaman, walaupun Pelayan Jan bersikap baik didepannya.


Lord Pichai mengantar Mr. Niwat pulang. Dan saat Madam Kanda yang menunggu di depan rumah melihat Mr. Niwat pulang, dia langsung berdiri dan menyambutnya.


“Apa kamu masih pergi ke rumah Pichai Sarayut?” tanya Mr. Niwat, tanpa berbasa- basi. Dan Madam Kanda menjawab iya. “Aku akan mandi dan bertukar pakaian. Bersiaplah,” jelasnya, lalu di mau masuk ke dalam rumah.

Sebenarnya Madam Kanda mau mengatakan sesuatu kepada Mr. Niwat. Tapi dia teringat saran dari Yupa. Ketika Mr. Niwat pulang, Madam Kanda jangan mengatakan apapun kepada Mr. Niwat, dan bersabar. Jika tidak Mr. Niwat akan pergi lagi. Karena saran dari Yupa itulah, makanya Madam Kanda tidak berani mengatakan apapun kepada Mr. Niwat.

Setelah Mr. Niwat masuk ke dalam rumah, Madam Kanda langsung bertanya- tanya, “Kemana dia menginap semalam?” gumamnya, ingin tahu.


Post a Comment

Previous Post Next Post