Original Network : Channel 7
Yupa datang ke kamar sewaan Songwut. Sesampainya dia
disana, Songwut langsung memeras Yupa. Dia meminta kalung emas, jam tangan, dan
uang Yupa. Walaupun Yupa tidak mau, tapi karena Songwut memaksa, akhirnya Yupa
harus memberikan itu semua kepada Songwut. Karena dia takut.
“Alasan hidupku menjadi kriminal, bukankah itu karena
mu?!” kata Songwut, menyalahkan Yupa.
“Jangan salahkan aku. Alasan kamu seperti ini, karena
dirimu sendiri! Kamu serakah! Ingin punya istri, ingin punya uang. Tidak ada
yang memaksamu Songwut!” balas Yupa.
“Hidupku mungkin rusak, harus berlari dari polisi, tapi
aku masih suamimu!” bentak Songwut dengan keras. “Sebagai istri, kamu harus
mendengarkan suamimu! Mengerti?!” tekannya.
Setelah Songwut mengambil semua barang berharga dan uangnya, Yupa langsung pergi. Dan Songwut pun membiarkannya pergi.
Kakek dan Ibu
tersayang,
Khun Ton akan
berangkat sabtu ini. Pada saat dia kembali, aku mungkin sudah memasuki tahun
ketiga atau keempat di sekolah.
Untuk Khun
Tor, dia akan segera menjadi tentara.
Setiap orang
berubah sejalannya waktu. Tapi yang tidak akan berubah adalah pembalasanku
terhadap Chawals.
Aku belum
memberitahumu kabar baik ini. Mr. Niwat dan Istrinya bertengkar besar. Aku
penyebabnya. Pelayan dirumah memberitahu bahwa sekarang mereka jarang bertegur,
dan kelihatannya mereka juga tidur di kamar yang berbeda juga.
Selesai membaca surat dari Cheun, Ibu Choi langsung
mengomentari bahwa ini adalah dosa besar. Tapi Kakek Chom tidak setuju,
menurutnya ini adalah karma.
Ditaman. Tor bermain- main dengan Snow, lalu Kade datang
dan menghampirinya. Kade berniat menggoda dan bermain- main dengan Snow juga,
tapi Snow malah mencakar tangannya. Dengan kesal, Kade pun mengomel. Lalu Tor
memanggil Loy dan memberikan Snow kepada Loy untuk dibawa ke tempat Cheun.
“Dulu aku sangat bahagia, tapi sekarang semuanya berubah.
Aku terbiasa berpikir kalau aku adalah satu- satunya putri ayahku, tapi
sekarang tidak. Ayah punya putri lain,” kata Kade dengan sikap sedih.
“Khun Kade ….”
“Khun Tor, aku tahu apa yang kamu ingin katakan. Tapi itu
tidak akan membuatku berhenti membenci Cheun. Karena Cheun mencuri segalanya
dariku. Khususnya Khun Ton!” kata Kade, penuh kebencian.
Ketika mendengar Kade menyebut nama Ton, Tor merasa kalau
Kade pasti ada salah paham akan sesuatu. Tapi Kade langsung melawan bahwa dia
tidak ada salah paham. Karena Chuen dan Ton sering pergi bersama- sama. Lalu
dengan sikap berlebihan, Kade mengatakan bahwa dia sangat bersimpati sekali
kepada Tor, yang dari siang sampai malam selalu menjaga Chuen, saat Chuen
dirawat dirumah sakit, tapi dibelakang Ton sering membawa Chuen keluar.
Mendengar itu, Tor mengerutkan keningnya. Dia tampak
cemburu.
Malam hari. Tor datang ke kamar Ton. Dia meminta Ton
untuk membantunya. Dan Ton langsung setuju, karena mereka adalah saudara. Lalu
dia menanyai, bantuan apa yang Tor butuhkan. Dan Tor diam selama sesaat, karena
agak bingung harus mengatakan bagaimana.
“Ng… ini tentang aku dan Chuen,” kata Tor. Dan Ton
bingung ada apa. “Aku mencintai Chuen. Kami saling mencintai,” jelas Tor. Dan
Ton terdiam. “Aku tahu Chuen masih terlalu muda, tapi dia tidak terlalu muda
untuk jatuh cinta. Pertama aku mengira kalau ini adalah cinta sepihak, tapi
ternyata Chuen mencintai ku juga.”
“Dia yang memberitahumu?” tanya Ton.
“Iya. Kami akhirnya saling mengerti satu sama lain,
ketika kami berada di rumah sakit,” jawab Tor, berbohong dengan sangat lancar.
Selama sesaat Ton diam, lalu dia mengatakan kalau
sekarang Chuen harus fokus pada sekolah daripada cinta. Dan Tor mengerti, namun
alasan dia berbicara tentang hal ini kepada Ton adalah karena semakin Chuen
dewasa, Chuen semakin cantik, dan dia takut akan ada yang menyukai Chuen serta
mengejar Chuen. Juga dia ada niat untuk menikah dengan Chuen suatu saat nanti.
“Kamu punya hak untuk mencintai dan menikahi siapapun
yang kamu inginkan. Bukan hanya Cheun,” kata Ton dengan sikap acuh.
“Sebenarnya, kamu harus memberitahukan tentang hal ini kepada Ayah dan Bibi
Lady, bukan padaku,” jelasnya.
“Itu pasti. Tapi alasan aku memberitahumu, karena kamu
adalah saudaraku,” balas Tor.
Sebagai saudara, Ton merestui Tor untuk bersama dengan
Chuen. Tapi dia ingin Chuen lulus sekolah terlebih dahulu, barulah Chuen boleh berpacaran.
Dan Tor setuju untuk mengikuti segala yang Ton katakan, asalkan Ton merestui
mereka.
“Aku berjanji bahwa aku akan mendukungmu dalam segala
yang kamu lakukan,” kata Ton. Dan mendengar janji ini, Tor merasa akhirnya
merasa tenang serta lega, lalu dia berterima kasih banyak pada Ton.
Setelah selesai berbicara, Tor pamit dan pergi. “Aku minta maaf Khun Ton. Tapi aku perlu
melakukan ini,” pikir Tor, karena barusan dia sengaja berbohong dengan
mengatakan kepada Ton bahwa dirinya dan Chuen saling mencintai, sebab dia tidak
ingin Ton menjadi penghalang cintanya.
“Sejak kamu mencintai Khun Tor, beraninya kamu membuatku salah paham padamu. Atau apakah kamu berencana untuk balas dendam pada seluruh keluarga?!” pikir Ton, marah. Karena sebelumnya, dia mengira Chuen ada rasa suka padanya, tapi dari perkataan Tor barusan, Chuen malah memiliki perasaan suka juga pada Tor.