Sinopsis Lakorn : Chuen Cheewa (2016) Episode 8 part 3

 

Original Network : Channel 7


Yupa datang ke kamar sewaan Songwut. Sesampainya dia disana, Songwut langsung memeras Yupa. Dia meminta kalung emas, jam tangan, dan uang Yupa. Walaupun Yupa tidak mau, tapi karena Songwut memaksa, akhirnya Yupa harus memberikan itu semua kepada Songwut. Karena dia takut.

“Alasan hidupku menjadi kriminal, bukankah itu karena mu?!” kata Songwut, menyalahkan Yupa.

“Jangan salahkan aku. Alasan kamu seperti ini, karena dirimu sendiri! Kamu serakah! Ingin punya istri, ingin punya uang. Tidak ada yang memaksamu Songwut!” balas Yupa.



“Hidupku mungkin rusak, harus berlari dari polisi, tapi aku masih suamimu!” bentak Songwut dengan keras. “Sebagai istri, kamu harus mendengarkan suamimu! Mengerti?!” tekannya.

Setelah Songwut mengambil semua barang berharga dan uangnya, Yupa langsung pergi. Dan Songwut pun membiarkannya pergi.


Kakek dan Ibu tersayang,

Khun Ton akan berangkat sabtu ini. Pada saat dia kembali, aku mungkin sudah memasuki tahun ketiga atau keempat di sekolah.

Untuk Khun Tor, dia akan segera menjadi tentara.

Setiap orang berubah sejalannya waktu. Tapi yang tidak akan berubah adalah pembalasanku terhadap Chawals.

Aku belum memberitahumu kabar baik ini. Mr. Niwat dan Istrinya bertengkar besar. Aku penyebabnya. Pelayan dirumah memberitahu bahwa sekarang mereka jarang bertegur, dan kelihatannya mereka juga tidur di kamar yang berbeda juga.

Selesai membaca surat dari Cheun, Ibu Choi langsung mengomentari bahwa ini adalah dosa besar. Tapi Kakek Chom tidak setuju, menurutnya ini adalah karma.

Ditaman. Tor bermain- main dengan Snow, lalu Kade datang dan menghampirinya. Kade berniat menggoda dan bermain- main dengan Snow juga, tapi Snow malah mencakar tangannya. Dengan kesal, Kade pun mengomel. Lalu Tor memanggil Loy dan memberikan Snow kepada Loy untuk dibawa ke tempat Cheun.

“Dulu aku sangat bahagia, tapi sekarang semuanya berubah. Aku terbiasa berpikir kalau aku adalah satu- satunya putri ayahku, tapi sekarang tidak. Ayah punya putri lain,” kata Kade dengan sikap sedih.

“Khun Kade ….”


“Khun Tor, aku tahu apa yang kamu ingin katakan. Tapi itu tidak akan membuatku berhenti membenci Cheun. Karena Cheun mencuri segalanya dariku. Khususnya Khun Ton!” kata Kade, penuh kebencian.

Ketika mendengar Kade menyebut nama Ton, Tor merasa kalau Kade pasti ada salah paham akan sesuatu. Tapi Kade langsung melawan bahwa dia tidak ada salah paham. Karena Chuen dan Ton sering pergi bersama- sama. Lalu dengan sikap berlebihan, Kade mengatakan bahwa dia sangat bersimpati sekali kepada Tor, yang dari siang sampai malam selalu menjaga Chuen, saat Chuen dirawat dirumah sakit, tapi dibelakang Ton sering membawa Chuen keluar.

Mendengar itu, Tor mengerutkan keningnya. Dia tampak cemburu.


Malam hari. Tor datang ke kamar Ton. Dia meminta Ton untuk membantunya. Dan Ton langsung setuju, karena mereka adalah saudara. Lalu dia menanyai, bantuan apa yang Tor butuhkan. Dan Tor diam selama sesaat, karena agak bingung harus mengatakan bagaimana.

“Ng… ini tentang aku dan Chuen,” kata Tor. Dan Ton bingung ada apa. “Aku mencintai Chuen. Kami saling mencintai,” jelas Tor. Dan Ton terdiam. “Aku tahu Chuen masih terlalu muda, tapi dia tidak terlalu muda untuk jatuh cinta. Pertama aku mengira kalau ini adalah cinta sepihak, tapi ternyata Chuen mencintai ku juga.”

“Dia yang memberitahumu?” tanya Ton.

“Iya. Kami akhirnya saling mengerti satu sama lain, ketika kami berada di rumah sakit,” jawab Tor, berbohong dengan sangat lancar.

Selama sesaat Ton diam, lalu dia mengatakan kalau sekarang Chuen harus fokus pada sekolah daripada cinta. Dan Tor mengerti, namun alasan dia berbicara tentang hal ini kepada Ton adalah karena semakin Chuen dewasa, Chuen semakin cantik, dan dia takut akan ada yang menyukai Chuen serta mengejar Chuen. Juga dia ada niat untuk menikah dengan Chuen suatu saat nanti.



“Kamu punya hak untuk mencintai dan menikahi siapapun yang kamu inginkan. Bukan hanya Cheun,” kata Ton dengan sikap acuh. “Sebenarnya, kamu harus memberitahukan tentang hal ini kepada Ayah dan Bibi Lady, bukan padaku,” jelasnya.

“Itu pasti. Tapi alasan aku memberitahumu, karena kamu adalah saudaraku,”  balas Tor.

Sebagai saudara, Ton merestui Tor untuk bersama dengan Chuen. Tapi dia ingin Chuen lulus sekolah terlebih dahulu, barulah Chuen boleh berpacaran. Dan Tor setuju untuk mengikuti segala yang Ton katakan, asalkan Ton merestui mereka.

“Aku berjanji bahwa aku akan mendukungmu dalam segala yang kamu lakukan,” kata Ton. Dan mendengar janji ini, Tor merasa akhirnya merasa tenang serta lega, lalu dia berterima kasih banyak pada Ton.

Setelah selesai berbicara, Tor pamit dan pergi. “Aku minta maaf Khun Ton. Tapi aku perlu melakukan ini,” pikir Tor, karena barusan dia sengaja berbohong dengan mengatakan kepada Ton bahwa dirinya dan Chuen saling mencintai, sebab dia tidak ingin Ton menjadi penghalang cintanya.


“Sejak kamu mencintai Khun Tor, beraninya kamu membuatku salah paham padamu. Atau apakah kamu berencana untuk balas dendam pada seluruh keluarga?!” pikir Ton, marah. Karena sebelumnya, dia mengira Chuen ada rasa suka padanya, tapi dari perkataan Tor barusan, Chuen malah memiliki perasaan suka juga pada Tor.

Post a Comment

Previous Post Next Post