Sinopsis
Lakorn : Ps. I Hate You Episode 03
Saat mati, orang baik masuk surga.
Sementara orang jahat masuk neraka. Namun, benarkah itu? Jika itu benar, kenapa
orang-orang terus bersikap jahat, seolah-olah tidak mau masuk surga. Atau
karena hidup di saat ini sudah terasa seperti hidup dalam jurang neraka
terdalam?
Karena
panik, Saras mendorong Nat yang berusaha merebut kembali hp-nya hingga terjatuh
dari tangga. Suara jeritan Nat saat terjatuh, kedengaran oleh May yang ada di
sekitar sana. Dia langsung berlari memasuki gedung yang masih dalam tahap pembangunan
tersebut dan mendapati Saras yang sedang berdiri di atas tangga sambil menatap
Nat yang ada di bawah tangga. Wajah Saras terlihat pucat karena terkejut
melihat Nat yang sudah tidak sadarkan diri dibawah tangga. Melihat Saras yang
nge-blank seperti itu, May langsung
menaiki tangga untuk mengajaknya kabur dari sana, sebelum ada seseorang yang
datang.
Dan
disudut gedung, terlihat kalau ada camera CCTV.
--
May
membawa Saras ke condo-nya untuk
membantu menghilangkan bukti dengan mengatur ulang hp-nya (sepertinya di
format) dan merusak kartu SIM hp-nya sehingga tidak ada yang bisa melacaknya
sekarang. Selama dia melakukan itu, Saras terus saja menangis, memikirkan
kejahatan yang sudah dilakukannya. May lama kelamaan jadi kesal dan memarahinya
karena hal ini nggak akan terjadi kalau dia tidak selingkuh dengan suami orang.
Sudahlah, semua sudah terjadi dan mereka nggak bisa melakukan apapun lagi. Yang
perlu Saras lakukan sekarang adalah membawa rahasia ini ke liang kuburnya. May
juga sudah memastikan ke Saras kalau nggak ada yang tau kalau Nat bertemu
dengan Saras, soalnya Nat menghubungi Saras dengan ponsel Capt. Key dan
langsung menghapus pesannya. Setelah itu, di restoran, Nat memesan ruang VIP
dan saat Saras tiba, makanan sudah terhidang, yang artinya, pelayan tidak
melihat wajah Saras. Jadi, menurut May, tidak ada yang perlu dikhawatirkan
lagi. Meski begitu, Saras tetap tidak bisa berhenti menangis. Kenapa? karena
dia takut jika neneknya tau masalah ini, dia bisa mati. Ckckc. Dia lebih takut
pada neneknya ketimbang masuk penjara. Kalau begitu, dari awal jangan melakukan
hal jahat.
May
juga sudah mencitapkan alibi untuk Saras. Dia menyuruh Saras berbohong bahwa
hari ini, sepanjang malam, Saras bersamanya. Jika polisi atau Capt. Key
menanyakan mengenai Nat, pura-puralah tidak tau. Saras langsung menolak dan
merasa tidak akan bisa melakukannya.
“Kita
pernah melakukannya. Apa susahnya sekali lagi?” ujar May.
Perkataannya
ini terkait dengan masa lalu mereka saat masih kuliah. Ketika itu, mereka
berlima (May, Saras, Meen, Prae dan Wanwan) pernah diinterogasi polisi terkait
insinden yang menimpa seorang mahasiswi bernama Pal, teman mereka juga.
--
Meen
sudah tiba di rumah dan langsung menyalakan laptop. Dia ternyata membawa
harddisk Prae dan memeriksa ulang semua folder yang ada di harddisk tersebut.
Ada satu folder yang berisi foto-foto Pal. Dan itu membuat Meen teringat dengan
masa lalunya. Dulu, saat mereka masih di universitas, hubungan Prae dkk tidak
terlalu baik dengan Pal. Pertemuan pertama mereka adalah saat Prae
mengofrontasi Pal terkait terpilihnya dia untuk masuk ekskul padahal nama Pal
tidak ada saat pendaftaran. Prae menuduh
Pal menggunakan koneksinya untuk masuk lewat jalur belakang melalui bantuan
senior. Sayangnya, tuduhan Prae salah. Pal nggak masuk lewat jalur belakang
dengan bantuan senior, tapi seorang profesor yang sengaja memasukkannya karena
mengenal ayahnya. Sikap Pal saat itu terlihat begitu sombong dan tenang.
“Aku iri padamu. Aku juga ingin punya
teman-teman sepertimu,” ujar Pal saat itu pada Prae.
Dan
sekarang, di salah satu foto yang ada di harddisk Prae, ada foto Pal bersama
seseorang yang dikenalnya.
--
Malam
ini, Wanwan pulang ke rumah. Baru juga tiba, dia malah harus memergoki Ibunya
sedang asyik teleponan dengan pacarnya. Ini membuat Wanwan kesal sekali. Dia
membenci Ibunya dan Ibunya pun sadar akan hal itu, namun, Ibunya nggak peduli.
Ibunya itu udah biasa dengan sikap dingin dan sinis Wanwan padanya. Dia malah
membalas kalau dia tau kok ini rumah Wanwan dan Wanwan yang menyokong hidupnya,
makanya dia harus berhati-hati. Hm, alasan Wanwan tidak bisa mengusir Ibunya
sepertinya karena Win, adiknya yang sekarang butuh peralatan medis untuk hidup.
Dan Ibunya adalah wali adiknya yang sah. Hm, kalian ngerti kan?
Wanwan
dan Win adalah saudara yang sangat dekat. Dan Win selalu ada untuk Wanwan di
saat dia merasa sulit, termasuk saat ayah mereka bunuh diri dengan menembakkan
pistol ke kepala. Dan sekarang, kondisi Win yang dalam keadaan koma, membuat
Wanwan merasa sangat sedih.
Dan
di rasa sedihnya hari ini, Non menelepon untuk bertemu. Kehadiran Non sedikit
menghibur Wanwan sehingga dia bergegas kembali ke condo-nya. Demi menyambut
Non, Wanwan sampai sengaja memakai baju tidur seksi. Eh, yang datang malah
bukan Non malah Meen. Meen jelas bingung dengan penampilan Wanwan. Wanwan juga
bohong kalau dia lagi nunggu temannya. Takut perselingkuhannya dengan Non
ketahuan, dia langsung mengirim pesan ke Non.
Tujuan
Meen datang untuk menunjukkan foto yang ditemukannya tadi di hdd Prae. Foto itu
adalah foto Win bersama Pal. Win pernah pacaran dengan Pal. Dan Wanwan
menyembunyikan hal itu dari para sahabatnya. Makanya, dia marah saat tau Prae
ternyata tau. Wanwan juga menuduh kalau Meen juga pasti tau karena Prae dan
Meen kan sangat dekat! Semakin Meen mendesaknya, Wanwan semakin marah! Dia juga
nggak tau gimana Pal bisa dekat dengan Win. Dia juga marah saat tau itu. Wanwan
merasa kalau Pal hanya mempermainkan Win, adiknya. Satu hal lagi, dia baru tau
hubungan Win dan Pal setelah adiknya mengalami kecelakaan yang membuatnya
menjadi koma seperti sekarang. Setelah kecelakaan itu, dia memeriksa ponsel Win dan menemukan ada
banyak foto Pal di sana.
“Pal
tidak hanya menghancurkan kehidupan kita. Dia juga menghancurkan kehidupan
adikku. Aku tidak tau kebohongan apa yang dia katakan. Aku tidak tau apakah
perbuatannya pada adikku sama dengan perbuatannya pada kita. Aku yang salah.
Aku yang salah karena memperkenalkan dia kepada adikku,” ujar Wanwan, penuh
amarah.
Setelah
menceritakan semuanya dan lebih tenang, Wanwan pun mengantarkan Meen keluar. Di
depan lift, dia meminta pada Meen untuk merahasikan hubungan adiknya dengan Pal
dan juga, tolong hapus foto mereka. Meen setuju. Dan beruntung bagi Wanwan
karena Non tiba saat itu tapi karena Meen fokus menghapus foto, dia nggak
melihat kedatangan Non.
Di
parkiran, dia sempat melihat mobil Non tapi sebelum dia memastikan nomor
platnya, dia malah mendapat telepon dari Khun. Bergegas dia langsung ke tempat
Khun. Khun sedang bersama Pu di bar. Di sana, Pu baru saja membuat kekacauan
setelah minum-minum. Pu lagi stress, soalnya ayahnya melarangnya untuk
mencalonkan diri setelah kasus Prae merusak citranya, padahal Pu sudah
mempersiapkan diri selama bertahun-tahun. Ironisnya, awalnya Pu juga tidak mau
mencalonkan diri tapi ayahnya memaksa, dan setelah dia siap, ayahnya malah
melarang. Dia merasa frustasi. Khun jadi kasihan setelah mendengar keluh
kesahnya.
Lagi
sedih, Meen malah datang. Pu langsung kesal. Khun langsung menjelaskan kalau
dia mengira tadi mereka akan berakhir di kantor polisi setelah Pu membuat
kekacauan, makanya dia menelpon Meen untuk datang. Jaga-jaga untuk menjadi
penjamin mereka. Meen yang masih kesal dengan Pu, bersikap ketus. Dan itu
membuat Pu jadi emosi lagi. Dia menjelaskan ke Meen, bahwa meski dia dan Prae
tidak saling mencintai, tapi mereka sudah berjanji akan tetap bersama sampai
mereka menua. Dan apa yang menimpa Prae, sama menyakitkannya baginya.
Khawatir
dengan Pu yang akan membuat masalah lagi, Khun memustukan untuk menemaninya dan
menyerahkan wawancara besok ke Meen.
Dan
jreengg! Inilah Meen sekarang. Menggantikan Khun untuk melakukan pemotretan dan
wawancara kepada Pitch. Selama sesi foto, Meen berusaha sekeras mungkin untuk
mengabaikan Pitch yang terus mencoba mengajaknya bicara masalah pribadi. Dia
benar-benar hanya fokus untuk mewawancarai Pitch.
--
Capt.
Key mengajak Saras bicara berdua untuk membicarakan kelanjutan hubungan mereka.
Dia ingin mereka menjaga jarak sementara ini karena istrinya masuk rumah sakit
usai jatuh dari tangga. Istrinya ditemukan di area konstruksi dan dia nggak tau
kenapa bisa ada di sana. Dia diketemukan oleh pekerja tadi pagi dan sekarang
dalam keadaan koma di ruang perawatan intensif. Tampaknya, istrinya tidak akan
sadar. Polisi menyimpulkan kalau istrinya dirampok karena ponselnya hilang dan
tidak ada saksi di TKP. Mendengar itu, Saras tentu merasa senang. Dengan senang
hati juga, dia menerima usulan Capt. Key untuk menjaga jarak.
--
Selesai
sesi foto, Meen melanjutkan dengan mewawancarai Pitch. Pertanyaan pertama
adalah mengenai apa yang menginspirasinya mempelajari arsitekur, alih-alih
hukum seperti seluruh keluarganya? Pitch menjawab alasannya karena seseorang
pernah bilang padanya kalau impiannya adalah memiliki rumah kecil dengan taman
mungil. Makanya, dia ingin membangunkan rumah untuk orang tersebut. Orang yang
dibicarakan oleh Pitch adalah Meen. Dulu, waktu masih SMA, Meen pernah
menceritakan impiannya tersebut ke Pitch. Meen jelas tau kalau Pitch sedang
membicarakannya, tapi dia berpura-pura tidak mengerti dan tetap melanjutkan
pertanyaan.
Pertanyaan
selanjutnya, apa ada halangan dalam membuka firma arsitekturnya sendiri?
Jawaban Pitch adalah karena orang itu (Meen) bilang tidak mau memilikinya dalam
kehidupannya.
Setelah
berbagai pertanyaan, wawancara pun selesai. Meen pun memberitahukan kalau hasil
wawancara hari ini akan dia kirimkan ke sekretaris Pitch besok. Jika ada yang
mau di sunting, silahkan sampaikan kepada sekretarisnya untuk disampaikan
padanya. Pitch yang sedari tadi udah berusaha cuek, lama kelamaan jadi kesal
dengan sikap Meen yang begitu menjaga jarak. Meen langsung beralasan kalau dia
menjaga jarak dari Pitch bukan karena aturan Prae dulu atau apapun, melainkan
karena Pitch adalah pacar May sekarang. Dan dia tidak ingin bermasalah dengan
sahabatnya. Pitch tetap nggak puas dengan jawabannya dan malah membahas
hubungan Non dengan Meen.
“Masalahmu
adalah kamu terlalu memercayai orang lain. Orang yang kamu anggap teman mungkin
tidak berpikiran sama tentang kamu,” ujar Pitch terkait hubungan Meen dan Non.
Pertanyaan
itu tentu meninggalkan tanda tanya besar dalam benak Meen. Karena keraguannya
itu, dia pergi menemui Non. Disaat yang sama, Non lagi berteleponan dengan Wanwan
untuk mengabari kalau dia sudah memesankan restoran favorit Wanwan untuk mereka
dinner bersama malam ini. Sayang, rencana itu batal karena Meen mendadak
menemuinya. Sialnya lagi bagi Non, saat dia sedang sibuk bicara dengan
temannya, Meen mengangkat telepon konfirmasi pesanan dari restoran. Ya udah,
ketahuan sudah memesan restoran, Non terpaksa berbohong kalau dia sudah
menyiapkan surprise untuk Meen dan malah ketahuan. Meen agak curiga, soalnya
Non kapan memesannya? Dan dia kan juga awalnya nggak tau kalau dia akan datang
menemuinya? Non sedikit gelagapn membuat alasan kalau dia memesan lewat IG
barusan. Kebohongan yang terdengar nggak masuk akal bagi Meen.
--
Mari
kita melihat tokoh cerita lainnya, Saras.
Padahal
dari Capt. Key dia sudah mendengar kondisi Nat, tapi tetap saja dia merasa
nggak tenang dan tetap ke rumah sakit (aku nggak tau kenapa dia bisa tau rumah
sakit tempat Nat dirawat. Perasaan Capt. Key nggak ngasih tau) untuk memeriksa
sendiri kondisi Nat. Hm, dia hanya mengaku sebagai kerabat Nat kepada dokter
yang bertugas dan tanpa memeriksa identitasnya, dokter langsung menjelaskan
kalau Nat mengalami pendarahan otak dan mengalami koma. Kepala Nat terpukul
benda tumpul, menyebabkan pembengkakan otak. Dan mereka harus terus memantau
keadaannya di CCU.
Setelah
mengetaui semua informasi tersebut, dia baru bisa lega. And… baru juga mau pergi, dia malah bertemu dengan saudara Nat yang
mendengar pertanyaan Saras ke dokter barusan. Saudara Nat itu adalah sepupu Nat
dan namanya adalah Term. Pekerjaannya adalah letnan polisi. Kebetulan,
peristiwa Nat terjadi di bawah yurisdiksinya, jadi dia datang hari ini untuk
mengunjungi Nat sekaligus menyelidiki kecelakaan yang menimpa Nat. Dan karena
Saras berbohong kalau dia adalah kerabat Nat, Letnan Term mengira Saras adalah
adik Key, Krista. Dia menduga demikian karena pernah dengar dari Nat kalau Key
punya adik dan kebetulannya lagi, dia ngga datang ke pernikahan Nat sehingga
dia nggak tau wajah Krista. Ya udah, karena Letnan Term sudah menduga demikian,
Saras mengiyakan saja kalau namanya adalah Krista dan benar dia adalah adiknya
Key.
Dengan
indetitas palsu itu, Saras mencoba mengorek informasi dari Term mengenai hasil
penyelidikan. Penyelidikan belum mendapatkan hasil apapun dan mereka sedang
memeriksa CCTV di dekat TKP. Mendengar itu, Saras langsung panik dan bergegas
pergi. Eh, Term malah tertarik padanya dan meminta kontaknya. Yang sudah pasti
langsung ditolak sama Saras.
--
Sekarang,
mari kita melihat kehidupan May.
May
mengundang Pitch hari ini ke tempatnya dan secara khusus memasak untuknya.
Selama dia memasak, Pitch sibuk melihat foto-foto yang diambil Khun saat pernikahan
Prae. Diantara foto-foto itu, Pitch memuji May yang terlihat cantik. May udah
senang di puji, eh tapi dia malah menangkap basah Pitch yang ternyata diam-diam
sudah menyembunyikan foto close-up Meen
dibawah amplop. Artinya, Pitch ingin menyimpan foto itu. May jelas kesal dan
langsung membuang foto Meen ke tong sampah. Pitch menyadari hal itu dan dengan
lihainya, merayu May kembali dan membuat suasana hatinya kembali senang.
Mereka
pun berakhir di kamar tidur. May mulai
menginterogasinya. Dia tau kalau Pitch dan Meen bertemu hari ini. Tadi, dia
mencoba menelpon Pitch, tapi hp-nya nggak aktif, jadi dia menelepon ke kantor
Pitch. Dan sekretarisnya memberitahu kalau Picth ke kantor Meen. Pitch tenang
saja, soalnya dia ke sana kan hanya untuk wawancara. May kelihatan sekali insecure kalau Pitch masih menyukai
Meen, tapi Pitch dengan wajah tersenyum menyakinkannya kalau dia nggak punya
perasaan apapun lagi pada Meen. May lagi-lagi, mempercayainya.
Hm,
tapi semua hanya akal bulus Pitch. Dia sengaja mendekati May. Saat May pergi ke
kamar mandi, Pitch langsung memeriksa ponsel May (dia memperhatikan saat May
memasukkan password hp dan mengingatnya). Kenapa? karena Pitch curiga kalau May
adalah orang yang menukar flashdisk. Hm, masalahnya waktunya untuk memeriksa
ponsel nggak banyak sehingga dia nggak mendapatkan informasi apapun.
--
Wanwan
udah sangat senang memikirkan akan dinner dengan Non, tapi Non malah mengabari
kalau kencan mereka batal. Yang lebih mengecewakan saat tahu Non ke restoran
tersebut dengan Meen. Tapi, Non janji akan segera datang menemuinya setelah
makan dengan Meen. Selama Non lagi ke toilet (padahal teleponan dengan Wanwan),
Meen diam-diam mencaritau ke petugas restoran, kapan reservasi untuk meja
pesanan Non dibuat? Dan ternyata, reservasi itu sudah dibuat dari 2 hari lalu.
Hmm, makin curigalah Meen. Dia mulai memperhatikan setiap gerak gerik Non. Dan
dia menyadari kalau Non selalu terlihat gelisah dan setiap menit memeriksa
ponselnya, seolah nggak sabar ingin pulang.
Meen
sadar hal itu dan langsung membuat taktik untuk menahan Non lebih lama. Dia
mengajak Non untuk nonton film bersama di kamarnya. Dasar mes*m, Non langsung mau dan bersemangat. Astaga!! Bisa-bisanya Meen
dan Wanwan pacaran dengan pria bjgn sepertinya. Meen juga sengaja mengajak Non
melakukan selfie dan mempostingnya di medsos. Melihat foto yang diposting Meen,
membuat Wanwan merasa cemburu. Ditambah lagi, Non mengirim pesan dan
membatalkan janji temu mereka. Rasa cemburu berganti rasa marah, gundah dan
kecewa.
Padahal
Non udah sangat senang Meen mengajaknya ke kamar, eh, Meen malah membatalkan
rencananya dan menyuruh Non untuk pulang saja. Non jelas marah karna Meen
seperti mempermainkannya. Meen nggak peduli dan terus menegaskan kalau dia
lelah. Kesal, Non akhirnya menelepon Wanwan dan bilang akan menemuinya. Shit!!!
BJGN!
Dan
secara diam-diam, Meen mengikuti mobilnya dengan taksi. Non pergi ke sebuah
condo, tapi itu bukan condo Wanwan karena parkirannya beda. Meen udah ngira
berhasil menangkap basah Non selingkuh, eh, nggak taunya Non malah ke tempat
sahabatnya, Ball. Situasi jadi berbalik. Non langsung berpura-pura sebagai
pacar yang baik dan mau memaafkan Meen yang sudah mengira dirinya selingkuh.
Meen juga jadi merasa bersalah dan berjanji akan lebih memercayainya lagi.
Huft!
Non beneran licin! Dia ternyata nggak sengaja melihat Meen mengikutinya saat
tadi tertahan di lampu merah. Dan dalam waktu singkat itu, dia langsung
menelpon Ball untuk membantunya. Rencananya berhasil, dia lepas dari kecurigaan
Meen.
--
May
lagi tidur dengan Pitch, tapi dia malah mengalami mimpi buruk. Pas ke dapur
untuk mium sekaligus menenangkan diri, dia nggak sengaja melihat tong sampah
dalam keadaan kosong. curiga, dia pun memeriksa laci di samping tempat tidur
Pitch. Dan dugaannya benar, Pitch mengambil kembali foto Meen yang tadi dia
buang ke tong sampah.
--
Saras
tidak bisa tidur sama sekali. Dia merasa amat sangat gelisah.
--
Wanwan
beneran crazy. Padahal, Non dengan
seenaknya membatalkan janji dan kemudian mengajak bertemu kembali. Tapi, begitu
Non datang, Wanwan langsung menciumnya dan membawanya ke dalam kamar.
Untuk apa kita takut masuk neraka
padahal yang akan kita lihat di neraka adalah orang-orang yang kita kenal saat
hidup?
Lagipula, jalan menuju surga itu
sulit, di penuhi duri, sementara jalan ke neraka sangat mulus.