Sinopsis
Lakorn : Ps. I Hate You Episode 04
Masa
kuliah,
Non
adalah salah satu teman kulliah Prae dkk. Dan sudah sejak lama Wanwan
menyukainya dan sering menunjukkan perhatian-perhatian kecil padanya. Dan Prae
menyadari hal tersebut. Hanya saja, Non lebih memilih Meen.
Dalam permainan cinta, seberapa
penting otak?
Bahkan orang-orang terpintar terkadang
tidak memahami cinta. Orang terbodoh adalah yang percaya bahwa mereka sangat
mengenal cinta.
Kembali
ke masa sekarang.
May
jelas marah dan terbakar api cemburu saat tau kalau Pitch diam-diam mengambl
foto Meen yang sudah dibuangnya barusan. Dan ya udah, dia bakar saja foto
tersebut supaya Pitch tidak bisa memilikinya lagi.
Sementara
Wanwan, dia yang sangat mencintai Non, tidak bisa melupakan perasaannya dan mau
menjadi selingkuhan Non. Mereka bahkan sudah merencanakan liburan bersama
kembali, setelah sebelumnya mereka berlibur ke Phuket. Untuk membuktikan
perasaannya pada Wanwan, Non sampai memberikan akses pada Wanwan untuk membuka
ponselnya denga mendaftarkan wajahnya pada pembuka kunci ponsel. Ini sebagai
bukti kalau dia tidak merahasiakan apapun dari Wanwan. Wanwan bebas mengakses
ponselnya. Hanya hal kecil demikian, sudah membuat Wanwan amat sangat bahagia.
Baru
juga merasakan kebahagiaan sebentar, saat dia ke lobby untuk mengambil barang,
dia malah bertemu dengan Meen. Meen sudah menunggunya sedari tadi di lobby
(sebelumnya, Meen punya kunci akses untuk masuk ke condo Wanwan, tapi Wanwan memintanya kembali dengan alasan merasa
nggak nyaman. Hm, padahal alasan sebenarnya, karena dia takut ketika lagi
bermesraan dengan Non, Meen mendadak masuk). Dia ingin menanyakan sesuatu yang
tidak sempat ditanyakannya terakhir kali. Apakah Win tau kematian Pal? Soalnya,
kecelakaan Win terjadi tidak lama setelah Pal meninggal.
Wanwan
berpura-pura tidak mengerti maksud Meen. Meen menjelaskan kalau dia merasa
kalau kedua kasus itu mungkin saja berhubungan. Saat Pal meinggal, Win adalah
pacar Pal. Apa saat itu, Win tidak curiga dengan kematian Pal? Hm, saat
memikirkannya, Wan teringat kalau Win terlihat terpukul setelah kematian Pal.
Namun, Wanwan berbohong kalau adiknya biasa aja dan malah nggak tau apa-apa.
Meen tetap merasa kalau itu berkaitan dan mungkin saja, orang yang membongkar
aib Prae adalah teman Pal dan Win. Orang itu mungkin mau balas dendam untuk
Pal. Yah, tapi jika Wanwan bilang itu nggak ada hubungannya, mungkin saja itu
hanya salah paham.
Karena
tidak ada lagi yang harus dibicarakan, Meen pun undur diri.
--
Disaat
yang sama, Saras pergi lagi ke rumah sakit. Ini karena dia merasa nggak tenang.
Sebelumnya, dia curhat ke May kalau dia mengunjungi rumah sakit tempat Nat
dirawat untuk memastikan kondisinya dan nggak sengaja bertemu dengan saudara
Nat, Letnan Term. Dan Term mengira dirinya adalah adik Capt. Key, Krista. Saat
mendengar cerita Saras, May langsung memarahinya bodoh! Untuk apa dia ke sana?
Itu hanya akan membuatnya dicurigai! Dan juga, jika Term sampai bertanya ke
Capt. Key mengenai Krista, Term akan tau kalau Saras berbohong. Dan yang ada,
malah perselingkuhan Saras dan Capt. Key yang terbongkar. Setelah mendengar
omelan May, Saras baru sadar dengan kebodohannya. May hanya bisa memberikan
saran supaya Saras menemui Term lagi dan minta padanya untuk tidak menanyai
Capt. Key mengenai dirinya. Buatlah alasan!
Dan
disinilah Saras sekarang. Dan beruntungnya, dia langsung bertemu dengan Term di
pintu masuk. Term yang memang tertarik padanya, menyapanya dengan riang sembari
memberitau kalau Capt. Key juga datang. Apa mau menemuinya bersama? Saras
langsung panik dan menahan Term sambil bilang kalau dia datang untuk menemuinya.
Term jelas senang.
Saras
langsung to the point meminta Term untuk merahasiakan pertemuan mereka dari
Capt. Key. Alasannya, hubungan mereka sekarang sedang tidak baik. Dia ingin
berhenti bekerja sebagai pramugari, tapi Capt. Key tidak mendukungnya sehingga
mereka bertengkar hebat dan dia diam-diam kembali ke Thailand. Setelah
mendengar alasannya, Term setuju saja. Dan Term langsung mau memanfaatkan hal
itu untuk mendekatinya. Sayang, niat itu kandas saat tau kalau Krista/Saras
sedang pacaran.
Lagi
berbincang, Term mendapat telepon dari koleganya kalau mereka mendapatkan
petunjuk baru untuk kasus yang sedang mereka tangani. Hm, Saras langsung panik
dan mengira kasus yang dibicarakan adalah kasus Nat (entah iya atau tidak),
sehingga dengan cepat, dia membuat keputusan untuk dekat dengan Term agar dapat
mengetahui perkembangan kasus. Dia langsung bilang kalau dia lagi nggak pacaran
dengan siapapun dan barusan berbohong hanya untuk melihat reaksi Term. Dia juga
menawarkan Term untuk saling tukar kontak aplikasi chat. Supaya nggak curiga,
dengan cepat Saras menukar foto profilnya dengan sebuah gambar dan nama
profilnya juga di ubah menjadi Krista. Setelah melakukan semua itu, dia pamit
pulang sembari mengatakan agar Term mengabarinya jika ada kabar terbaru mengenai
Nat. Mereka juga langsung membuat janji untuk makan malam bersama hari Sabtu
nanti.
--
May
ditunjuk oleh atasannya untuk melobby seorang pengusaha agar mengambil proyek
dengan mereka. Dan dia akan mendapakan komisi 5-6 kali lebih besar jika berhasil
melakukannya. Dan dengan bersemangat, May menyanggupi.
--
Meen
hari ini berkunjung ke rumah Non. Karena hubungan mereka yang sudah cukup lama,
dia jadi amat sangat dekat dengan nenek Non. Nenek Non juga blak-blakan kapan
Meen dan Non akan menikah karena dia ingin melihat cicitnya sebelum meninggal.
Nenek Non juga bilang kalau dia sayang sama Meen seperti cucu sendiri.
Setelah
pertemuan itu, Non mengantar Meen pulang sembari membahas pernikahan. Meen
meminta waktu dari Non sampai dia bisa melupakan insiden pernikahan Prae karena
itu masih membuatnya merasa takut dengan pernikahan. Non dengan senang hati
menyanggupi karena dia cukup senang dengan Meen yang mau mempertimbangkan
pernikahan. Hm, tapi sepertinya Meen akan memikirkan ulang keputusannya setelah
tanpa sengaja dia menemukan potongan tiket Non ke Phuket di bagasi mobil Non.
Non juga terlihat sedikit gugup sebelum bilang kalau dia ke sana untuk urusan
pekerjaan dengan ayahnya.
Kecurigaan
Meen semakin membesar, saat ada sebuah surat misterius tanpa pengirim yang
dikirimkan kepadanya. Isi surat itu adalah foto-foto Non bersama seorang wanita
yang memakai topi di sebuah café. Wajah wanita itu nggak terlihat jelas karena
tertutupi oleh badan Non.
Dan
wanita itu adalah Wanwan. Topi yang dikenakannya di foto itu adalah topi yang
dipinjamnbya dari Saras. Dan hari ini, dia mengembalikan topi itu saat Saras
berkunjung. Saras udah nggak tahan pura-pura nggak tau perselingkuhan Wanwan
dan Non sehingga dia pun menasehatinya untuk putus dengan Non, sebelum Meen tau.
Ah, nasehat dari orang yang juga selingkuh, tentu tidak akan didengarkan oleh
Wanwan. Lagian, menurutnya Non dan Meen tidak saling mencintai karena meski
sudah pacaran bertahun-tahun tapi mereka tidak pernah tidur bersama. Dan daripada menasehatinya, Wanwan menyuruh
Saras untuk menasehati Meen saja agar putus dari Non. Dia yakin kalau Meen
nggak mencintai Non, tapi tidak ingin siapapun memiliki Non.
“Siapa
yang Non cintai? Antara kamu dan Meen?” tanya Saras.
Pertanyaan
yang langsung membuat Wanwan terdiam.
Sementara
itu, sejak menerima foto Non, Meen merasa nggak tenang dan akhirnya meminta
bantuan Khun untuk membantunya membuntuti Non. Dia juga tidak ingin melibatkan
Khun, tapi dia nggak bisa menyetir dan nggak mungkin membuntuti dengan taksi
karna akan terlalu kentara. Hasilnya, mereka melihat Non ke gedung condo Wanwan. Sialnya, satpam yang
bertugas tidak mengizinkan mereka masuk karena mereka tidak punya akses. Jika
mau berkunjung, penghuni condo harus turun
untuk menjemput atau setidaknya punya kunci akses. Meen udah buat alasan kalau
dia sudah menelepon temannya tapi nggak diangkat, tapi tetap saja alasannya
nggak diterima. Dan juga, satpam yang biasa bertugas dan sudah kenal dengannya
tidak bertugas, sehingga dia makin kesulitan untuk masuk. Setidaknya, dia harus
meninggalkan KTP, tapi KTPnya ada di dalam tas dan tasnya ada di dalam mobil
Khun dan sekarang Khun lagi cari tempat parkir. Sial betul!
Dan
secara kebetulan, Saras yang baru saja selesai berkunjung, melihat kedatangan
Meen dan langsung gercep mencari Non yang dia tau datang berkunjung. Dia
langsung kabur dengan Non dari sana dan untuk menutupi wajahnya, Saras
mengenakan topi. Huft! Kirain berhasil, tapi Meen memergoki mereka saat kabur.
Dan dia juga melihat wajah Saras dan topi yang dikenakan Saras sama seperti
yang dipakai oleh wanita yang ada di foto dengan Non. Ya udah, dia salah paham
mengira kalau Non selingkuh dengan Saras. Ampun deh!
Saras
membawa Non ke tempatnya untuk menasehatinya agar tidak mempermainkan kedua
sahabatnya. Jika dia nggak mencintai Meen lagi, bilang ke Meen dan dia yakin
Meen akan paham dan setuju untuk putus. Non juga tau itu karena dia tau kalau
Meen nggak begitu mencintainya, tapi dia yang nggak mau putus dari Meen. Saras
tentu marah karena itu nggak adil bagi Wanwan. Wanwan itu sangat mencintai Non
dan Non memperlakukannya seperti kekasih paruh waktu. Non membantah pendapat
Saras. Dia tidak pernah menganggap Wanwan sebagai kekasih paruh waktunya. Dia
merasa dengan Wanwan karena Meen tidak pernah memperlakukannya seperti Wanwan
memperlakukannya.
“Aku
sudah memutuskan,” ujar Non.
“Jadi,
kamu akan putus dengan…”
“Wanwan,
tentu saja,” jawab Non. “Aku tidak mau Meen tau tentang itu.”
BJGN!
Saras sampai kehilangan kata-kata. Non lebih memilih Meen setelah meniduri
Wanwan? Nah, bukankah kalau demikian sama saja seperti Capt. Key yang
sepertinya akan memilih Nat daripada dirinya! Dan itulah mereka yang mau saja
menjadi selingkuhan dan dimainkan oleh para BJGN!
--
Meen
yang shock karena Non selingkuh dengan sahabatnya (meskipun dia salah mengira
kalau orang itu adalah Saras), pergi minum-minum. Khun yang menemani berusaha
menghibur. Yah, tapi namanya orang lagi patah hati, sudah berpikir logis.
Setelah minum sampai mabuk, Khun berusaha membawa Meen pulang. Karena mabuk,
Meen mau buka baju dan Khun berusaha menghentikan, eh tapi Pitch yang kebetulan
sekaliii ada di sana malah mendorong Khun karena salah paham mengira dia melakukan
sesuatu pada Meen. Khun tentu kesal karena di tuduh, eh dia malah di tinju sama
Pitch. Meen masih ada sedikit kesadaran menghentikan Pitch dan memilih pergi
dengan Khun.
“Apa
hakmu menghentikanku. Kita harus putus. Kamu harus menerima kebenarannya. Tolong
hentikan sebelum kukatakan hal yang lebih kejam kepadamu,” peringati Meen.
Ucapannya
ternyata cukup menyakiti hati Pitch hingga membuatnya mabuk-mabukkan. Padahal,
May sudah menunggunya di condo. Saat
mabuk, Pitch memperlakukannya dengan lembut sehingga membuatnya terbuai.
Mereka berakhir dengan ciuman dalam dan
hampir tidur bersama, tapi semua hancur saat Pitch yang mabuk malah berujar :
“Meen, aku sangat merindukanmu.” May langsung mendorongnya. Dorongan itu baru
membuat Pitch tersadar kalau dihadapannya adalah May, bukan Meen.
Permintaan
maafnya tidak membuat May merasa lebih baik. May bukan perempuan bodoh yang
bisa terus berpura-pura nggak peduli dan tutup mata saat dia sangat sadar bahwa
Pitch tidak menyadarinya. Selama bersama dengannya, dipikiran Pitch hanya ada
Meen. Dia muak hanya dijadikan pelampiasan. Lebih baik, dia mengakhiri hubungan
mereka. Tentu saja, Pitch menyesal. Bukan karena sudah menyakiti perasaan May
tapi karena rencananya gagal sebelum dia sempat memeriksa ponsel May.
May
yang begitu marah, pergi dari tempat Pitch hanya dengan mengenakan piyama-nya.
Dia pergi ke tempat Saras. Saras tentu kaget melihatnya datang hanya dengan
piyama. Tanpa bertanya apapun, dia memeluk May. Setelah agak tenang, May baru
menceritakan yang dialaminya dan keputusannya untuk putus dari Pitch. Sekarang,
dia merasa kalau Pitch sama saja seperti pria lain yang pernah dipacarinya,
jahat. Dan yang membuatnya semakin kesal adalah dia membenci Meen padahal dia
tau ini bukanlah kesalahan Meen. Dia benci dengan drinya sendiri. Saras jadi
kasihan padanya.
--
Hari
ini, Non berkunjung ke tempat Wanwan. Wanwan udah sangat semngat membicarakan
liburan mereka selanjutnya. Eh, tapi Non malah memutuskannya dengan alasan
kalau Meen sudah mulai mencurigai mereka. Yang membuat Wanwan marah adalah Non
memilih Meen daripada dirinya. Apa dia mengira bisa mengusir atau
menyingkirkannya sesukanya? Omong kosong! Non malah bersikeras kalau dari awal
hubungan mereka kan hanya hubungan biasa dan mereka sudah setempat. Wanwan yang
marah pun mengusirnya dan melarang Non untuk menyentuhnya! Saking marahnya, dia
mendorong kepala Non and itu membuat Non ikutan marah. Gilaa!
Dan
ya udah, Wanwan mengajak Meen bertemu. Dia mau memberitau perselingkuhan Non.
Belum sempat dia mengatakan semuanya, Meen udah terlebih dahulu cerita kalau
dia tau Non selingkuh. Dan dia masih belum tau harus melakukan apa. Soalnya,
dia dan Non sudah lama pacaran dan jika tiba-tiba mereka menjadi orang asing,
dia merasa akan terguncang. Satu lagi, dia pernah berpikir bisa menikahi Non.
“Menikahinya?
Namun, dia berselingkuh darimu. Kamu benar-benar tidak keberatan? Aku mendengar
seseorang mengatakan ini. Jika kita cukup mencintai seseorang, tidak akan
pernah ada orang ketiga. Non berselingkuh. Tidakkah menurutmu kau harus
mengakhiri hubungan ini? Kamu tidak melakukan ini untuk siapapun. Kamu
melakukannya untuk dirimu sendiri,” ujar Wanwan, sok menasehati padahal
tujuannya membuat Meen putus dengan Non.
Entah
apa yang menjadi keputusan Meen, tapi sebelum mereka mengakhiri pertemuan, Meen
menanyakan bagaimana Wanwan bisa tau perselingkuhan Non? Wanwan langsung gugup
dan nggak bisa menjawab. Meen langsung menduga kalau Wanwan melihat Non dengan
wanita lain. Wanwan langsung membenarkan. Meen yang masih salah paham tentang siapa
yang selingkun dengan Non, mengira Wanwan adalah sahabat yang baik karena mau
memberitahunya.
--
Ditempat
lain, May menemui klien VIP yang ditugaskan oleh bosnya, Korawee. Dan pertemuan itu berlangsung dengan
amat baik. Korawee juga kelihatan tertarik dengan May dan hal itu disadari oleh
May dan bossnya. Setelah perbincangan yang cukup lama, May pun ditinggalkan
hanya berdua dengan Korawee.
Secara
terang-terangan, Wee menunjukkan ketertarikannya pada May dengan mengirimkanya
sebuket bunga mawar ke kantornya pada keesokan harinya. May yang lagi patah
hati usai putus dengan Wee, merasa terhibur dengan kehadiran Wee. Malamnya, Wee
juga mengajaknya dinner lagi. Wee sudah memutuskan akan bekerja sama dengan
perusahaan May. May tentu tambah senang karena dia akan mendapatkan komisi
besar untuk kerja samanya. Tidak hanya itu, Wee juga memberikan hadiah sebuah
kalung yang langsung diterima oleh May.
--
Term
tiba-tiba saja menelepon Saras dan mengajak makan malam bersama. Sayangnya,
Saras nggak bisa karena sudah ada janji dengan temannya dan mengundur pertemuan
ke besok. Kalau besok, Term yang nggak bisa soalnya dia akan mewakili Capt. Key
menemui dokter. Dokter barusan menelepon dan bilang kondisi Nat membaik dan
kemungkinan akan sadar. Saras langsung tegang dan panik. Jika Nat sadar dan
membuat kesaksian, kejahatannya akan terungkap.
--
Dari
makan malam bersama, hubungan Wee dan May menjadi semakin intens. Tanpa
sungkan, May memberitau kalau dia baru putus karena pria yang disukainya masih
mencintai mantannya. Wee juga bercerita kalau dia pernah menikah tapi istrinya
sudah meninggal. Meski sudah bertahun-tahun, tapi dia masih takut memulai
hubungan baru. May merasa kasihan. Dan mereka malah berakhir dengan menginap di
hotel dan tidur bersama.
Tidak ada yang menjadi pecundang dalam
permainan cinta.
Saat
bangun keesokan harinya, Wee sudah tidak ada disampingnya dan Ma masih dalam
keadaan telanjang.
Jadi, semua orang berpura-pura pintar.
Agar mereka bisa memenangkan permainan ini.
Wee
menghilang. Semua pakaiannya juga nggak ada. Yang menyambut May adalah pesan
dan telepon dari bos-nya. Bos-nya terdengar panik sembari memberitau kalau Wee
sudah menjual tanah ke orang lain. May nggak percaya karena Wee sudah setuju
untuk menjual tanah ke mereka.
“Dia
mengatakan itu agar bisa menidurimu,” beritahu bos-nya.
Jawaban
yang membuat May seperti disambar petir.
Namun, mereka semua lupa bahwa dalam
permainan cinta, para pemainnya bukan hanya orang-oang yang bodoh atau pintar.
Namun, ada juga orang jahat dalam
permainan ini.
May
sudah ditipu!