Pasl masih belum diterima di
flowers squad, tapi dia nggak
menyerah dan terus saja meminta agar boleh bergabung dengan mereka. Dan pada
akhirnya, Prae menerimanya meskipun May, Wanwan, Saras dan Meen tidak
menyukainya. Walau begitu, dihadapan semua orang, mereka memasang wajah tersenyum.
Kamu akan
terkejut melihat seberapa hebatnya para gadis ini menyembunyikan perasaan
mereka. Sepertinya kami bisa dengan mudah memaafkan orang yang kami benci.
Namun, kami semua ingat siapa alasan dibaliknya.
--
Meen dibawa oleh Pitch ke rumahnya
untuk mengeringkan badannya. Dan saat berada di kamar mandi, entah kenapa, Meen
melihat bekas luka yang ada di dekat bahu – leher. Bekas luka itu membuatnya
teringat akan kenangan masa lalu yang ingin dilupakannya, yaitu saat dia dan Prae berdiri melihat tubuh Pal
bersimbah darah dengan sebuah gunting berada di samping tubuh tersebut.
Kondisi Meen sudah agak tenang dan
Pitch menawarkan untuk mengantarnya pulang. Hm, meski terlihat tenang, tapi
sebenarnya, Meen menyalahkan dirinya sendiri atas pengkhianatan temannya. Dia
merasa kalau dia memang pantas sendirian.
--
Hari ini, Saras dan May akan menginap
di tempat Wanwan. Begitu Saras sudah tidur, May baru berani mengajak Wanwan
bicara lebih serius. Kirain mau bilang apa, eh cuma mau marah-marah karena dia
orang terakhir yang tau hubungan Wanwan dengan Non. Kenapa Saras bisa tau, tapi
dia tidak? Wanwan udah kelihatan capek dengan yang terjadi hari ini, masih
mencoba menjelaskan kalau Saras tau karena melihatnya dengan Non, bukan dia
yang memberitahu. Dia juga nggak mau mereka semua tau dan terlibat dalam
masalahnya. Ya udah, May hanya bilang supaya Wanwan memberitahunya jika ada
sesuatu selanjutnya.
Suasana hati lagi buruk, Non malah
datang. Dia nggak bilang apapun dan hanya mengambil hp-nya kemudian beranjak
pergi. Dasar brengsek! Sikapnya seolah menyalahkan Wanwan karena Meen tau.
Nggak usah dijelaskan, Wanwan juga paham kalau Non memilih Meen daripada dia.
Dan yang Non lakukan? Dia mengembalikan kartu kunci kamar Wanwan, yang artinya,
dia tidak akan datang ke sana lagi.
Bhuahahaha.
Pria yang dipilihnya dengan mengkhianati temannya, pada akhirnya, sama sekali
tidak menghargainya dan bersikap seolah hubungan mereka selama ini tidak ada
artinya.
--
Hari yang
cerah,
Dan kita
disuguhkan sedikit cerita BL (maaf, kurang suka yang beginian). Khun dan Pu
yang minum bersama kemarin malam, berakhir tidur bersama. Dan yang agresif
adalah Khun.
--
Meen ingin
melupakan sejenak permasalahannya sehingga dia mengambil cuti dan pulang ke
rumah. Yang tinggal di rumah itu sekarang adalah Ibunya dan Ayah tirinya. Meen
itu sangat membenci ayah tirinya, bukan karena dia suka memukulinya dulu tapi
juga karena ayah tirinya adalah orang mesum yang suka mengintipnya ketika
sedang mandi. Dan begitu ketauan, malah dia yang lebih galak. Yang lebih
mengesalkan, Ibu Meen malah lebih memihak suaminya daripada anak kandungnya.
Pantasan saja, saudara Meen memilih merantau.
Meen beneran
muak dengan hidupnya. Semua orang selalu saja memintanya berkorban demi orang
lain, menyuruh menepati janji, menjadi pacar yang baik, menjadi teman yang baik
dsb. Dan meskipun semua itu menyakitinya, dia berusaha melakukannya tanpa
mengeluh atau menyalahkan orang lain. Namun, pada akhirnya, apa ada yang maju
untuk melindunginya? Tidak ada!! Kenapa tidak ada yang tulus dan mencintainya?!
Apa gunanya dengan semua yang sudah dilakukannya!!
Setelah
meluapkan semua perasaannya, Meen langsung pergi.
--
Saras
memberanikan diri untuk berkunjung lagi ke rumah sakit, hanya untuk memastikan
kondisi Nat. Dan berita yang didengarnya, beneran bukan hal yang diinginkannya.
Kondisi Nat membaik. Hatinya semakin nggak tenang. Dan tiba-tiba saja, dia
malah mendengar suara yang nggak asing. Rekan sesama pramugarinya ada yang
datang untuk mengunjungi Nat, istri dari captain mereka. Saras sontak panik
karena takut identitasnya ketahuan, sehingga dia langsung kabur bersembunyi ke
pintu darurat. Sialnya, rekannya sempat melihat sekilas wajahnya dan ternyata,
di antara mereka sudah tersebar rumor kalau Saras selingkuh dengan capt. Key.
Hm, tapi
Saras masih sedikit beruntung karena rekan-rekannya tersebut gagal
menemukannya.
Term sedikit
bingung dengan Saras yang tiba-tiba saja bersembunyi tapi dia malah percaya
saja saat Saras beralasan kalau dia takut mereka memberitau kakaknya kalau dia
ada di sini. Setelah memastikan Capt. Key dan rekan-rekannya sudah pergi,
mereka kembali ke kamar rawat Nat. Dan dari luar, terlihat kalau Nat
menggerakan tangannya. Term langsung berteriak memanggil dokter untuk
memberitahukan kesadaran Nat.
Sementara
Saras? Amat ketakutan hingga langsung kabur dari sana.
Ketakutan
ini sama seperti ketakutan yang dirasakannya dulu saat melihat mayat Pal.
Ketika itu, yang ada disana bukan hanya Meen dan Prae tapi juga ada May dan
Saras. Semua tampak ketakutan. Prae berusaha untuk tetap tenang dan menyuruh
Meen untuk segera mengambil kalungnya yang ada di genggaman tangan Pal. Dan
Meen langsung melakukannya.
--
Keberutungan
juga sepertinya ada di pihak May. Karena dia hendak melaporkan kinerjanya bulan
ini melalui email perusahaan, dan ternyata, ada satu pesan yang belum di buka
bosnya. Yaitu pesan yang dikirimkan oleh Wee yang berisi foto-fotonya dalam
keadaan tlnjg. Langsung saja May menghapus semua foto dan pesan tersebut,
sebelum bosnya melihat.
Yang
dilakukan Wee hanyalah peringatan agar May tau bahwa dia tidak main-main dengan
ancamannya. Meskipun May mengancam akan melaporkannya, Wee tetap nggak takut
karna dia akan menyebarkannya duluan sehingga hidup May akan hancur. Foto-foto
itu pasti akan lebih menghebohkan dibandingkan skandal Prae. Dan karena rasa
takut yang sudah menghantui May, dia mau saja bertemu Wee lagi yang berniat
menjual tanah lagi ke perusahaan mereka.
--
Meen sekarang
berada di bar bersama Khun. Pikirannya beneran kacau dan dia melampiaskannya
dengan minum-minum. Khun yang tau permasalahannya, memberikannya nasehat agar
hidup demi diri sendiri. Jangan pikirkan perkataan orang lain. Lakukan apapun
yang diinginkannya.
Dan
tampaknya, ucapan Khun membuat Meen yang selama ini selalu menahan diri, mulai
ingin bebas. Saat Khun meninggalkannya sebentar, dia malah berjumpa dengan
Pitch yang secara kebetulan juga ada di bar tersebut. Dan untuk pertama kali
setelah sekian lamanya, Meen yang mendekati Pitch duluan. Bukan hanya mendekati
dengan menyapa, tapi dia mencium Pitch.
Khun yang
melihat itu sampai kaget, tapi tetap membiarkannya.
Dari bar,
Meen membawa Pitch ke tempatnya. Mereka masih terus berciuman. Dan hal itu
dilihat sama Non yang datang ke sana dengan sebuket bungan lavender untuk
meminta maaf. Meen dan Pitch berakhir di tempat tidur. Sebelum mereka tidur
bersama, Pitch sudah bertanya terlebih dahulu ke Meen, apa dia yakin? Dan Meen
menjawabnya dengan ciuman.
Non yang
patah hati melihat Meen dan Pitch, pergi ke bar. Niatnya mau minum-minum, tapi
dia malah mencari ribut dengan pengunjung di sana. Mereka terlibat perkelahian.
Ditempat lain,
May berusaha memberitau bosnya mengenai kebejatan Wee. Sayang, sebelum dia
sempat mengatakannya, Wee malah sudah keburu datang. Sehingga lagi-lagi, May
kehilangan kesempatan dan jadi ragu untuk lanjut memberitahu. Walau begitu, dia
sudah menyiapkan kejutan untuk Wee. Dengan menggunakan nama wanita lain, May
mengirimkan sebuat paket ke rumah Wanwan. Dan isi dari kotak itu adalah pakaian
dalam wanita dengan sebuah surat : “Aku sangat merindukanmu, Wee.” Isi surat
itu tentu membuat Wanwan berkesimpulan kalau Wee sudah tidur dengan wanita lain
selain ibunya.
Selama pembicaraan
bisnis dengan Wee, May tampak amat sangat tidak tenang. Dia terlalu cemas
kalau-kalau Wee menunjukkan foto tanpa busananya ke bos-nya. Eh, tiba-tiba saja
Wee mendapat telepon dari Wanwan. Dan entah apa yang dikatakan Wanwan, tidak
lama kemudian, Wanwan tiba di sana. Dan dengan akal bulusnya, May sengaja
menumpahkan minuman ke jas Wee dan melepaskannya dengan alasan akan
membersihkannya. Wee membiarkan saja apa yang dilakukannya karena dia lebih
mementingkan untuk bicara dengan Wanwan.
Wee menegaskan
kalau dia nggak mengerti dengan paket apa yang dibicarakan oleh Wanwan. Wanwan
juga malas terus berdebat dan menegaskan kalau dia ingin Wee mengakhiri semua
hubungannya sekarang dengan semua wanita yang ada di dekatnya jika tetap ingin
memacari Ibunya. Wee tidak mau mengiyakan dan terus ngotot kalau dia nggak ada
main dengan wanita lain dan dia serius dengan Ibu Wanwan. Dan ya udah, Wanwan
menyuruhnya membuktikan keseriusannya dengan menikahi Ibunya atau setidaknya,
bertunangan dulu.
Dan ternyata,
Wee sudah pernah membahas hal itu ke Ibu Wanwan, tapi Ibu Wanwan yang nggak mau
dengan alasan sesuatu yang berhubungan dengan kemitraan perusahaan. Ibu Wanwan
bercerita ke Wee kalau dia tidak mendapatkan apapun dari wasiat mendiang
suaminya. Semua harta mendiang suaminya diwariskan ke Wanwan dan Win. Jika menikahi
Wee, Ibu Wanwan tidak akan mendapat apa-apa. Makanya, dia menolak pernikahan.
Setelah
urusannya kelar dengan Wanwan, Wee pergi mencari May di toilet. Dia telat
selangkah karena May sudah terlanjur berhasil membobol ponselnya yang dia
simpan di saku jas dan menghapus semua foto tanpa busananya. Sial! Sangat sial karena
May terlibat dengan BJGN seperti Wee! Wee hanya berpura-pura bodoh, padahal
sebenarnya, dia mengincar May. Dia sudah menunggu May di parkiran dan begitu
May muncul, dia langsung mencekik lehernya.
Cekikan itu
membuat May teringat akan rasa takut yang dirasakannya bertahun-tahun lalu.
Yaitu, saat dia melihat tubuh Pal yang terbaring di tanah, penuh dengan darah.
Dan kita
diperlihatkan sedikit kilas balik. Meen dan Prae sudah mengenal sejak SMA dan
bersahabat sejak saat itu. Dari SMA, hubungan keduanya sangat baik dan Prae
selalu mengizinkan Meen untuk menginap di rumahnya. Dan setiap kali Meen
menginap, Pitch akan selalu mencari cara supaya bisa dekat dengan Meen. Mereka
berusaha keras untuk menutupi hubungan mereka dari Meen. Dan usaha tersebut
tidak pernah berhasil. Meen melihat mereka berciuman dan terlihat amat sangat
marah. Tapi, dia tetap menyembunyikan fakta bahwa dia sudah tau.
Dan kenangan
masa lalu itulah yang sedang dimimpikan oleh Meen sekarang. Itu seperti mimpi
buruk baginya sehingga dia memutuskan untuk pergi menenangkan diri dengan
memeriksa kembali hdd Prae. Saking fokusnya, dia sampai tidak mendengar suara
panggilan telepon Non. Non menelepon karena sekarang dia berada di kantor
polisi, terkait penyerangan. Yang mengurus kasusnya adalah Term. Masalah ini
bisa selesai jika wali Non datang dan menjaminnya untuk keluar. Setelah sekian
lama, yang datang untuk menjaminnya keluar adalah Wanwan.
Dasar brngsk,
setelah apa yang dilakukannya pada Wanwan, bisa-bisanya dia hanya bilang ‘maafkan
aku. Hanya kamu yang selalu ada untukku.’ Dan setelah itu, dia memeluk Wanwan. Wah,
betapa sederhananya, bukan?!
Kembali ke
May. Wee membawa paksa May ke dalam mobilnya. Dia sudah tau kalau May yang
menjebaknya dengan mengirimkan paket itu ke rumah Wanwan. Dan apa dia mengira
dia hanya menyimpan foto itu di ponselnya? Dia sudah memback-up nya ditempat
lain. Dan… dia memperk*** May dengan cara menyiksanya. Meskipun May sudah
menangis gemetar dan berteriak meminta tolong, Wee tidak berhenti malah semakin
senang. BJGN! ANIMAL!!!! Dari banyaknya kata makian, aku nggak tau kata apa
yang bisa menggambarkan sebejat apa Wee!
Dan itu juga yang nggak bisa kukatakan
untuk Non!! Dia hanya menjadikan Wanwan sebagai pemuasnya saja, tapi lagi dan
lagi, Wanwan mau kembali padanya.
Saras sudah kembali ke condo-nya dan mengemas semua barangnya. Dia
akan kabur karena takut pada Nat yang sudah sadar.
Disalah satu foto yang ada di hdd,
Meen menemukan foto Pitch tidur bersama Pal.
Kita semua
pernah menjadi korban. Korban dari kecemburuan, cinta, keserakahan dan
kebencian.
Jadi, tidak
mengherankan jika kita akan saling menyakiti lagi dan lagi tanpa henti.
Jika terus
memaafkan, kapan kita akan membalas dendam? Bukankah begitu?
Prae yang paling tenang
diantara semuanya. Dan Saras lah yang pertama kali kalau Wanwan menghilang.
Wanwan ada di dekat sana, bersembunyi dibalik pohon. Dengan tangannya yang
bersimbah darah, dia menelpon 911 untuk melaporkan kematian Pal.