Sinopsis Lakorn : Ps. I Hate You Episode 07

 

Sinopsis Lakorn : Ps. I Hate You Episode 07


Setelah melaporkan mengenai kematian Pal ke polisi, Wanwan bergabung kembali ke teman-temannya untuk memberitahu apa yang sudah dilakukannya. Teman-temannya tentu marah karena merasa tindakannya itu akan membuat mereka berakhir di penjara. Wanwan langsung bilang kalau mereka nggak melapor, mereka malah akan dicurigai. Meen juga merasa kalau mereka bisa menjelaskan kalau ini adalah tindakan pembelaan diri. May langsung berteriak, mana ada yang namanya tindakan pembelaan saat mereka berlima melawan satu orang, Pal. Meskipun mereka menjelaskan situasinya, siapa yang akan mengerti.  Perdebatan mereka langsung terhenti begitu mendengar suara sirine polisi. Sigap, Wanwan langsung memberikan jaket hitamnya untuk dipakai oleh Meen karena di bagian kerah baju Meen ada noda darah Pal. Mereka udah nggak bisa menghindar lagi. Kepada polisi, kelimanya mengatakan bahwa Pal melakukan bunuh diri.

Saat kamu membohongi dirimu cukup lama, kamu akan berpegang kepada kebohongan itu dan menumpuknya di atas semua ingatanmu sampai ke titik dimana kamu mungkin melupakan kenyataan yang sebenarnya.

--


Setelah menemukan foto Pitch tidur bersama Pal, sikap Meen langsung berubah drastis pada Pitch. Dia meminta Pitch untuk melupakan hal yang mereka lakukan kemarin seolah tidak pernah terjadi. Pitch tentu kesal karena Meen bersikap sesuka hati padanya padahal dia selama ini selalu menunggu Meen. Eh, perkataannya itu malah membuat Meen lebih marah. Dia pun menunjukkan foto yang ditemukannya. Pitch udah tau masalahnya dan menjelaskan kalau dia tidak tau kalau Pal adalah teman Prae dan Meen, dulu. Dia tidak menceritakannya karena menurutnya itu tidak penting. Lagipula, dia hanya berhubungan dengan Pal malam itu, setelahnya tidak pernah. Jawabannya nggak memuaskan Meen. Pitch menghela nafas dan mengingatkan kalau Meen kan selama ini tau kalau dia sudah sering meniduri wanita, tapi kenapa dia malah marah padahal Pal hanya salah satunya? Apa ada sesuatu tentang Pal yang tidak dia ketahui? Apa mereka ada masalah?


Meen diam sesaat sebelum menjawab kalau Pal adalah orang yang sudah menghancurkan hidup Prae, hidupnya dan kehidupan teman-temannya. Sekarang, setiap kali melihat wajah Pitch, dia akan teringat dengan Pal. Intinya, dia tidak mau berhubungan dengan Pitch lagi. Pitch juga menyadari maksudnya, tapi dia juga nggak bisa membatalkan apa yang sudah dilakukannya di masa lalu. Tapi, satu yang harus Meen tau, apapun yang pernah Meen lakukan di masa lalu, dia akan memakluminya karena itu adalah diri Meen dulu, bukan sekarang.

“Atau adakah hal lain tentang dirimu yang tidak kuketahui?” tanya Pitch, sebelum pergi.

--




Hari ini, Wanwan kembali ke rumahnya untuk menjenguk Win. Dia benar-benar menyanyangi Win, tulus. Apalagi sejak ayah mereka meninggal, hanya Win tempatnya bersandar. Karena, ketika ayahnya meninggal dan pembagian warisan di bacakan, sikap Ibunya semakin berubah. Di surat wasiat ayahnya, setengah tabungan dan setengah saham perusahaan diberikan kepada Wan, sementara setengahnya lagi beserta rumah dan villa diberikan kepada Win. Wasiat itu membuat semua paman dan bibi mereka marah karena tidak dapat bagian apapun. Yang paling marah adalah Ibu mereka, Tarinee, soalnya dia menikahi semuanya hanya untuk harta. Tapi pada akhirnya, dia nggak mendapatkan apapun!


Dan memang, Nee nggak pantas mendapatkan apapun soalnya dia nggak pernah melakukan apapun untuk menjaga anak-anaknya. Dia mengabaikan mereka sehingga kedua anaknya hanya bisa bergantung satu sama lain untuk bertahan. Dan karena alasan harta jugalah, Nee tidak mau melepaskan hak asuh Win yang koma demi tetap mendapatkan bagian sebagai perwalian. Dia tetap bertahan meskipun mendapatkan cemoohan dari saudara dan Wanwan. Dan usahanya akhirnya membuahkan hasil karna Wanwan akhirnya menawarkan kesempatan. Dia mau memberikan apapun yang diinginkan ibunya, entah itu harta atau saham, asalkan Ibunya mau melepaskan perwalian Win dan meninggalkan rumah ini. Jangan pernah kembali.


Cih! Nee ternyata mau saja, tapi dia dan Wee kan baru mulai pacaran sehingga dia nggak tau apakah Wee mampu mengelola perusahaan atau tidak. Syarat yang diajukan Nee adalah izinkan Wee bekerja di perusahaan mereka, jadi jika mereka menikah suatu hari nanti, Wanwan bisa memberikannya saham itu. Wanwan setuju. Dan nggak tau dirinya, Nee meminta Wee dipekerjakan menjadi Wakil Pimpinan.

--



May hanya terus berada di kamarnya. Dia benar-benar trauma atas apa yang dilakukan oleh Wee kepadanya, kemarin malam. Itu membuatnya teringat akan masa kecilnya yang tidak bahagia. Ibunya adalah Ibu tunggal dan mereka selalu berpindah-pindah tempat tinggal. Pernah di rumah yang mereka sewa, May mau dilecehkan oleh si pemilik rumah tapi untungnya, Ibunya sigap menolongnya. Dan sebagai akibatnya, istri si pemilik rumah malah mengusir mereka sambil memaki mereka yang telah merayu suaminya.





Sementara itu, Saras sudah mengemas semua barangnya dan siap untuk kabur keluar negeri. Sebelum kabur, dia hendak memberitau May dulu, tapi nomor May tidak aktif. Karna khawatir dengan May, Saras pun pergi ke condo-nya. Betapa kagetnya Saras melihat May yang menyambutnya dengan mata bengkak karena semalaman menangis. Setelah mendengarkan cerita May, Saras lanjut memberikan obat untuk luka-luka memar yang dialami May atas tindakan Wee dan memastikan agar May mengonsumsi kontrasepsi darurat. Setelah itu, dia mengajak May untuk ke rumah sakit untuk melakukan visum untuk bukti atas kebejatan Wee. Tapi, May malah menolak karena takut kalau orang-orang tidak akan memercayainya. Dia sudah bisa menebak kalau orang-orang akan bilang kalau dia yang menggoda. Dia takut. Saras beneran nggak suka dengan semua ucapan May karena mau darimana dia, bagaimana dia dan seperti apapun dia, dia nggak pantas menerima hal seperti ini. Jangan pernah menyalahkan diri sendiri.


Saras juga memberitahu May, bahwa sebenarnya dia berencana untuk tinggal sementara di Hongkong, ditempat temannya, hingga keadaan tenang. Dan, dia melewatkan penerbangannya kali ini karena dia mengkhawatirkan Saras. Dia akan memesan penerbangan lain lagi setelah membantu May.



Akhirnya, May pun mau pergi dengan Saras untuk melaporkan apa yang sudah dialaminya. Yang menerima laporannya adalah seorang polisi pria yang malah mencemooh dan mempertanyakan kredibiltas laporannya. Rekannya saja sampai ada yang geleng-geleng kepala mendengar ucapannya. Pria itu benar-benar tidak layak disebut sebagai polisi!! Saras yang mendengar ucapan polisi itu saja merasa amat sangat marah, apalagi May. Hal ini membuat May semakin yakin dengan keputusan awalnya untuk tidak melaporkan Wee, ditambah lagi dia melihat Wee yang sedang bicara dengan inspektur. Wee mempunyai koneksi dengan inspektur untuk menghentikan laporan-laporan wanita yang mengalami hal serupa seperti May. Kali ini, mau seperti apapun Saras menyakinkannya untuk terus melanjutkan laporan, May sudah tidak mau. Ditambah lagi, saat pertama kali mereka bertemu, mereka tidur bersama dan Wee merekamnya, jika dia bilang kalau selanjutnya Wee memper**sa-nya, tidak akan ada yang memercayainya. Hal itu terjadi di dalam mobil dan tidak ada saksi ataupun bukti. Dan ya udah, Saras menyarankan May untuk kabur dengannya.


And, ternyata Wee menguping semua pembicaraan mereka.


Setelah emosi May agak tenang, Saras baru bisa curhat kalau sebenarnya saat di kantor polisi, dia merasa amat gelisah. Posisinya dengan May di kantor polisi itu berbeda. May adalah korban, sementara dia adalah penjahat. Makanya, kabur ke Hongkong adalah pilihan terbaik. Mereka bisa tinggal di Hongkong selama 30 hari tanpa visa dan itu waktu yang cukup bagi May untuk menghindari Wee. Setelah memikirkannya, May setuju untuk kabur. Mereka akan kembali bertemu malam ini untuk pergi bersama.

--



Non si pria bgst lagi kelimpungan karena kartu kreditnya tidak bisa di gunakan. Usut punya usut, ternyata Neneknya memerintahkan Ibunya untuk memblokir semua kartu kreditnya karna sudah tau kalau dia menyelingkuhi Meen dengan teman Meen. Dan ya udah, dia langsung ke kantor Meen untuk membuat keributan dengan membuang semua hadiah yang pernah Meen berikan padanya di lobby kantor. Tindakannya itu menarik banyak perhatian dan benar-benar mempermalukan Meen. Meen sudah menjelaskan kalau nenek Non menghubunginya dan dia memberitahu kalau dia tidak akan berkunjung lagi karena mereka sudah putus. Dan nenek Non menanyakan alasannya, jadi dia memberitahunya. Eh, Non malah lebih ngamuk dan mengumumkan ke semua orang di sana kalau Meen tidur dengan mantan pacarnya kemarin malam. Dia juga membahas kematian Prae dan kalau semua orang tidak mempercayai Meen karena Meen penuh omong kosong. Setelah itu, dia bilang kalau Saras menyuruhnya untuk memilih Wanwan daripada Meen.


Khun yang sedari tadi mendengar ucapan sampah Non nggak tahan lagi dan meninjunya. Dia dengan tegas mengusir Non dari sana. Non malah semakin mencaci Meen dengan menyebut Khun sebagai korban baru Meen dan sebaiknya berhati-hati karena Meen suka memanipulasi orang.



Semua perkataan Non itu benar-benar membuat Meen sakit hati dan kepikiran mengenai dirinya sendiri. Meen selama ini merasa kalau Saras ada dipihaknya, tapi kenapa Saras malah bilang ke Non untuk memilih Wanwan daripada dirinya. Padahal, dulu, saat pacar Saras tidur dengan Pal, Meen yang berada di pihak Saras.


Sebelum pergi dengan May nanti malam, Saras memutuskan menemui Ibunya dulu. Ibunay benar-benar menyanyanginya dan tetap menganggap neneknya sebagai orang baik karena sudah mau menerima mereka, menyekolahkan Saras dan membiayai pengobatannya.


Sementara itu, May sudah mengemas semua barangnya dan tinggal mengambil passport-nya yang tertinggal di kantor sekaligus mengajukan cuti. Belum sempat dia mengatakannya, bosnya sudah lebih dahulu mengabari kalau Wee bersedia menjual tanahnya kepada mereka (jadi, mereka itu seperti perantara properti. Wee menjual dan mereka menghubungkannya ke pembeli). Berkat itu, mereka untung besar dan May juga mendapatkan komisi.


Setelah itu, diam-diam sekretaris Wee menemuinya. Dia datang bukan karena di utus Wee tapi karna dia melihat foto may di ponsel Wee. Dia sudah tau apa yang dilakukan Wee pada May karena Wee juga melakukan itu padanya. Dan tidak ada yang memercayai ucapannya. Tapi, jika ada lebih dari satu korban, maka pernyataan mereka akan dipercayai. Dia juga sudah punya kontak dari korban lainnya. Intinya, dia mengajak May untuk bersatu melaporkan Wee dan membuatnya di penjara.



Setelah menemui Ibunya, sekarang Saras akan minta izin ke neneknya. Hm, tapi entah ada angin apa, Neneknya hari ini memberikannya hadiah sebuah gaun dan mengizinkannya untuk menghadiri perayaan yayasannya sebagai penyambut tamu.


Dan karena segala hal yang terjadi selama beberapa jam ini, Saras dan May akhirnya berubah pikiran. Mereka tidak jadi kabur ke Hongkong.

--



Esok harinya,

Saras menghadiri perayaan yayasan dengan mengenakan gaun yang diberikan oleh neneknya. Dia juga membawa May untuk menemaninya. Perayaan berjalan lancar hingga sesi tanya jawab. Secara tiba-tiba, seorang wartawan menanyakan perihal rumor kalau mendiang putranya memiliki anak diluar nikah. Pertanyaan itu langsung membuat seluruh tamu bergunjing. Nenek juga nggak bisa menjawab pertanyaan itu dan langsung pergi dari tempat acara.


Sudah bisa diduga, dia menyalahkan Saras yang sudah menyebarkan rumor tersebut. Meskipun dia sudah bilang tidak, Neneknya tetap tidak percaya dan malah mengancam tidak akan membiarkan Ibu Saras tinggal di tempatnya lagi (yang artinya, tidak akan membiayai pengobatannya). Saras langsung memohon dengan sangat pengampunan neneknya dan berjajnji hal seperti ini tidak akan terjadi lagi, padahal bukan dia yang melakukan kesalahan.

--


Meen kembali mengotak-atik hdd Prae. Dan kali ini, dia baru menyadari kalau ada satu file yang dikunci dengan password. Dia sudah mencoba membukanya dengan tanggal ulang tahun Prae, nomor telepon dan sejenisnya, tetap saja nggak bisa terbuka.

--




Hari ini, Wee kembali menemui May untuk mengintimidasinya. Dia mengingatkan perkataannya waktu itu, maka dia akan menghapus foto-foto May. Dia adalah pria yang menepati janji. Yang dia inginkan hanya kesepakatan peruashaan Wanwan. Dan setelah dia mendapatkannya, semua foto dan video May akan menghilang selamanya.

Hm, dan sepertinya, Wanwan juga lagi pusing dengan pekerjannya. Dia terlihat stress saat membaca kontrak perusahaannya. Tapi, Non mana mengetahui itu karena dia kan hanya pria bodoh nggak guna.


Ada satu hal yang Wanwan nggak sadari. Kondisi Win sebenarnya tidak seburuk yang dipikirkannya. Win mungkin saja tidak koma dan bisa sadar sejak bertahun-tahun lalu. Tapi… setiap kali dia menunjukkan pergerakan, perawat yang bertugas mengurusnya akan menyuntikkan suatu obat ke cairan infusnya. Dan itu semua atas perintah Nee.


Term entah bagaimana tau condo tempat tinggal Saras. Dia datang dengan keadaan lusuh. Sambil memeluk Saras, dia menangis memberitau kematian Nat. Dan, diam-diam Saras tersenyum. Itu kabar bagus baginya.

Sebenarnya, apa yang kamu tabur, itu yang akan kamu tuai sebagai karma. Itu bisa membantumu atau menyakitimu. Bagaimanapun caranya.

Karma mungkin akan mendatangimu perlahan. Namun, percayalah, itu akan datang.

Itu sebabnya, jangan kehilangan harapan dulu.

 

 

Post a Comment

Previous Post Next Post