Sinopsis
Lakorn : Ps. I Hate You Episode 08
Prae dkk dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi karena mereka
adalah orang pertama yang menemukan Pal atau bisa dikatakan adalah saksi mata.
Dan pernyataan mereka semua selalu konsisten kalau Pal melakukan bunuh diri.
Dan seperti yang kita tahu, pernyataan mereka dipenuhi dengan berbagai
kebohongan. Kita diperlihatkan kalau ada perkelahian disebuah kamar dan Pal
memang menggila sehinga Prae dkk kesulitan untuk menahannya. Jika polisi jeli
mereka pasti bisa melihat bukti yang berbeda dengan pernyataan mereka.
Contohnya, ada noda darah di kerah baju Meen yang dia tutupi dengan jaket. Ada
bekas cakaran di tangan Saras. Ada jejak noda darah disela-sela jari Wanwan
yang sudah dibersihkan. Dan ada rasa gugup dari nada suara Prae yang melakukan
protes karena mereka sudah ditanyai pertanyaan yang sama sebanyak 3 kali.
Kebanyakan orang tidak takut melakukan
hal yang salah. Mereka hanya takut tertangkap.
May yang sedari tadi hanya diam saja, mulai buka mulut menegaskan
kalau Palana bunuh diri dengan melompat di depan mata mereka.
Itulah alasan kenapa kami memilih
membuat kesalahan yang lebih besar untuk menutupi kesalahan kami.
Setelah interogasi selesai, mereka masih harus tetap tinggal di
kantor polisi dan hal itu membuat mereka semakin cemas. Yang bisa mereka
harapkan sekarang adalah kekuatan koneksi ayah Prae. Prae juga menegaskan kalau
mereka tidak melakukan kesalahan, jadi tidak perlu takut. Baru saja ngomong
seperti itu, tiba-tiba saja mereka mencium aroma wewangian. Itu adalah aroma
bunga lilac. Semua makin tegang
karena lilac adalah aroma parfum yang
selalu dipakai oleh Pal.
Namun, di lubuk hati, kita merasa
bersalah dan menyalahkan diri.
Baru juga mulai ketakutan, eh, tau-taunya aroma itu berasal dari
seorang CS yang lagi nge-pel. Langsung deh, semua menghela nafas lega.
Kecuali para wanita jalang ini.
--
Saras
hari ini menemani May. Dan di tengah malam, saat sedang tidur, May tiba-tiba
bermimpi buruk. Mimpi ada seorang pria mengenakan topeng kepala rusa (ini juga
mimpinya saat tidur bersama Pitch dan ini sosok Wee dimatanya). Saking
takutnya, May sampai berteriak histeris. Dan untung ada Saras yang menemani dan
menenangkannya. Saras menyarankan May untuk menemui pskiater. May menolak
karena takut kalau dokter tidak memercayai ceritanya dan malah diam-diam
menyalahkannya. Saras berusaha membujuknya agar mau menemui pskiater karna
mereka bukan orang bermulut kasar seperti polisi yang mereka jumpai dan juga
mereka tidak akan menghakimi. Jika takut, dia akan menemani.
--
Meen
pergi nongkrong dengan Khun sembari curhat mengenai folder rahasia yang
ditemukannya di hdd Prae. Folder itu terkunci jadi pasti ada sesuatu yang
disembunyikan. Dan ya udah, Khun menawarkan bantuan. Dia akan memperkenalkan
Meen ke ahli IT yang dikenalnya untuk membuka folder tersebut. Meen menolak
soalnya dia nggak mau ada yang tau rahasia Prae. Entah apapun isi folder itu,
Meen yakin kalau dia akan mampu memahami segala tindakan Prae meskipun itu hal
yang salah. Hm, saran terakhir yang bisa diberikan Khun adalah agar Meen minta
tolong ke Pitch. Pitch kan saudara Prae dan mereka amat dekat, jadi mungkin dia
tau password-nya. Saran ini memang
terdengar bagus, tapi Meen udah pesimis kalau Pitch tidak akan memberitahunya.
“Apa
aku menyuruhmu menanyakannya?”
“Lalu,
kamu ingin aku melakukan apa?”
Jadi,
waktu di pesta pernikahan Prae, Khun tanpa sengaja melihat pihak hotel
memberikan ponsel Prae ke Pitch. Dan Pitch menyuruh orang tersebut untuk tutup
mulut kepada para polisi mengenai ponsel ini. Sebagai upahnya, dia memberikan
segenggam uang. Dan setelah orang itu pergi, dengan mudahnya Pitch membuka
ponsel Prae dan memeriksa isinya.
Dan
sekarang, Khun baru menceritakannya karena dia baru ingat. Karena Pitch tau
kode sandi ponsel Prae, dia pasti juga tau kode sandi folder tersebut.
--
Hari
ini, May pergi ke kantor tapi semua orang terus memperhatikannya. Dia jadi
cemas kalau Wee sudah menyebarkan video dan fotonya. And, ternyata itu semua karena dia lupa menarik resleting rok-nya
hingga ke atas. Intinya, karena May sudah diliputi rasa cemas dan takut, hal
kecil apapun akan membuatnya merasa gugup.
--
Entah
apa yang dipikirkan oleh Saras, dia pergi ke pemakaman Nat. Tentu saja, dia
jadi berjumpa dengan Capt. Key. Dia
langsung membawa Saras keluar untuk bicara. Seperti biasa, Saras berpura-pura
menanyakan keadaannya. Dan jawaban Capt. Key malah dia lagi mengkhawatirkan
tentang masalah setelah kematian Nat. Mengenai properti Nat. Akan sulit baginya
untuk mendapatkannya karena ada beberapa aset yang masih terdaftar atas nama
ayah Nat. Capt. Key masih mengira Saras menyukainya dan mengajaknya untuk
bertemu malam ini. Tidak dia sangka kalau Saras malah mengakhiri hubungan
mereka. Saras beralasan kalau dia merasa bersalah pada Nat sekarang. Jawabannya
itu membuat Capt. Key mengira alasan sebenarnya Saras meminta putus karena dia
nggak bisa mendapatkan semua aset. Tenang, dia sedang mengusahakannya. Saras
tetap pada pendiriannya hingga berbohong kalau Nat menghantuinya dalam mimpi.
Dia takut.
Saras
baru saja mau pergi dari area pemakaman, tapi dia malah berjumpa dengan Term di
tempat parkir. Sebelumnya, Term bilang pada Saras kalau dia akan ke pemakaman
di malam hari, makanya Saras sengaja datang siang hari, biar mereka nggak
berjumpa. Ingat ya, kalau Term masih mengira Saras adalah Krista. Untuk
menghindari lebih banyak pembicaraan, Saras pamit untuk pulang dulu karena
masih ada urusan.
Sebelum
pergi, ada satu hal yang ingin di pastikan oleh Saras agar dia bisa lebih
tenang. Dia ingin tau perkembangan kasus Nat, apakah sudah ditutup. Dan jawaban
Term bagaikan mimpi buruk bagi Saras. Polisi tidak menutup kasus Nat, malah
kasusnya sudah berkembang dari perampokan menjadi pembunuhan.
Begitu
pulang, Saras langsung mencoba mencari tau mengenai hukuman untuk kasus
pembunuhan. Dan hukumannya adalah seumur hidup, atau 15 hingga 20 tahun
penjara. Jdeeer!!! Kaki Saras
langsung lemas. Rasa takutnya sekarang menjadi lebih daripada saat Nat masih
koma.
May
akhirnya mengikuti saran Saras untuk mengunjungi psikiater. Tapi, sebelum
sempat bertemu dokter, dia malah bertemu dengan Pitch yang ke sana untuk
membawa Ibunya. Malu dan takut kalau ketahuan menemui psikiater, May langsung
kabur dari sana. Dia mau mengajak Saras bertemu tapi Saras mana mungkin bisa
mengangkat teleponnya karena kondisinya juga tidak lebih baik dari May.
Sialnya, malah Wee yang menjumpainya. May nggak bisa menghindar karna ini
adalah tempat kerjanya. Lagi dan lagi, Wee memerintahkan May untuk segera
mencuri informasi soal rencana pembangunan gedung kementerian baru dari Wanwan.
Jika tidak mau, dia akan dijadikan ‘idola internet’.
Suasana
hati Non lagi baik hari ini karena kartu kreditnya sudah bisa digunakann lagi.
Dia juga sudah berencana akan mempertemukan Wanwan dengan Neneknya supaya
Neneknya berubah pikiran dan lebih menyukai Wanwan daripada Meen. Hm, rencana
yang disukai oleh Wanwan.
Sayang,
suasana hati yang bagus pagi ini harus rusak begitu tiba di kantor. Hari ini
adalah hari pertama Wee akan bekerja sebagai Wakil Pimpinan dan dia udah sangat
akrab dengan para Paman dan Bibi Wan yang mata duitan. Lebih kurang ajarnya,
dia malah duduk di kursi Pimpinan yang merupakan tempat Wanwan. Dengan elegan,
Wanwan hanya menatapnya untuk mengusirnya kemudian menyemprotkan sanitizer ke kursi dan meja sebagai
tanda bahwa tempat itu menjad kotor karena di duduki oleh Wee. Tidak hanya
duduk di kursi Wanwan, Wee malah seenak jidatnya mengambil keputusan mengenai
rekan kerja sama mereka. Dia memilih rekan yang disarankan oleh Paman Tang.
Wanwan menentang keputusan tersebut karna mereka selalu memilih perusahaan
temannya dan harganya juga lebih murah dan masuk akal dibandingkan dengan yang
ditawarkan oleh teman Paman Tang. Wee nggak peduli dan terus saja beromong
kosong kalau perusahaan teman Paman Tang lebih menarik dan menyediakan barang
yang lebih berkualitas jadi wajar kalau harganya berkali lipat lebih mahal.
Huft!
Menjengkelkan!
Dan
begitu May datang mengunjunginya di perusahaan, Wanwan langsung curhat ke May
kalau dia merasa seperti sedang membesarkan ular di perusahaan yang entah kapan
akan menggigitnya. Hm, May tampak gelisah. Sepertinya dia masih ragu untuk
mengkhianati Wanwan atau tidak. Dan Wee malah muncul untuk mencari Wanwan. Ya udah,
Wanwan mengajak Wee bicara diluar dan menyuruh May untuk tetap saja menunggu di
ruangannya. Sebenarnya, itu hanya akal Wee untuk memberikan waktu bagi May
melakukan permintaannya.
Wee
sok minta maaf atas tindakannya. Dan Wanwan langsung memarahinya karena sudah
bertindak asal. Selama mereka berdebat, May sibuk mengcopy folder yang ada di komputer Wanwan ke flashdisk-nya. Dan berhasil! Dia bisa menyelesaikannya sebelum
Wanwan kembali. Begitu Wanwan kembali, May langsung pamit pulang. Sebelum May
pergi, Wanwan menasehatinya mengenai Wee yang terus memperhatikan May.
Entah
May sial atau apa, tapi mobilnya malah rusak. Dan Wee sudah mengintai di
parkiran untuk meminta apa yang diperintahkannya. May berbohong kalau dia
gagal. Jawaban yang nggak memuaskan Wee dan dia berusaha untuk menganiaya May
seperti malam itu. Sangat beruntungnya, Pitch datang ke sana dan melihat apa
yang terjadi, sehingga dia langsung menyelamatkan May dan membawanya pergi
dengan mobilnya.
Hm,
kita sedikit di perlihatkan hubungan Khun dan Pu yang semakin dekat. Yah, nggak
usah dibahas lebih lanjut, intinya mereka jadi makin dekat ajalah. Ingat ya,
mereka itu BL.
Kembali
ke Pitch dan May. Pitch tidak menanyakan apapun mengenai kejadian tadi sehingga
May sedikit heran. Pitch hanya menjawab kalau May bisa bercerita kalau sudah
siap. May kemudian bertanya lagi, kenapa Pitch bisa ada di sana? Pitch
menjelaskan kalau dia mau ke bar di dekat sana, tapi dia pikir tempa parkir bar
pasti sudah penuuh, jadi dia ke kantor Wanwan untuk parkir. Mental May
kelihatan nggak stabil, tapi dia masih mencoba untuk tetap tertawa terhadap
lelucon Pitch.
--
Wee
benar-benar gila. Hari ini, dia entah bagaimana caranya meninggalkan foto-foto
tanpa busana May di mesin printer kantornya. Dan menemukannya adalah teman
seruangan. May tentu panik dan segera merebut foto itu dan langsung pergi
mencari Wee. Kali ini, mereka bertemu di condo
Wee. Dia akhirnya membuat transaksi dengan Wee. Dia menyerahkan
flashdisknya tapi tentu saja, sebelumnya dia meminta agar semua foto dan
videonya yang disimpan oleh Wee di hapus. Setelah di hapus, dia ingin memeriksa
sendiri lagi kalau Wee tidak menyimpan foto dan video tersebut. Wee
mempersilahkan. Dia udah senang karena dapat fd dari May, tapi ternyata isinya
malah video babi. Tentu saja Wee langsung marah dan memukuli May agar tidak
bisa kabur. Dia juga mengikat tangan May dan mulai mencumbunya.
Dan
semua aksinya tersebut di rekam oleh Saras dan Wanwan. Langsung saja, Saras
menendang wajahnya dengan sepatunya biar nggak berkutik. Dia amat geram hingga
mungkin bisa membunuh Wee kalau Wanwan tidak menghentikan.
Jadi…
akhirnya May menceritakan apa yang dialaminya ke Wanwan dan bersama dengan
Saras, mereka mulai menyusun rencana. Sebelum masuk ke dalam condo Wee, May sengaja menempelkan
permen karet di kunci pintu supaya pintu nggak bisa menutup. Dengan begitu,
Saras dan Wanwan bisa masuk dan merekam aksi kekerasan yang dilakukan oleh Wee.
Rekaman itu akan mereka jadikan bukti untuk kejahatan Wee. Dia akan memastikan
kalau Wee mendapatkan hukuman yang layak setelah mencuri apartemen, rumah dan
tanah dari para wanita dengan cara seperti yang dilakukannya ke May. Eit, dia
juga akan memberitahu Ibunya.
Sebelum
pergi, May menyampaikan kata-kata terakhir. Saat pertama kali mereka tidur
bersama, dia nggak merasakan apapun pada Wee, makanya Wee bersikap kasar. Tau
kenapa? karena ‘anu’-nya kecil. Wee langsung kena mental.
--
Meen
akhirnya memutuskan menemui Pitch. Nggak pakai basa-basi, dia langsung
menanyakan keberadaan ponsel Prae, berpura-pura nggak tau. Meen bilang kalau
saat Prae melompat, hal pertama yang dilakukannya adalah mencari ponsel Prae
karna didalamnya pasti ada banyak video, jadi dia ingin menyembunyikannya
sebelum orang lain menemukannya. Pitch jujur kalau ponsel Prae ada padanya dan
alasannya sama seperti Meen. Takut ada orang lain yang menemukannya terlebih
dahulu.
“Kalau
begitu, kamu melihatnya. Foto terakhir yang dipotret Prae.”
Kita
mundur ke hari pernikahan Prae. Ingatkan, sebelum melompat, Prae sempat menulis
sesuatu di foto pernikahannya dengan lipstick? Yang dia tuliskan adalah
“Palana’s revenge” (pembalasan dendam Palana) dan dia mencoret foto wajahnya
dengan huruf ‘X’. Begitu melihat tulisan
itu, Meen dkk langsung menghapusnya. Itulah kenapa tidak pernah ada berita
mengenai pesan terakhir Prae.
“Aku
melihatnya,” jujur Pitch.
“Prae
mengirim foto itu kepada kami semua. Sudah kuduga dia tau kami akan menghapus
pesan di foto itu, sebelum orang lain melihatnya. Jadi, dia mengirim foto itu
kepada kami untuk disimpan sebagai bukti.”
“Dia
juga mengirim foto itu kepadaku. Namun, aku menghapus foto itu dari ponselnya.
Aku pergi menemui psikiater Prae. Dia mengatakan Prae sudah jauh lebih baik
sampai tidak perlu minum obat. Itu artinya saat Prae menulis pesan itu, dia
sepenuhnya sadar. Artinya, pesan itu nyata.”
Wajah
Meen langsung tegang. Dan itu membuat Pitch semakin ingin tau, apa arti dari
pesan tersebut.
Prae dkk menemui Pal yang lagi santai di pinggir lapangan. Mereka
akan mengeluarkan Pal dari gank mereka
soalnya Pal sudah banyak melakukan hal buruk yang menyakiti masing-masing dari
mereka. Tingkahnya amat memuakkan. Bukannya menunjukkan penyesalan, Pal malah
mengancam akan menyebarkan rahasia mereka. Dia tau semua rahasia mereka. Cinta
(Meen), rahasia (Wanwan), keluarga (Saras), titik lemah (May), atau kehidupan
seks (Prae). Dia tau semua itu.
“Selama ini, aku bisa merasakan diperlakukan berbeda dari anggota
kelompok lain. Namun, hari ini aku menemukan cara untuk membuat kita lebih
dekat. Akan menjadi masalah besar jika rahasia kita bocor ke orang lain. Jangan
khawatir. Rahasiamu aman karena kita bersahabat. Bukankah begitu?” ancam Pal.
Yang membuat semua anggota flowers
squad menjadi tidak berkutik.
May,
Saras dan Wanwan beneran happy karna
berhasil mengatasi satu masalah. Wanwan juga sangat berterimakasih karna May
tidak mengkhianatinya. Hm, padahal, May masih menyimpan copy-an asli data Wanwan. Dia menyembunyikan hal itu dari Wanwan
dan entah akan dia gunakan untuk apa.
Kita sudah melalui banyak hal.
May
sudah menjalani sesi konseling dengan psikiater. Ini mengenai sosok baik di
mimpi buruknya yang selalu menghantuinya.
Hal baik dan buruk.
Para
paman dan bibi Wanwan, sibuk mencari muka pada Wanwan.
Namun, percayalah, tidak peduli berapa
lama waktu telah berlalu, satu-satunya kata yang kumuliki untuk teman-temanku
masih sama.
Malam itu, Prae dkk memutuskan untuk menggeledah condo Pal.
Enyahlah, Wanita Jalang!