Sinopsis
Lakorn : Ps. I Hate You Episode 01 - 1
Adegan
dimulai dengan memperlihatkan seorang pengantin wanita yang sedang berlarian di
dalam labirin sembari dikejar oleh keempat orang sahabat yang akan menjadi
bridesmaid-nya. Pengantin tersebut bernama Prae dan keempat pengiringnya adalah
: Meen, Wanwan, May dan Saras.
Ada banyak defenisi dari teman baik.
Seseorang yang memberimu peringatan sebelum kamu tersesat.
Seseorang yang selalu ada di sisimu
selama pasang surut bahkan saat kamu membunuh seseorang.
Teman baik menyembunyikan kesalahanmu,
menunggu waktu yang tepat untuk membuat kehidupanmu sengsara.
Dan
tiba – tiba, adegan beralih ke Prae yang berdiri di pinggiran jendela, menatap
para sahabatnya dengan tangisan dan senyuman di bibirnya. Dan kemudian, dia
menjatuhkan dirinya dari jendela tersebut. Seiring dengan teriakan terkejut
para sahabatnya, tubuh Prae terjatuh menghantam mobil pembawa bunga yang berada
tepat di bawah jendela. Bruaaak!! Prae meninggal.
Bagaimana denganmu? Teman macam apa
kamu?
Teman sejati, teman menyenangkan…
Atau teman yang sudah meninggal?
What happened?
Hari
ini adalah pernikahan Prae dan yang terpilih untuk menjadi bridesmaid-nya adalah 4 orang sahabatnya dalam geng yang diberikannya nama Pasukan Bunga. Diantara para sahabat
yang menjadi bridesmaid, terlihat
yang paling aktif membantu adalah Meen. Dia yang sibuk berkeliling untuk
melihat persiapan gedung dan memastikan kalau semuanya sudah berjalan dengan
oke. Bagaimanapun, ini adalah pernikahan besar yang akan dihadiri oleh banyak
tokoh penting, mengingat Prae yang adalah putri dari seorang hakim dan
pasangannya, Pu adalah putra politikus.
Ditempat
pesta, alih-alih menemani Meen berkeliling memeriksa gedung, Saras malah pergi
ke kamar mandi dengan ditemani oleh May yang menunggu diluar. Dia ke kamar
mandi untuk mengetes kehamilan dengan test
pack. Setelah memastikan hasilnya negatif, Saras baru bisa lega dan tenang.
Sementara itu, sahabat mereka satu lagi, Wanwan, sedang asyik teleponan dengan
pacarnya. Pacarnya begitu manis karena meskipun tau Wanwan berada di gedung
pernikahan, dia tetap saja mengirimkannya buket bunga melalui toko
langganannya. Pemilik toko yang mengantarkan bunga tersebut sampai memuji pacar
Wanwan yang pasti sangat mencintainya hingga selalu mengirimi bunga.
Ditengah
pengecekan, seseorang menghampiri Meen untuk menyerahkan kotak pesanan milik
Prae. Setelah membaca isi kotak, Meen pun langsung mengabari ke chat group,
meminta semua sahabatnya untuk berkumpul di kamar pengantin wanita, Prae. Dalam
perjalanan ke kamar tersebut, Meen harus berada satu lift dengan adik Prae,
Pitch, yang sedang sibuk bermesraan dengan pacarnya. Meen terlihat risih, tapi
Pitch malah terlihat seperti menggodanya.
Isi
kotak yang dibawa oleh Meen adalah korsase bunga. Prae sudah sengaja memesankan
korsase tersebut untuk dipakai oleh para pengiringnya. Bunga yang dipilih juga
bunga kesukaan masing-masing. Saras mendapatkan bunga Lili. May mendapatkan
Anyelir merah. Wanwan mendapatkan Anggrek hitam. Dan Meen mendapatkan Lavender.
Layaknya sahabat, mereka pun saling menggoda satu sama lain mengenai bunga
kesukaan masing-masing. Godaan tersebut baru selesai saat Prae keluar dari
kamar pasnya. Penampilannya sangat cantik. Keempat sahabatnya dengan heboh
memuji dan memeluknya sekaligus mengucapkan selamat karena Prae yang menjadi
orang pertama yang menikah di antara mereka. Tidak terasa kalau mereka sudah
bersahabat begitu lama semenjak kuliah.
Pertemuan
itu tidak lupa diabadikan dengan foto oleh fotografer yang diundang yaitu Khun.
Setelah
memuja muji, Prae baru bertanya mengenai keberadaan pengantin prianya.
Yang
dicari, sedang tidur di kamar hotel bersama seseorang. Parah! Padahal hari ini
adalah pernikahannya, tapi bisa-bisanya Pu malah tidur dengan seseorang hingga
melupakan hari pernikahannya. Dia baru sadar saat Prae meneleponnya. Dengan
terburu-buru, dia langsung bergegas untuk mengenakan jasnya dan menuju tempat
pesta. Wah, nggak benar nih, Pu!
Meen
ternyata tidak datang sendirian. Dia datang bersama pacarnya, Non. Non yang
amat sangat ‘menikmati’ pesta mewah, sibuk berkeliling sambil minum alkohol
yang disediakan dan keluar dari tempat pesta. Dan ketika mau kembali masuk, dia
baru sadar kalau undangannya hilang. Tidak ada undangan, tidak bisa masuk.
Begitu aturannya. Tapi, Non tidak mau mengerti dan tetap memaksa untuk
diizinkan masuk sambil memberitau dirinya adalah pacar Meen, pengiring
pengantin Prae. Mau apapun statusnya, penjaga tetap tidak mengizinkannya masuk
karena sesuai aturan, hanya yang memiliki undangan yang boleh masuk. Setelah
dilarang berulang kali, Non malah mau menyuap penjaga tersebut dan saat
suap-nya tidak diterima, dia malah berteriak dan hampir memicu keributan.
Untunglah, Pitch melihatnya dan meminta penjaga untuk mengizinkan Non masuk.
Dan langsung diizinkan karena Pitch adalah adik dari tuan rumah pesta.
Bukannya
berterimakasih, Non malah menggerutu mengenai manajemen pesta yang buruk. Pitch
langsung balas menyindir kalau penjaga bukannya nggak ingat dengan para tamu,
tapi mereka nggak ingat dengan temannya para tamu. Wkwkwkwk. Jelas-jelas itu
menyindir dan Non juga merasakannya. Makanya, dia jadi emosi dan menarik kerah
baju Pitch. Hampir aja Non membuat keributan besar kalau saja Meen tidak muncul
dan langsung menariknya. Tanpa sindiran itu, Non sudah membenci Pitch. Kenapa?
Karena Pitch adalah mantan pacar Meen dan dia menuduh Pitch masih menyukai
Meen. Seperti anak kecil yang ingin menunjukkan kepemilikan benda, Non dengan
sengaja mencium pipi Meen di hadapan Pitch. Dan yah, Pitch juga nggak kelihatan
begitu peduli.
Sementara
itu, Pitch lanjut berkeliling gedung dan nggak sengaja berpas-pasan dengan May.
Dia pun berbasa basi sejenak dengan menanyakan apakah May baru potong rambut?
Setelah itu, dia juga memuji senyum May yang indah dan bisa terlihat jelas
dengan rambut terikat tinggi seperti itu. Wah, gimana May nggak meleleh karna
memang benar dia baru saja memotong rambut tapi hanya sedikit dan Pitch
menyadarinya. Hatinya semakin berdebar saat Pitch bilang akan mengiriminya
pesan lagi.
Wanwan
dan Saras yang tau kebahagiaan kecilnya tersebut, langsung mengingatkan
peraturan tegas yang ada di grup mereka. Tidak seorang pun di antara mereka
yang boleh mendekati Pitch. Kalaupun mau, emangnya mereka bisa? Secara semua
mantan pacar Pitch adalah model papan atas. Mereka itu nggak memenuhi syarat.
Eit, salah! Ada seseorang yang pernah pacaran dengan Pitch diantara mereka
yaitu Meen. Hm, tapi kelihatannya wajar karena terlihat kalau Meen yang paling
dekat dengan Prae.
Oke,
cukup ceritanya. Sekarang mari fokus ke pernikahan Prae. Pu akhirnya datang
meskipun agak terlambat. Prae udah kesal, tapi dia tetap harus tersenyum dan
bersikap semua baik-baik saja di hadapan semua tamu. Pesta berlangsung meriah
dan romantis. Dan klimaks acara adalah memperlihatkan foto-foto kebersamaan
para pengantin dari awal bertemu hingga menikah. And, wait!
Di
video yang ditampilkan dilayar, yang terputar malah video saat Prae sedang
‘itu’ dengan seorang pria di klub malam. Kehebohan langsung terjadi!! Pu juga
langsung melepaskan genggaman tangannya dari Prae. Ibu Prae terlihat marah.
Prae yang paling shock. Para bridesmaid
berteriak meminta para tamu untuk berhenti merekam dan video itu tidak benar.
Bagian pemutaran juga sudah diminta menghentikan video, tapi malah nggak
langsung menghentikan. Ditengah situasi yang begitu kacau ini, Prae hanya bisa
berdiri mematung karena begitu terkejut. Wanwan sampai harus berbisik
menyuruhnya agar pura-pura pingsan, sekarang! Mengikuti perkataan Wanwan, Prae
pun langsung pura-pura pingsan dan mereka langsung heboh meminta dipanggilkan
ambulans. Dengan begitu, perhatian para tamu menjadi teralih dari video
tersebut.
Pesta
pernikahan pun dihentikan. Ibu Prae sangat amat marah hingga menampar Prae. Pitch
dan para sahabatnya langsung berusaha menahan Ibu Prae untuk tidak memukuli
Prae. Masalahnya, Ibu Prae merasa amat malu dengan video yang tersebar.
Sekarang, Pu pasti akan membatalkan pernikahan! Siapa yang manu menikahi wanita
seperti Prae!!! Saking marahnya, dia menyuruh Prae untuk nggak pulang ke rumah
dan jangan tunjukkan wajahnya dihadapannya. Meskipun Prae minta maaf, Ibu malah
menyuruh Prae untuk mati saja. itu lebih baik daripada perbuatannya padanya
(mempermalukannya karena video itu).
Prae
hanya bisa menangis. Setelah tangisannya berhenti, kini dia mau tau siapa
pelaku yang menyebarkan video tersebut! Yang memiliki video tersebut hanyalah
keempat sahabatnya, jadi siapa salah satu dari mereka yang menyebarkannya?
Sudah bisa ditebak, nggak ada yang mau mengaku. Semuanya mengklaim kalau mereka
sudah menghapus video itu. Ditengah situasi tersebut, Meen memberitahu kalau
masih ada satu orang lagi yang memiliki video itu. Dia mengatakan itu karena di
dalam kotak korsase, ada 1 lagi korsase bunga tanpa pemilik. Dan korsase bunga
itu mewakili sahabat mereka, Pal. Masalahnya, Pal sudah meninggal. Dan Meen
berpendapat kalau mungkin saja ada orang yang berkaitan dengan Pal yang
mengetahui ‘tentang’ mereka. Suasana langsung tegang.
Hingga
Prae buka mulut, mengatakan kalau dialah yang memesan korsase itu untuk Pal
yang sudah meninggal. dia ingin memperingatinya di hari besarnya. Para
sahabatnya langsung marah-marah menyebutnya sudah gila karena ingin
memperingati orang yang sudah meninggal di hari pernikahan. Ya udahlah, kalau
memang Prae yang memesan korsase itu, maka ini nggak ada hubungannya dengan
Pal. Kalau begitu, mereka kembali ke titik awal, siapa diantara mereka berempat
yang menyebarkan video tersebut?
Jawabannya
langsung muncul saat seorang staff wanita dan pria datang menemui mereka untuk
meminta maaf atas masalah video tersebut. Staff pria yang bertugas memutar
video tadi, menjelaskan kalau tadi keadaan dibelakang panggung sangat kacau dan
seorang wanita memberikannya flashdisk baru untuk diputar setelah mengambil
flashdisk yang lama. Dia nggak sempat menoleh untuk melihat siapa wanita itu
dan hanya melihat korsase yang dipakai wanita tersebut di pergelangan tangan.
Korsasenya adalah bunga lavender! Dan itu adalah korsase yang dipakai oleh
Meen. Staff itu juga bilang kalau korsase Meen persis seperti yang dilihatnya.
May
langsung gercep untuk mengambil tas Meen dan memeriksa isinya. Di dalamnya, ada
sebuah flashdisk. Makin yakinlah mereka kalau Meen adalah pelakunya dan
menyudutkannya, tanpa mau mendengar penjelasan Meen. Meen bilangnya dia nggak
tau apapun dan nggak mengerti kenapa flashdisk itu ada di dalam tasnya. Dia
bersumpah tidak melakukannya! Prae yang sangat kecewa menamparnya dengan keras
dan berlarike ruang tunggunya. Sementara Meen masih ditahan oleh May dkk untuk
disalahkan atas semua kejadian.
Prae
sangat-sangat stress dan malu karena di hari yang seharusnya paling
membahagiakan, aibnya malah tersebar ke semua orang, tepat di depan matanya.
Ditambah lagi, aib tersebut disebarkan oleh sahabatnya sendiri. Rasa marah,
kekecewaan dan malu yang dirasakannya sangat tidak terbendung dan membuatnya
mengambil keputusan ekstrem. Dengan lipsticknya dia menuliskan sesuatu di
sebuah foto yang ada di sampingnya, kemudian, dia mengambil lampu hias dan
menggunakannya untuk memecahkan kaca jendela. Suara pecahan kaca itu terdengar
hingga ke depan dan membuat para sahabatnya langsung datang untuk memeriksa.
Saat mereka tiba, Prae sudah berdiri di pinggir jendela yang terbuka, dengan
memegang buket bunga dan menatap mereka dengan tersenyum meskipun matanya
menangis. Dan seiring dengan bujukan para sahabatnya untuk tidak melakukan hal
ekstrem, Prae menjatuhkan dirinya.
Prae
bunuh diri di hadapan para sahabatnya. Dia meninggal.