Sinopsis Drama Korea : Perfect Family Episode 3


Su Yeon sangat ketakutan karena berita tentang rumah Gyeong Ho yang kebakaran dan menewaskan satu keluarga termasuk Gyeong Ho. Dtambah lagi, Sun Hui tidak mengangkat teleponnya. Makanya, Su Yeon memilih bolos sekolah dan pergi ke rumah Sun Hui. Wajahnya terlihat sangat pank. Dia sampai mendesak untuk tetap bertemu Sun Hui meskipun Jin Hyeok bilang kalau mereka sedang ada tamu dan Su Yeon sedang sakit. Setelah diizinkan untuk bertemu Sun Hui, Su Yeon menutup pintu kamar Sun Hui dengan rapat dan mulai menginterogasinya tentang kebakaran rumah Gyeong Ho. Dia mau tau apa alasan Sun Hui membakar rumah itu? Dia juga menegaskan bahwa apapun yang Sun Hui lakukan, tidak akan mengubah fakta bahwa dia (Sun Hui) yang membunuh Gyeong Ho. 


Ucapan Su Yeon membuat Sun Hui kembali teringat saat-saat terakhir Gyeong Ho sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Sun Hui sangat ketakutan, tetapi Su Yeon tidak mempedulikan hal tersebut. Yang dia inginkan, Sun Hui tetap menepati kesepakatan mereka yaitu  Sun Hui harus mengaku sebagai pembunuh Gyeong Ho.


Melihat Sun Hui yang hanya terus diam dan menangis, Su Yeon kehilangan kesabaran. Dia memaksa Sun Hui untuk menyerahkan diri. Su Yeon juga menunjukkan lagi luka bakar di kepalanya dan mengingatkan Sun Hui akan kesalahan masa lalunya. 

“Inilah saatnya melunasi hutang, Sun Hui. Ayahmu adalah pengacara hebat. Bukankah dia akan membebaskanmu dari kekacauan ini? Aku yakin dia akan menyelesaikan masalah ini selama kamu menyerahkan diri.”

“Aku tidak bisa,” ujar Sun Hui, menangis. “Aku tidak bisa menyerahkan diri, Sun Hui.”


Sun Hui menolak karena Ibunya sudah terlibat dalam masalah ini. Namun, Su Yeon salah paham kalau Sun Hui hanya takut ditelantarkan oleh orangtua angkatnya! Emosi Su Yeon memuncak dan memutuskan bahwa dia yang akan melaporkan Sun Hui. Dia akan memberitahu polisi bahwa Sun Hui yang membakar rumah Gyeong Ho dan juga tidak hanya membunuh Gyeong Ho tetapi juga kedua orang tua Gyeong Ho.



Setelah mengatakan semua ancaman tersebut dan memakai kembali rambut palsunya, Su Yeon bergegas keluar. Dan betapa kagetnya Su Yeon karena saat membuka pintu, Jin Hyeok sudah berdiri tepat di depan pintunya. Meskipun Jin Hyeok tersenyum padanya, entah kenapa Su Yeon merasa takut.

PERFECT FAMILY



Seluruh siswa sedang heboh membahas kebakaran rumah Gyeong Ho yang menewaskan satu keluarga. Dan yang paling mencengangkan adalah dugaan bahwa kebakaran di picu oleh Gyeong Ho yang mabuk karena menghirup thinner dan menyalakan api. Sebagai seorang sahabat, Hyun Woo tentu tidak terima mendengar Gyeong Ho yang di gosipkan sebagai pencandu. 

--


Su Yeon sudah sampai di depan kantor polisi, tetapi dia tidak punya keberanian untuk melaporkan Sun Hui. Pikirannya pun melayang, mengingat kejadian kemarin sore.



Su Yeon menyukai Gyeong Ho. Tetapi, Gyeong Ho menyukai Sun Hui dan berencana menembaknya. Makanya, Su Yeon mencoba menghentikannya untuk menyatakan perasaan pada Sun Hui. Dia sengaja datang ke rumah Gyeong Ho. Namun, Gyeon Ho tidak tau perasaan Su Yeon padanya dan malah meminta bantuan Su Yeon untuk menghubungi Sun Hui. Su Yeon menolak dan berbohong kepada Gyeong Ho dengan menunjukkan gantungan kunci angsa yang merupakan hadiah ulang tahun Sun Hui. Dia berujar kalau Sun Hui memberikan gantungan kunci itu padanya karena tidak tertarik pada Gyeong Ho.


“Sun Hui tidak peduli pada perasaanmu. Tapi, apa kamu akan tetap menyatakan perasaan?” bohong Su Yeon.


Sayangnya, Gyeong Ho tidak mempercayai satupun ucapan Su Yeon karena dia mengenal Sun Hui. Dia tidak peduli entah bagaimana Su Yeon bisa mendapatkan gantungan kunci tersebut, entah mencuri atau memungutnya, tetapi dia ingin Su Yeon mengembalikan gantungan itu kembali ke Sun Hui. Su Yeon terkejut dan menolak mengembalikannya. 


Semakin Gyeong Ho memaksa untuk mengambil gantungan kunci tersebut, emosi Su Yeon semakin tersulut. Dia marah, kecewa dan iri karena rasanya seperti dia tidak boleh memiliki apapun. Hatinya sakit, apalagi melihat pandangan Gyeong Ho yang tidak punya perasaan apapun padanya. Makanya, dia mulai menggila dengan menghancurkan dekor yang telah disiapkah oleh Gyeong Ho. Saat Gyeong Ho berusaha menghentikannya, rambut palsunya tidak sengaja lepas. 


Arghhh!!!! Su Yeon berteriak penuh amarah dan rasa malu karena Gyeong Ho melihat sosok yang begitu ingin dia sembunyikan. Gyeong Ho juga sangat terkejut hingga tidak tau harus bagaimana. Su Yeon sudah gelap mata karena rasanya harapannya sirna. Makanya, dia berniat untuk bunuh diri. Dengan cepat, dia mengambil pisau dapur, namun, Gyeon Ho segera berlari untuk menghentikannya. 


Saat itulah Sun Hui masuk. Su Yeon sedang tidak dalam pikiran benar. Dan seperti yang kita ketahui, Su Yeon marah karena Sun Hui datang padahal sudah berjanji tidak akan menemui Gyeong Ho. Dia juga merasa kalau hidupnya hancur semua karena Sun Hui. Makanya, dia ingin membunuhnya.

Dan seperti yang kita tau, Gyeong Ho berlari untuk melindungi Sun Hui sehingga dia yang terkena tusukan.


Su Yeon yang tidak punya keberanian untuk melapor, tiba-tiba saja di dekati sebuah mobil sedan hitam. Entah apa yang mereka bicarakan hingga Su Yeon masuk ke dalam mobil tersebut.

--



Eun Joo memanggil Sun Hui untuk keluar kamar dan makan bersamanya, sementara Jin Hyeok sedang keluar. Sun Hui sudah agak tenang dan mulai menanyakan tentang buku Matematika dan HP-nya yang kembali? Apa yang terjadi di rumah Gyeong Ho kemarin?

“Bagaimana Ibu tahu apa yang terjadi di rumah Gyeong Ho?” tanya Eun Joo, balik. “Putriku, kamu masih tampak tidak sehat. Mari makan saat Ayahmu pulang.”

Jawaban yang membuat Sun Hui semakin takut. 

--


Di kantor polisi.

Det. Shin masih menyelidiki kasus kebakaran rumah Gyeong Ho. Partnernya, Sung Woo, sudah mendapatkan beberapa informasi. Gyeong Ho tinggal di Australia sampai setahun lalu. Kehidupan Gyeong Ho saat di sana, tidak begitu bagus karena di sana dia adalah pembuat onar, merokok dan menghirup thinner. Mengenai teman-temannya di sini, ada 3 orang yaitu : Hyun Woo, Sun Hui dan Su Yeon. Dia sudah ke sekolah untuk menemui mereka, tetapi dua diantaranya tidak masuk dan satu lagi (Hyun Woo) pulang lebih cepat. 


Saat melihat foto-foto teman Gyeong Ho, det. Shin ingat bahwa Su Yeon ada di TKP tadi pagi. Sung Woo memberitahu kalau siswi tersebut bernama Lee Su Yeon. Saat mendengar namanya, det. Shin merasa tidak asing.




Su Yeon dipertemukan dengan sepasang suami istri yang berniat untuk mengadposinya. Di dalam hatinya, Su Yeon sangat senang karena akan di adopsi. Namun, di saat yang sama, dia juga gugup hingga tidak bicara sedikitpun meskipun pasangan tersebut mencoba mengajaknya mengobrol. Setelah pasangan tersebut pergi, Su Yeon hanya bisa menangis, menyesali kebodohannya.


Dan gadis itu baru sadar dari pingsannya. Di kepalanya terlihat ada darah mengalir, menandakan bahwa di pukul cukup keras. Begitu sadar dan memastikan keadaan aman, Su Yeon langsung kabur dari dalam mobil. Mengenai sang supir, tidak terlihat dimanapun.

--



Sun Hui mencoba menelpon Su Yeon, tetapi tidak di angkat. Pesannya juga tidak di balas. Dia juga mencoba mencari informasi kebakaran rumah Gyeong Ho dari berita. Hatinya terasa sakit karena berita yang beredar berbeda dari kenyataan sebenarnya. Sahabatnya meninggal karena dirinya, tetapi rumor malah menganggapnya sebagai pecandu thinner yang menyebabkan kebakaran dan membunuh satu keluarga.


Besok harinya.

Hyun Woo datang mengunjungi Sun Hui untuk mengajaknya pergi melayat ke pemakaman Gyeong Ho. Selama berada di pemakaman, Sun Hui terlihat sangat tegang. Dia merasa sangat bersalah, namun, tidak bisa mengatakan apapun. Hyun Woo sampai khawatir melihat kondisinya.



Begitu selesai, Sun Hui di jemput oleh ayahnya yang mengendarai mobil sedan hitam. Di dalam mobil, Jin Hyeok memberikan kata-kata penghiburan untuk Sun Hui yang baru saja kehilangan temannya. Dia seolah bisa memahami apa yang Sun Hui rasakan, seolah dia juga pernah mengalaminya sendiri. Namun, saat Sun Hui bertanya apa dia pernah kehilangan teman, Jin Hyeok hanya memberikan jawaban ambigu. Walau begitu, kata-kata Jin Hyeok sedikit menenangkan hati Sun Hui.



Di depan rumah Sun Hui sudah menunggu det. Shin dan Sung Woo. Jin Hyeok memutuskan turun duluan untuk menanyakan ada keperluan apa mereka berdiri di depan rumahnya, sementara Sun Hui menunggu di dalam mobil. Meski di dalam mobil, Sun Hui bisa melihat Sung Woo yang menunjukkan tanda pengenal polisinya. Seketika rasa takut mulai menyelimuti Sun Hui. Rasa takut itu bertambah saat dia tanpa sengaja menemukan gantungan kunci angsa di bawa jok mobil. Itu adalah gantungan kunci hadiah dari Gyeong Ho yang dia berikan pada Su Yeon. Kenapa gantungan kunci itu bisa berada di sana? 

Rasa curiga menyelimuti Sun Hui. Dia sekarang tidak bisa melihat ayah dan ibunya seperti dulu lagi. Setiap gerak gerik dan ekspresi mereka terasa mencurigakan sekaligus menakutkan.



Det. Shin dan Sung Woo diizinkan masuk untuk mengajukan beberapa pertanyaan pada Sun Hui. Tentu saja, Eun Joo dan Jin Hyeok menemaninya. Meski ketakutan, Sun Hui mencoba untuk tetap tenang dan menjawab sesingkat mungkin pertanyaan para detektif agar tidak menimbulkan kecurigaan. Saat Sung Woo bertanya tentang Su Yeon yang tidak bisa dihubungi, Sun Hui mulai banjir keringat. Sung Woo bertanya, apakah Sun Hui ada melihat Su Yeon, Sun Hui menjawab tidak. 

Det. Shin sudah sangat berpengalaman sehingga dia bisa melihat kalau Sun Hui berbohong. Makanya, dia mengakhiri interogasi dan mengajak Sung Woo untuk pergi. Percuma saja mereka menanyai orang yang berbohong karena tidak akan menemukan jawaban.


Sementara itu, Eun Joo dan Jin Hyeok memuji jawaban Sun Hui tentang Su Yeon. Menurut Jin Hyeok, Sun Hui tidak berbohong karena dia hanya menjawab ‘tidak melihat Su Yeon’ hari ini. Kan detektif tidak menanyakan soal pertemuan Sun Hui dan Su Yeon kemarin.


Semua perkataan Jin Hyeok malah membuat Sun Hui semakin ketakutan. Saat kembali ke kamar, dia mencoba menghubungi Su Yeon, tetapi tetap tidak ada jawaban. Sun Hui kemudian teringat kalau Gyeong Ho dan Hyun Woo pernah mengantarkan Su Yeon pulang. Dia langsung menelpon Hyun Woo untuk menanyakan alamat rumah Su Yeon. Dia akan pergi ke sana sendirian.


Sun Hui tiba di rumah Su Yeon. Namun, Su Yeon tidak ada di rumah. Kakak panti yang tinggal bersama Su Yeon memberitahu Sun Hui kalau Su Yeon sudah beberapa hari tidak pulang. Kakak panti sedikit khawatir jika Su Yeon membuat masalah karena polisi tadi pagi juga datang mencarinya. 

--


Di kantor polisi,

Det. Shin dimarahi habis-habisan oleh atasannya karena menyelidiki lebih lanjut masalah kebakaran rumah Gyeong Ho. Dia ingin kasus itu segera di tutup karena hanya membuang waktu saja menyelidiki kasus yang sudah jelas. Eit, tapi sepertinya langit berpihak pada det. Shin karena hasil autopsi sudah keluar hari ini. Dan hasilnya menyatakan bahwa penyebab kematian Gyeong Ho bukanlah keracunan karbon monoksida tetapi luka tusuk. Yah, atasannya jadi tidak punya pilihan selain membiarkan det. Shin dan Sung Woo lanjut menyelidiki.

--


Sun Hui pulang saat hari sudah larut. Dia masih mencurigai hilangnya Su Yeon ada hubungannya dengan Ayahnya. Di tengah rasa curiga tersebut, dia malah bertemu seorang ahjussi yang seolah sudah menunggunya di depan rumah. Orang itu bernama Choi Hyun Min. Dia memperkenalkan diri sebagai kerabat ayah Sun Hui. 

“Kamu ingat aku? Aku kerabat ayahmu. Aku datang terakhir kali, tapi baru bertemu denganmu hari ini,” jelas Hyun Min. “Aku tidak menyalahkanmu (karena tidak ingat). Kita bertemu saat kamu masih kecil. Wajar jika kamu tidak mengingatku.”

Sun Hui benar-benar tidak ingat padanya. Dan dia juga tidak nyaman dengan tatapan Hyun Min yang seolah merindukannya. Hyun Min juga tiba-tiba saja menunjuk ke salah satu jendela di lantai dua rumahnya dan menanyakan tentang kamar itu. Saat Sun Hui terlihat kebingungan, Hyun Min tidak menjelaskan namun malah pamit pergi.

Ah, baru beberapa langkah, dia tiba-tiba berbalik dan kembali mendekati Sun Hui.


“Hati-hati dengan Ayah dan Ibumu,” bisiknya.


Dari sebuah jendela, Jin Hyeok ternyata melihat keduanya.

EPILOG



Hidup Gyeong Ho tidak begitu bahagia. Ayahnya adalah seorang pelukis terkenal tetapi tidak pernah menyukai karya yang di buat Gyeong Ho. Hal ini membuat Gyeong Ho membenci dirinya sendiri karena tidak bisa memenuhi ekspetasi Ayahnya. 




Di saat Gyeong Ho menceritakan pemikiran itu pada Sun Hui, Sun Hui menghiburnya dan menyuruhnya untuk menggambar sesuka hatinya. Sun Hui juga mengajak untuk saling menggambar potret diri masing-masing. Di bawah temaram mentari senja, Gyeong Ho melukis Sun Hui. Senyuman Sun Hui yang tulus telah membuat Gyeong Ho jatuh cinta padanya.

Karena Sun Hui, Gyeong Ho tidak sabar menantikan hari esok. 



Post a Comment

Previous Post Next Post