Sinopsis Drama Korea : Perfect Family Episode 2


Sun Hui sangat terkejut hingga menangis karena melihat luka bakar di kepala Su Yeon. Rasa bersalah langsung merayap di hatinya. 


Kebakaran tersebut di sebabkan oleh kotak korek api. Setelah kebakaran, Su Yeon di rawat cukup lama di rumah sakit. Meski dalam keadaan tidak berdaya, dia masih bisa mendengar pembicaraan antara pemilik panti asuhan dan pekerja yang membicarakan tentang adopsinya yang di batalkan. Dia juga mendengar penyebab kecelakaan adalah kotak korek api. Dan menurut anak-anak panti lainnya, Su Yeon dan Sun Hui yang selalu bermain korek api. Air mata Su Yeon menetes. Dia merasa putus asa dan frustasi. Kebakaran tersebut bukan hanya merampas orang tua yang diidam-idamkannya tetapi juga kepercayaan dirinya. 



Di saat Su Yeon merasa putus asa atas apa yang dialaminya, Sun Hui pergi meninggalkan panti asuhan dan memulai hidup baru bersama orang tua angkatnya.


Su Yeon yang sudah sembuh, kembali ke panti asuhan. Saat anak-anak lain bergembira mendapatkan hadiah sumbangan untuk anak-anak luka bakar, Su Yeon harus merendam rasa sakit hatinya. Dia harus berdiri di depan kamera untuk di potret saat donatur memakaikan rambut palsu padanyaa.



Usai acara, Su Yeon pergi ke belakang hutan dan menginjak rambut palsu tersebut penuh amarah. Bukan rambut palsu yang dia inginkan melainkan operasi untuk bekas luka bakarnya. Kesembuhan! Namun, tanpa bisa memilih, dia harus memungut kembali rambut itu. Dia merasa hidupnya menyedihkan. Dia sangat marah hingga tidak tau harus bagaimana. 

“Singkatnya, kamu membakar korek api yang kuberikan kepadamu dan merusak peluangku untuk di adopsi,” jelas Su Yeon.



Sun Hui terus menangis dan berulang kali mengatakan kalau dia tidak tau. Dia mengira kalau Su Yeon sudah di adopsi dan pergi. Berulang kali dia meminta maaf karena sudah melukai Su Yeon. Namun, semua kata maaf itu tidak akan bisa mengubah apa yang telah terjadi. 

Su Yeon memakai kembali rambut palsunya dan menatap Sun Hui. “Mulai sekarang, perlahan aku akan dapat kembali apa yang pantas kudapatkan.”

Usai mengatakan kalimat tersebut, Su Yeon pergi meninggalkan Sun Hui yang hanya bisa menangis.

PERFECT FAMILY


Sun Hui tidak bisa tidur. Hatinya terasa berat setelah tau apa yang dialami oleh Su Yeon akibat perbuatan masa kecilnya yang tidak dia sadari. Selama ini, dia menjalani hidup dengan baik tanpa tau bahwa orang yang menolongnya menderita akibat perbuatannya. Saat itulah, dia teringat kembali nasehat ayahnya tentang menulis surat. Sun Hui bangkit dari tempat tidurnya dan mulai menulis surat untuk Su Yeon.



Su Yeon menemukan surat yang ditulis oleh Sun Hui dan di letak di dalam laci mejanya. Dari tatapan matanya, Su Yeon kelihatan sedih. (Kalau di webtoon, Su Yeon ini tidak terlalu membenci Sun Hui. Dia hanya merindukannya. Tetapi, melihat kehidupan Sun Hui yang sangat bertolak belakang dengan kehidupannya, Sun Hui tidak bisa merasa tidak iri. Dan rasa iri itu yang kadang membuat Su Yeon mengatakan hal-hal yang sebenarnya tidak ingin dia katakan). Su Yeon membaca surat Sun Hui saat jam istirahat di atap sekolah. Isi surat Sun Hui adalah rasa bersalah, permintaan maaf dan harapan agar mereka kembali bisa berteman. Dia juga berjanji akan membayar utangnya seumur hidupnya. 



Lagi membaca surat, dua gadis yang kemarin mencoba membujuk Su Yeon untuk mengganggu Sun Hui, kembali mengusiknya. Kali ini, mereka membicarakan soal apa yang mereka dengar kalau Sun Hui memakai rambut palsu (di webtoon, mereka melihat saat Su Yeon melepas wig-nya untuk menunjukkannya pada Sun Hui. Kalau di sini, mereka cuma dengar entah dari siapa). Keduanya sangat penasaran dengan masa lalu antara Su Yeon dan Sun Hui. 


Beberapa saat kemudian, keduanya langsung diam dan menunduk ketakutan karena di hajar sama Su Yeon. Su Yeon juga mengancam mereka untuk tidak mengganggu Sun Hui. 


Di jam pulang sekolah, Su Yeon mengucapkan terimakasih pada Sun Hui untuk suratnya. Setelah mengatakan itu, dia langsung pergi. Sun Hui tersenyum lega karena artinya Su Yeon mau membuka hati padanya. 



Di perjalanan pulang, dua gadis yang tadi di pukuli Su Yeon ternyata membawa teman-teman pria mereka untuk mencegat Su Yeon dan membawanya ke gang sempit. Di gang tersebut, Su Yeon di pukuli habis-habisan. Untunglah Gyeong Ho lewat dan menolongnya. Dan tentu saja, orang-orang itu jadi menganggap Gyeong Ho sebagai pacar Su Yeon karena menolongnya. Gyeong Ho juga tidak menyangkal, namun juga tidak mengiyakan. 


“Aneh aku bertemu denganmu di jalan pintas yang ku ambil. Apa ini takdir?” tanya Gyeong Ho, tersenyum pada Su Yeon.


Kata-kata yang membuat Su Yeon jadi memikirkannya. Setelah para perundung di usir, Hyun Woo baru muncul. Dia ternyata juga ada di sana, tetapi bersembunyi. Mendadak terdengar suara sirine mobil polisi. Semua refleks kabur. Gyeong Ho juga menarik tangan Su Yeon untuk lari. 



Tidak hanya itu, Gyeong Ho dan Hyun Woo mengantarkan Su Yeon sampai ke depan rumahnya meskipun Su Yeon sudah menyuruh mereka untuk pergi. Tindakan-tindakan yang dilakukan Gyeong Ho atas dasar penolongan, telah membuat Su Yeon jatuh cinta padanya. 



Sejak hari itu, Su Yeon perlahan mulai masuk dalam circle pertemanan Sun Hui, Gyeong Ho dan Hyun Woo. Dia juga sempat mengambil foto berdua dengan Gyeong Ho. 



Sun Hui juga mengajak Su Yeon ke rumahnya untuk makan malam bersama keluarganya. Melihat keluarga angkat Sun Hui, Su Yeon semakin iri pada kehidupannya. Sebelum pulang dari rumahnya, Sun Hui menawarakan untuk meminjamkan Su Yeon buku catatan les-nya. Su Yeon yang perasaannya sedang kacau, menolak dengan sopan dan berujar besok saja dia baru meminjamnya. 



Rasa iri itu semakin bertambah saat dia tidak sengaja mendengar obrolan Gyeong Ho dan Hyun Woo. Gyeong Ho berencana untuk menyatakan cinta lagi pada Sun Hui. Hyun Woo agak kaget karena dia mengira Gyeong Ho punya hubungan dengan Su Yeon. Gyeong Ho menyangkal dengan keras dan menyatakan tidak akan pernah jatuh cinta selain daripada Sun Hui. Dia juga tidak peduli pada perasaan Su Yeon.


Setelah mendengar semua itu, hati Su Yeon benar-benar kacau. Makanya, dia langsung menemui Sun Hui dan memintanya untuk mengabaikan Gyeong Ho jika dia mengajaknya bicara serius. Sun Hui tentu bingung dan ingin tau alasannya, tetapi Su Yeon malah berteriak. 


Di jam pulang sekolah, Gyeong Ho meminta waktu Sun Hui karena ada yang ingin di katakannya. Su Yeon yang mendengar itu langsung pergi dan Sun Hui langsung mengejarnya dan mengabaikan Gyeong Ho. 



Seperti biasa, Sun Hui mengajak Su Yeon untuk makan malam di rumahnya. Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, Su Yeon menolak. Suasana terasa agak canggung, apalagi tadi Su Yeon membentak Sun Hui. Su Yeon juga merasa bersalah karena sudah membentaknya dan meminta maaf pada Sun Hui.


Hati Sun Hui sedikit lega setelah Su Yeon meminta maaf karena artinya Su Yeon tidak benar-benar marah padanya. Saat di dalam kamar, Sun Hui baru ingat kalau dia lupa memberikan buku catatan les matematikanya pada Su Yeon. Tanpa membuang waktu, Sun Hui bergegas mengejar Su Yeon sambil menelponnya. Teleponnya tidak di angkat, tetapi dia melihat Su Yeon yang berjalan masuk ke dalam rumah Gyeong Ho. 



Dan semua terjadi seperti yang kita lihat di awal episode 1. Sun Hui menunggu di depan rumah Gyeong Ho, tetapi Su Yeon tidak kunjung keluar. Saat dia sudah mulai beranjak pergi, terdengar suara teriakan Su Yeon dari dalam rumah. Sun Hui yang khawatir segera berlari masuk ke dalam rumah Gyeong Ho. Hal ini malah membuat Su Yeon semakin marah dan berniat menusuknya, tetapi Gyeong Ho berlari untuk melindungi Sun Hui sehingga dia yang tertikam. 



Setelahnya, kita tidak tau apa yang terjadi. Yang kita tau hanyalah Sun Hui pulang dengan tangan bersimbah darah dan mengaku kepada Ibunya bahwa dia baru saja membunuh Gyeong Ho. Eun Joo tidak mempercayai pengakuannya karena dia yakin bahwa Sun Hui bukanlah anak yang akan membunuh. Namun, Sun Hui malah bilang kalau dia akan menyerahkan diri. 

“Kamu yakin dia sudah mati? Kamu sungguh yakin?” tanya Eun Joo.

“Kurasa begitu.”


Eun Joo mulai menanyakan dengan apa Sun Hui membunuh. Meski dalam keadaan kalut, Sun Hui mencoba menjawab setiap pertanyaan Ibunya. Dia membunuh Gyeong Ho dengan menikamnya menggunakan pisau. Pisaunya ada di rumah Gyeong Ho. Mengenai saksi, dia tidak yakin. Yang dia tau dalam perjalanan pulang, dia tidak bertemu siapapun. Ah, ponsel dan buku Matematikanya juga tertinggal di rumah Gyeong Ho. Sun Hui terus memaksa Ibunya untuk membawanya ke kantor polisi dan menyerahkan diri.

“Tidak apa-apa. Jangan khawatir. Ibu akan mengurusnya,” tenangkan Eun Joo. “Kamu tidak melakukannya. Kamu tidak akan melakukan hal seperti itu. Tidak mungkin kamu membunuh orang,” yakin Eun Joo.



Tangis Sun Hui pecah. Perlahan, Eun Joo mengelus kepalanya dan memeluk tubuhnya. Dia juga memapah Sun Hui ke kamar dan menyiapkan baju ganti. Saat Sun Hui mandi dan berganti baju, Eun Joo mulai menyiapkan susu hangat untuk Sun Hui. Begitu susunya siap, Eun Joo memasukkan bubuk obat ke dalam susu tersebut. Setelah meminum susu tersebut, Sun Hui tiba-tiba mengantuk dan tidak sadarkan diri. Hal terakhir yang diingatnya adalah pembicaraannya dengan Ibunya. Saat dia tetap ngotot ingin menyerahkan diri, Eun Joo berujar kalau Sun Hui melakukannya, maka sama saja dengan menjadikannya sebagai kaki tangan.



Saat terbangun, di atas meja belajar Sun Hui sudah ada ponsel dan buku Matematika yang seharusnya tertinggal di rumah Gyeong Ho. Sangat aneh. Yang membuat Sun Hui semakin takut adalah Ibunya bersikap seperti biasa, seolah kejadian kemarin hanyalah mimpi. 


Namun, semua itu bukanlah mimpi karena berita di TV menyiarkan tentang kematian Gyeong Ho. Tetapi ada yang berbeda. Gyeong Ho dinyatakan meninggal dalam kebakaran bersama kedua orang tuanya.

--


Di rumah Gyeong Ho.

Detektif yang bertugas untuk menyelidiki kebakaran rumah Gyeong Ho adalah Shin Dong Ho dan Lee Sung Woo. Dari penyelidikan sementara, Sung Woo menyimpulkan bahwa satu keluarga meninggal saat tidur. Det. Shin merasa hal itu sangat mencurigakan karena semuanya di temukan tertidur di atas ranjang. Mau semabuk apapun semua anggota keluarga, pasti ada salah satu yang tersadar dan mencoba kabur. Penyebab kebakaran di duga karena rokok dan thinner yang ada di kamar sang putra, Gyeong Ho. Hal ini cukup masuk akal karena ayah Gyeong Ho adalah pelukis terkenal dan bisa saja Gyeong Ho diam-diam mencuri thinner dari ruang kerja ayahnya.



Rasa curiga det. Shin masih belum lenyap. Dan kecurigaan itu semakin tinggi saat melihat ada seorang siswi yang berdiri di sekitar TKP dengan wajah tegang. Dan begitu melihat mereka, siswi itu langsung pergi. Dia adalah Su Yeon. Det. Shin memerintahkan Sung Woo untuk menyelidiki mulai dari teman-teman Gyeong Ho.


Su Yeon terlihat sangat panik. Dia berulang kali mencoba menelpon Sun Hui, tetapi tidak di angkat sama sekali. 


Sun Hui sedang mengurung diri di kamar. Dia sangat ketakutan. Dia tidak sanggup mengangkat telepon Su Yeon. Di kepalanya terus berputar kejadian saat Su Yeon mencoba menusuknya, tetapi Gyeong Ho menyelamatkannya.

EPILOG




Sun Hui berada sendirian di taman panti asuhan. Saat itu, Eun Joo dan Jin Hyeok mendekatinya untuk membawanya pergi. Mereka berdua memperkenalkan diri sebagai orang yang akan menjadi Ayah dan Ibu Sun Hui. 



Post a Comment

Previous Post Next Post