Sinopsis Drama Special : Star of The Universe Episode 03

Content and Images by MBC

Narasi dari Manager Gu : “Kamu akan terlahir kembali sebagai seseorang yang paling dekat dengan Woo Joo berhargamu. Tapi, pastikan kamu tidak memenuhi ketujuh alasan yang belum kamu lewati. Jika tidak ada sesuatu yang menahanmu disini, kamu yang akan ke akhirat terlebih dahulu.”

Byul berlari menerjang Woo Joo. Dia terjatuh di atas pelukan Woo Joo. Woo Joo melihat lampu panggung yang akan jatuh dan membalik tubuhnya dengan tubuh Byul ke arah samping. Lampu terjatuh tepat di samping mereka. Byul menatap Woo Joo terpana dan sebuah tanda bintang di pergelangan tangannya menghilang.

Kita kemudian melihat buku catatan Byul yang berisi "Tujuh hal yang ingin kulakukan jika aku bias hidup lagi." Dan hal pertama yang ingin dilakukannya adalah 'Cinta Pertama.'

EPISODE 03

Byul di seret keluar oleh para polisi. Woo Joo melihatnya dari mobil. Byul melihat Woo Joo di mobil dan berteriak memanggilnya. Manager masuk dan Woo Joo langsung bertanya apakah manager sudah mencari tahu identitas siswi (Byul) tersebut? Manager menjawab kalau Byul bukan siswi dari sekolah tersebut dan dia hanya seorang penguntit. Woo Joo langsung memerintahkan manager untuk segera menuntutnya karena dia perlu di beri pelajaran.

Manager mengatakan untuk membiarkan saja Byul karena dia sepertinya bukan haters Woo Joo apalagi dia terlihat sakit. Manager menunjuk ke arah Byul yang masih di luar mobil polisi dan masih berteriak memanggil Woo Joo. Manager menambahkan bahwa berkat Byul, dia jadi orang yang paling di cari di internet setelah sekian lama.

Polisi kewalahan menenangkan Byul yang terus meronta-ronta dan berusaha kabur. Woo Joo melihat ponselnya dan melihat memang benar dia yang paling banyak di cari dengan judul berita "Woo Joo Mengalami Kecelakaan Saat Tampil." Manager kemudian makan dan dimarahi oleh Woo Joo karena dia tidak suka ada yang makan di dalam mobil.

Manager terdiam. Dia kemudian berbicara kepada Woo Joo.

"Biarkan aku bicara dari perspektif penyanyi-penulis lagu. Jika kamu kesulitan menulis lagu, kenapa tidak mencoba mengencani wanita? Cobalah menemui wanita yang baik dan patuh agar beritanya tidak tersebar. Aku akan merahasiakannya. Kamu sedang tegang sekarang. Jadi, tidak bias menulis lagu cinta. Lagu cinta tidak dating dari sini (sambil menunjuk kepala). Jika membiarkan hatimu berdebar (sambil memegang dadanya), lagunya akan bermain sendiri. Lagu-lagu akan mulai berdatangan kepadamu. Bertahanlah, Woo Joo," nasehat Manager. Woo Joo terlihat berpikir.

Tiba-tiba, Byul muncul di samping kaca jendela mobil Woo Joo sampai membuat Woo Joo terlonjak kaget. Polisi kembali mengangkat Byul pergi. Di kantor polisi, polisi bertanya nama dan nomor KTP Byul. Byul cuma diam dan tidak menjawab. Telepon masuk dan ternyata Woo Joo meminta kepada polisi untuk membebaskan Byul dan membiarkannya menjadi sukarelawan saja.  Polisi tidak ada pilihan dan membebaskan Byul tapi sebelum itu mereka harus menghubungi keluarganya.

Se Joo datang ke kantor polisi. Dia datang untuk menjemput Byul dan membawanya pulang. Dia membawa Byul ke rumahnya dan meminta izin untuk membiarkan Byul tidur beberapa hari disini. Dia beralasan kepada Ibunya, jika Byul lari dari rumah dan dia tidak bias membiarkannya tidur di luar. Byul mendengarnya dari dalam sebuah ruangan. Ibu memberikan baju kepada Se Joo untuk di berikan kepada Byul.

Byul melihat-lihat ruangannya dan di sana ada sebuah piano. Dia menekan tutsnya dan merasa senang. Se Joo datang mengetuk pintu dan menyerahkan baju yang tadi dikasih ibunya. Byul berterimakasih. Se Joo terus menatap wajah Byul. Byul bertanya apa? Se Joo memberitahu jika  wajah Byul terlihat familier. Tapi kemudian, dia meminta Byul untuk melupakan perkataannya barusan karena itu tidak mungkin. Byul tertawa dan berkata benar, tidak mungkin mereka pernah bertemu. Byul juga memberitahu jika dia tidak kabur dari rumah, jadi, jangan terlalu khawatir. Se Joo mengerti dan berkata Byul dapat tinggal selama mungkin.

Di rumah, Woo Joo bermain piano dan mencoba membuat lagu cinta tetapi tidak mendapat feel-nya. Dia merasa frustasi. Anjing yang di curinya dulu dari rumah Byul ternyata masih ada bersamanya dan sudah di dandani dengan baju dan topi.

Besoknya, dipasang spanduk "Woo Joo dan Pembenci Dunia Maya-nya Menyumbangkan Arang." Para wartawan datang dan meliput aksi social Woo Joo. Woo Joo mengancungkan jempolnya dan berfoto dengan senyuman. Bersama dengan para haters dia mengangkut arang. Salah satu haters yang ikut aksi tersebut adalah siswi di stasiun bus waktu itu. Siswi itu melakukan aksi tersebut dengan muka cemberut. Woo Joo mendekatkan wajahnya ke gadis itu dan memerintahkannya untuk tersenyum. Siswi tersebut langsung tersenyum dan mereka di foto wartawan. Byul juga ikut dan melihat dari belakang.

Aksi social di akhiri dengan foto bersama. Selesai aksi social, Woo Joo pamit pulang dan para wartawan mengikutinya dan meminta kesempatan wawancara. Byul melihat jamnya dan melihat waktu hidup Woo Joo tinggal 04:43. Byul kaget dan berusaha mengejar Woo Joo tetapi Woo Joo sudah masuk ke dalam mobil dan pergi. Sebuah bando fans Woo Joo bergerak melayang ke arah Byul yang duduk terjatuh di aspal.  Ternyata itu Gak Shi.

Stylist Woo Joo sedang membeli coffee  di café. Byul sudah berada di café tersebut. Stylist asyik bermain ponsel sambil menunggu pesanannya dan tidak menyadari kalau kemeja di pinggangnya di lepas dan topinya di ambil Gak Shi.

Byul berlari keluar café dengan memakai topi dan kemeja stylist. Dia masuk ke mobil Woo Joo dan menyodorkan minuman ke Woo Joo tanpa menoleh. Mobil melaju. Byul melihat waktu di jamnya tingan 43detik dan melihat ke samping. Manager mengemudi dengan mata tertutup. Byul melihat kebelakang dan melihat kalau Woo Joo juga sedang tidur. Byul kaget dan manager mengemudi dengan terkantuk-kantuk dan hamper menabrak sampai Byul menampar pipinya agar sadar.

Manager langsung melek dan marah karena di tampar. Woo Joo juga terbangun dan melihat kalau mobil mereka keluar jalur dan hampir menabrak. Dia langsung memutar setir. Woo Joo memarahi manager. Byul menghela nafas lega.

Mereka sudah sampai. Woo Joo menunggu stylist untuk mendadaninya. Byul membuka peralaran makeup dan mulai memake-up Woo Joo dengan lembut. Dia memandangi setiap sudut wajah Woo Joo. Manager masuk sambil bertelepon dan bertanya apa maksud perkataan stylist kalau mereka meninggalkannya? Dia kemudian melihat Woo Joo yang di make-up dan terjatuh lemas.

Byul kaget melihat manager. Woo Joo membuka matanya dan ternyata dia di dandani seperti make-up malaikat maut. Dia melihat cermin dan merasa marah. Dia meraih tangan Byul dan membuka maskernya.  Byul ketakutan dan meminta agar Woo Joo mendengarnya, dia memberitahu kalau Woo Joo akan di datangi kematian tahun ini. Dan akhirnya dia di beri peringatan oleh detective kalau sampai mengutit lagi, Byul akan berakhir di penjara.

Dimana Byul sekarang??? Di depan rumah Woo Joo. Gak Shi membukakan pintu dari dalam. Byul datang ke sana dan membuang isi obat Zolpidem milik Woo Joo di toilet.

"Rasanya lebih baik saat dia tidak bisa melihatku. Sekarang saat sudah berhadapan dengannya, dia dingin sekali padaku. Tapi, aku tidak heran. Aku pasti lebih dari sekedar debu baginya," curhat Woo Joo sedih. Dia kemudian mengajak Gak Shi untuk segera keluar sebelum Woo Joo pulang. Tapi, kemudian Byul merasa kesal dan berteriak memarahi Gak Shi karena Gak Shi mencoret kaca kamar mandi Woo Joo dengan lipstick merah.

Woo Joo pulang. Byul bersembunyi di bawah piano. Woo Joo masuk kamar mandi dan kaget melihat tulisan 'Aku akan melindungi dan mencintaimu selamanya (dengan tanda love)" . Anjing Woo Joo keluar dan menghampiri Byul. Byul menyuruhnya untuk diam tapi anjing tetap menyalak. Woo Joo turun dan mendekati piano tetapi tidak ada orang.

Woo Joo kemudian ke ruangannya dan melihat CCTV. Dia melihat Byul yang keluar dari rumahnya dengan membawa anjing. Woo Joo menelpon manager memberitahu kalau anjingnya di culik. Manager bingung karena Woo Joo kan tidak punya anjing. Jadi, Woo Joo meminta alamat tinggal Byul. Byul pulang dan di depan rumah ada anak-anak yang sedang bermain. Salah satunya anak yang hampir di jemputnya dulu.

Byul menyapanya dengan ramah tapi anak itu mundur dengan takut. Dia bertanya, apa kamu datang untuk menjemputku lagi? Woo Joo kaget. Dia kemudian tersenyum dan menggeleng. Woo Joo sampai di depan rumah dan bertanya kepada anak-anak. Anak-anak mengenalinya yaitu Woo Joo tetapi Woo Joo menyangkal. Dia melihat mereka bermain dengan anjingnya.


Dia masuk kedalam rumah tempat tinggal sementara Byul. Tempat les Piano Se Joo. Di dalam terdengar suara seorang gadis bermain piano dan bernyanyi dengan merdu. Dia berjalan mengikuti suara dan melihat Byul yang sedang bermain piano. Di samping Byul ada anak perempuan tadi.

Woo Joo memberitahu jika itu adalah lagu dari album pertamanya dan berkata kalau Byul adalah fans garis keras. Byul kaget. Anak perempuan itu senang dan bahkan meminta tanda tangan Woo Joo di baju yang di kenakannya.  Dia kemudian menyuruh anak itu keluar dan menghampiri Byul yang terus menunduk. Dia bertanya bagaimana Byul bias tahu nomor sandi rumahnya?  Selain menguntit, kamu juga mencuri anjingku. Apa yang sebenarnya kamu inginkan?

Dengan terbata-bata, Byul berkata kalau Woo Joo-lah yang mencuri anjing itu. Woo Joo tidak percaya kalau Byul bisa tahu segalanya mengenai dirinya.

"Aku memang terlihat seperti penguntit,"ujar Byul dengan sedih, "Tapi ini tahun sialmu. Kamu harus berhati-hati,"lanjutnya dengan semangat.

"Apa kamu peramal?"

"Astaga. Aku tidak punya pekerjaan."

"Jadi, kenapa kamu peduli jika aku mati?"

"Kamu telah menyelamatkan hidupku. Akan kulakukan apapun untukmu. Tolong biarkan aku mengikutimu sampai salju pertama turun. Aku akan bersikap baik," mohon Byul. Woo Joo teringat ucapan  manager yang menyuruhnya untuk mencari perempuan yang baik dan penurut. Dia duduk di samping Byul dan bertanya apa rencana Byul besok?

Byul terlihat malu dan senang. Woo Joo mengajaknya bertemu besok. Byul kaget dan menyukainya. . Woo Joo kemudian keluar dan mengambil anjingnya dari para anak-anak. Dia menelpon manager dan menyuruh untuk membatalkan schedule hingga dua minggu ke depan karena dia akan mencoba berkencan.

Di café, dua buah minuman melayang-layang. Gak Shi yang membawa dan memberikannya kepada Byul. Dia terlihat senang mendengar cerita Byul.  Gak Shi kemudian melihat penampilan Byul dan bertanya apa dia akan menemui Woo Joo dengan penampilan seperti ini? Kamu begitu menyedihkan. Gak Shi kemudian bertanya apa Byul tidak mempunyai uang di dunia ini?

Byul terdiam dan teringat sesuatu. Ketika dia menjemput roh kakek baju kuning. Ternyata, sebelum masuk ke mobil Young Gi, kaget itu meninggalkan buku tabungannya ke tangan Byul. Gak Shi dan Byul kemudian melihat buku tabungan tersebut yang atas nama Um Chun Gil dan kaget melihat uangnya sebesar $ 237.628 ..

Dengan uang tersebut, Byul dan Gak Shi berbelanja baju. Byul bahkan membeli lambu berbentuk globe. Mereka memilih banyak baju dan mencobanya satu persatu dengan Gak Shi sebagai penilainya. Ketika sedang melihat-lihat, Byul terpesona dengan sebuah gaun putih. Gak Shi mengajaknya masuk.
Byul memilih sepatu putih, tas putih dan mencoba gaun putih tersebut. Dia tampak cantik. Gak Shi melepas kacamata Byul dan bertanya untuk apa dia memakainya padahal tidak ada lensanya. Byul tersenyum bahagia.

Besoknya, Woo Joo datang menjemput Byul yang sudah menunggu di depan rumah. Byul masuk kedalam mobil dan tidak bias berhenti tersenyum. Dia kemudian menyerahkan hadiah yang di belinya untuk Woo Joo. Ada ginseng, kapsul propolis, dan lampu globe.

Woo Joo diam saja dan memberikan sebuah ponsel untuk Byul. Dia kemudian bertanya siapa nama Byul. Byul kaget dan kemudian teringat nama kaget di buku rekening dan memberitahu namanya Um Chun Gil. Woo Joo bertanya apa yang biasa dilakukannya saat berkencan? Byul menjawab kalau dia juga tidak yakin karena dia juga belum pernah berkencan.

"Maksudmu kita tidak sedang berkencan, bukan?"Tanya Byul / Chun Gil.

"Ya, itu maksudku."

"Kamu tidak bisa dimiliki hanya satu orang saja."

"Kalau begitu, apa kamu mau turun?"

"Tidak. Kita bisa pergi kemana saja yang kamu inginkan," jawab Byul dengan malu-malu.

Byul bertanya bukankah pasangan biasanya ke taman hiburan? Tapi Woo Joo tidak mau kesana. Byul menebak kalau Woo Joo takut untuk naik wahana. Woo Joo menyangkal.

Akhirnya, mereka kencan ke taman hiburan. Byul dan Woo Joo naik wahana dimana mereka naik sampai ke atas dan dijatuhkan dari atas. Mirip hysteria DuFan. Byul berteriak senang dan Woo Joo berteriak ketakutan. Mereka kemudian naik roller coaster.

Byul mendapat foto mereka ketika menaiki wahana dan berkomentar kalau ternyata ini salah satu kelemahan Woo Joo. Dia kemudian, memotret foto tersebut dengan ponselnya. Woo Joo melihat dari belakang dan mengambil foto itu. Dia kemudian menyuruh Byul untuk menghapus foto yang diambilnya. Byul menurut dan langsung menghapusnya.

Byul kemudian melihat wajah Woo Joo yang pucat dan meminta Woo Joo untuk beristirahat. Kamu tidak bias mati seperti ini, ujar Byul. Woo Joo menunjukkan matanya yang menghitam dan berkata kalau dia sangat menikmatinya dan mengajak naik wahana lain.


Byul kemudian mengajak menaiki sesuatu yang aman. Yaitu kereta api mini dalam ruangan. Awalnya, Woo Joo terlihat malas tapi lama-lama menikmatinya.  Woo Joo kemudian bertanya kenapa tempat nya gelap sekali? Byul tersenyum dan kemudian melepas kacamata Woo Joo.  Byul sangat senang dan Woo Joo melihatnya sambil tersenyum. Tiba-tiba, kilatan kamera menggagetkan Woo Joo dan tanpa sengaja tangannya menyentuh tangan Byul. Dia langsung menyingkirkannya.

Tapi, pada akhirnya, Woo Joo mengenggam tangan Byul. Dia memegang erat. Mereka saling menatap. 

"Misi Kedua : Kencan Hebat Seperti Mimpi" dan satu bintang di tangan Byul menghilang.

Byul berjalan pulang dengan Woo Joo. Woo Joo memegang dadanya dan Byul terlihat kaget melihat bintangnya tinggal 5.

Di rumah, Woo Joo kembali bermain piano dan mulai mendapat feel untuk menulis lagu cinta. Dia meng-sms Byul dan mengajaknya pergi lagi besok.  Byul kemudian bertanya, apa ada yang ingin dimakan Woo Joo.

Besoknya, mereka bertemu di restoran Chinese. Woo Joo datang dan kaget melihat Byul yang sudah memesan banyak makanan untuk mereka. Byul makan mie dengan belepotan. Woo Joo melihat dengan risih. Byul kemudian bertanya kenapa Woo Joo tidak makan? Tetapi, Woo Joo tidak mau makan.

Byul mengeluarkan ponselnya dan mulai mengambil selfie mereka berdua. Tetapi, Woo Joo langsung menyuruhnya untuk menghapus foto tersebut. Byul mengerti. Byul kemudian meminta di ambilkan serbet. Byul mengambilkannya dengan sumpit. Byul melap bibirnya tapi tidak terkena sampai pipi kirinya yang belepotan. Woo Joo sambil turun tangan dan menghapusnya. Byul senang sekali dan sampai menyimpan serbet tersebut walaupun Woo Joo mau membuangnya.

Byul membawa Woo Joo menuju mesin pencapit dan hendak mengambil hadiah kalung dengan bungkus gambar wajah Woo Joo tapi tidak berhasil. Woo Joo kemudian menggesernya dan berusaha mengambilnya. Mereka sampai membeli banyak koin. Byul melihat jamnya 04:43, sisa waktu Woo Joo.
Byul melihat sekeliling dan melihat lampu penanda di atas Woo Joo bergoyang. Byul mengajak Woo Joo pergi dan berhenti bermain. Woo Joo tidak mau karena mereka sudah mengeluarkan uang banyak. Byul kemudian mendorong Woo Joo kesamping dan mengambil alih. Dia kemudian mengambil sebuah boneka kelinci putih dan memberikannya kepada Woo Joo.

Byul menarik Woo Joo pergi dari sana. Tidak lama, lampu jatuh. Woo Joo melihatnya dan Byul segera menariknya untuk tetap pergi. Di belakang, Young Gi memperhatikan dari mobilnya.

Byul sampai di terminal bus dan baru sadar kalau dia mengenggam tangan Woo Joo. Dia segera melepasnya. Woo Joo memakai kacamatanya dan menyuruh Byul untuk naik dengan kepalanya. Byul naik dan dadah-daddah kecil dari kaca jendela bus. Bus melaju pergi dan Woo Joo memegang dadanya sambil tersenyum melihat boneka kelinci yang di berikan Byul.

"Dia membuat hatinya yang sudah lesu berdebar lagi. Seolah-olah tadinya dia seorang malaikat pelindung. Kenapa kamu mengirimnya kembali?" lapor Young Gi pada manager Gu.

"Tunggu saja. Hubungan antara manusia itu aneh. Kita tidak akan tahu sampai akhir. Kita akan tahu sebelum salju pertama, mereka di takdirkan bersama atau tidak," jawab Manager Gu sambil memainkan permainan baduknya.

Byul di rumah Woo Joo dan melihat boneka yang di dapatnya di letakkan di atas piano. Dia menekan perut boneka dan merekam suaranya. "Aku akan melindungimu selamanya. Aku mencintaimu" Dia kemudian meletakkan boneka itu kembali.

Byul memainkan lagu Twinkle-Twinkle Little Star dengan piano. Woo Joo datang dan ikut bermain bersama dengan Byul. Woo Joo memainkan dengan nada berat dan Byul dengan nada lembut dan tanpa sengaja, tangan mereka bersentuhan.

Byul pamit hendak pulang. Begitu dia berdiri, barang-barang Woo Joo terlempar dari atas meja. Woo Joo ketakutan dan memegang ujung baju Byul. Ternyata, itu perbuatan Gak Shi. Dia senang melihatnya dan kemudian mematikan semua lampu. Suasana jadi gelap.


EPISODE 04



3 Comments

Previous Post Next Post