Sinopsis Lakorn : The Cupid Series - Kammathep Hunsa Episode 01 - 1



Images by : Channel3
Seorang pria sedang memperhatikan penampilannya di depan sebuah cermin. Pria itu adalah pemilik dari perusahaan Cupid Hut, Peem Taychadamrongun (Theeradeth Wonpuapan).
“Ada sebuah legenda berkata, kita pernah bahagia sekali dikehidupan sebelumnya. Kebahagiaan sempurna hingga membuat para malaikat menjadi cemburu,” narasi Peem.

Dua orang pria berpakaian rapi datang ke Cupid Hut. Pria yang memasang wajah dingin dan sinis bernama Tim Pichayatorn (Pakorn Chatborirak) sementara pria yang memasang wajah ramah bernama Ton Pichayatorn (Thanalop Pridamanot). Tim melihat ke gedung acara Cupid Hut dan berujar dalam hatinya bahwa sesorang seperti dia, tidak akan pernah mempercayai segala sesuatu seperti legenda dan dongeng.
“Itulah mengapa para malaikat membelah kita menjadi setengah. Dan kemudian membuang itu menjadi 2bagian. Dan menyebar ke segala penjuru,” lanjut narasi Peem.
Tim berjalan masuk ke dalam gedung Cupid Hut bersama adiknya, Ton. Dia membatin dalam hatinya kalau dia hanya akan hidup sendiri dan mati sendiri. Hanya seperti itu!
“Setelah itu, setiap manusia menjadi tidak bahagia. Merasa kesepian dan juga lemah!”
Tim sudah masuk ke dalam gedung Cupid Hut. Dia membatin kalau dalam hidupnya tidak ada istilah lemah! Tidak ada yang kurang sama sekali.
Peem menyambut para tamu di Cupid Hut. Dia memberitahu kalau acara ini bertujuan bagi setiap orang agar bisa menemukan belahan jiwa-nya. Dan acara ini di selenggarakan oleh perusahaan perjodohan terbaik, Cupid Hut. Peem juga memperkenalkan kepada para tamunya 8 cupid girls yang akan membantu mereka dalam mencari belahan jiwa.
Siapa saja mereka?
Waralee (Araya A.Hargate)
Hommuenlee (Cris Horwang)
Hunsa (Jarinporn Joonkiat)
Nantisa (Thikumporn Rittapinun)
Praewpraw (Pichukkana Wongsarattanasin)
Karakad (Nichari Chokprajakchat)
Milin (Nutthanicha Dungwattanawanich)
Prima (Kannarun Wongkhajonkai)
Semua tamu menyambut 8 cupid girls dengan antusias kecuali Tim. Setelah 8 cupid girls muncul, serpihan kertas dengan bentuk setengah hati di lemparkan dari atas dan berterbangan ke seluruh ruangan.

Para cupid girls mulai menjelaskan mengenai serpihan setengah hati tersebut. Pertama, para pengunjung wanita harus mengambil kertas setengah hati berwarna merah. Sementara, pengunjung pria, mengambil kertas setengah hati berwarna putih. Setelah itu, pergilah ke orang yang membuatmu tertarik. Tawarkan kertas setengah hati-mu. Terutama kepada pengunjung pria, tolong lebih berani dan jangan menunggu wanita yang datang menawari hati mereka duluan. Tunggu mereka menawarkan hati-nya atau jika tidak, kamu yang dapat menawarkan hatimu. Tidak perlu merasa malu! Karena jika kamu malu, kamu mungkin akan kehilangan dia! Dan kemudian, coba satukan kertas potongan hati tersebut. Jika itu menjadi satu hati yang utuh, maka kamu akan mendapat hadiah spesial. Tetapi jika tidak, tidak masalah. Cobalah berbincang dan lihat, mungkin kalian akan saling menyukai satu sama lain. Tapi… harus sesuai dengan waktu yang telah di atur. Kami akan mengatur timer untuk mengganti pasangan. Jika pasangan pertama tidak sukses, tidak masalah! Kamu dapat mencoba berbicara apapun, termasuk tentang pekerjaan. Yang paling penting, jangan menyerah!

Dan acara tersebut di liput oleh Angie (Nattapat Wipatcorntragoon) dari acara Fly with Angie dan Cindy (Mintita Wattanakul) dari Pink Lady Magazine. Mereka menjelaskan mengenai acara tersebut dan bahkan memberitahu cara untuk mendaftar menjadi anggota di Cupid Hut. Dan pandangan mereka tertuju pada Tim dan merasa terpesona. Mereka mulai berbicara ke kamera mengenai tipe pria yang mereka sukai sambil menatap Tim.

Seorang juru kamera yang melihat pandangan mata mereka ke Tim, menjadi tertarik dan mengambil potret Tim. Angie dan Cindy yang telah selesai berceloteh mengenai tipe pria mereka, kemudian mengakhiri peliputan acara. Mereka hendak menghampiri Tim.

Sebelum mereka beranjak pergi, Waralee menghampiri mereka dan mengucapkan terimakasih karena telah bersedia untuk datang dan mempromosikan perusahaan Cupid Hut. Cindy dan Angie tidak masalah tetapi mulai berceloteh mencemooh mengenai orang-orang yang datang ke sini karena tidak mampu mencari pasangan sendiri. Waralee tersenyum mendengarnya dan bertanya bukankah kalian juga seperti itu? Angie dan Cindy jadi salting dan menjawab kalau mereka mampu mencari pasangan sendiri.


Tim sudah tidak tahan lagi berada di sana dan mengajak Ton untuk segera pulang. Ton menolak karena dia merasa acara sangat menyenangkan. Ton bahkan sudah memegang sebuah setengah hati berwarna putih. Tim tidak peduli dan hendak keluar sendiri. Ton menahannya dan membujuk Tim untuk mengikuti acara ini karena ini kan perintah dari ibu mereka. Ibu ingin mereka untuk segera menikah, jadi mereka harus menemukan seseorang di sini. Tim menolak karena dia masih punya banyak kerjaan. Ton akhirnya menyerah dan bersedia pulang. Tetapi, sebelum beranjak pergi, Ton secara sembunyi-sembunyi, memasukkan kertas setengah hati-nya ke dalam saku jas Tim.
Cindy dan Angie meminta Waralee untuk mendaftarkan nama mereka sebagai member dari Cupid Hut. Waralee tentu saja terkejut dan mengingatkan kalau baru saja Cindy dan Angie menjelekkan mengenai acara perjodohan. Angie dan Cindy tidak peduli dan meminta Waralee untuk mencantumkan nama mereka. Waralee kesal melihat kelakuan mereka tetapi mereka sudah terlanjur pergi.

Cindy dan Angie pergi ke tempat Tim duduk. Tetapi, Tim sudah tidak ada dan hal itu membuat mereka kecewa. Cindy segera memberitahu pada Angie kalau pria yang duduk di sofa tadi (Tim) adalah miliknya dan Angie tidak boleh mengincarnya. Angie tidak masalah karena dia akan mengejar pria yang satu lagi, Ton.
Di depan gedung Cupid Hut, Tim menelpon supirnya dan meminta agar segera di jemput. Ton sendiri masih sibuk membujuk Tim untuk tinggal hingga acara selesai. Mereka sama-sama single dan tidak ada salahnya mengikuti acara perjodohan. Itu bukan hal memalukan. Lagipula, jika mereka pulang sekarang, ibu akan menyuruh mereka datang lagi ke acara berikutnya.
Tim balas menjawab kalau mereka itu adalah pria dan tidak masalah jika tidak mempunyai pacar. Kerja dan uang adalah hal yang lebih nyata. Jadi mereka harus pulang sekarang karena dia masih punya kerjaan lain.

Hunsa sibuk memandangi kertas setengah hati merah yang di ambilnya tadi. Sementara, cupid girls yang lain sibuk dengan urusan masing-masing. Peem datang bersama dengan sekretarisnya, Ben. Semua langsung menyambutnya antusias.
Tetapi, Peem datang untuk memberitahu kabar buruk. Ibunya, yang merupakan investor Cupid Hut, telah memberikan peringatan padanya. Bahwa perusahaan yang mengatur event seperti ini dan rugi, harus di tutup. Semua cupid girls merasa terkejut mendengar berita buruk tersebut. Peem lanjut memberitahu kalau ibunya ingin dia menjadi bagian dari rumah sakit milik keluarganya daripada bekerja di perusahaan seperti ini yang pada akhirnya akan bangkrut.

Para cupid girls memohon pada Peem untuk tidak menutup Cupid Hut. Mereka menyukai Cupid Hut dan merasa senang bisa bekerja di sana. Mereka juga tidak ingin mencari pekerjaan lain. Waralee angkat bicara kalau Peem tidak mungkin membiarkan ibunya menutup Cupid Hut, karena Peem juga menyukai bekerja di Cupid Hut.


Peem pun mengingat pembicaraannya dengan orangtuanya sebelumnya. Dia memberitahu kalau ayahnya adalah dokter yang merawat orang sakit sementara dia adalah cupid yang merawat hati. Jadi apa masalahnya? Ibu angkat bicara kalau waktu itu dia mengizinkan Peem membuka perusahan perjodohan karena ingin Peem mempunyai pasangan. Tetapi, dia juga sudah pernah bilang kan kalau setelah 5tahun, perusahaan yang di bangun Peem -Cupid Hut- tidak menghasilkan keuntungan, mereka akan menutupnya. Peem membela kalau Cupid Hut baru berjalan 4tahun dan masih ada kesempatan 1tahun lagi. Ayah balas menjawab kalau selama 4tahun tersebut, Cupid Hut tidak pernah meraih profit. Dan ini kesempatan terakhir Peem, jika dalam setahun Cupid Hut tidak mendapatkan keuntungan lagi, Peem harus menjual semua asset Cupdi Hut dan kembali menjalankan rumah sakit. Itu ultimatum terakhir dari orangtuanya!
Peem memberitahu para cupid girls kalau dia tidak bisa membela Cupid Hut dihadapan orangtuanya lagi. Satu-satunya cara agar perusahaan tidak tutup adalah membuat perusahaan meraih keuntungan. Dan dia sudah memikirkannya kenapa perusahaan mereka tidak bisa meraih keuntungan. Dan dia menemukannya.
“Alasannya… karena kamu,” ujar Peem dan menunjuk ke arah Prima. Prima kaget dan merasa sedih karena tidak menyangka kalau dia penyebabnya.
“Dan kamu,” ujar Peem lagi dan menunjuk Hunsa. “Kamu! Kamu! Kamu! Kamu! Kamu! Dan juga kamu,” lanjut Peem dan menunjuk ke semua cupid girls. “Artinya, itu karena kalian semua.”
Waralee tentu protes. Dia memberitahu kalau itu kesalahan Peem yang tidak bisa mengatur perusahaan dan kenapa malah menyalahkan semua pegawainya. Semua cupid girls setuju dengan perkataan Waralee.
Peem mulai bertanya kepada satu persatu cupid girls apakah mereka punya pacar, tetapi tidak ada satupun yang punya.
“Lihat. Kalian semua mempunyai masalah. Tidak ada satupun dari kalian yang mempunyai pacar. Tidak ada yang mengerti tentang cinta! Tetapi kalian semua bekerja untuk menjodohkan orang lain. Ketika aku duduk dan berpikir, kalian tahu kalau aku hampir melemparkan kepalaku ke lantai!!” marah Peem.
Waralee malah balas menjawab kalau gitu kenapa Peem nggak melemparkan kepalanya beneran ke lantai? Bahkan Peem saja tidak punya pacar. Kenapa dia malah memaksa orang lain untuk punya pacar?
Peem jadi emosi mendengarnya. Dia menyuruh Waralee untuk diam dan menyebut Waralee sebagai pembuat masalah. Dia menekankan kalau Waralee adalah yang tertua di cupid girls dan juga leader dari cupid girls (jadi seharusnya tidak melawan perkataannya).
Peem bertanya pada Ben berapa lama Ben dapat bertahan tanpa pacar? Dan Ben (yang agak kemayu) menjawab dengan semangat walau hanya 3bulan tanpa pacar, dia sudah merasa sangat gatal. Dan jika 5bulan tanpa pacar, dia akan merasa layu! Dan jika 1tahun, dia merasa seperti sesuatu telah hilang! Dia juga memberitahu (karena ditanya oleh Waralee) kalau dia menyukai tipe pria gay.
Peem segera menegaskan kalau mereka bisa melihat dari Ben yang mudah mendapat pacar. Tetapi, kenapa mereka susah menemukan pacar padahal berpakaian sebagai Cupid? Hommuenlee menjawab kalau mereka bukannya tidak mau punya pacar tetapi …
Peem tidak mau mendengarkan alasannya. Dia menegaskan kalau mulai dari sekarang dia memberikan peringatan!
“Masing-masing dari kalian harus punya pacar dalam waktu 1tahun!” ujar Peem. Semua tentu langsung protes. “Dan siapapun yang bisa melakukannya, aku akan memberikan 1juta baht!” Semua para cupid girls jadi bersemangat mendengar 1juta dollar kecuali Waralee.
“Mulai dari sekarang. Kalian mempunyai misi penting! Kalian harus menemukan pacar dalam waktu 1tahun. Sebelum hari Valentine berikutnya. Setiap kalian harus mengatur ulang pandangan kalian tentang cinta. Perusahaan kita menjual cinta. Karena itu, kalian semua harus mempercayai cinta,” tegas Peem. “Percaya dengan cinta! Hanya dengan hati!”
Para cupid girls jadi cemas dan bingung mengenai apa yang harus mereka lakukan.
Bagaimana pendapat para cupid girls mengenai perintah tersebut?
Waralee (dipanggil Jae Lee)
Dia menganggap hadiah 1juta baht yang di tawarkan oleh Peem untuk menyelasaikan masalah adalah sia-sia. Karena tidak peduli apapun, para gadis cupid girls yang lain tidak akan pernah bisa meninggalkan ‘spinster house’! (merujuk ke tidak mau punya pacar, menurut author).
Dan untuk dirinya? Kapan dia pernah punya pacar?
Memang dia punya waktu untuk mencari pacar? Semua waktunya sudah di ambil oleh Boss-nya, Peem.
Hommuenlee
Dia terlalu takut punya pacar. Kenapa? Karena jika dia punya pacar, pacarnya pasti ingin melihat wajahnya yang tanpa make-up. Dan ketika dia berwajah polos tanpa make-up, pacaranya pasti akan berkata kalau dia adalah hantu Ju-on! Tidak!
Hal itu membuatnya merasa kalau 1juta baht tidak penting! Dia tidak mau punya pacar.
Praewpraw
Dia ingin punya pacar. Tetapi, mencari pacar itu tidak semudah mencari di Google. Dia tidak bisa mencarinya! Dan tidak ingin melakukannya! Dia lebih memilih untuk bekerja hingga mati demi menolong perusahaan dari kebangkrutan daripada mencari pacar.
Karakad
Dia tahu kalau tidak mudah mendapat 1juta baht. Tetapi, jika Boss memintanya bekerja 3kali lebih keras, Boss pasti akan mendapat kesempatan untuk mendapat lebih dari 1juta baht daripada dia harus menghabiskan waktunya mencari seorang pria yang dia tidak tahu akan mencintainya dengan sungguh - sungguh atau tidak!
Nantisa
Dia merasa sangat kesal dengan Boss. 1juta baht untuk mendapatkan pacar? Dia merasa itu sangat tidak penting. Bahkan jika yang di tawarkan adalah 10juta atau 100juta sekalipun.
Semua lelaki itu jahat!!
Milin (dipanggil Mim)
Dia merasa kalau punya pacar hanya akan membuang-buang uang. Kalau punya pacar mereka harus membayar makanan double, dan lain-lain yang semuanya harus dihitung double jadinya. Dia tidak mau! Itu tidak masuk akal!
Tetapi, mendapat 1juta baht?? Emmm…
Prima (dipanggil Prim)
“Seorang bijak pernah berkata, dimana ada kekalahan, akan ada kesedihan. Dimana ada nafsu, akan ada bahaya. Dimana tidak ada kekalahan, tentu tidak ada kesedihan. Sadthu!”
Tetapi, apa yang ditawarkan oleh Boss Peem, sama saja dengan mengambil penderitaan demi 1juta baht. Dan dia tidak akan pernah mau mengambilnya!
Hunsa
Dia memberitahu kalau tidak ada satupun yang ingin menjadi pengangguran. Tetapi, karena perintah dari Boss, hal itu mengubah seluruh hidup para cupid girls. Merubah sangat banyak! Dan merubah segala hal!
Dan bagaimana para cupid girls akan menemukan belahan jiwa mereka???
________________________________________________________________________________
Cerita Cupid The Series akan dibuka dengan Hunsa dengan judul "Kammathep Hunsa". Hampir mirip seperti Ugly Duckling the Series, Room 401 - 410 dan U-Prince Series. Tetapi bedanya, ini tayang di Channel 3 dan bukan GMM Tv.
1 episode dari Kammathep Hunsa durasinya sekitar 1jam 50menit gitu. Dan untuk Kammathep Hunsa akan berjumlah 8episode. Jadi, karena durasi yang cukup panjang per episode-nya, kalau author punya waktu akan buat jadi 2part/episode tetapi kalau tidak punya waktu akan jadi 4part/episode.
Selamat membaca!

Post a Comment

Previous Post Next Post