Sinopsis Web Drama : The Miracle Episode 01

Content and Images Copyrights by Naver TV Cast
 
Di sebuah rumah terdapat seekor anjing yang lucu yang menjaga. Di dalam sebuah kamar dengan berbagai hiasan yang lucu di pajang di sepanjang lemarinya, ada seorang gadis dengan postur tubuh yang gemuk sedang memperbaiki webcam komputernya. Dia kemudian memajang sebuah poster wanita bule di depan webcam-nya.
Gadis itu memakai headphone-nya dan memberi tanda ON AIR kemudian membuka blog-nya yang bernama Sexy Diva’s Blog dan melakukan siaran langsung. Dia menyapa penonton blog-nya dan kemudian menyanyi dan menari sendiri. Para penonton blog-nya memuji suaranya dan bertanya mengenai wajah sang Sexy Diva.

Kalau aku benar-benar muncul, kalian semua akan lari,” gadis itu berbicara dalam hatinya, “Karena itu lebih baik dari apa yang kalian pikirkan, melepaskan rasa ingin tahu kalian,” ujar gadis itu ke arah komputernya.
Adegan kemudian beralih ke sebuah ilustrasi..

Ada sebuah sel telur yang tidak terlalu cantik dengan mata yang sipit muncul di depan para sperma. Para sperma bingung melihat sel tersebut dan tidak bergerak maju. Kemudian, dari arah belakang muncul sel telur dengan pita dan mata yang indah, sel telur ini lebih cantik daripada sel telur pertama. Para sperma kaget melihat sel telur yang tiba - tiba muncul tetapi mereka menyukainya sehingga para sperma beramai - ramai menuju sel telur pita. Sel telur pertama yang melihat itu menjadi marah dan kesal, sehingga ketika salah satu sperma masuk ke dalam sel telur pita, sel telur yang pertama menarik seekor sperma dan memasukkannya ke dalam dirinya sendiri.
Gadis gendut telah selesai melakukan siaran dan sekarang sedang berbaring di tempat tidurnya dengan muka yang sedih. Gadis itu bernama Kwon Shi Yeon.

“Mimpiku adalah untuk lulus dari sekolah tinggi dan tinggal di kamar yang nyaman ini selamanya. Itu mimpiku,” ujar Shi Yeon dalam hati. Tiba - tiba, hidung Shi Yeon mencium wangi yang sangat lezat. Dia langsung bangkit dan duduk. Bahkan dengan hanya mencium aromanya saja, Shi Yeon sudah tahu bahwa wangi yang di ciumnya berasal dari daging sapi kelas satu A++ Hoengseong.
Ternyata benar, ayahnya sedang memanggang daging sapi di perkarangan rumahnya. Ayahnya bahkan berteriak ke arah kamar Shi Yeon dan membenarkan apa yang di pikirkan Shi Yeon bahwa itu adalah daging sapi Hoengseong kelas satu sambil mengangkat dagingnya ke atas.
Shi Yeon yang mencium wanginya, tidak tahan dan beranjak dari tempat tidurnya ke luar. Di perkarangan, ibunya telah menunggu di atas meja yang sudah di siapkan sedangkan ayahnya menyodorkan daging sapi yang baru selesai di panggang. Mereka sekeluarga kemudian duduk di meja makan dan menikmati daging tersebut dengan penuh kegembiraan.
Tiba - tiba, ayahnya Shi Yeon memuji Shi Yeon dengan berkata. “Anakku, betapa montoknya wajahmu!” Shi Yeon yang sedang makan tiba - tiba berhenti mengunyah dan diam. Ibu kemudian menyenggol tangan ayah, memberi kode untuk diam. Suasana berubah canggung karena perkataan ayah tersebut, Ayah berusaha memperbaiki keadaan dengan memuji Shi Yeon yang sangat imut dan montok. Ayahnya bahkan meminta persetujuan ibu dan ibu membenarkan bahwa Shi Yeon sama seperti dirinya sehingga tidak peduli walaupun bersatnya bertambah, dia tetap cantik.
“Shi Ah yang mirip seperti Ibu. Aku mirip Ayah,” jawab Shi Yeon dengan sedih.
“Meski aku seperti ini, nama panggilanku adalah Pitt,” jelas Ayah, “Mereka bilang aku mirip Brad Pitt!” lanjutnya sambil tertawa bangga.
“Aku mendengar nama panggilan Ayah di sekolah adalah jamur.” jawab Shi Yeon. Ibu yang baru mendengar hal itu kaget dan melihat ke arah Ayah. Ayah dengan gagap bertanya pada Shi Yeon siapa yang mengatakan hal tersebut. Shi Yeon kemudian memberitahu Dae Seon ahjussi yang memberitahunya. Ibu kaget mengetahui kenyataan tersebut, dia tidak menyangka mantan artis seperti dirinya menikahi jamur. Ayah menjadi kesal dengan perkataan ibu dan mengatakan bahwa Ibu hanya pernah tampil satu kali dalam film namun selalu berkata dia aktris. Akhirnya mereka berdua malah berantem.
 Shi Yeon yang melihat menjadi kesal dan bangkit dan mendorong kursinya jatuh. Ibu menegurnya dan menyuruh dia untuk makan, tetapi Shi Yeon tidak mau karena dia ingin menurunkan berat badannya. Ibu balik menyalahkan ayah kerena membuat Shi Yeon pergi dan kemudian mereka kembali bertengkar mengenai julukan ayah di sekolah dulu.
Shi Yeon masuk ke dalam rumah dan melihat foto keluarga yang terpampang. Di sana ada foto ayah, ibu, Shi Yeon dan Shi Ah (adik kembarnya.)
“Hidup selalu tidak adil tapi bukankah ini keterlaluan? Mereka seharusnya memberiku kecantikan atau paling tidak IQ (Kepandaian). Aku setidaknya harus memiliki salah satu dari itu untuk hidup!” pikir Shi Yeon sedih. 
Sementara itu, Kwon Shi Ah, tiba di sebuah gedung dan di sambut fans nya begitu dia turun dari mobil. Shi Ah hari ini mempunyai jadwal membawa acara musik (seperti inkigayo) secara live. Shi Ah menyaksikan penyanyi Ban Hae Seong yang sedang bernyanyi dan dia tampak terpesona dengan suara Hae Seong. Hae Seong sudah selesai bernyanyi tetapi Shi Ah masih tetap diam hingga kru acara tersebut memanggilnya dengan berbisik dan mengingatkannya jika ini merupakan acara langsung.

Shi Ah dengan sigap langsung kembali fokus membawa acaranya dan memberitahu para pemirsa jika penyanyi Ban Hae Seong adalah seorang musisi penyanyi-penulis lagu yang mampu menata, menulis dan bahkan mengatur lagu.
 Hae Seong sendiri sedang duduk di ruang tunggu, dimana di sana terdapat banyak hadiah yang dikirim oleh para fans-nya. Hae Seong duduk dengan kaki terangkat ke meja sambil membaca komentar para fans-nya lewat SNS. Dia tersenyum senang melihat komentar positif dari netizen. Manager-nya masuk dan memuji Hae Seong yang bisa menduduki nomor 1 di chart musik. Hae Seong dengan cuek bertanya, jadi kenapa?

“Kamu, senyumlah?” kata Manager melihat reaksi cuek Hae Seong, “Direktur akan mengumumkan duet. Siapa yang akan berkolaborasi denganmu?” tanya manager dengan senyum mengembang lebar, sementara Hae Seong menatap dengan tidak tertarik. “Penataan musik bagus tapi daripada menempatkan orang lain untuk bekerja, bekerjasama dengan seseorang dari perusahaan kita. Bagaimana dengan Ah Ra dari Miracle Girls?”

Pertanyaan itu sukses menarik perhatian Hae Seong dari ponselnya, “Hyeong, apa mengulangi diri adalah hobimu?” tanya Hae Seong dengan kesal, “Aku bilang untuk tidak membuatku bersama-sama dengan gadis-gadis, kan? Ini menurunkan kelasku.” Manager langsung diam dan tidak membahasnya lagi. Dia hanya memerintahkan Hae Seong untuk memikirkannya lagi.
Di Miracle Ent, Shi Ah dan groupnya sedang latihan koreografi untuk lagu mereka. Shi Ah adalah salah seorang anggota dari girlband Miracle Girls. Ternyata, Shi Ah sedang di wawancara dan segala kegiatannya hari itu di dokumentasikan. Presenter bertanya bagaimana Shi Ah dapat berlatih koreografi di tengah-tengah kesibukkan jadwalnya?

“Jika guru tari mengirimkan video koreografi, aku menonton ketika aku punya waktu dan latihan. Aku berlatih sampai larut malam setelah janji. Aku tidak boleh menjadi penghalang bagi tim,” jawab Shi Ah dengan tenang. Anggota di belakang Shi Ah mendesis tidak percaya mendengan jawaban Shi Ah. Kru yang merekam wawancara dan presenter berdecak kagum mendengar jawaban Shi Ah. Wawancara selesai dan membubarkan diri.
 Shi Ah berbalik hendak pergi tetapi di hadang oleh anggota girlband lainnya. Sang pemimpin girl band (berambut pendek) bernama Ah Ra, berkata kepada Shi Ah untuk pergi saja (keluar) jika tidak ingin menjadi penghalang bagi tim. Shi Ah dengan tenang menjawab apa mereka pikir mereka akan baik - baik saja tanpa Shi Ah? Mereka tertawa tidak percaya mendengar jawaban Shi Ah. Anggota berambut panjang tanpa poni menjawab jika mereka memiliki lebih dari 30 ribu pengikut sekarang dan bahkan mereka memiliki penguntit. Shi Ah menjawab jika dia mempunyai 300.00 fans. Mereka masih saling berdebat tetapi seorang staff datang dan memberitahu jika CEO datang. Mereka semua langsung berbaris rapi menyambut CEO.
CEO datang dan menanyakan kabar mereka semua. CEO kemudian memerintahkan Shi Ah untuk pulang dan beristirahat sekarang karena besok dia harus menjalani syuting. Ah Ra langsung bertanya kenapa Shi Ah bermain iklan lagi. Shi Ah dengan santai menjawab jika itu sudah biasa. Namun, Ah Ra protes karena semua iklan untuk grup malah dilakukan oleh Shi Ah. CEO dengan tenang menjelaskan bahwa ini permintaan dari pengiklan yang meminta agar iklan dilakukan oleh Shi Ah dan Hae Seong. Shi Ah kaget mendengar jika dia akan syuting dengan Hae Seong karena dia tidak di beritahu. Shi Ah bertanya dengan tidak sopan.
 Dimobil, Shi Ah membaca pesannya di ponselnya dengan kesal. Sementara dirumah, Ayah dan Ibu sedang memilih topi yang akan digunakan. Sedangkan Shi Yeon diam - diam lewat di belakang mereka dan membawa foto keluarga yang ada di ruang tamu ke dalam kamarnya. Ternyata, Shi Ah tadi menyuruh Shi Yeon untuk mencopot foto itu karena dia akan melakukan wawancara di rumah hari ini. Dia bahkan memerintahkan Shi Yeon untuk tidak keluar selama dia melakukan wawancara. Shi Yeon sebenarnya kesal karena ini rumahnya tetapi dia tidak bisa keluar dan berjalan-jalan sesukanya.
Kru yang akan melakukan wawancara telah tiba, Shi Yeon dikamar, menempelkan telinga ke pintu, berusaha mendengar suara dari luar dan menebak apakah mereka sudah pergi atau belum? Shi Yeon sangat kesal kenapa syuting berlangsung sangat lama.
Shi Yeon hendak pergi ke tempat tidur ketika tiba-tiba perutnya terasa mulas. Dia harus buang air besar. Dia meraih tissue toilet dan berusaha menahannya. Dia bahkan meletakkan kertas di lantai dan hendak buang air di kertas tersebut. Tapi dia mengurungkan niatnya, karena dia tidak mau buang air besar di celana. Dia berusaha menahan dan berkata bahwa dia bisa menahannya. Tidak bisa!! Shi Yeon langusng lari keluar kamar dengan membawa tissue-nya.
Di ruang tamu, Shi Ah dengan ayah dan ibu sedang di wawancara. Shi Ah memperkenalkan ayah dan ibunya. Shi Yeon mengintip dari balik dinding. Kamar mandi berada di antara ruang tamu dan tangga. Shi Ah menyadari kehadiran Shi Yeon dan memberi tanda dengan tangannya untuk menyuruh Shi Yeon pergi. Pewawancara bertanya apakah Shi Ah mempunyai saudara? Shi Ah menjawab jika dia menpunyai seorang eonni. Pewawancara bertanya apakah kakaknya ada di rumah? Shi Ah menjawab jika kakaknya belajar di luar negeri sekarang. Ayah dan ibu menatap terkejut Shi Ah begitu mendengar jawabannya. Shi Ah mengabaikan tatapan itu dan dengan tenang menjawab pertanyaan selanjutnya bahwa dia lebih cantik daripada suadaranya. Shi Yeon sudah tidak tahan lagi menahan BAB dan dengan nekat masuk ke dalam kamar mandi.

Wawancara sudah selesai dan Shi Ah sedang duduk menunggu Shi Yeon keluar dari kamar mandi. Dia mendecak kesal begitu melihat Shi Yeon keluar dan dengan kasar bertanya siapa yang memperbolehkan dia untuk keluar dari kamarnya? Shi Yeon menjawab, haruskah aku buang kotoran besar di dalam kamar? Apakah kamu akan membersihkannya?

Shi Ah menghela nafas mendengar jawaban Shi Yeon dan beranjak pergi. Tapi kali ini Shi Yeon yang bertanya kepadanya, “Belajar keluar negeri? Eonni?” tanyanya dengan kesal.

“Apakah kamu mendengarnya? Aku meambahkan kurang lebiih ke dalamnya. Juga, kamu memang kakakku.”

“Kalau begitu, panggil aku 'eonni' mulai sekarang,” perintah Shi Yeon. Shi Ah tidak pernah memanggil Shi Yeon dengan sebutan eonni.

“Apa kamu gila?”

“Mengapa kamu berbohong? Mengapa tidak kamu katakan saja kamu punya saudara kembar?”

“Aku tidak dalam suasana hati yang baik hari ini. Jangan memulai,” jawab Shi Ah mulai kesal.

“Kamu tidak dalam suasana hati yang baik hari ini? Aku tidak dalam suasana hati yang baik setiap hari,” jawab Shi Yeon juga mulai kesal.

“Coba saja beri tahu mereka kita kembar.Seperti apa kembar Kwon Si Ah terlihat? Seberapa miripnya mereka? Orang mungkin akan mencarimu dengan api di mata mereka. Bisakah kamu mengatasinya?” jawab Shi Ah dengan nada menghina.

“Kamu malu akan aku!” teriak Shi Yeon. Mereka kemudian saling menghina masing-masing. Shi Yeon menghina Shi Ah adalah orang psiko sosiopat dan bermuka dua, sedangkan Shi Ah menghina Shi Yeon sebagai super gendut. Mereka kemudian saling menatap tajam.
Adegan seolah - olah beralih ke sebuah arena tinju dimana di sana ada Shi Ah dan Shi Yeon yang siap adu jotos. Shi Ah memerintahkan Shi Yeon agar manusiawi dan tidak saling memukul wajah. Shi Yeon tidak peduli dan mereka mulai saling jambak rambut.
“Kita berbeda. Terlalu berbeda,” ujar Shi Yeon. “Kita kembar fraternal (Kembar tapi berbeda segalanya),”jawab Shi Ah.

Post a Comment

Previous Post Next Post