Sinopsis U-Prince Series : The Badass Baker Episode 01


Content and Images by GMM TV

U-Report
Sekarang, Chollie dan Sylvia akan mewawancarai Dash, U-Prince dari Fakultas Culinary-Arts. Pertanyaan pertama yang mereka ajukan adalah bagaimana perasaan Dash menjadi ambassador U-Prince dari Fakultas Culinary Art?

“Aku merasa senang. Setidaknya, aku tidak hanya menarik secara wajah tapi juga mempunyai bakat,” jawab Dash.

Chollie juga bertanya mengenai pacar Dash dan Dash memberitahu kalau dia masih single. Dash juga mengundang Chollie dan Sylvia untuk datang ke ujian makanannya akhir semester nanti sebagai tamu. Tentu saja, Chollie dan Sylvia sangat senang.

Waktu untuk wawancara sudah hampir selesai. Chollie dan Sylvia jadi sedih karena masih banyak yang ingin mereka tanyakan. Dash menawarkan kalau dia akan merekam video mengenai dirinya dan mengirimkannya pada semua. Dia bahkan menjamin bahwa video-nya akan menyenangkan.

Dan siaran U-Report berakhir sampai disni. Siaran selanjutnya akan dilakukan di akhir semester nanti oleh Chollie dan Sylvia.


U-Prince
Dash tiba di sebuah apartemen mewah. Dia menelpon T-Rex (Lovely Geologist) dan bertanya apa benar T-Rex yakin memberikan dia alamat yang benar? T-Rex membenarkan dan memberitahu kalau tempat itu dekat dengan IUCA. Dash semakin kagum karena T-Rex bisa punya gedung apartemen semewah ini. T-Rex mengklarifikasi kalau gedung itu milik pamannya.

Dash tidak peduli. Dia berkata kalau dia mau pindah kesini karena foto dapur yang dikirim T-Rex sangat bagus, kalau tidak dia akan tinggal di tempat yang lain. T-Rex kemudian memberitahu kalau tempat yang akan ditempati Dash sedikit istimewa. Dash jadi penasaran tetapi T-Rex tidak mau memberitahunya karena Dash akan segera tahu. Dia berjanji akan mengujungi Dash nanti.

Selesai bertelponan dengan T-Rex, Dash menemui resepsionist dan memberitahu nomor kamarnya 506. Resepsionis, yang bernama Aunt Marta, memberikan kunci kamar Dash dan memberitahu kalau Dash dapat menekan 0 dari telpon dikamarnya jika butuh bantuannya. Dash berterimakasih.


Dash membuka pintu kamarnya. Tapi, pintunya tidak bisa terbuka lebar. Dash mengingtip ke dalam, dan ruangan itu sangat bau dan banyak kantong sampah yang berserakan hingga depan pintu. Dash masuk melalui celah pintu dan melihat sekeliling ruangan yang sangat kotor. Dash sampai mengecheck nomor kamarnya dan benar. Dash jadi curiga jika T-Rex mengerjainya.


Dash masuk dan mulai menjelajahi ruangan. Sangat kotor. Dan diruangan itu, ada seorang gadis yang sedang mendengarkan musik sambil terkurap di lantai. Dash sampai kaget melihatnya. Lebih kaget dan jijik lagi, ketika melihat di bahu gadis itu ada kecoak dan gadis itu dengan tenangnya menyentil kecoak agar pergi dari badannya.

Dash tanpa sengaja berkata : Kecoak! Dan gadis itu akhirnya menyadari kehadiran Dash. Gadis itu bertanya siapa Dash? Dan Dash menjawab kalau dia adalah pemilik dari kamar ini.



Dash tiba-tiba merasa mual mencium bau ruangan dan muntah-muntah. Gadis itu bingung karena Dash muntah-muntah di tong sampah-nya. Dash tidak menjawab, dia kemudian membuka kaos bajunya yang kotor. Dan terlihatlah perut sixpack Dash dan gadis itu melihat dengan sangat kagum.

“Apakah Aunt Martha mengirim seorang lelaki hot untukku?” tanya gadis itu dan mendekat melihat badan Dash.


Dash menutupi badannya dengan kedua tangannya. Dia jadi ketakutan melihat gadis itu mendekat, “Jangan mendekat, wanita kotor.”

“Apa? Bukankah mereka memberitahumu sebelum memberikanmu ruangan ini?”

“Tentang apa?”

“Beberapa hari yang lalu, Aunt Martha bertanya kepadaku apakah aku bersedia jika memiliki teman sekamar. Dan aku memberitahu jika aku sangaaaaaat bersedia.”

Dash yang baru tahu mengenai hal itu jadi kesal pada T-Rex. Gadis itu malah tidak keberatan satu ruangan dengan pria yang tidak dikenalnya dan dengan tenang meminta Dash untuk tidak terburu-buru.

“Gadis mesum!! Aku tidak akan melakukan hal ‘itu’ dan bahkan tidak akan tinggal disni,” ujar Dash dan melempar kaos-nya pada gadis itu dan segera keluar. Gadis itu malah mencium aroma kaos Dash dengan senang.


Gadis itu mengejar Dash yang keluar. Dia berteriak bertanya nama Dash dan memintannya menunggu sebentar. Dia berlari menghampiri Dash dan bertanya apa Dash benar-benar tidak akan tinggal disini? Dash dengan tegas mengatakan iya.

“Ah… aku tahu. Kamu seorang pengecut,” ujar gadis itu kepada Dash yang hendak pergi.

“Apa yang barusan kamu katakan?” marah Dash.



“Yahh, kamu… tidak punya keyakinan untuk tinggal dengan gadis cantik sepertiku.”

“Hah… bagaimana bisa kamu berkata seperti itu? Aku adalah anggota ambassador U-Prince. Mengapa aku harus takut dengan gadis kotor sepertimu? Harusnya kamu yang takut padaku. Siapa tahu, di hari hujan berdua denganmu di ruangan, aku mungkin akan melakukan sesuatu padamu.”

“Benarkah? Tapi aku tidak takut padamu. Aku yakin kamu tidak akan bisa bersamaku lebih dari 3hari.”

“Apa ini tantangan? Baik. Mari kita lihat seberapa lama aku bisa tinggal denganmu. Aku akan mencoba mencari jalan untuk tinggal denganmu sambil aku mencari tempat baru.”

Gadis itu malah senang dan langsung melompat memeluk Dash. Dash berusaha melepaskan pelukan gadis itu. Dia juga menyuruh gadis itu untuk berjanji agar dia membersihkan semua sampah yang ada di ruangan. Gadis itu menolak karena dia sangat sibuk dan tidak punya waktu.




Dash masuk ke kamar apartemen lagi. Dia sungguh pusing melihat keadaan ruangan yang kotor. Dan yang lebih parahnya, Dapur yang diidam-idamkan lebih kotor. Dash langsung berteriak marah pada gadis itu yang sedang pergi mandi. Gadis itu malah tidak peduli dan menyuruh Dash untuk memasakkan makanan untuknya. Dan Dash menganggap itu sebagai tantangan.

Dash mulai membersihkan dapur terlebih dahulu. Dia juga memilih bahan masakan yang masih layak untuk dimakan. Dia memasakkan seporsi mie goreng.


Gadis itu selesai bersiap-siap dan keluar dari kamar. Dash terpesona melihanya. Gadis itu mencium wangi makanan dan mulai makan. Dia menghabiskan semuanya dan bahkan sampai menjilat piringnya. Dash sampai kaget dengan porsi makannya yang besar.


Gadis itu kemudian menawarkan penawaran lain. Di samping mereka berdua, saling berbagi untuk membayar sewa, dia ingin Dash untuk memasak untuknya setiap hari. Dash menolak karena dia juga akan segera mencari tempat baru. Gadis itu memohon dan berkata dia akan melakukan apapun yang diinginkan Dash, asal dia mau memasak untuknya.

“Okay. Syaratnya kamu harus membersihkan semua sampai dirumah ini hari ini. Deal?” ujar Dash.

Gadis itu dengan terpaksa menyetujuinya. Dia kemudian pamit keluar duluan. Setelah gadis itu pergi, Dash malah menyesal karena memberi syarat yang sangat mudah.

Gadis itu berbalik dan memberitahu namanya. “Namaku Rene. Dan kamu?”

“Dash.” Gadis itu kemudian lanjut pergi. Dash sangat kesal dengan gadis itu.

Dirumah sendiri, Dash mulai membersihkan semua ruangan karena tidak tahun membiarkan rumah kotor menunggu hingga Rene pulang dan membersihkannya. Ketika sedang bersih-bersih, Dash tidak sengaja menemukan sebuah novel : The Remembrance From the 23rd Century. - By Atsawin Daohang (Comet Knight).

Dash sudah selesai membuang semua sampah.


Diluar, Rene sedang berdebat dengan supir taksi. Dia meminta izin untuk ke lobby untuk meminjam uang tapi supir taksi tidak percaya karena takut Rene akan kabur. Pas saat itu, Dash turun dan melihat mereka. Rene segera bersembunyi dibelakang badan Dash.


Dash memarahi supir taksi karena mengiranya berbuat macam-macam. Supir taksi memarahi Dash balik dan menjelaskan kalau dia hanya menagih ongkos taksinya saja. Dash menatap Rene dan Rene membela diri kalau dia tidak kabur, dia hanya ingin masuk ke lobby untuk mengambil uang dan akan membayarnya tapi supir taksi itu tidak membiarkannya.

Dash bertanya berapa ongkos taksi dan akan membayarkannya. 250baht, jawab supir itu. Rene langsung protes kalau ongkosnya cuma 150baht. Supir marah dan berkata kalau mereka sudah bertengkar cukup lama dan menghabiskan waktunya untuk mendapat customer lainnya.

Dash mengeluarkan dompetnya dan hanya membayar 150baht. Dia menyuruh supir takasi untuk segera pergi. Supir taksi tidak mau dan mendekat ke Dash.

“Apakah kamu ingin pergi dengan uang atau dengan air mata?” ujar Dash serius. Supir taksi jadi takut dan memilih pergi.


Rene dan Dash naik ke apartemen mereka bersama. Di depan kamar, sudah menunggu seorang pria. Namanya, Mark. Rene bertanya ngapain P’Mark didepan kamarnya? Mark menjawab kalau dia ingin bertemu dengan Rene dan hendak memberikan kue kering.

Dash mendekat dan bertanya siapa dia pada Rene. Rene menjawab kalau namnya P’Mark dan dia adalah ketua apartemen disini. Dash mengucap salam dan memperkenalkan dirinya. Gantian P’Mark yang bertanya siapa dia? Dash menjawab kalau dia adalah teman sekamar Rene. Dash juga bertanya apakah Mark adalah pacar Rene? Rene segera menyikut perut Dash. Mark menjawab kalau dia bukan pacarnya.

Rene segera menerima cookie Mark dan menyuruh Mark untuk segera pulang. Dia mengucapkan selamat malam dan langsung masuk. Dash mengikutinya. Wajah Mark terlihat aneh sepeninggal Rene.

Rene masuk dan kaget melihat ruangan yang sangat bersih. Dash bangga karena dia yang membersihkannya. Rene melihat makanan di atas meja dan hendak memakannya tapi Dash segera menahannya. Dia menyuruh Rene untuk mandi terlebih dahulu. Rene menolak dan memohon untuk mencoba satu gigitan. Dash tidak mengizinkannya.

“Karena kita tinggal satu rumah, biarkan aku memberitahu beberapa peraturan. Kamu tidak dapat makan masakanku sebelum kamu mandi. Mengerti?” ujar Dash.



Rene sudah selesai mandi dan hendak menikmati makanannya. Dia mengambil satu udang dan mencobanya. Dia sangat senang karena rasanya sangat enak. Dash datang dan menyuruhnya untuk meletakkan udang itu lagi. Rene bingung kenapa?

“Kamu sudah setuju untuk membersihkan semua barangmu hari ini. Jika tidak, kamu tidak boleh makan.”

“Ayolah. Ada apa dengan semua peraturan itu.”

“Termasuk dengan udang di tanganmu,” tegas Dash. Rene menolak dan naik ke sofa.


Dash menyudutkannya dan menyuruhnya mengembalikan. Rene terus menolak dan terus mundur hingga dia hampir terjatuh. Dash menangkapnya dan mereka jadi sangat dekat.



Dash menatap tajam Rene. Dia memiringkan kepalanya. Dan ternyata… dia mencuri udang Rene dengan mulutnya, bukan mencium Rene. Rene kesal. “Kamu pikir aku akan membiarkannya begitu saja?” tanya Rene. Dash bingun dan ternyata Rene kembali mengambil udang dimulut Dash dengan mulutnya. Dash terhenyak.

Rene senang karena dia menang. Dash jadi salting dan menyuruh Rene untuk memakan semuanya dan dia segera masuk kekamar. Rene bingung tetapi tetap senang karena bisa memakan semuanya.

Dikamarnya Dash,
Dash mengambil sebuah pigura foto dan tersenyum melihat foto tersebut. “Kamu tidak boleh lupa apa tujuanmu.”

Diluar, Rene sibuk bernyanyi. Dash sampai kesal karena merasa terganggu dengan suaranya.


Rene datang kedepan kamar Dash dan mengetuk pintunya. Dash membukanya dan dengan kesal bertanya ada apa. Rene ragu-ragu bicara. Dash langsung bertanya apa dia sudah membersihkan barang-barangnya? Rene bilang sudah tapi.. dia meminta izin untuk tidur di kamar Dash.

Dash menolaknya. Dia menghalangi Rene untuk masuk ke kamarnya.

“Kamarmu ada disebelah. Kenapa kamu mau tidur dikamarku?” protes Dash.

“Ahhh… aku takut hantu.”

“Huh? Jika aku percaya padamu berarti aku bodoh. Kamu sudah lama tinggal disini sendiran. Kenapa tiba-tiba bisa takut hantu?”

“Enggg….” Rene tidak bisa menjawab. Dash segera menyeret Rene ke kamarnya. Rene menolak dan memohon untuk tinggal dikamar Dash. Dash tidak peduli dan menariknya ke kamarnya.


Dash membuka pintu kamar Rene dan semua plastik sampah jatuh keluar. Rene terdiam. Dash menatapnya kesal dan marah.


Dikamar Dash,
“Kamu sebenarnya seorang gentleman,” ujar Rene berbaring. “Meskipun aku harus tidur di lantai,” lanjutnya menyindir Dash.

Dash bangkit dari tidurnya. “Kamu sebaiknya tidak berkata apapun. Kamu sungguh jorok dan pemalas. Siapa yang berpikir kalau kamu dapat menimbun semua sampah didalam kamar? Lihat. Kamu bahkan tidak dapat tidur disana. Kamu pantas mendapatkannya.”

“Aku tidak menyadari kalau akan sebanyak itu. Dan hal lainnya, aku benar-benar tidak punya waktu untuk membersihkan kamarku. Aku harus menyelesaikan novelku segera. Ngomong-ngomong, kamu bilang kamu adalah U-Prince?”

“Yah. Kenapa?”

“Dari Fakultas Home Economics?”

“Culinary Art. Ini tentang seni makanan. Itu tidak hanya mengajar tentang makanan, tetapi juga manajemen restoran, nutrisi dan masih banyak lagi yang tidak akan dapat di mengerti oleh orang jorok sepertimu.”

“Yeah. Mr. Clean Boy. Kamu sangat bersih dari atas kepala hingga kaki.”

“Terimakasih untuk pujiannya.”

“Aku dari fakultas seni, jurusan Dramatic arts di IUCA sama sepertimu.”

“Kanapa aku harus tahu?”

“Ya, kita adalah teman sekamar jadi aku ingin tahu lebih banyak tentangmu. Kamu bisa saja bintang, atau namamu pernah muncul di drama series. Dan aku bisa memamerkannya pada temanku.”
Dash menyuruh Rene untuk tidak bercerita tentangnya karena dia akan segera keluar setelah mendapat teman baru. Dan itu sunggu tidak berguna untuk mengenal satu sama lain. Dash bersiap tidur. Tapi, Rene masih menginterogasinya dan bertanya alasannya pindah kesini. Dash menyuruhnya untuk tidur saja


Rene bersiap tidur. Dash merasa kasihan dan bertanya apakah Rene punya selimut? Rene menjawab selimutnya ada dibawah tumpukan sampah.

“Apakah kamu akan menunjukkan kebaikanmu dan memberikan selimutmu padaku?” tanya Rene.

“Tidak mungkin. Aku akan membiarkanmu tidur tanpa itu dan kedinginan.”


Dash masih belum tertidur. Dia memandang langit-langit kamar dan mulai menceritakan alasannya pindah. Dia berantam dengan orangtuanya dan itulah alasannya disini. Rene terkejut mendengarnya dan bertanya alasannya berantam dengan orang tua. Dash tidak mau memberitahunya. Dash kemudian bertanya bagaimana dengan Rene, apa alasannya tinggal disini?

“Aku tidak tahu. Mungkin karena kebebasan.”

Dash terkejut mendengar alasan Rene yang tidak jelas.

“Tetapi, tidak mudah hidup sendiri. Aku harus membayar sewa, makanan dan biaya lainnya. Gosh, begitu banyak! Aku tidak punya cara untuk membayar biaya sewa bulan ini,” keluh Rene.


“Tunggu sebentar. Apa kamu barusan bilang kamu tidak punya uang untuk bayar sewa?” Rene membenarkan. “Jadi bagaimana kamu membayar sebelumnya?”

“Enn…kamu tahu P’Mark, kan? Lelaki yang kamu lihat tadi. Dia yang membantuku membayar sewa selama 3bulan ini.”

“Kamu bercanda? Jangan bilang dia sugar daddy-mu. Biarkan aku mengatakan sesuatu. Aku bukan lelaki kaya yang punya banyak uang untuk dibagi.”

“Itulah mengapa aku bekerja sangat keras untuk menyelesaikan novelku. Jadi aku punya uang untuk membayar hutang pada P’Mark. Aku tidak mau lagi meminjam uang lebih banyak padanya. Dan kamu memerintahkanku untuk membersihkan ruangan. Itu terlalu menghabiskan waktu berhargaku!!”

“Kamu menyalahkanku untuk kekacauan ini? Baik. Kamu masak sendiri mulai besok,” jawab Dash dan tidur lagi.

Rene memanggilnya dan bertanya apa dia bisa membuat kue? Dash mengatakan itu mudah. Rene memberitahu kalau P’Marks memiliki coffee shop dan lokasinya disebelah apartemen ini. Dia meminta Dash membuat kue dan menjualnya disana, dan nanti uangnya bisa untuk membayar sewa apartemen. Dash menolak karena resepnya hanya untuk hotel atau restoran bintang 5.


Tidak ada suara lagi. Dash mengintip ke bawah dan Rene sudah tertidur. Dash sampai kaget karena Rene tertidur di tengan pembicaraan. Dash memandangnya. Dia kemudian menyelimuti badan Rene.



Keesokan harinya,
Dash sudah menyiapkan makanan. Dia tertidur di meja makan dengan sikat gigi dimulutnya. Rene keluar kamar dan melihatnya. Dia hendak memakan makanan sarapan tersebut, tetapi Dash bangun dan menghentikannya. Dia menyuruh Rene untuk mandi terlebih dahulu.



Rene segera meniupkan nafasnya ke Dash. Dash marah dan menyuruh Rene untuk menghentikannya. Rene berkata kalau itu tidak bau, dia bahkan mencium ketiaknya dan menyuruh Dash untuk mengechecknya juga. Dash menolak dan memarahinya. Dia menyuruh Rene untuk berhenti melakukan itu.

“Kamu harus mandi dan pergi bersamaku.”

“Ohh… apakah kita akan kencan?”

“Ya. Sesuatu semacam itu.”

“Baiklah. Aku akan mandi. Tunggu sebentar.”

Dash tersenyum melihat tingkah Rene tetapi segera berhenti ketika menyadarinya.

Kemana mereka?
Ternyata Dash membawa Rene berbelanja ke supermaket. Rene protes karena mana ada orang yang berkecan ke supermaket. Dash menjawab kalau mereka akan berbelanja dan bukannya berkencan. Rene berkata Dash membohonginya.

Rene melihat pisang dan hendak membelinya. Dash melarangnya karena mereka tidak memerlukan itu. Rene memaksa dan Dash menjelaskan kalau mereka harus membeli barang dan bahan-bahan yang sesuai karena biaya-nya akan dibagi dua nanti. Dia tidak boleh berbelanja apa yang hanya dia sukai atau dia akan membiarkan Rene membayar semuanya sendiri. Rene terpaksa menurut.

Dash kemudian bertanya apa benar Rene penulis? Rene membenarkan dan dia juga berkata kalau Dash tidak akan pernah tahu nama pena-nya. Comet Knight, jawab Dash.

Rene kaget karena Dash bisa tahu. Dia menuduh Dash melihatnya dari laptop-nya. Dash menjawab kalau dia tahu karena menemukan buku Rene ketika membersihkan ruangan.

“Tetapi tidak mungkin bagimu untuk tahu aku penulisnya hanya dari buku itu.”

“Kamu memberikan pendapatmu disana, jadi aku tahu.”

“Yeah, aku tidak terpikir sampai sana. Tapi… kamu tidak boleh memberitahu siapapun kalau aku adalah Comet Knight.”

Dash bingung kenapa Rene harus menyembunyikannya padahal banyak penulis yang memberitahu identitas mereka. Rene terdiam dan berkata kalau dia akan ke toko buku dulu.



Di toko buku, beberapa orang sedang melihat sebuah majalah. Mereka mengomentari penulis yang bernama Little Mermaid yang sudah tidak mengeluarkan buku lagi. Salah satu dari mereka berkata kalau penulis itu pantas mendapatkannya karena dia sudah memplagiat pekerjaan Annie. Dan bahkan kalau dia yang jadi Little Mermaid, dia tidak akan bisa menulis apapun lagi.

Rene mendengarnya dari jauh dan terlihat sedih. Dash menghampirinya dan heran melihat sikap Rene.

Rene dan Dash sudah selesai berbelanja. Dash bertanya keadaan Rene karena sejak tadi dia hanya diam saja. Rene berkata dia baik-baik saja dan meminta Dash untuk pergi ke kamar duluan. Dia akan menyusul nanti. Rene menyerahkan kantong belanjaan pada Dash.

Rene menyendiri di jembatan.

Malam hari,
Dash pergi ke coffee shop P’Mark. Dia bertanya apakah dia bisa menjual kue-nya di toko P’Mark? Mark tertawa dan berkata kalau tadi siang Rene sudah ke sini. Dan sebelum pergi, Rene menanyakan hal yang sama.

“Apa yang kamu katakan padanya?” tanya Dash.

“Tentu saja kamu dapat menjual kue-mu disini. Tetapi kamu harus memperhatikan bahan-bahannya karena aku hanya dapat menjual dengan harga 100-120baht/piece.”

“Aku akan kembali nanti,” ujar Dash dan beranjak pergi.

“Tunggu, Khun Dash,” panggil Mark, “Dapatkah kamu memberitahu Rene untuk tidak lupa dengan janji yang dia buat denganku?”

“Perjanjian apa?”

“Jika aku setuju menjual kue-mu di sini, aku dapat mengajaknya keluar untuk kencan selama sehari. Sebuah kencan resmi seperti pasangan,” ujar Mark. Dia tersenyum dan hendak pergi.

“Tunggu sebentar, P’Mark. Kamu punya maksud tertentu pada Rene, kan?”

“Kamu dapat melihatnya karena kamu datang diantara kami, kan?”

“Biasanya, berapa banyak hari yang kamu butuhkan untuk menjual kue di tokomu ini?”

“Sekitar 2hari. Mengapa?”

“Aku akan membuat kue untuk melawanmu. Kue-ku akan terjual lebih baik. Dan hanya butuh 1hari untuk menjual semuanya.”

“Apakah ini semacam tantangan?”

“Ya. Jika gagal, aku akan pindah dari kamar Rene. Tidak, aku akan keluar dari hidupnya. Jadi kamu dapat melakukan pendekatan padanya tanpa perlu menggunakan trick kotor.”

“Woah… ini sangat menarik.”

“Tetapi jika aku sukses, semua hutang yang dihutangi Rene padamu akan lunas. Dan kamu harus meninggalkannya. Setuju?”

Mark menyetujui tantangan itu. Dia memberitahu kalau tokonya buka dari jam 9pagi-10malam.

Diapartemen,
Dash pulang dan menempelkan memo dipintu kamar rene : Rene, aku akan membuat kue untuk dijual di toko P’Mark besok.



Keesokan harinya,
Rene mendampingi Dash mengantar kue yang akan dijual di toko P’Mark. Mark melihat kue yang dibuat oleh Dash. Sementara Rene, terus memandangi kue itu. Dia bertanya apakah jika kue ini tersisa, dia bisa memakannya? Dash melarang karena semua kue ini harus terjual.

Dash mengajak Mark berbicara berdua. Dash meminta agar jangan memberitahu Rene mengenai taruhan mereka. Mark setuju, dia juga tidak ingin ada yang tahu kecuali mereka berdua.


Kue Dash sudah dipajang. Mark bahkan memberi harga diskon pada pembeli yang ingin membelinya karena dia tidak tahu apakah kue ini akan ada disini lagi atau tidak. Rene bingung melihat keduanya. Mark sibuk menawarkan kue lain pada customer. Rene mengajak Dash segera pergi.

Di depan pintu, mereka berpas-pasan dengan pelayan toko P’Mark, Namcha. Namcha mengenalnya tetapi Dash tidak. Namcha memperkenalkan dirinya yang satu fakultas dengan Dash. Dash pamit pergi.


Kue Dash tinggal satu lagi. Waktu sudah hampir jam 10. Dash datang dan hendak melihat penjualan kue-nya. Namcha menyapanya dan memberitahu kalau mereka sudah hampir tutup dan bertanya Dash mau apa?

Mark keluar dan berkata menyindir kalau dia takut kue Dash tidak habis terjual. Dash mengakuinya.

“Baik. Biarkan aku secara resmi mengatakan ini. Kamu kalah,” ujar Mark.

Seorang wanita masuk dan bertanya apa toko-nya masih buka? Namcha menjawab ‘Ya’ tetapi Mark menjawab ‘tidak’.

Wanita itu ternyata mengenal Dash. Dash terkejut melihatnya. Nama wanita itu Annie, mantan pacarnya. Wanita itu bahkan bilang bahwa Dash yang mencampakkannya. Dash cuma diam.

Dash pamit pergi pada Mark. Tetapi Mark menghentikannya dan bertanya mengenai kue Dash yang tersisa. Annie penasaran dan bertanya kue apa? Namcha dengan semangat memberitahu kalau itu kue Dash. Mark langusng memarahi Namcha.

“Dash… kamu mau aku beli kuemu?” tanya Annie.

“Itu terserahmu,” jawab Dash.

Mark langsung sibuk menawari kue lainnya. Tapi Annie memilih membeli kue Dash. Dash menang. Mark langsung kesal.


Dash keluar dari toko dan Annie mengejarnya. Dash bertanya apa yang Annie inginkan? Annie berkata dia minta maaf kalau tadi dia bersikap kasar tapi dia hendak mengingatkan janji Dash padanya.

“Janji kalau aku menjadi penulis best-seller, kamu akan kembali padaku.”

Dash menahan kemarahannya. “Aku takut aku tidak bisa memenuhi janji itu.”

“Kenapa? Aku bekerja keras untuk itu. Bagaimana bisa kamu dengan gampangnya bilang tidak bisa menepatinya?”

Dash diam. Rene datang saat itu. Annie bertanya siaapa dia? Dash memanfaatkan kesempatan. Dia memperkenalkan Rene sebagai pacarnya. Annie kecewa mendengarnya.

Dash mengajak Rene pergi. Mark memperhatikan dari dalam toko.

Dash memaksa banyak makanan untuk merayakan penjualan kue-nya. Dia bahkan mengundang T-Rex. Rene sangat senang melihat banyaknya makanan. Mereka mulai merayakannya.


Hari sudah semakin malam. Mereka bertiga sudah mabuk. T-Rex bahkan sudah tiduran dilantai. Rene dalam keadaan mabuk bertanya apakah Dash dan T-Rex adalah pasangan? Dash membantahnya dan memberitahu kalau T-Rex sudah punya pacar bernama Baiplu (Lovely Geologist).

“Lihat aku,” ujar Rene mabuk dan melepas kacamatanya.

“Kamu mabuk?”

Rene menggeleng. Dash memuji Rene yang cantik tetapi sayangnya kepalanya bau.

Dash mendekat ke Rene dan tepat saat itu T-Rex memotretnya. Dash langsung hendak merebut kamera T-Rex.



Ponsel Rene berbunyi. Rene segera ke kamar mandi untuk mengangkatnya. Telpon dari Mark.

“Little Mermaid, penulis yang memplagiat pekerjaan penulis terkenal dulu dan itu menjadi berita heboh. Little Mermaid yang menghilang dari dunia penulisan hingga 4tahun. Dia kembali dengan nama pena baru, Comet Knight,” ujar P’Mark.

Mabuk Rene langsung hilang. “P’Mark…”

“Penulis terkenal itu adalah Annie, orang yang sama yaitu mantan pacar Khun Dash. Sebuah kebetulan, bukan?”
“Bagaimana kamu bisa tahu semua hal ini?”

“Setelah kamu pergi, aku berbicara dengan Khun Annie. Aku hanya ingin memberitahu kalau Khun Annie sedang berpikir untuk membongkar hal ini.”

“Aku mohon padamu, P’Mark. Jangan beritahu orang lain.”

“Tidak akan. Aku khawatir padamu, tahu? Tetapi aku tidak tahu jika Khun Annie melakukan sesuatu.”

“Apa yang harus kulakukan?”

“Bagaiman dengan ini, aku akan menghilangkan semua hutangmu padaku untuk membuktikan kalau kamu bisa mempercayaiku.”

Rene senang mendengarnya dan bahkan berterimakasih. P’Mark memberitahu kalau dia menyukai Rene. Rene bingung harus menjawab apa tapi P’Mark menyuruhnya untuk tidak menjawabnya sekarang dan dia akan memberitahu jika ada sesuatu. (Padahal hutang Rene sudah lunas karena Mark kalau taruhan dengan Dash, tapi dia memanfaatkan hal tersebut karena Rene tidak tahu mengenai taruhan tersebut).


Dash berusaha membuka baju T-Rex dan Rene yang memotret.


Tiba-tiba, pintu dibelakang mereka terbuka. Seorang wanita dengan koper kaget melihat adegan didepannya dan pingsan. Wanita itu adalah Sung (Playfull Comm-Arts).

Kamu datang untuk menambah kemanisan dihidupku

NEXT EPISODE
 

10 Comments

  1. Tadinya udah semangat mau baca eh pas buka trnyata gambarnya blum ada. Ya udah ntar aja bacanya kalo gambarnya udh di upload. Aku suka smua seri u-prince. Semangat ya! Thanks

    ReplyDelete
  2. Iya..kurang seru bacanya,nanti klo dah da gambarnya balik baca lagi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gambarnya udah ada...
      Sorry kalau gambarnya lama, soalnya kalau mau upload gambar, malam baru kencang..

      jadi aku upload sinopsis dulu..

      Besok kalau post aku post langsung dengan gambar baru terbitkan ya.. makasih jg udh mau mampir dan baca

      Regards,


      Author

      Delete
  3. Tadi baca meski gak ada gambarnya. Penasaran, eh sekarang balik lagi buat ngecek ada gambarnya apa belum . eh udah ada, ya baca lagi aja 😂 Semangat yaw 😉 Di tunggu selaluuu~

    ReplyDelete
  4. Lanjutkan terus sinopsisnya, ya. Terimakasih

    ReplyDelete
  5. Lanjutkan terus sinopsisnya, ya. Terimakasih

    ReplyDelete
  6. Min lnjut lgi donk udah nungu dari pagi😀

    ReplyDelete
Previous Post Next Post