Images by : OCN
Kwang Ho dan Sun Jae pergi ke rumah korban Ji Eun. Kakak Ji Eun memberitahu kalau setiap hari ibu Ji Eun hanya memandangi album foto.
“Kalian sadar sekarang? Saat kehilangan anak, orang tua mengubur dalam hati, bukan di tanah. Aku menyadarinya saat menatap ibuku seperti itu. Jika kalian menyelidikinya dengan benar dulu, si berengsek itu tidak mungkin masih bebas berkeliaran!” ujar kakak Ji Eun.
Kwang Ho dan Sun Jae hanya bisa meminta maaf.
“Ada yang Ji Eun katakan padaku. Cerita yang bahkan sulit antar sesama saudara, tapi dia tetap memberitahuku. Pasti berat untuk dia. Bajingan itu, saat Ji Eun sedang tidur, mencoba mencekik dia dengan stocking. Awalnya, dia pikir itu hanya lelucon, tapi lain waktu, dia hampir mati karenanya. Dia meneriaki suaminya dan bertanya kenapa seperti itu, dan jawabannya, "Gadis lain menyukainya, kenapa kau tidak?" Itulah yang si sinting itu katakan,” beritahu kakak Ji Eun. “Saat mereka menikah, pria itu membeli apartemen di Gangnam untuk mereka tinggal, dan dia tidak minta Ji Eun membawa apa pun. Dia menikahi Ji Eun seolah dia menikahi Tuan Puteri. Kami kira itu karena keluarganya kaya. Kami menyuruh Ji Eun memperlakukan suaminya dengan baik, sebab sulit menemukan pria dan keluarga sebaik itu. Kemudian terungkap, pria itu sempat dirawat di RSJ selama hampir sepuluh tahun. Kami semestinya sadar saat dia menghabiskan uang ketika menikahi Ji Eun,” sesal kakak Ji Eun.
Sun Jae kemudian bertanya apakah Ji Eun pernah bercerita alasan Ho Young dirawat? Kakak Ji Eun memberitahu kalau Ji Eun pernah sekali menanyakan alasannya, tapi Ho Young marah, menghancurkan barang, dan berteriak apakah Ji Eun juga ingin mengurungnya.
Jae Yi tiba dirumah sakit dulu Ho Young dirawat.
Jae Yi pergi ke ruang dokter. Dan diberitahu kalau Ho Young masuk tahun 1987 dan berada di sini hingga tahun 1995. Dokter tersebut juga memberitahu kalau Ho Young adalah pasien pertamanya. Jae Yi kemudian bertanya alasan Ho Young bisa masuk ke RSJ. Dokter memberitahu kalau Ho Young merasa ketakutan tetapi tidak mendapat halusinasi visual maupun suara. Dia bukan pengidap skizofrenia.
“Tapi, biasanya… pasien didaftarkan bukan atas kehendak pribadi. Kasus pasien itu pun sama. Orang tua pasien berkeras dia harus dirawat.”
Ho Young dikurung dalam ruangan RSJ. Dia membanting bantal, selimut dengan kasar dan menggedor jeruji besi penjara.
Dia kemudian mendekat ke arah pintu dan meminta di bukakan.
Namun, saat itu, dia mendengar ibunya yang meminta dokter agar tidak membebaskannya karena dia tidak waras. Wajah Ho Young terlihat shock saat mendengarnya.
“Aku tidak mengerti bagaimana seorang anak disebut bukan manusia oleh ibunya sendiri. Tapi pasien itu memberikan jawabannya.”
Ho Young mengulurkan tangannya seolah sedang mencekik. “Aku mencekik dia, tapi dia tidak kesakitan. Dia malah tersenyum,” jelas Ho Young.
Flashback END
“Orang tuanya tidak mungkin menghubungi polisi, sebab itu, dia dimasukkan kemari agar terpisah dari adiknya. Keluarganya juga tidak pernah membesuk. Usianya beranjak 20 tahun di sini, dan keluar saat menginjak usia 30,” akhir penjelasan dokter.
Jae Yi kemudian bertanya apa Ho Young sempat menyinggung wanita memakai rok, ibunya atau adiknya. Dan dokter juga tidak tahu karena sejak konseling saat itu, Ho Young tidak banyak bicara, lagi. Jae Yi bertanya lagi apa dokter memiliki rekaman atau catatan tertulis saat konseling tersebut?
Sun Jae dan Kwang Ho pamit pulang pada kakak Ji Eun. Mereka meminta kerjasama kakak Ji Eun untuk menghubungi meeka apabila Ho Young datang menemuinya atau dia tahu kira-kira tempat persembunyian Ho Young. Sun Jae memberikan kartu namanya.
Jae Yi menelpon Sun Jae dan memberitahu kalau terdapat kaset rekaman saat konseling Ho Young dulu. Dan mungkin petunjuk juga atas kasus 30tahun lalu. Jae Yi berkata akan menelpon lagi jika mendapat petunjuk baru.
Seseorang menelpon ponsel yang diberikan Ho Young lagi dan Sun Jae meminta Kwang Ho untuk menghubungi Min Ha agar melacaknya. Tapi, karena Kwang Ho tidak punya nomor Min Ha, dia jadinya menelpon Sung Shik.
Di mobil, Sun Jae mengangkat telpon tersebut. Ho Young bertanya apa Sun Jae mengerjakan PR yang diberikannya? Sun Jae berkata PR apa? Ho Young tidak menjawab dan malah berkata ingin tahu secepat apa Sun Jae ke tempatnya sekarang. Ho Young menelpon sampai hitungan 3 dan mematikan telpon. Sun Jae berteriak kesal. Tepat saat itu, Sung Shik menelpon Kwang Ho dan memberitahukan lokasi telpon. Mereka segera menuju ke sana.
Ho Young kembali menelpon dari telpon umum lain dan berkata akan menghitung sampai 10. Dia juga menyuruh Sun Jae untuk tidak memprovokasinya dan kerjakan saja PR yang dia berikan. Dia mematikan telpon kembali.
Sun Jae dan Kwang Ho berteriak kesal.
Jae Yi memutar rekaman saat konseling Ho Young dulu. Dia mendengarkan dengan seksama. Dan ternyata, saat itu, Ho Young juga sempat menyanyikan sebuah lagu. Lagu yang didengarnya di radio mobil dan saat membunuh korban terakhir (baca episode 08).
~ Dan menatapku saat ini... ~
~ Menatap senyumanmu... ~
~ Membuatku bahagia...~
~ Lupakan segala kesepian...~
~ Di masa lalu... ~
~ Impianmu... ~
~ Kau dan aku... ~
~ Kita dapat mewujudkannya... ~
Dokter memandangnya ngeri. Dan di akhir lagu, Ho Young menekankan pada dokter kalau adiknya benar-benar tersenyum saat dia mencekiknya, “Dia sungguh tersenyum. Sungguh.”
Di layar ada peta lokasi Hwayang. Ketua memberitahu kalau titik merah adalah lokasi penemuan mayat sementara titik biru adalah tempat dimana Ho Young menelpon. Dan itu berarti Ho Young bersembunyi di sekitar tempat itu.
Kwang Ho memperhatikan tanda titik di peta dan melihat jika ada satu titik lagi, akan terbentuk sebuah pola resleting besar. Dia teringat saat Sung Shik tahun 1986 (baca episode 01) mengatakan hal serupa. Kwang Ho dan Sung Shik tertawa mengingat saat itu.
Sun Jae dan Kwang Ho menemui dr. Mok dan dr. Mok menjelaskan mengenai kedua mayat yang ditemukan di sungai Haein dan Lee So Yeon. Keduanya dibunuh dengan cara berbeda. Mayat di sungai Haein dibunuh langsung sedangkan mayat Lee So Yeon dibunuh dengan cekikan berulang kali sehingga terdapat gumpalan darah di lehe. Dr. Mok menyimpulkan bahwasanya entah pelaku memang merasa korban di sungai Haein harus dibunuh langsung atau bisa saja pelaku bukan orang yang sama.
Sun Jae berpikir melihatnya. Dia kemudian menunjukkan artikel berita 30tahun yang lalu. Dr. Mok melihatnya dan bertanya apa Ho Young sudah mulai membunuh sejak 30tahun yang lalu? Sun Jae membenarkan dan memberitahu kalau itu hanya dugaan melihat kondisi dan metode mayat yang sama dengan korban-korban Ho Young. Akan tetapi, berkas kasus tersebut sudah tidak ada dan hanya bisa menyelidiki sesuai ingatan Ketua.
“Entahlah. Hanya karena mereka juga dicekik dengan stocking bukan berarti kejahatan ini dilakukan orang yang sama. Jung Ho Young membunuh tanpa alasan tertentu. Apakah menurutmu, kejahatan semacam ini juga ada di masa lalu?” ujar dr. Mok.
“Bajingan itu di masa lalu, juga membunuh tanpa alasan,” beritahu Kwang Ho.
“Bagaimana kau bisa tahu itu? Oh, aku tetap akan mencari orang yang bisa membantu dari NISI [badan forensik nasional]. Aku akan menanyakan soal Yoon Da Young langsung pada yang mengautopsi dia,” ujar dr. Mok. Sun Jae berterimakasih.
Kwang Ho ingat korban kedua 30tahun lalu, Kim Kyung Soon juga mati di Sungai Haein. Tapi kenapa, Ho Young mengatakan bukan dia yang melakukannya? Sun Jae hanya menatap Kwang Ho tanpa komentar.
Kwang Ho dan Sun Jae mengujungi teman dari korban di Sungai Haein, Yoon Da Young. Hal ini karena Da Young tidak punya orangtua dan besar di panti asuhan. Orang tuanya meninggal karena kecelakaan mobil. Dan temannya juga tinggal disana bersama Da Young.
Teman Da Young juga memberitahu kalau Da Young sebenarnya bekerja sebagai pelayan bar, bukan mahasiswi seperti yang diberitakan. Dia berbohong kepada media karena takut Da Young dihina jika orang-orang mengetahui pekerjaannya. Dia meminta Sun Jae untuk merahasiakan hal ini. Sun Jae mengerti.
“Apakah Hong Da Young-ssi pernah menyebut Jung Ho Young? Barangkali kau pernah bertemu pelaku,” tanya Sun Jae.
Teman Da Young menjawab kalau dia tidak tahu.
Ponsel Sun Jae berbunyi. Dia keluar untuk mengangkatnya. Telpon dari kakak Ji Eun. Kakak Ji Eun memberitahu kalau dia ingat ada satu rumah yang ingin ditinggal Ji Eun saat baru menikah dengan Ho Young. Dia awalnya, merasa itu bukan informasi penting tetapi tiba-tiba merasa harus memberitahukannya. Rumah itu di Kyungshin-dong.
Sun Jae dan Kwang Ho pergi ke alamat yang diberikan oleh kakak Ji Eun. Sun Jae sebenarnya tidak terlalu yakin Ho Young berada disana, tetapi Kwang Ho sudah bergerak lebih dahulu. Mereka memeriksa ke sekitar rumah.
Mereka masuk ke sebuah rumah. Dan benar. Didalam rumah mereka menemukan kotak yang sama yang dikirim oleh Ho Young pada Sun Jae. Dan ada sebuah koran dimeja per tanggal hari ini. Berarti, Ho Young masih ada disana sampai tadi pagi. Kwang Ho menyuruh Sun Jae untuk segera menelpon Sung Shik.
Ketua datang dengan Tae Hee, Min Ha dan anggota lain. Mereka bersembunyi dan bersiaga untuk menangkap Ho Young.
Rekan polisi Sun Jae menelpon untuk meminta foto Yeon Ho agar lebih gampang mencarinya. Mereka sudah menemukan 70anak dengan nama Park Yeon Ho saat itu. Tapi, Kwang Ho tidak memiliki foto sama sekali. Sun Jae berterimakasih kepada temannya karena sudah membantu.
Sun Jae bertanya apa yang akan dikatakan Kwang Ho jika bertemu dengan anaknya? Kwang Ho dengan sedih berkata kalau dia akan meminta maaf.
Tepat saat itu, dari tempat persembunyian mereka melihat Ho Young yang baru pulang. Ho Young merasa ada yang memata-matai. Dia membuka pintu dan di pintu ternyata ada sebuah kaca, kaca tersebut memantulkan bayangan Kwang Ho dan Sun Jae yang sedang mengintainya. Ho Young segera kabur.
Pengejaran dilakukan. Namun, Ho Young lebih lincah. Dia menghilang! Kawang Ho berteriak marah pada para petugas yang ada karena sangat lambat membantu mengejar.
Ponsel Sun Jae berbunyi lagi. Telpon dari Ho Young. Sun Jae mengangkatnya dan terdengar Ho Young yang marah karena Sun Jae yang terus mengusiknya.
“Bagaimana kalau wanita yang kau sukai itu?” tanya Ho Young mengancam dan mematikan telpon.
Sun Jae panik dan segera menelpon Jae Yi. Tidak diangkat. Kwang Ho bertanya ada apa? Tapi Sun Jae tidak menjawab dan segera pergi.
Di mobil, Sun Jae berusaha menghubungi Jae Yi tapi tidak bisa. Dia kemudian mengubungi rektor Hong dan meminta alamat rumah Jae Yi.
Sun Jae tiba di alamat rumah Jae Yi dan merasa heran karena itu alamat rumah yang sama dengan Kwang Ho. Kwang Ho juga pulang dan heran melihat Sun Jae didepan rumahnya. Sun Jae berkata karena dia mencari rumah Jae Yi dan alamatnya disini. Kwang Ho hendak membantah kalau itu bukan rumah Jae Yi tetapi saat itu Jae Yi keluar dari dalam rumah.
Sun Jae menghampirinya. Dengan panik, dia bertanya kenapa Jae Yi tidak mengangkat telponnya. Dia berteriak, kalau dia merasa cemas pada Jae Yi. Dan Jae Yi dengan tenang berkata kenapa Sun Jae marah? Dia meminta maaf tidak mengangkat telpon Sun Jae karena tadi dia sedang mendengarkan rekaman. Dia bertanya ada apa? Dan mengundang Kwang Ho dan Sun Jae untuk masuk.
Sun Jae masuk ke dalam rumah dengan canggung. Tetapi Kwang Ho malah sudah duduk dengan santai. Jae Yi menghidangkan minuman dan Sun Jae langsung bertanya kenapa mereka bisa tinggal satu rumah? Kwang Ho membantah mereka tinggal satu rumah, tapi hanya lantai 1 dan lantai 2.
Jae Yi segera menyuruh Sun Jae memberitahu apa yang hendak dikatakannya tadi.
“Oh, itu.… Kenapa dia bilang tidak membunuh korban Sungai Haein?” tanya Sun Jae, padahal bukan itu alasan dia menemui Jae Yi.
“Aku juga merasa itu aneh. Jung Ho Young selama ini tidak pernah mengaku.” jawab Jae Yi.
“Apa yang aneh menurutmu?”
“Dia meneleponmu untuk mempermainkanmu, tapi ucapannya itu aneh. Saat kriminal mengakui atau membuat pernyataan, untuk menjamin kebenarannya, mereka selalu mengatakan sesuatu dengan pasti. Dia bilang membunuh Lee Seo Yeon, tapi tidak dengan korban Sungai Haein. Salah satunya pasti benar. Jika yang sebelumnya benar, sisanya tidak, berarti dia membunuh keduanya,” jelas Jae Yi.
“Tapi kalau sebelumnya salah dan selanjutnya benar, maka dia tidak membunuh keduanya,” timpal Sun Jae.
Kwang Ho kesal dengan pembicaraan mereka yang membuatnya bingung. Dia memilih meninggalkan mereka dan kembali ke ruangannya di lantai 2.
Di dalam, Sun Jae dan Jae Yi sama-sama merasa canggung. Sun Jae melihat sekitar dan melihat ada sapu tangan yang dulu digunakannya untuk membalut luka Jae Yi di dalam tas Jae Yi.
“Tolong bawa terus bersamamu. Dan… Aku ingin kau lebih berhati-hati. Jangan berkeliaran sendirian,” pesan Sun Jae. Jae Yi merasa bingung mendengarnya,
Petugas di NISI memberitahu kalau tidak ditemukan catatan forensik atas kasus 30tahun lalu dan menduga kalau autopsi dilakukan di rumah sakit terdekat atau rumah sakit wilayah saat itu. Tapi, apa itu memiliki hubungan dengan kasus ini?
Dr. Mok menjelaskan kalau polisi merasa Ho Young juga adalah pelaku kasus dimasa lalu. Dia ingin menyelidikinya untuk melihat perbandingannya.
Petugas melihat laporannya dan memberitahu kalau lima insiden sebelumnya coco dengan insiden di sungai Haein yang di autopsinya. Petugas merasa kalau memang Jung Ho Young pelakunya.
Dr. Mok menatapnya, “Kau juga berfikir begitu?”
“Aku tidak… membunuh orang tanpa alasan,” ujarnya sambil terus mencekik. “Jung Ho Young. Aku berbeda dari 'sampah' itu. Mengerti?”
Orang tersebut melepaskan tangannya dari stocking dan menghela nafas panjang. Dia tersenyum. Dan… dia adalah… dr. Mok.
____________________________________________________________________________
My. Opinion
Apakah maksud perkataan dr. Mok dulu di episode 06 dulu : “Beberapa orang bersembunyi dalam terang dibanding kegelapan,” adalah dirinya?
Dia memilih untuk bersembunyi dalam terang yang berarti di lihat, dikenali dan berinterkasi dalam bebas dibandingkan bersembunyi seperti Ho Young walaupun dia sama saja dengan Ho Young? Pembunuh berdarah dingin?
Banyak yang menduga kalau dr. Mok adalah adik dari yang dibicarakan Ho Young. Dan apa mungkin kalau dia adalah pembunuh berantai 30tahun yang lalu? Tapi kalau benar, bukankah dia lebih psikopat dari Ho Young. Waktu dulu kasus itu terjadi, Ho Young kan hanya siswa SMA berusia 17tahun tapi kalau bukan dia pelakunya tetapi dr. Mok dan jika benar dia adik dari Ho Young berarti usianya dibawah 17tahun dong?
Yang aneh lagi, kalau mereka bersaudara kenapa marga-nya beda? Satu Jung dan satu lagi Mok.
Banyak banget misterinya…
Dan satu lagi, Ho Young menekankan kalau adiknya benar-benar tersenyum ketika dia mencekiknya. Apa itu berarti, jika benar adiknya melakukan pembunuhan, pemicu dari adiknya melakukan pembunuhan adalah kakaknya? Apa dia merasa senang dengan sensasi yang dirasakan ketika kehabisan nafas ketika dicekik dan berada di ambang kematian? Karena itu dia melakukan pembunuhan pencekikan dengan stocking demi kepuasan melihat korban perlahan-lahan kehabisan nafas? Dan apakah adiknya, ingin membuktikan pada Ho Young, kakaknya, kalau dia lebih hebat dibanding kakaknya, karena saat kakaknya hanya berani membunuh anjing, dia lebih hebat karena membunuh manusia? Tapi, itu jika benar pembunuhnya adalah adiknya dan bukan Ho Young.
Mari kita tunggu saja akhir dari TUNNEL!! Stay read in here, yah!!
Tags:
TUNNEL
Lanjutt😊😊
ReplyDeleteAku udh curiga sm dr.mok
ReplyDeleteDan ternyata memang dia pembunuhnya ��
Sesuai dugaanku
ReplyDelete