Images by : OCN
Kwang Ho berusaha membangunkan Jae Yi sementara Sun Jae pergi mengejar Ho Young. Jae Yi sadar dan Kwang Ho merasa sangat lega. Tetapi, tiba-tiba dia melihat kalung peluit Jae Yi dan terkejut. Itu kalung yang diberikan Yeon Sook padanya.
“Kalung ini…,” gumam
Kwang Ho melihat kalung tersebut. Dia ingat saat nenek memberitahu kalau Yeon
Ho selalu meniup peluit dimanapun saat sesuatu terjadi padanya.
“Ahgassi… kalung ini…
kenapa kau memakainya? Jawab aku! Kau siapa? Tidak mungkin… apa kau Yeon Ho,”
tanya Kwang Ho pada Jae Yi yang tidak
sadarkan diri lagi.
Tepat saat itu, Ketua,
Tae Heed an Min Ha menemukan mereka. Ketua panic dan bertanya apa yang terjadi?
Min Ha menggunakan walkie talkie memberi perintah agar ambulans segera
dikirimkan. Ketua kemudian bertanya dimana Jung Ho Young?
Sun Jae mengejar Ho Young. Pengejaran berlangsung intens. Dan hingga akhirnya, Ho Young berhenti dan bersembunyi di kegelapan. Sun Jae siaga, dia mengeluarkan pistolnya. Dan Ho Young menyerangnya tiba-tiba dari balik semak. Suara mereka terdengar oleh Ketua dan yang lainnya. Mereka segera berangkat ke sumber suara, kecuali Kwang Ho.
Sun Jae melawan Ho Young. Mereka bertarung dengan sengit. Ho Young berusaha kabur ke dalam mobilnya tetapi Sun Jae tidak menyerah. Dia memecahkan kaca mobil dan menarik Ho Young keluar. Mereka jatuh berguling di semak belukar.
Sun Jae terus memukul dan memukul hingga Ho Young tidak berdaya. Ho Young berteriak minta di bebaskan tetapi Sun Jae tidak mau. Dia mencekik Ho Young dengan sangat kuat.
Ketua, Tae Hee dan Min Ha menemukan mereka. Mereka berusaha melerai Sun Jae yang mencekik erat Ho Young. Sun Jae menggila. Dia menatap Ho Young penuh kebencian. Ketua menahannya dan Tae Hee serta Min Ha membawa pergi Ho Young.
EPISODE 11
Kwang Ho mendampingi
Jae Yi di ambulans. Dia sangat khawatir karena
Jae Yi tidak membuka matanya. Petugas
menenangkan dengan memberitahu kalau mereka sudah hampir sampai di RS.
Kwang Ho sudah tiba di
RS. Dia berteriak agar dokter segera memeriksa Jae Yi. Dokter datang dan
memeriksa kondisi Jae Yi. Kwang Ho memberitahu kalau mata Jae Yi sempat terbuka
beberapa saat yang lalu, tapi pingsan lagi.
Dokter berusaha memanggil Jae Yi tetapi tidak ada respon. Dia bertanya
pada Kwang Ho mengenai apa yang terjadi. Kwang Ho sulit menjelaskannya.
Di depan Jae Yi, ada
pasien lain yang dirawat dan suster berteriak meminta dokter memeriksa. Dokter segera pamit pergi dan meminta Kwang Ho menunggu sebentar.
Kwang Ho tidak terima. Dia
menahan tangan dokter dan protes. “Tunggu, kau bilang? Sekarang dia belum
sadar. Apa kau takkan lakukan sesuatu? Jika sesuatu terjadi pada Yeon Ho, kau
mau tanggung jawab? Kenapa kau meninggalkannya saat dia pingsan? Kau seorang
dokter. Kau harus lakukan sesuatu!”
Tetapi dokter malah
memanggil petugas keamanan untuk menahan
Kwang Ho dan memintanya untuk tenang. Dia segera pergi menangani pasien lain. Kwang
Ho berteriak putus asa agar dokter memeriksa Jae Yi dulu.
Berita mengenai
penangkapan Ho Young sudah tersebar. Para reporter dan keluarga korban menunggu
di depan kantor polisi. Para petugas kepolisian juga bersiaga.
Mobil Sun Jae dan mobil
penangkapan Ho Young juga tiba. Ho Young di bawa keluar dengan pengawasan
ketat. Para reporter mengerebungi petugas untuk wawancara. Sementara, keluarg a
korban berteriak memaki Ho Young dan bertanya alasannya membunuh anggota
keluarga mereka.
Para petugas berusaha
untuk menahan mereka dan membawa Ho Young ke dalam kantor polisi. Ketua berusaha
menenangkan keluarga korban.
Di dalam kantor polisi,
dilakukan penggeledahan terhadap tubuh Ho Young sebelum dibawa masuk ke dalam
sel. Tetapi, Ho Young melawan.
Sun Jae melihatnya. Dia segera maju dan mendorong petugas. Dia memeriksa tubuh Ho
Di dalam sel, Ho Young
memandang marah pada Sun Jae yang berlalu pergi.
Komisaris memuji
kinerja Ketua dan team yang sudah bisa menangkap Ho Young. Ketua berterimakasih
tapi dia meluruskan kalau mereka bisa menangkapnya berkata Prof. Shin.
“Kau harusnya malu prof
muda memimpin kalian untuk menyelesaikan kasus ini. Hal buruk bisa saja
terjadi. Ini bisa bikin sakit kepala. Ayo kita selesaikan ini sebagai operasi
menyengat,” perintah Komisaris dan beranjak pergi.
Setelah Komisaris pergi, Min Ha bertanya memastikan kalau Komisaris tadi bilang “operasi menyengat? Tae Hee menjelaskan kalau itu dilakukan agar pers tidak tahu kalau kepolisian bisa menangkap pembunuh karena psikolog. Jika sampai mereka tahu, akan banyak artikel yang memuat betapa tidak kompetennya polisi. Tapi, Tae Hee tetap merasa kagum dengan Jae Yi yang berani memancing Jung Ho Young. Min Ha menimpali kalau dia lebih terkejut karena Jung Ho Young bisa terpancing duluan.
“Tapi bukankah Letnan
Kim agak aneh saat kita menangkap Jung Ho Young? Aku belum pernaj melihat dia
begitu marah sejak pindah ke sini,” ujar Min Ha.
“Dia sama seperti Kwang
Ho. Kau lihat dia mencekik Jung Ho Young
dengan marah, kan? Kalau bukan karena Ketua Kim, dia pasti sudah membunuhnya. Dia
terosebsi untuk menangkap Jung Ho Young, dan sekarang dia mendapatkannya. Dia pasti
akan di promosikan,” nyinyir Tae Hee.
Ketua jengah
mendengarnya. Dia mengatakan pada mereka kalau Sun Jae mempunyai alasan lain
sehingga bersikap seperti tadi. Tae Hee
bertanya alasannya apa?
Tapi tepat saat itu,
Sun Jae tiba. Ketua dengan khawatir bertanya keadaan Sun Jae dan Sun Jae
menjawab dia baik – baik saja. Ketua memuji Sun Jae yang sudah melakukan kerja
bagus.
“Tapi kau tahu ini baru
permulaan, kan? Kasus terkadang berakhir begitu pelakunya dikurung. Tapi beberapa
pelaku membawa kita ke masalah yang lebih besar. Jung Ho Young adalah yang
terakhir. Si brengsek itu mungkin takkan pernah mengaku. Dia berani menelpon
polisi dan main-main dengan kita. Aku yakin dia tak akan mudah mengaku. Kita butuh
bukti yang bisa mencegahnya keluar dari sini. Forensic mungkin ada di TKP
sekarang. Tae Hee, Min Ha, tkalian berdua ke sana dan bawa apa saja yang terkait
dengan Jung Ho Young, entah itu sidik jari atau DNA. Jangan melewatkan sehelai
rambutpun,” perintah Ketua.
Ketua kemudian bertanya
pada Sun Jae keberadaan Kwang Ho dan Sun Jae menjawab kalau Kwang Ho berada di
RS. Ketua mengerti kalau Kwang Ho pasti menjaga Jae Yi. Ketua memerintahkan Sun
Jae untuk menyusul ke RS dan dapatkan pernyataan korban dari Jae Yi karena
mereka butuh surat penangkapan.
Sun Jae mengerti dan
beranjak pergi.
Jae Yi sudah di rawat. Dokter
menjelaskan kalau selain memar di leher dan pergelangan tangannya mereka tidak
menemukan luka lainnya. Dan alasan Jae Yi masih pingsan sepertinya di akibatkan
oleh shock. Dia bahkan memberitahu kalau sebagai korban kejahatan, ada
kemungkinan Jae Yi akan mengalami trauma. Mereka akan terus memeriksanya.
Kwang Ho memandangi Jae Yi selepas dokter keluar. Dia melihat tubuh Jae Yi yang luka dan memar. Kwang Ho mengingat pertemuan pertamanya dengan Jae Yi dan pertemuan-pertemuan selanjutnya hingga pertemuan terakhir , dimana dia memarahi Jae Yi karena tidak mengerti perasaan keluarga korban.
Kwang Ho menangis menyesal karena tidak mengenali Jae Yi sebagai anaknya, Yeon Ho. Dia juga menyesal karena menghilang dari masa lalu. Jika saja dia tidak menghilang, Yeon Sook tidak mungkin mati dan Yeon Ho tidak akan mengalami kesulitan di masa kecilnya.
“Ini semua karenaku. Ini
semua salahku,” tangis Kwang Ho.
Dr. Mok berbaring di dekat jendela dan menghirup
rokoknya. Dia teringat wawancara Jae Yi yang berusaha memancing Ho Young agar
muncul.
“Wanita yang cerdas. Semoga
dia baik-baik saja,” ujar Dr. Mok dan tersenyum kecil.
Kwang Ho keluar dari kamar rawat Jae Yi. Dia duduk di depan sambil menggenggam peluitnya. Sun Jae tiba.
Sun Jae berdiri di depan Kwang Ho dan
memberitahu kalau Ho Young sudah tertangkap. Dia juga memberitahu kalau Yeon Ho
sudah ketemu. Kwang Ho memotong perkataan
Sun Jae kalau dia sudah bertemu dengan Yeon Ho. Sun Jae terkejut.
Dia duduk di
samping Kwang Ho dan bertanya darimana
Kwang Ho tahu mengenai Jae Yi adalah Yeon Ho? Kwang Ho menunjukkan peluitunya
dan memberitahu kalau itu adalah peluit yang diberikan Yeon Sook padanya. Dia
kehilangan peluit itu di terowongan saat Ho Young memukul kepalanya.
“Aku ingin tahu apakah
Yeon Sook ada memberitahu mengenaiku padanya,”
ujar Kwang Ho.
“Dia bilang tidak ingat
apapun tentang masa kecilnya,” beritahu Sun Jae.
Kwang Ho terkejut
mendengarnya. Apa Jae Yi bahkan tidak ingat tentang Yeon Sook? Bukankah dia
tinggal dengan Yeon Sook sampai usianya 6tahun?
“Aku tidak berpikir dia
punya kenangan di Korea. Setelah kecelakaan Yeon Sook, dia diadopsi di usia
muda. Itu bisa dimengerti. Dia mengalami banyak hal. Orang tuan angkat Prof.
Shin akan sangat menyenangkan jika mereka baik, tapi ternyata tidak. Saat usianya
15tahun, keduanya meninggal dalam kebakaran. Kudengar karena insiden itu, dia
bertemu Rektor Hong untuk pertama kalinya. Polisi mengira Prof.Shin yang
menyalakan api. Berkata Rektor Hong, tak ada yang terjadi padanya. Rector Hong
yang membantunya mendapat posisi professor di Korea. Karena itulah dia tidak
suka membicarakan dirinya sendiri. Makanya dia tak memberitahu orang saat dia
sedang sakit. Dia berjuang dan kesepian.
Kupikir begitulah dia hidup sejauh ini,” jelas dan beritahu Sun Jae.
Kwang Ho semakin
menyesal karena meninggalkan Jae Yi dan membuatnya kesepian. Dia menangis sedih
memikirkan penderitaan yang di alami Jae Yi. Sun Jae menyuruh Kwang Ho untuk
mengatakannya langsung pada Jae Yi dan beritahu identitas aslinya.
“Bagaimana bisa aku
tunjukkan wajahku di depannya? Dia menghabiskan 30tahun tanpa aku. Sementara dia
menjalani hidupnya yang keras sendirian, aku tidak pernah ada untuknya. Aku tidak
pantas menjadi ayahnya,” jawab Kwang Ho. “Aku tak bisa memberitahunya. Karena
aku lihat wajahnya sebelum aku kembali, aku sudah tenang.”
Petugas forensic memeriksa
setiap jejak di TKP tapi tidak menemukan apapun. Min Ha meminta mereka untuk
tidak mengucapkan hal itu. Tae Hee melihat ke dalam mobil Ho Young dan tertarik
pada gantungan salib di kaca spion
depan.
Tae Hee bergumam apakah Ho Young menggantung itu untuk bertobat dari dosa-dosanya? Min Ha tertarik dan ikut melihatnya. Dia merasa itu adalah kalung salib milik seorang gadis. Tae Hee terkejut dan segera menyuruh Min Ha memeriksa apakah ada salah seorang dari korban Ho Young yang kehilangankalung salib.
Ketua menginterogasi Ho
Young. Dia memberitahu kalau Ho Young ditangkap di tempat kejadian karena tuduhan
pembunuhan. Apa kau mengakui tuduhan itu? Ho
Young hanya diam tidak menjawab.
Ketua kembali bertanya
kalau Ho Young pasti mengenal Prof.Shin dan dia mencoba mencekiknya sampai mati
dengan stocking. Tetapi, Ho Young membantah mengenal Prof. Shin. Dia bahkan
beralibi kalau dia bukan mencoba membunuh tetapi menyelamatkan.
Ketua bertanya lagi
kalau dia mencoba menyelamatkan kenapa dia lari dari TKP?
“Karena… aku tahu kau
akan berpikir aku mencoba membunuhnya,” jawab Ho Young.
Ketua keluar dari ruang interogasi. Dia menghubungi Sun Jae dan bertanya apa dia sudah berhasil mendapat pernyataan dari korban? Ketua memberitahu kalau Ho Young tidak mengakui tuduhan dan malah mengklaim kalau dia mencoba menyelamatkan Prof. Shin.
Sun Jae memberitahu
Ketua kalau Jae Yi tidak terluka berat tetapi dia masih belum sadar. Mereka harus menunggu hingga Jae Yi bangun baru bisa
mendapat pernyataan. Sun Jae kemudian mematikan telpon. Dia menghela nafas.
Sun Jae hendak masuk ke dalam kamar rawat Jae Yi. Tapi, dia mengurungkannya saat melihat Kwang Ho yang sedang merawat Jae Yi.
Sun Jae menyesal pada
Jae Yi. Harusnya, dari awal dia tidak meminta Jae Yi menjadi konsultan atas
kasus ini. Dia berharap agar Jae Yi segera bangun.
Dalam tidurnya, Jae Yi
bermimpi menerima sebuah kalung peluit dari Yeon Sook. Dia bertanya apa itu
pada Yeon Sook.
Yeon Sook tersenyum
lembut dan memberitahu kalau itu adalah hadiah yang diberikannya pada ayah Yeon
Ho dan sekarang dia berikan pada Yeon Ho.
“Jika kau meniup peluit ini saat kau dalam bahaya, aku
akan datang menyelamatkanmu,” jelas Yeon Sook.
“Jadi, apa kau lari ke
sisi ayah saat dia dalam bahaya?” tanya Yeon Ho.
Yeon Sook terkejut
mendapat pertanyaan itu. Dia menunduk sedih dan tidak bisa menjawabnya.
“Apa Ibu akan datang
dimanapun aku meniup peluit ini?” tanya Yeon Ho.
“Tentu saja. Aku bisa
mendengar semuanya,” janji Yeon Sook. Dia membelai rambut Yeon Ho dan
memeluknya.
Yeon Ho mengenakan pakaian hanbok di bandara. Sepasang pasangan bule memotretnya dan memintanya agar tersenyum. Yeon Ho tidak menjawab dan hanya meniup peluitnya. Dia menangis dan terus meniup peluit.
“Tidak ada yang datang.
Tidak ada. Itu semua bohong. Bohong,” ujar Yeon Ho dalam hati. Dia menangis
sedih.
Kwang Ho memanggil Jae Yi bangun. Dan jae Yi terbangun. Dia melihat wajah khawatir Kwang Ho dan Sun Jae. Tetapi dia malah bertanya apa mereka sudah menangkap Jung Ho Young.
Kwang Ho merasa marah
karena itu hal pertama yang diucapkan Jae Yi setelah sadar. Sun Jae menyuruh
Jae Yi untuk tidak mengkhawatirkan masalah tersebut dan bertanya perasaannya.
Jae Yi meminta tolong
di dudukkan dan mereka segera membantunya. Jae Yi kemudian melihat mereka dan bertanya
kenapa mereka ada disini? Dia malah
terus membahas penangkapan Ho Young.
Kwang Ho marah karena
Jae Yi yang terus membahas masalah itu disaat dia sendiri hampir mati. Jae Yi
segera menegaskan kalau dia masih hidup berkat Kwang Ho.
“Jika Jung Ho Young
dibebaskan, semua ini takkan ada artinya. Kau harus dapatkan pernyataan korban.
Pernyataan akan mengurungnya. Tak usah khawatir. Aku baik-baik saja,” ujar Jae
Yi.
Kwang Ho emosi dan
menegur Jae Yi. Dia menyuruh Jae Yi untuk memikirkan dirinya sendiri baru Jung
Ho Young. Jae Yi mengabaikannya
dan meminta Sun Jae segera meminta pernyataanya. Kwang Ho kesal dan beranjak keluar.
Tags:
TUNNEL