Sun Jae mulai mewawancarai Jae Yi sebagai korban. Dia merekam semua pembicaraan mereka. Jae Yi menarik nafas dan menghembuskannya. Dia siap mengingat lagi saat kejadian.
Sun Jae menanyakan pertanyaan pertama mengenai dimana dan kapan insiden terjadi? Dia memberitahu kalau saat itu sekitar jam 10 malam dan dia pergi ke dekat waduk. Dia pernah ke sana dengan Rektor Hong. Saat itu, sebuah mobil melewatinya dan Ho Young tiba-tiba muncul menyerangnya. Tangan Jae Yi gemetar ketakutan mengingat saat itu.
“Aku mengharapkannya mendekatiku dengan mobilnya, tapi aku salah. Aku pingsan sesaat, jadi ingatanku tidak jelas. Aku pikir dia mencoba membawaku ke waduk. Tapi, Jung Ho Young bicara padaku,” cerita Jae Yi.
Dia mulai mengingat saat Ho Young memakai sarung tangan hitamnya dan bergumam, “Aku sudah lihat itu. Aku lihat interview-mu. Itu pesanmu untukku, kan?” ujar Ho Young. Saat itu, Jae Yi masih sadar namun berpura-pura pingsan.
“Mendengar lagu itu membuatku bersemangat. Kau benar. Aku tidak membunuh Yoon Da Young dan Nam Joo Hee. Tentu saja aku membunuh wanita lainnya. Seperti ini. Dengan stocking,” ujar Ho Young dan melilitkan stocking pada Jae Yi. “Dan aku juga akan membunuhmu,” dan mata Jae Yi terbuka lebar ketika melihatnya. Dia bangkit dan berusaha kabur.
Jae Yi ketakutan mengingat lagi saat-saat mengerikan itu. Dia terus bergumam dia harus kabur. Sun Jae panik dan berusaha menenangkan Jae Yi. Dia menenangkan Jae Yi kalau Ho Young tidak akan bisa datang lagi dan semua akan baik-baik saja.
“Aku tidak baik-baik saja,” ujar Jae Yi menangis. Dia akhirnya mengakui kalau dia tidak baik-baik saja. “Sakit. Ini sangat menyakitkan,” tangis Jae Yi. Sun jae memeluknya berusaha menenangkan.
Dan Kwang Ho mendengar semuanya dari luar. Dia menangis karena tidak bisa melindungi Jae Yi. Dia berjanji kepada dirinya sendiri akan memasukkan Ho Young ke penjara dengan berbagai cara walaupun jika itu berarti dengan kematiannya.
Sun Jae selesai mewawancarai Jae Yi dan keluar kamar. Kwang Ho sudah menunggunya. Dia mengajak Sun Jae agar mereka segera memasukkan Ho Young ke dalam penjara.
Rektor Hong datang dan bertanya keadaan Jae Yi. Dia masuk dan melihat tubuh Jae Yi yang penuh luka lebam. Jae Yi tersenyum menenangkan.
Dari luar, Kwang Ho dan Sun Jae memperhatikan mereka.
Kantor Polisi Hwayang,
Kwang Ho tiba dan bertanya apa mereka sudah mendapatkan bukti baru? Ketua langsung protes dengan Kwang Ho yang baru datang dan tidak bisa di hubungi semalam. Kwang Ho mengabaikannya dan bertanya mengenai bukti yang dapat menahan Ho Young apa sudah didapat?
“Orang yang datang terlambat selalu bersuara lebih keras. Apa yang akan kau lakukan jika kita menemukannya?” ujar Tae Hee.
Kwang Ho langsung penasaran dan bertanya apa mereka dapat buktinya? Ketua memotong dan bertanya pada Kwang Ho, apa Sun Jae sudah mendapat pernyataan korban? Sun Jae tiba-tiba muncul dan menjawab sudah. Ketua memerintahkan agar rapat di adakan.
“Selain kasus 30tahun lalu yang melewati UU pembatasan, ada 7kasus pembunuhan dan 1 percobaan pembunuhan yang telah terjadi sejak tahun 2009. Tapi bukti itu ditemukan hanya dalam kasus Yang Yoo Jin dan Lee Seo Yeon,” jelas Sun Jae dalam rapat.
Ketua mendesah karena kurangnya bukti. Dia menyuruh Tae Hee untuk segera menunjukkan apa yang dia dapatkan. Tae Hee menunjukkan kalung salib yang ditemukannya di mobil Ho Young.
Flashback
Min Ha dan Tae Hee menunjukkan kalung tersebut ke kakak korban Seo Yeon. Dan kakak korban mengenalinya. Itu adalah kalung milik Seo Yeon dan terukir nama babptisnya di kalung tersebut, Lucia. Itu kalung yang diberikan ibu mereka saat pembaptisan Seo Yeon. Ibunya menyuruh Seo Yeon agar menjadi cahaya dunia seperti namanya. Namun, dia meninggal sebelum sempat menjadi cahaya.
Flashback END
Min Ha menjelaskan kalau kalung itu telah menjadi cahaya bagi mereka. Dari hasil tes DNA di temukan DNA Seo Yeon di kalung tersebut.
Sun Jae menyarankan agar mereka menekan Ho Young dengan bukti itu dulu selama interogasi. Siapa tahu Ho Young menjadi lengah dan mengakui kejahatannya. Ketua setuju.
Interogasi dimulai,
Mereka meletakkan dua foto korban (Yang Yoo Jing dan Lee Seo Yeon) di hadapan Ho Young dan juga foto mobilnya yang terekam CCTV. Lalu, Sun Jae juga memeperlihatkan kalung salib dan memberitahu kalau kalung itu ditemukan tergantung di dalam mobilnya. Ho Young mengenali kalung itu dan berbohong kalau dia membeli kalung itu dari sebuah toko.
“Dari mana kau dapat?” tanya Sun Jae.
“Sepertinya di Jong-ro. Bukan, di Hwaghak-dong,” jawab Ho Young berbohong.
Sun Jae memberitahu kalau di kalung itu terukir kata Lucia dan Ho Young pasti tahu artinya. Tidak, dia tidak mungkin tahu. Karena kalung itu adalah hadiah dari ibu Lee Seo Yeon pada Seo Yeon. Dan Lucia adalah nama baptisnya.
“Aku salah. Aku menemukan itu di jalan,” ujar Ho Young mengubah pernyataannya.
Kwang Ho emosi menghadapi Ho Young yang terus menerus berbohong. Dia berteriak menyurh Ho Young untuk jujur.
“Kau membunuhnya dan menggantung ini di mobilmu. Kenapa? Kau mau ingat pembunuhan itu?” tanya Sun Jae tajam.
“Mungkin kau terlalu banyak menonton film. Karena aku menemukannya di jalan, kalung itu pasti punya jejak pemiliknya. Aku tidak membunuhnya.”
Sun Jae mengeluarkan ponselnya dan memutar sebuah rekaman. Itu adalah rekaman suara Ho Young saat menelponnya dan mengaku kalau dia memang membunuh Lee Seo Yeong tetapi tidak membunuh yang lain.
“Kau bilang sendiri kau membunuhnya,” tekan Sun Jae. “Kau juga memberitahu Prof. Shin, kau membunuh semua wanita dengan stocking.”
“Itu bohong,” jawab Ho Young dan tersenyum.
Kwang Ho benar-benar marah. Dia meraih kerah baju Ho Young kasar hingga Ho Young menatapnya. “Hey, Bohong, kau bilang? Apa kau sadar berapa banyak orang yang sudah kau bunuh?” ujar Kwang Ho.
Ho Young tersenyum. “Tidak. Aku tidak pernah membunuh orang. Aku bersumpah.”
Kwang Ho emosi. Dia hendak melayangkan tinjunya namun berusaha menahannya. Dia menatap tajam pada Ho Young. Sun Jae juga menatapnya.
Dari ruang sebelah, Tae Hee, Min Ha, dan Ketua tidak habis pikir dengan Ho Young yang masih tetap menyangkal walau sudah ada bukti kalung Seo Yeon. Min Ha bertanya pada Ketua apa yang mereka harus lakukan selanjutnya? Ketua menjawab kalau sulit menkonfirmasi kejahatannya tanpa pernyataannya.
Di ruang kerja, semua pada bingung langkah apa yang harus dilakukan selanjutnya. Sun Jae tiba-tiba bangkit dan menyarankan agar dilakukan tes detektor keobohongan. Semua ragu dengan ide tersebut. Karena bagaimanapun bukti dari tes kebohongan hanya akan menjadi bukti tidak langsung dan bahkan ada kemungkinan Ho Young akan terus berbohong.
“Kau bisa menipu orang dengan kata-kata. Tapi emosimu keluar bahkan jika kau tidak menginginkannya. Kupikir akan cukup jika kita bisa memberinya tekanan psikologis,” jelas Sun Jae. Ketua setuju dan menyuruh Sun Jae agar menghubungi NISI.
Ho Young dipasangi alat detektor kebohongan. Semua menanti dengan cemas hasilnya dari ruang sebelah.
Wawancara dimulai. Penanya mula-mula menanyakan nama Ho Young kemudian dilanjutkan mengenai pembunuhan Lee Seo Yeon dan seterusnya. Dan selama wawancara, hasil menunjukkan grafik tidak stabil. Dan ketika penanya menanyakan alasan Ho Young melakukan pembunuhan apakah disebabkan karena korban meremehkannya? Dia pasti merasa unggul saat para korban memohon agar tidak dibunuh. Dan saat itu, emosi Ho Young tidak terkendali. Dia mencopot alat pendektor kebohongan dan berteriak kalau semuanya tidak benar. Penanya memberi kode kalau wawancara selesai.
RS Univ. Hwayang,
Jae Yi terus bermimpi mengenai Ho Young yang berusaha membunuhnya. Dia terbangun dengan keringat membasahi seluruh tubuhnya. Rektor Hong menghampiri Jae Yi dan menenangkannya.
Jae Yi memberitahu kalau dia merasa akan baik-baik saja karena mengetahui segala hal mengenai pembunuh. Dia pikir dia akan mampu menanganinya dengan baik tidak peduli apapun itu.
“Seperti yang Kopral Park katakan, aku takut Jung Ho Young akan membunuh orang lain karena aku memprovokasinya. Ada banyak hal yang ingin kupastikan dan aku ingin menanyainya, tapi aku bahkan tidak bisa mengucapkan sepatah katapun. Bahkan tak ada sepatah katapun. Aku tidak bisa mengatakan apa-apa. Aku terlalu takut.”
Rektor Hong mengenggam tangan Jae Yi dan menenangkannya. Dia menyakinkan Jae Yi bahwa semuanya juga merasakan hal yang sama seperti Jae Yi.
Ketua dan team pergi makan bersama. Min Ha bahkan meminta Sun Jae untuk santai di kumpul-kumpul pertamanya. Ini dilakukan untuk merayakan penangkapan Ho Young. Kwang Ho protes kalau mereka memang sudah menangkap Ho Young tapi belum bisa memenjarakannya. Dia bahkan berteriak pada Ketua untuk kerja dengan lebih teliti lagi. Min Ha menegur sikap Kwang Ho yang tidak sopan pada Ketua.
Sun Jae membela Kwang Ho. Dia berkata kalau Kwang Ho punya alasan untuk berkata seperti itu. Tae Hee tidak terima dengan Sun Jae yang membela Kwang Ho. Dia bahkan emosi karena mengira Sun Jae meerasa sangat hebat karena sudah bisa menangkap Ho Young. Min Ha dan Ketua berusaha menenangkan Tae Hee. Tapi Kwang Ho malah menegur Ketua. Min Ha menyuruh Kwang Ho untuk berhenti.
Tae Hee kembali memarahi Sun Jae yang sombong dan menyuruhnya untuk menjadi manusia yang layak dulu. Sun Jae emosi dan mengangkat tangannya. Dia meminta agar borgol di tangannya di lepaskan. Tae Hee balas emosi dan berkata akan membukanya. Dia juga tidak suka Sun Jae minum bersama mereka.
“Sudah, hentikan!” teriak Min Ha. “Aku tidak tahan lagi. Ini kesempatan yang membahagiakan. Apa kita kehilangan Jung Ho Young? Kita sudah tangkap dia. Kita menangkapnya. Kenapa kalian terus bertengkar seperti anak kecil? Kau selalu melakukan ini saat kita makan. Seharusnya aku…” potong Min Ha tiba-tiba. Dia sadar sudah salah berteriak.
Sun Jae keluar kedai. Dia menelpon Jae Yi dan bertanya keadaannya. Jae Yi berkata dia sudah lebih baik. Kwang Ho tiba-tiba datang ke samping Sun Jae dan menyuruhnya untuk bertanya pada Jae Yi dia perlu apa? Tidak. Beritahu Jae Yi kalau mereka akan mengunjunginya sekarang.
Sun Jae menyampaikan hal itu pada Jae Yi dan Jae Yi berkata tidak perlu. Rektor Hong menemaninya di sini dan besok pagi dia juga sudah akan keluar. Jae Yi kemudian bertanya apa yang terjadi pada Jung Ho Young? Sun Jae memberitahu kalau Ho Young masih belum mengaku dan bahkan menyangkal tuduhan saat ada bukti termasuk kasus 30tahun lalu.
“Kenapa tidak kau temui ibunya?” tanya Jae Yi. “Kau ingat kapan terakhir kali kau berbicara dengannya di telepon? Dia mencoba menyembunyikannya tapi dia menelpon karena dia melihat ibunya dalam interview. Dia hanya menunjukkan reaksi sesaat saat kita bicara soal ibunya. Ibunya mungkin punya kunci untuk membuat anaknya mengaku,” jelas Jae Yi.
Sun Jae mengerti. Dia berterimakasih dan juga berharap Jae Yi segera sembuh. Kwang Ho protes ketika Sun Jae langsung mematikan telepon tanpa memberinya kesempatan bicara dengan Jae Yi. Dia bertanya apa saja yang dikatakan Jae Yi? Sun Jae memberitahu kalau Jae Yi menyuruh untuk tidak usah cemas dan dia tidak apa-apa. Dia akan keluar rumah sakit besok.
Sun Jae kemudian berkata kepada Kwang Ho kalau dia ingin menjaga Jae Yi tapi karena Kwang Ho tinggal di rumah yang sama dengan Jae Yi, tolong jaga dia. Kwang Ho langsung protes karena Sun Jae yang menyuruh dia menjaga Jae Yi. Dia kan ayahnya, harusnya dia yang mengatakan hal itu.
Kwang Ho langsung curiga dan bertanya hubungan Sun Jae dengan Jae Yi. Sun Jae segera mengalihkan topik dengan berkata kalau Ketua sudah menunggu mereka. Kwang Ho menahannya tetapi Sun Jae melepaskannya dan terus masuk ke dalam kedai.
“Aku tidak akan mengizinkannya. Selama aku hidup, aku tidak akan mengizinkannya,” teriak Kwang Ho pada Sun Jae
Di RS Univ. Hwayang,
Jae Yi sedang berdiskusi denga Rektor Hong. Mereka berdiskusi mengenai penyebab stress Ho Young kemungkinan besar di sebabkan oleh ibunya.
“Ibunya adalah orang yang menempatkannya ke RSJ saat usianya baru 19tahun. Dia tak pernah mengunjunginya. Dia mengatakan, bahwa dia bukan manusia. Sementara ibu normal berusaha melindungi anak mereka, ibu Jung Ho Young tidak pernah seperti itu,” jelas Jae Yi.
“Cinta seorang ibu bisa membuat masalah saat itu luar biasa dan juga saat itu kurang,” ujar Rektor Hong.
Jae Yi kemudian bercerita mengenai deja vu -nya lagi. Dia teringat mimpinya ada seorang wanita yang dia panggil ibu. Namun, dia tidak pernah mengingatnya dulu. Rektor Hong senang mendengarnya, dia memberitahu Jae Yi bahwa mungkin ingatan Jae Yi sudah mulai kembali satu-persatu. Mungkin sudah saatnya Jae Yi mencari kenangannya.
Jae Yi terdiam. Dia menatap kalung peluitnya.
Kwang Ho pergi ke terowongan. Dia berdiri di depan terowongan dan berbicara seolah berbicara pada Yeon Sook. Dia memberitahu kalau dia sudah berhasil menemukan Yeon Ho dan menyelamatkannya berkat peluit. Dia meminta Yeon Sook menunggu sebentar lagi, dia akan segera kembali setelah memasukkan Ho Young ke penjara. Dia akan kembali dan membuat semuanya kembali normal. Jadi, bisakah kau tunggu sebentar lagi? Okay?
Jae Yi sudah keluar dari rumah sakit. Rektor Hong hendak mengantarnya tetapi Jae Yi berkata dia bisa pulang sendiri dan menyakinkan Rektor Hong.
Jae Yi tidak langsung pulang ke rumah. Dia mampir untuk bertemu dengan dr. Mok. Dr. Mok meminta maaf karena tidakbisa mengunjungi Jae Yi di rumah sakit. Jae Yi datang untuk berterimakasih karena dia sudah dengan dari Sun Jae kalau dr. Mok yang memberitahu pada Sun Jae mengenai dia yang memancing Ho Young. Dr. Mok tersenyum ramah dan memberitahu kalau dia melakukannya karena merasa bertanggung jawab sudah memberi saran seperti itu pada Jae Yi. Tapi dia juga bersyukur, Jae Yi masih hidup.
“Kau harus datang untuk main catur. Aku ingin balas dendam untuk pertandingan terakhir,” ujar Dr. Mok tiba-tiba. Jae Yi menyetujui.
Kantor Polisi Hwayang,
Mereka di kantor dan mengungkit mengenai kemarahan Min Ha kemarin di kedai. Min Ha meminta mereka berhenti membahasnya.
Ketua muncul dan memberitahu kalau kejaksaan sudah mengambil kasus Jung Ho Young. Kwang Ho dan Sun Jae protes. Tapi, itu sudah di tetapkan beritahu Ketua.
Sun Jae meminta waktu sedikit lagi. Dia yakin mereka bisa menyelesaikannya. Ketua berteriak kalau dia akan coba memberi lebih banyak waktu sampai besok pagi. Jadi lakukan apa yang mereka ingin. Mereka punya rencana?
“Seperti kata prof. Shin, aku akan temui ibunya,” beritahu Sun Jae. Ketua menyuruh mereka untuk cepat.
Di Rumah Ho Young,
Mereka menemui ibu Ho Young, Ok Hee. Ok Hee sibuk membersihkan meja dan Kwang Ho berusaha membujuknya agar menemui Ho Young, mungkin saja dia akan mendengarkan Ok Hee. Ok Hee emosi dan beranjak pergi.
“Anakmu membunuhnya. Ibuku,” beritahu Sun Jae. Ok Hee terkejut mendengarnya.
Dia terus berjalan masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu. Sun Jae tidak menyerah dan berbicara dari balik pintu, “30tahun lalu di Hwayang, Jung Ho Young membunuh ibuku yang tidak bersalah. Nyonya, kau tahu kenapa aku menjadi polisi? Aku ingin menangkap pelaku yang membunuh ibuku. Dan aku berhasil. Dan dia ada di depanku. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku mohon padamu. Tolong temui putramu dan bujuklah dia.”
Ok Hee terduduk di dalam kamarnya. “Dia… tidak bisa dibujuk.”
Sun Jae memohon pada Ok Hee tetapi tidak ada respon.
Dalam perjalanan pulang, Kwang Ho dan Sun Jae bingung cara apa lagi yang bisa mereka lakukan. Sun Jae tiba-tiba teringat saat Jae Yi memberitahu padanya kalau Sun Jae adalah pemicu Ho Young melakukan pembunuhan 30tahun lalu. Dia teringat satu hal yang bisa membuat Ho Young mengaku.
“Aku. Jika dia tahu aku adalah anak dari wanita yang dia bunuh, dia akan sangat senang. Dia akan coba main-main denganku. Kita akan mulai dari sana. Kita perlu memberinya sesuatu untuk mendapatkan sesuatu. Kali ini aku akan menjadi umpan,” jelas Sun Jae.
Di Ruang Interogasi,
Sun Jae menunjukkan fotonya dan ibunya saat masih bayi pada Ho Young. Dia bertanya apa Ho Young mengenal wanita itu? Ho Young memperhatikan foto wanita itu dengan seksama. Dia bertanya kenapa Sun Jae mempunyai foto wanita tersebut?
“Dia ibuku,” jawab Sun Jae.
Ho Young terkejut. Sun Jae bertanya kalau Ho Young yang membunuhnya kan?
“Dia memakai kardigan warna gading dan rok abu-abu. Itu gang belakang Divisi 18, kan?” tanya Ho Young memastikan.
“Aku sudah mencari-cari pembunuh yang membunuh ibuku. Aku akhirnya bertemu dia. UU pembatasan kardaluarsa. Jadi akuilah kejahatanmu. Kau membunuhnya.”
“Aku turut berduka. Bukan aku yang membunuhnya,” beritahu Ho Young.
Kwang Ho bertanya marah kalau begitu bagaimana Ho Young bisa tahu pakaian yang digunakan Seo Yi Soo? Kwang Ho menekankan kalau Ho Young tahu karena dia yang membunuhnya.
“Aku hanya bilang sesuatu yang muncul di kepalaku. Aku sangat imajinatif,” tawa Ho Young.
Sun Jae dan Kwang Ho tidak percaya melihat reaksi dan tawa Ho Young.
Kwang Ho merangkul Ho Young dan berujar, “Ahjussi, aku memang membunuh anjing, tapi aku tidak membunuh orang.” Itu adalah kalimat Ho Young muda saat diinterogasi tahun 1986.
Tawa Ho Young hilang. Kwang Ho lanjut berujar, “Untuk membunuh orang, apa kau perlu alasan?”
Ho Young ketakutan. “Hey! Jung Ho Young..” Dia teringat detektif yang menginterogasinya dulu.
“Kau masih pembohong yang hebat. Kita saling bertemu dalam 30tahun,” ujar Kwang Ho. Ho Young menatapnya. Dia terlonjak kaget. Dan bertanya mengapa ini bisa terjadi?
“Aku melewati 30tahun dan datang ke sini untuk menangkapmu, brengsek. Aku ingin tahu siapa orang gila yang membunuh wanita dan menandai titk di kakinya. Itu kau.”
Ho Yong terkejut dengan tanda titik. Dia benar-benar bingung dan menatap marah Kwang Ho karena tidak mengerti perkataannya. Kwang Ho terkejut melihat tatapan mata Ho Young yang benar-benar bingung dengan maksud tanda titik.
“Bukan dia. Bukan bajingan itu,” pikir Kwang Ho.
Di ruang rapat,
Sun Jae protes kepada Kwang Ho karena menduga bahwa bukan Ho Young pelaku 30tahun lalu yang memberi tanda titik. Sun Jae marah karena Kwang Ho percaya dengan perkataan Ho Young. Dia menegaskan kalau Ho Young hanya pura-pura tidak tahu!
“Tidak! Matanya mengatakan, dia benar-benar tidak tahu. Bukan dia yang melakukan pembunhan 30tahun lalu,” tegas Kwang Ho.
Ketua emosi juga dan bertanya siapa pelakunya kalau bukan Jung Ho Young?
“Dia bilang kasus Yoon Da Young dan Nam Joo Hee berbeda. Bukan dia yang bertanggung jawab atas kedua kasus itu. Pasti ada orang lain. Ada pembunuh lain.”
“Maksudmu, ada 2 pembunuh?” tanya Min Ha.
“Aku pikir sudah berakhir, tapi apa yang kau bicarakan?” ujar Tae Hee.
“Tapi bagaimana Jung Ho Young tahu gang belakang Divisi 18,” tanya Kwang Ho pada dirinya sendiri. “Bagaimana dia tahu pakaian Seo Yi Soo? Dia pasti melihatnya. Dia tidak membunuh Seo Yi Soo, tapi dia melihat pembunuhan itu. Pakaian yang Seo Yi Soo pakai, gang itu, dan stocking sebagai alat. Dia pasti melihat semuanya. Dia pasti melihatnya. Makanya dia tahu. Jung Ho Young adalah saksi.”
Semua terkejut dengan kesimpulan Kwang Ho.
Dan Kwang Ho segera keluar menuju sel Ho Young. Tapi sel itu kosong. Petugas memberitahu kalau ibu Ho Young datang menemui Ho Young.
Ho Young menemui Ok Hee. Dan Ok Hee menekankan kalau Ho Young adalah pembunuh. Ho Young bertanya kenapa ibunya melakukan itu?
“Apa itu yang bisa kau katakan pada ibu yang kau temui setelah 10tahun? Kau mau tahu kenapa? Kau seharusnya tidak dilahirkan sebagai anakku. Atau kau seharusnya lahir normal. Untuk menjadikanmu manusia, aku membawamu ke RSJ. Harusnya, kau tinggal disana dengan tenang. Kau menyiksaku bahkan sampai hari ini.”
“Saat itu, kenapa kau membantuku membuat alibi?”
“Itu bukan untukmu. Itu untuk diriku sendiri. Aku ingin menyembunyikan fakta, aku melahirkan seorang pembunuh sepertimu. Entah kau mati atau hidup, kau tidak berguna.”
Ho Young terlihat terluka mendengar alasannya. Ok Hee mendekatkan kepalanya dan berbisik, “Kenapa kau tidak bunuh diri di suatu tempat? Kenapa kau masih hidup?”
Ok Hee meneteskan air mata. “Kau melakukan dosa. Bayarlah itu.”
Ho Young juga meneteskan air mata mendengarnya. Ok Hee beranjak pergi. Tapi sebelum dia benar-benar keluar, dia berujar kepada Ho Young : “Jangan keluar sampai kau mati di sini.”
Ho Young menghela nafas mendengarnya. Dia hendak di bawa masuk oleh petugas kembali ke selnya tetapi dia meminta agar Letnan Kim Sun Jae bertemu dengannya.
Sun Jae menelpon Dr. Mok dan memberitahu dugaan kalau Jung Ho Young adalah saksi. Dia ingin meminta pendapat dr. Mok. Tetapi, dr. Mok juga tidak tahu, dia hanya bertanya apa yang dilihat Jung Ho Young? Sun Jae hendak menjawab tetapi Min Ha datang meneminya dan memberitahu kalau Jung Ho Young bilang ingin mengaku. Dr. Mok mendengar dari seberang. Sun Jae mematikan telpon.
Dr. Mok memukul meja marah. Dia mungkin tidak menyangka kalau ada saksi dalam kejahatannya 30tahun yang lalu.
Kwang Ho bersama dengan Ho Young di ruang interogasi. Ho Young meminta Sun Jae datang untuk mendengarnya. Dan ketika Sun Jae masuk, Ho Young langusng berujar kalau memang dialah pembunhnya. Ibu Sun Jae dialah yang membunuhnya.
Sun Jae marah mendengarnya dan mencengkeram kerah baju Ho Young. Kwang Ho menyuruhnya untuk melepaskannya. Ho Young terus berujar kalau dialah pembunuhnya, dia bahkan mengucapkan kata-kata terakhir ibu Sun Jae yaitu : “Aku punya anak.”
Sun Jae mendorong dan mencekik keras Ho Young. Kwang Ho berusaha menghentikannya. Ida menyuruh Sun Jae agar tidak tertipu dengan Ho Young. Dia terus memanggil Sun Jae agar sadar dan menyuruhnya untuk menunggu di luar. Sun Jae menurut dan keluar.
Tidak lama, Min Ha datang dan memberikan hasil tes darah pada Kwang Ho.
Kwang Ho menerimanya dan duduk di depan Ho Young. Dia membaca hasil tes darah dan terlihat terkejut. Kwang Ho memandang Ho Young.
“Kau bilang kau membunuh Seo Yi Soo, kan?”
“Aku sudah bilang.”
“Kau mau rokok?” tawar Kwang Ho dan menyodorkannya.
“Aku tidak merokok.”
“Jangan menipu diri sendiri. Aku tahu kau merokok.”
“Itu buruk bagi kesehatanmu. Kau harus berhenti merokok jika ingin hidup lama.”
“Baiklah. Melihat tidak adanya kotinin, metabolit nikotin dalam tes darahmu, kau tidak pernah merokok. Seo Yi Soo, kau tidak membunuhnya, kan? Itu bukan kau. Aku tahu pelaku merokok. Kau tidak bisa menjadi pelaku jika kau tidak merokok. Kau tidak membunuhnya. Kau hanya menyaksikan itu,” tegas Kwang Ho.
Ho Young terlihat terkeiut. Sun Jae yang memperhatikan dari ruang sebelah juga terkejut..
Tetapi, Ho Young terus bersikeras kalau dialah pembunuhnya.
Flashback
Ho Young berada di atas sebuah bangunan. Dan ketika dia melihat ke bawah, dia melihat Seo Yi Soo yang berjalan sendirian. Tapi,anehnya seseorang mengikuti Seo Yi Soo dari belakang. Orang itu mengenakan pakaian hitam dan hoodie.
Yi Soo tiba-tiba berlari dan orang itu menangkap serta menyeretnya ke dalam semak.
Ho Young terkejut. Dia bersembunyi dan melihat pembunuhan itu. Dia juga mendengar Yi Soo yang memohon tidak di bunuh. Dia melihat semuanya.
Flashback END
Ho Young terlihat panik mengingat kejadian itu tetapi dia terus bersikeras kalau dialah pembunuhnya. Kwang Ho mencengkeram kerah baju Ho Young dan bertanya apa yang dia lihat? Dia lihat wajah pelakunya? Ho Young terus ngotot kalau dialah pembunuhnya.
Petugas masuk dan menarik Ho Young keluar untuk dikembalikan ke dalam sel. Tapi anehnya, Ho Young terus berteriak memanggil Sun Jae dan berkata dialah pembunuhnya.
Keesokan Harinya,
Kasus Jung Ho Young dialihkan ke Kejaksaan. Dia dibawa keluar untuk dikirim ke penjara lain. Para reporter datang meliputnya.
Dr. Mok datang ke sana dan menatapnya.
Jae Yi melihat berita itu di ponselnya.
Jae Yi menghubungi Kate dan bertanya siapa orang yang mencarinya. Temannya berkata itu adalah seorang polisi dan dia punya catatannya.
Ho Young dikurung dalam sel dengan nomor Napi 478. petugas datang dan memberitahu ada pengunjung untuknya.
Ho Young di antar untuk menemui pengunjung. Dan itu adalah dr. Mok.
“Apa kau kenal aku?” tanya Ho Young.
“Kudengar kau adalah saksi dari kejadian yang terjadi 30tahun lalu,” ujar Dr. Mok.
Sun Jae mengatar pulang Kwang Ho. Dia juga ikut turun tetapi Kwang Ho menyuruhnya untuk pulang. Sun Jae menjawab kalau dia hanya datang untuk menemui Jae Yi. Kwang Ho menghentikannya dan menegaskan tidak mengizinkan Sun Jae dengan Jae Yi.
“Kenapa tidak kau izinkan?” tanya Jae Yi tiba-tiba muncul. Dia baru pulang dari belanja. Mereka segera mengikuti Jae Yi masuk termasuk Sun Jae walaupun dihalangi Kwang Ho.
Di dalam rumah, Kwang Ho dengan cemas bertanya kondisi Jae Yi. Dan Jae Yi memberitahu kalau dia sudah lebih baik.
Sun Jae merasa lega dan bertanya apa Jae Yi sudah makan? Kwang Ho menegur Sun Jae untuk pertanyaanya. Tapi, tidak di sangka, Jae Yi malah bertanya apa Sun Jae mau membelikannya makanan?
“Tentu saja. Apa pun untukmu,” jawab Sun Jae.
Kwang Ho menegurnya dan menyuruh Sun Jae mengikutinya.
Tapi, ponsel Kwang Ho berbunyi. Dari Ketua yang bertanya apa Kwang Ho sudah melihat berita? Jung Ho Young bunuh diri.
Kwang Ho terkejut. Sun Jae dan Jae Yi melihat dengan heran.
Di sel, Jung Ho Young menggantung dirinya. Di tangannya, dia mengenggam sebuah kertas.
Tags:
TUNNEL