Images by : QQLive
Yan Shu berkeliling di rumah Cheng Ze. Dia masuk ke kamar Cheng Ze dan bahkan masuk ke dalam ruangan khusus baju, tas dan jam Cheng Ze. Yan Shu sangat kagum melihatnya dan juga heran karena barang-barang Cheng Ze hanya terdiri dari 2warna, putih dan hitam. Dan bahkan lebih anehnya, kemeja putih dan jaket Cheng Ze memiliki motif yang sama.
Yan Shu kemudian memilih jaket dan baju yang hendak digunakannya. Namun, matanya kemudian tertarik pada alat pemeriksa kondisi tubuh Cheng Ze (yang untuk nge-check detak jantung, dll). Yan Shu melompat-lompat di atasnya dengan bahagia. Dia mengira kalau mesin itu adalah alat menari (yang biasa ada di game center seperti timezone). Dia mencoba menekan tombol-tombol disana tetapi tidak bisa keluar musik. Akhirnya, Yan Shu menyerah dan keluar dari ruangan.
Yan Shu sudah mengenakan pakaian Cheng Ze. Dia memakai kemeja putih kebesaran, celana dan juga sepatu Cheng Ze. Yan Shu berjalan dengan percaya diri sementara orang-orang menatap aneh cara berpakaiannya.
Yan Shu juga melihat Zhu Dan yang berjalan di dekatnya namun mengalihkan tatapannya. Zhu Dan menyadarinya dan segera memanggil Yan Shu.
Zhu Dan mendekati Yan Shu dan menghina Yan Shu yang takut untuk melihatnya sekarang. Yan Shu menjawab dengan dingin kalau dia bukannya takut melihat Zhu Dan tetapi Zhu Dan-lah yang tidak layak untuk dilihat. Zhu Dan tertawa dan mulai membahas hal lain. Dia menghina pakaian yang Yan Shu gunakan dan bahkan mencemooh kalau mungkin tidak ada lagi toko yang mau menjual baju pada Yan Shu karena dia seorang penjiplak.
Yan Shu tertawa. Dia berputar di depan Zhu Dan dan memberitahu kalau yang dia gunakan adalah gaya baru : Boyfriend Style. “Kau tidak akan ‘meminjam’ lagi kan?” tanya Yan Shu menyidir.
“Kau yang menjiplak karyaku. Semua orang tahu itu,” ngotot Zhu Dan. (sumpah ya, nggak tahu malu banget ni orang. Udah jelas dia yang menjiplak tapi tetap pede kalau bukan dia yang menjiplak. Atau jangan-jangan Zhu Dan ini seorang klepto?)
“Kau mencuri apa yang dimiliki orang lain dan berubah melawan mereka. Dan yang paling penting adalah bahwa kau bahkan mempercayai apa yang kau katakan sendiri. Sungguh berkulit tebal (tidak tahu malu). Kau sungguh luar biasa,” hina Yan Shu dan bahkan memberikan jempol-nya.
Zhu Dan marah. Dia mulai berceramah kalau dia tidak terima Yan Shu yang baru masuk telah menjadi atasannya. Sementara dia, sudah bekerja keras bertahun-tahun untuk Perusahaan Han namun tidak mendapat apapun. Zhu Dan juga menghina bahwa yang didapatkan Yan Shu karena ibunya. “Semua orang tahu. Seorang wanita yang menjadi kaya karena perceraian pada usia seperti itu, masih berusaha mendapatkan warisan dan bahkan melahirkan anak laki-laki. Dan anak itu autis,” hina Zhu Dan. (apa itu artinya Yan Shu punya adik laki-laki?)
Yan Shu sangat marah mendengarnya. Dia mengangkat tangannya dan hendak menampar Zhu Dan. Dan hal itu membuat Zhu Dan sangat takut dan tidak berani bersuara. Yan Shu tidak jadi menampar Zhu Dan. Dia meraih dagu Zhu Dan dan dengan tajam berkata : “Saat kau bicara denganku, jangan pernah menyebut ibuku.”
Setelah berkata hal itu, Yan Shu dengan ceria memberitahu Zhu Dan bahwa dia baru saja menerima pekerjaan baru untuk New Face. Dan mulai sekarang, Zhu Dan harus memberi laporan padanya. Zhu Dan tidak percaya mendengarnya tetapi Yan Shu sudah berlalu pergi.
Yan Shu naik taksi ke Perusahaan Shenghong. Dia meminta supir taksi untuk menunggu karena dia mau masuk dulu ke dalam untuk mengambil uang dan berjanji tidak akan kabur. Untunglah, supir taksi percaya padanya.
Yan Shu masuk dan menghadap ke Pusat Layanan Pelanggan. Dia meminta untuk di panggilkan Gu Cheng Ze. Tetapi, Pusat Layanan Pelanggan tidak bisa melakukan itu karena Gu Cheng Ze adalah Presiden mereka dan juga Yan Shu tidak mempunyai janji. Dia menyuruh Yan Shu untuk memberitahukan saja apa masalah Yan Shu dan dia akan membantu, jadi tidak perlu menemui Presiden mereka. Yan Shu segera meminta uang untuk membayar taksi di depan. Pusat Layanan Pelanggan meminta maaf karena itu bukanlah pekerjaannya.
Yan Shu dengan semangat menjawab karena itulah dia meminta bertemu dengan Gu Cheng Ze. Tinggal beritahu saja pada Cheng Ze kalau dia adalah Li Yan Shu dan Cheng Ze akan segera tahu. Pusat Layanan Pelanggan menyuruh Yan Shu untuk menelpon Cheng Ze sendiri jika dia memang mengenal Cheng Ze. Yan Shu beralasan kalau ponselnya tertinggal. Karena Pusat Layanan Pelanggan yang terus menolak memanggilkan Cheng Ze, Yan Shu jadinya menyuruh mereka untuk membuatkan pengumuman. Pusat Layanan Pelanggan bersedia karena itu sesuai dengan pekerjaan mereka.
Yan Shu meminta di siarkan bahwa dia adalah wanita yang Gu Cheng Ze bawa pulang tadi malam di Bar, lalu ia merobek pakaianku dan tidak memberi uang dan suruh Cheng Ze datang menemuinya dalam waktu 3menit.
Pusat Layanan Pelanggan kaget mendengar hal itu. Mereka tidak mungkin menyiarkan pesan seperti itu dan dengan terpaksa menelpon ke Sekretaris Zhu dan menyampaikan pesan dari Yan Shu.
Saat itu Cheng Ze keluar dari ruangannya. Sek. Zhu dengan gugup dan bingung memberitahu kalau ada seorang wanita bernama Li datang mencari Cheng Ze. Dia juga menyampaikan pesan yang di dengarnya. Cheng Ze langsung terkejut.
Dia turun dan menemui Yan Shu. Dia juga menarik tangan Yan Shu kasar keluar dari perusahaannya. Para pegawai merapat ke pintu kaca untuk melihat pembicaraan mereka diluar. Yan Shu meminta tangannya dilepaskan karena terasa sakit. Dia juga memberitahu kalau dia meminta Cheng Ze untuk turun agar membantunya membayar uang taksi.
Supir taksi keluar dan protes pada Yan Shu karena sangat lama keluar padahal dia juga punya orderan lain. Yan Shu segera memeluk lengan Cheng Ze dan beralasan kalau suaminya sangat sibuk jadi baru keluar. Supir taksi meminta uang kepada Cheng Ze. Cheng Ze dengan terpaksa membayarkan uang taksi dan menarik tangannya lepas dari Yan Shu.
Setelah supir taksi pergi, Cheng Ze mulai marah pada Yan Shu ditambah melihat pakaian yang Yan Shu kenakan. Yan Shu dengan santai memberitahu kalau dia mengenakan pakaian milik Cheng Ze dan juga sepatunya. Terus, karena sepatu Cheng Ze yang besar, dia terpaksa menambahkan banyak tissue ke dalamnya. Cheng Ze sangat kesal karena Yan Shu memakai pakaiannya dan bahwa Yan Shu juga berarti masuk ke dalam ruangannya.
Yan Shu meminta maaf dan menyuruh Cheng Ze untuk tidak marah. Tapi Cheng Ze tetap marah dan Yan Shu segera berakting. Dia berpura-pura menangis dan berbicara dengan suara besar mengenai masalah kemaren di Bar.
Cheng Ze memegang tangan Yan Shu kasar dan menatapnya tajam. Dia menegaskan kalau dirinya dengan Yan Shu tidak mungkin terjadi apa-apa. Dan dia juga menghina Yan Shu yang hanya memiliki mulut yang penuh kebohongan ditambah dia tidak punya sopan santun ataupun etika. Yan Shu itu seperti polisi dan hanya pantas menghancurkan diri sendiri di jalanan. Yan Shu sangat tersinggung mendengarnya. Dia menyuruh Cheng Ze melepaskan pegangannya pada lengannya.
Cheng Ze menolak. Yan Shu sangat kesal. Dia meraih dasi Cheng Ze dan menariknya. Yan Shu mencium pipi Cheng Ze. Semua pegawai shock melihatnya.
Cheng Ze segera mendorong tubuh Yan Shu. Dia bahkan berteriak marah. Yan Shu sendiri dengan tenang menanyakan perasaan Cheng Ze setelah di cium oleh polusi seperti dirinya dan pasti merasa kalau wajahnya akan membusuk. Cheng Ze segera membersihkan wajahnya dengan sapu tangan.
Cheng Ze memarahi Yan Shu yang bukan manusia. Yan Shu membenarkan dan memberitahu kalau dia berasal dari planet. Tiba-tiba, hidung Cheng Ze mengeluarkan darah. Yan Shu terkejut melihatnya dan Cheng Ze segera menutup hidungnya dan berbalik membelakangi Yan Shu. Yan Shu menghina Cheng Ze yang mimisan hanya karena dicium pipi olehnya?
“Kenapa setiap kali wanita itu berbohong, reaksiku begitu kuat? Apa yang salah denganku?”
Cheng Ze sudah menghentikan mimisannya dan menenangkan dirinya. Dia berbalik menatap Yan Shu dan menyeretnya masuk ke dalam kantornya.
Di dalam kantor, Cheng Ze mendorong tubuh Yan Shu ke tembok. Dia bertanya apakah ini caranya Yan Shu merayu laki-laki?
“Biasanya aku akan menganalisis bagian per bagian. Pertama, aku biasanya mengumpulkan beberapa informasi dan melakukan analisis mendalam tentang apa yang mereka suka atau apa yang menarik dari mereka. Dan kemudian aku mengatur rencana. Apa? Kau ingin merayu laki-laki? Siapa? Tenang, aku akan membantumu,” jawab Yan Shum santai.
Cheng Ze sudah capek melayani Yan Shu sehingga dia segera bertanya apa tujuan Yan Shu datang menemuinya. Yan Shu ternyata datang untuk menanyakan pekerjaan yang ditawarkan Cheng Ze padanya waktu di Bar. Cheng Ze mengingatkan kalau Yan Shu sudah menolak tawarannya saat itu. Yan Shu segera menyangkalnya, dia berkata kalau semalam dia sedang mabuk dan tidak sadar apa yang dikatakannya. Dan sekarang dia sudah sadar dan menerima pekerjaan tersebut. Cheng Ze memperhatikan Yan Shu dan berkutat dengan pikirannya mengenai Yan Shu yang tidak berkedip bahkan ketika berbohong. Dia mencurigai ada sesuatu dibalik perubahan keputusan Yan Shu.
Yan Shu yang merasa diperhatikan menyuruh Cheng Ze untuk tidak merubah pikirannya untuk memperkerjakannya. Cheng Ze memutuskan untuk menerima Yan Shu demi agar Gu Jin Yun datang bekerja.
Mereka bernegoisiasi mengenai posisi Yan Shu di perusahaan dan akhirnya setuju untuk memberikan posisi sebagai asisten manaher presiden bagian desain. Hal itu dilakukan karena Cheng Ze masih meragukan kemampuan Yan Shu dan masih yakin kalau Yan Shu menjiplak. Dia menawarkan kalau Yan Shu bisa menunjukkan kinerja yang baik selama 6bulan, dia baru akan memberikan posisi di bagian desain. Yan Shu setuju. Cheng Ze menyuruh Yan Shu untuk mulai bekerja besok pagi jam 10.
Sebelum pergi, Yan Shu kembali meminjam uang pada Cheng Ze. Hal itu membuat Cheng Ze kesal karena Yan Shu sudah berhutang banyak padanya. Dia mengingatkan hutang Yan Shu saat di kafe, saat di bar dan uang taksi.yan Shu tertawa dan menyuruh Cheng Ze agar menganggapnya memberi gaji di muka padanya. Cheng Ze menolak.
Yan Shu tidak hilang akal. Dia mulai melakukan perhitungan mengenai Cheng Ze yang membuang bajunya dan bahkan melihat tubuhnya dan mengambil keuntungan. Cheng Ze segera membantah kalau dia mengambil keuntungan tapi dia memang mengakui kalau dia melihat tubuh Yan Shu. Yan Shu meragukan pernyataan Cheng Ze.
Cheng Ze dengan yakin menyuruh Yan Shu untuk percaya dan lagipula dia melakukannya karena Yan Shu sangat kotor kemaren dan bahkan alasannya membawa pulang Yan Shu adalah karena dia seorang gentleman. Cheng Ze juga mulai melakukan perhitungan mengenai jaket, baju, sepatu dan celananya yang kotor terkena muntahan Yan Shu ditambah dengan karpet di dalam mobilnya dan harganya sangat mahal. Dia juga menghitung total pakaian yang sekarang digunakan Yan Shu yang merupakan pakaiannya.
Yan Shu menyuruh Cheng Ze untuk tidak menghitungnya lagi. Yan Shu kembali mengubah strategi. Dia mengancam Cheng Ze jika tidak meminjamkannya uang, dia akan keluar dan memberitahu semua karyawan Cheng Ze kalau mereka tidur bersama tadi malam. Telinga Cheng Ze langsung mendengung dan nafasnya memburu. Dia jatuh pingsan.
Yan Shu kaget dan mengira kalau Cheng Ze berpura-pura pingsan karena tidak mau meminjamkannya uang. Tapi, ketika dia membangunkan Cheng Ze, Cheng Ze tidak menunjukkan reaksi apapun. Yan Shu jadi heran harus melakukan apa dan dia akhirnya memutuskan untuk memberikan nafas buatan.
Tepat, saat nafas buatan akan diberikan, Cheng Ze membuka matanya. Dia melotot kaget melihat wajah Yan Shu yang sangat dekat dengannya dan dia segera mendorong Yan Shu menjauh.
Cheng Ze bangkit dan meminum obatnya. Yan Shu heran melihatnya. Cheng Ze menyuruh Yan Shu untuk pulang tetapi Yan Shu kembali meminta uang karena tidak punya ongkos pulang.
Cheng Ze yang sudah lelah, segera mengambil uangnya yang dia simpan dalam sebuah lemari berbentuk kulkas dan mengambil setumpuk uangnya. Yan Shu senang melihatnya dan hendak menerimanya. Tetapi, ternyata Cheng Ze hanya memberikan selembar uang 100yuan dari setumpuk uang. Yan Shu protes tetapi tetap menerimanya. Yan Shu memegang uang dan merasa heran karena uangnya terasa hangat. Dan dia tambah terkejut melihat lemari tempat Cheng Ze mengambil uang ternyata adalah mesin sterilisasi.
Yan Shu sudah hendak pulang tetapi Cheng Ze menghentikannya. Dia menarik Yan Shu ke sebuah toko pakaian dan menyuruh manajer di toko tersebut untuk memberikan Yan Shu beberapa pakaian dan tagihannya dapat di berikan ke kantornya. Setelah itu, Cheng Ze langsung pergi. Yan Shu tersenyum senang dan mulai memilih baju. Dia meminta manajer memberikannya pakaian terbaik yang ada di toko tersebut.