Sinopsis Drama Korea : DUEL Episode 07 - 2



Images by : OCN


Sung Joon terbangun dari tidurnya karena mimpi buruk. Dia pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya dan saat dia berkaca, dia seperti melihat dirinya dalam pakaian dokter.  Dia mulai mendapat ingatan ketika perawat Ryu menemuinya dan memberitahu kalau Kim Hye Jin mengalami shock. Ingatan itu membuat Sung Joon kebingungan.

Deuk Cheon terbangun dan sudah berada di dalam mobilnya yang berada di tengah lapangan semak. Dia melihat ponselnya dan terlihat kalau ada banyak panggilan tidak terjawab. Itu telpon dari Sung Joon. Deuk Cheon mengangkatnya dan langsung mendengar suara khawatir Sung Joon mengenai dirinya. Deuk Cheon sendiri lega karena Sung Joon baik-baik saja. Dia juga menyuruh Sung Joon untuk memberitahu alamatnya, biar dia bisa ke sana. Sung Joon mengerti dan segera mengirimkan alamatnya.
Deuk Cheon melihat ke samping joknya. Dan disana ada sebuah ponsel, borgol, pistol dan beberapa benda. Dia teringat perintah Sung Hoon kemarin agar dia membunuh seseorang. Dan ternyata, Deuk Cheon menyetujui hal itu dan bertanya siapa yang harus dibunuhnya? Sung Hoon benar-benar terkejut karena Deuk Cheon ternyata mudah sekali menyetujuinya dan dia bahkan bertanya apa Deuk Cheon bersedia jika dia menyuruhnya untuk membunuh Lee Sung Joon? Deuk Cheon benar-benar frustasi kenapa mereka melakukan hal ini padanya padahal dia juga tidak mengenal mereka.
“Apa kau benar-benar berpikir ini tidak ada hubungannya denganmu?” tanya Sung Hoon balik. Deuk Cheon menatap bingung padanya. “Aku perlahan-lahan akan memberitahumu siapa yang harus kau bunuh. Kau bisa menunggu hingga saat itu. Aku akan berpikir tentang hal apa yang lebih menyenangkan.”
Deuk Cheon benar-benar frustasi mengingat persetujuannya dengan Sung Hoon. Tetapi, dia mengingat saat Soo Yeon mencarinya dan tersenyum ke arahnya. Deuk Cheon merasa sudah tidak punya pilihan lain lagi.


Jo Hye mengumpulkan semuanya untuk mengadakan rapat. Song Yi melaporkan mengenai pencariannya di  CCTV di sekitar arena pertandingan anjing dan sekarang sedang mencari semua mobil yang memasuki daerah itu. Jo Hye malas mendengar laporan Song Yi yang belum ada perkembangan dan mengalihkannya dengan bertanya tugasnya kepada Hyung Shik. Hyung Shik segera memberitahu mengenai para napi di tahun 1992 sampai 1993, yang saat itu Jin Byung Joon bekerja sebagai manajer departemen medis di penjara, dan jumlah napi yang dia umumkan mati saat itu ada 8orang, tidak termasuk Choi Joo Shik. Soo Ho menyambung kalau hanya dua tahunan yang meninggal karena penyakit kronis sementara sisanya meninggal karena IMA, sama seperti Choi Joo Shik. Jo Hye meminta daftar nama tahanan tersebut. Hyung Shik dan Soo Ho segera menyerahkan daftar nama napi tersebut tetapi Bong Seok juga menyerahkan daftarnya. Dan daftar yang disodorkan Bong Seok lebih tebal karena dia juga menyertakan daftar pribadi napi dan juga anggota keluarganya. Jelas, Jo Hye lebih memilih melihat daftar Bong Seok. Hal itu membuat Soo Ho dan Hyung Shik sangat kesal.
Jo Hye melihat daftar tersebut. Dan dia menemukan kalau seorang napi bernama Park Dong Seul memiliki hubungan dengan Jin Byung Joon karena mereka pernah berada dalam 1unit militer yang sama. Dia memerintahkan mereka untuk segera mencari Park Dong Seul karena dia pasti adalah target selanjutnya. Dan mereka harus menemukan Dong Seul sebelum yang lain.


Sung Joon menatap tidak percaya pada Deuk Cheon mengenai ceritanya kalau dia kehilangan jejak pria itu (Gil Ho). Deuk Cheon menegaskan kalau dia menceritakan yang sebenarnya. Sung Joon bertanya lagi kalau begitu kenapa Deuk Cheon tidak bisa dihubungi dari semalam? Deuk Cheon menjawab kalau dia di suntikkan dengan anestesi. (Wajar Sung Joon tidak percaya pada Deuk Cheon karena Deuk Cheon terlihat tidak se-frustasi kemaren-kemaren dan malah cenderung tenang). Deuk Cheon sendiri segera mengalihkan pertanyaan mengenai tempat ini. Mi Rae memberitahu kalau tempat ini merupakan tempat yang biasa digunakan Ik Hong untuk bekerja dan sebenarnya tempat ini tempat teman Ik Hong. Deuk Cheon merasa lega karena dengan begitu mereka tidak akan ketahuan polisi karena tempat ini tidak terdaftar dengan nama Ik Hong. Mi Rae membenarkan.
Sung Joon kemudian melihat kalau saku jaket Deuk Cheon terlihat bergerak. Ditambah, Deuk Cheon segera permisi ke kamar mandi.
Di kamar mandi, Deuk Cheon mengambil ponsel yang ada di saku jaketnya tersebut. Pesan dari Sung Hoon mengenai orang yang harus dibunuh Deuk Cheon adalah Park Dong Seul.
Bong Seok masuk dengan panik ke ruangan. Dia melapor pada Jo Hye kalau dia sudah menemukan Park Dong Seul. Semua langsung bersemangat mendengarnya.
“Tapi…,” ujar Bong Seok menggantung.
Dong Seul berada di rumah sakit dengan kepala di perban. Dia teringat malam sebelumnya.

Dong Seul datang ke kantor polisi dengan panik. Kepalanya terluka parah. Dia minta tolong agar di selamatkan. Saat itu, Yoo Shik melihatnya dengan heran. Dong Seul memberitahu kalau dia akan dibunuh.
“Dia mengajukan perlindungan pemerintah?” tanya Jo Hye mendengar laporan Bong Seok.
“Iya. Dia berlari ke kantor polisi kemarin, berlumuran darah. Dia mengatakan hidupnya terancam dan meminta mereka untuk membantunya,” jelas Bong Seok.
“Dimana dia sekarang?”
“Dia mendapatkan perawatan di RS. Beberapa polisi yang menjaga dia saat ini. Tapi, Park Dong Seul sudah mati di atas kertas, dan dia tidak mampu menjelaskan apa yang terjadi sekarang. Jadi aku rasa dia tidak bisa dilindungi lama-lama.”
Jo Hye tidak peduli. Dia memerintahkan Bong Seok agar segera membawa Dong Seul menemuinya.
Deuk Cheon menerima pesan tambahan dari Sung Hoon yang menyuruhnya untuk meminta bantuan dari polisi karena Dong Seul sekarang di jaga polisi. Deuk Cheon menghela nafas berat.
Sung Joon menunggu di depan kamar mandi dengan khawatir. Deuk Cheon keluar dan duduk di sofa. Sung Joon menatapnya dan memberitahu kalau dia mendapat pesan, apa dia tidak membacanya? Mi Rae menghampiri mereka dan meminta kunci mobil pada Deuk Cheon karena dia hendak pergi sebentar untuk membeli bahan makanan.

Deuk Cheon segera berdiri untuk mengambil kunci mobil yang ada di saku celananya dan Sung Joon segera memeriksa saku jaket Deuk Cheon yang dicurigainya. Benar, dia menemukan sebuah ponsel berbeda. Deuk Cheon berusaha merebutnya tetapi Sung Joon menghalanginya dan membaca pesan yang di terima Deuk Cheon yaitu : ‘Jangan membuat Soo Yeon menunggu terlalu lama.’ Deuk Cheon segera merebut ponselnya.
Kau bertemu brengsek itu kemarin, kan?” tanya Sung Joon memastikan. Deuk Cheon tidak menjawab. “Apa yang sedang kau pikirkan?!” marah Sung Joon.
“Ini bukan urusanmu. Jangan dipikirkan.”
“Itu bukan urusanku? Bagaimana bisa ini bukan urusanku? Foto itu… (foto Park Dong Seul yang dikirim Sung Hoon pada Deuk Cheon) aku ingat dengan dia. Dia bersama dengan Jin Byung Joon dan Choi Joo Shik. Apa mungkin… kau melakukan apa katanya?” tanya Sung Joon tidak percaya. “Apa kau akan membunuh Park Dong Seul?”
“Benar. Aku akan membunuhnya,” aku Deuk Cheon. “Kau tidak perlu ikut campur.”
Sung Joon dan Mi Rae terkejut mendengarnya. Sung Joon berusaha menyadarkan Deuk Cheon kalau Sung Hoon menggunakan Soo Yeon untuk mengedalikan Deuk Cheon. Deuk Cheon tidak peduli karena dia tidak punya pilihan lagi.
“Ahjussi seorang detektif. Bagaimana bisa seorang detektif membunuh orang lain?” marah Sung Joon.
“Hei! Kenapa tidak bisa?” marah Deuk Cheon balik dan mendorong tubuh Sung Joon. “Kenapa aku tidak bisa membunuh orang? Selama aku bisa mendapatkan Soo Yeon kembali, aku bisa menyerahkan hidupku kapan saja. Apa kau pikir aku takut ketika mengambil kehidupan orang lain? Hah? Menurutmu, kenapa aku disini? Apa kau pikir aku disini karena aku merindukanmu? Aku datang ke sini karena aku mungkin harus membunuhmu, brengsek. Aku bahkan bisa membunuhmu. Aku bisa membunuh siapapun. Tidak ada yang tidak bisa ku lakukan saat ini. Aku orang yang seperti itu, brengsek. Jadi jangan ikut campur urusanku dan hiduplah dengan caramu sendiri.”
Sung Joon terkejut mendengarnya. Matanya berkaca-kaca. Sementara Deuk Cheon, dia pergi keluar.
Yoo Shik pergi ke RS untuk melihat Dong Seul. Tetapi, para polisi yang bertugas untuk menjaganya melaporkan kalau Park Dong Seul sudah dibawa ke kantor kejaksaan. Yoo Shik jelas bingung dan semakin bingung ketika tahu yang membawa ada Jaksa Choi. Dia tahu ada yang mencurigakan.
Gil Ho menemui Sung Hoon. Sung Hoon bertanya pada Gil Ho, apa semuanya sudah siap seperti direncanakan? Dan Gil Ho memberitahu kalau obat Sung Hoon sudah siap, yang penting dia menangkap Park Dong Seul. Sung Hoon mengerti dan berkata kalau mereka hanya perlu menunggu sekarang.
Gil Ho bertanya kenapa mereka tidak mulai mencari 4 orang yang lain (yang menerima donor) daripada membuang waktu untuk Park Dong Seul. Sung Hoon tidak mau tetapi Gil Ho tidak masalah karena semakin lama semua orang terkumpul, semakin lama obat akan diberikan pada Sung Hoon dan pada akhirnya Sung Hoon-lah yang akan kehabisan waktu.
“Akulah yang memutuskan berapa banyak waktu yang ku butuhkan dan jangan khawatir,” jawab Sung Hoon tajam. “Sepertinya, aku mendapatkan firasat bahwa aku akan hidup lebih lama daripada mu.”

Mi Rae membuka kembali berkas peninggalan ibunya. Dia merasa yakin kalau ada berkas Park Dong Seul di antara berkas yang ditinggalkan ibunya. Dan kita melihat, disana juga ada berkas subjek eksperimen : Kim Hye Jin. Mi Rae menemukan berkas atas nama Park Dong Seul. Dan menurut rekam catatan medis Park Dong Seul, dia menderita penyakit ginjal stadium akhir. Dan di berkas itu juga ada surat pemeriksaan transplatansi donor ginjal dan COCOK.

Park Dong Seul di bawa ke ruang interogasi dan di interogasi oleh Jo Hye serta Bong Seok. Jo Hye langsung to the point dan bertanya kenapa seorang pria yang meninggal 25tahun yang lalu, meminta tolong padanya sekarang. Dan kenapa dia harus melindungi pria yang seharusnya sudah mati? Dong Seul tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut.
 Bong Seok menunjukkan foto Byung Joon dan Joo Shik yang sudah tewas. Dong Seul semakin panik dan semakin yakin bahwa dia yang akan dibunuh selanjutnya. Jo Hye memberikan pertannyaan utama, apa yang mereka lakukan 24tahun yang lalu dan apa alasan Lee Sung Joon hendak membunuh mereka? Dong Seul tidak bisa mendengar pertanyaan Jo Hye karena dia sangat cemas dan bahkan merasa kalau tempat ini tidak aman. Bong Seok berteriak menenangkannya.
Jo Hye sendiri tidak memaksa lagi dan menyuruh Bong Seok membawa Dong Seul pergi sekarang. Dong Seul semakin ketakutan karena kalau dia pergi sekarang, dia mungkin aka mati. Jo Hye membenarkan. Dia memberitahu kalau Dong Seul membutuhkan bantuannya sebaiknya dia bersikap tenang karena hanya dia sekarang yang bisa membantunya.
“Aku hanya ingin hidup. Itu saja,” pinta Dong Seul. “Aku melarikan diri untuk menyelamatkan hidupku sendiri. Dari tempat yang benar-benar… seperti mimpi buruk.”
Jo Hye terlihat tertarik mendengar perkataan Dong Seul.
Deuk Cheon menghubungi Hyung Shik dan diberitahu kalau Dong Seul sekarang sedang di interogasi oleh Jo Hye. Hyung Shik juga yakin kalau Dong Seul target pembunuhan berikutnya karena Deuk Cheon juga mencarina. Deuk Cheon membenarkan. Hyung Shik lega mendengarnya karena itu berarti mereka pasti bisa menangkap pelakunya karena Jo Hye sudah menginterogasinya. Dia menyakinkan Deuk Cheon kalau mereka pasti akan menangkap penculik Soo Yeon dan mengembalikannya pada Deuk Cheon. Tetapi, Deuk Cheon tidak peduli dan malah bertanya kemana mereka akan mengamankan Dong Seul. Hyung Shik jelas menjadi heran tetapi dia tetap akan memberitahu kemana mereka akan mengamankan Dong Seul.
Sung Joon kembali merasakan sakit di dadanya. Mi Rae segera memberikan obat pereda sakit padanya. Dia juga menyuruh Sung Joon untuk berbaring.
“Aku orang bodoh yang tidak bisa mengingat namaku sendiri,” ujar Sung Joon tiba-tiba. “dan tubuhku sepenuhnya sudah rusak. Selain itu, satu-satunya hal yang ku ingat hanyalah kenangan yang sia-sia. Aku benar-benar tidak tahu apapun.”
Mi Rae merasa kasihan mendengarnya. Sung Joon kemudian meminta izin untuk melihat dokumen yang ditinggalkan ibu Mi Rae. Dia merasa harus melakukan sesuatu daripada hanya duduk saja. Mi Rae setuju. Dia memberikan berkas tersebut dan memberitahu kalau ada berkas atas nama Park Dong Seul juga. Dia juga memberitahu kalau Park Dong Seul mengalami penyakit ginjal stadium akhir dan ada laporan mengenai seseorang yang melakukan tes kompatibilitas untuk melihat apakan bisa menyumbangkan organnya pada Dong Seul atau tidak, namun tidak ada namanya. Dan orang tersebut lulus uji.
“Lalu apa ini alasan kenapa dia mencoba untuk membunuh Park Dong Seul?  Waktu itu, Choi Joo Shik berbicara tentang lima orang  yang menerima transplantasi organ,” ingat Sung Joon.
“Aku rasa iya,” timpal Mi Rae.
“Lalu menurutmu, kenapa dia mencari orang yang menerima organ-organ itu?”
Mi Rae terdiam.
Jo Hye dan Bong Seok selesai menginterogasi. Jo Hye memerintahkan untuk memberikan perlindungan pada Dong Seul tetapi tidak perlu membawanya ke ‘rumah keselamatan’ cukup mengirimnya kembali ke rumahnya sendiri. Dia tidak mau mengirim ke ‘rumah keselamatan’ karena letaknya jauh dan pengajuan penggunaan juga rumit. Dia harus membuatnya mudah bagi Deuk Cheon dan Sung Joon untuk menemukan Dong Seul.
Dan, dengan begitu, Dong Seul, dengan di kawal pihak kepolisian, di antar kembali ke rumahnya.

Sung Joon bertanya pendapat Mi Rae apa mungkin semua orang yang berkasnya ada sama ibu Mi Rae, juga menerima transplantasi organ seperti Dong Seul? Mi Rae memberitahu kalau Choi Joo Shik tidak menerimanya. Sung Joon kemudian melihat berkas selanjutnya dan itu adalah Kim Hye Jin. Hal itu membuat Sung Joon teringat ingatannya. Dia memberitahu hal itu pada Mi Rae.
“Ibuku mengkhawatirkan Kim Hye Jin?” tanya Mi Rae.
“Ya. Meskipun aneh bahwa aku mengingatnya, ketika dia masih sangat muda,” benarkan Sung Joon.
Dia mulai membaca berkas tersebut. Dan di sudut bawah kertas terlihat ada catatan seperti nomor telpon. Mereka memutuskan untuk menghubungi nomor tersebut dan ternyata itu adalah nomor telepon Rumah Sakit Jiwa Daehan. Mereka berdua sama-sama kaget. Dan Mi Rae segera bertanya apakah ada pasien bernama Kim Hye Jin yang dirawat. Dan ternyata ada. Mi Rae kemudian menanyakan jam kunjungannya dan resepsionis mulai menjelaskan aturannya.
Resepsionis bertanya apa Mi Rae adalah wali Kim Hye Jin? Mi Rae berbohong dengan membenarkan hal tersebut. Dan anehnya, resepsionis malah menyebut nama Ryu Jung Sook dan bertanya kenapa dia lama sekali tidak mengunjungi. Hal itu semakin membuat Mi Rae dan Sung Joon heran.
Hyung Shik diam-diam menghubungi Deuk Cheon dan memberitahu kalau Dong Seul dijaga di rumahnya sendiri. Deuk Cheon berterimakasih atas informasi tersebut. Hyung Shik juga menyuruh Deuk Cheon untuk tidak ke sana karena banyak polisi yang mengawasi dan Jo Hye juga pasti ikut mengincarnya. Dia tidak bisa membantu kali ini.
Dan Deuk Cheon segera bertanya status keluarga Dong Seul. Hyung Shik memberitahu kalau Dong Seul memilih seorang istri dan putri berusia 14tahun. Setelah memberitahu hal itu, Hyung Shik jadi takut sendiri kenapa Deuk Cheon menanyakan hal tersebut. Deuk Cheon tidak menjawab dan mematikan telpon. Hyung Shik benar-benar cemas.
Dong Seul tiba di rumahnya. Dan semua polisi berjaga di sekitar sana.
Yoo Shik mendapat telpon dari nomor tidak dikenal. Dan itu adalah Deuk Cheon. Yoo Shik jelas kaget. Dia segera berpindah ke tempat sepi dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Tetapi, Deuk Cheon tidak memberitahunya dan meminta Yoo Shik untuk menculi anak Dong Seul. Yoo Shik benar-benar terkejut dengan permintaan tersebut.
Dong Seul di rumah bersama isterinya. Dia merasa khawatir karena Min Ji, putrinya belum pulang juga. Tetapi, istrinya berpikir mungkin dia sedang mengikuti kelas tambahan dan lagipula polisi akan menjemputnya. Dong Seul tetap saja khawatir.
Dong Seul masuk ke kamarnya untuk beristirahat. Ponselnya berbunyi dan ada telpon dari Min Ji. Tetapi, ketika Dong Seul mengangkatnya, itu bukan suara Min Ji.
Jo Hye berjaga di depan rumah Dong Seul. Dia memikirkan interogasinya tadi  mengenai pengakuan Dong Seul kalau mereka, para tahanan, di bawa untuk percobaan ilegal.  Dan dia serta Choi Joo Shik berhasil keluar darisana dengan bantuan Byung Joon.
“Orang yang meninggal 24tahun lalu datang kembali untuk membunuhku,” ujar Dong Seul.
Jo Hye jelas kebingungan. Dia mengeluarkan foto Sung Joon dan bertanya apa dia orang yang ingin membunuhnya? Dong Seul membenarkan dan memberitahu kalau pria itu sudah meninggal 24tahun yang lalu, dr. Lee Yong Sup.
Bong Seok menelpon Jo Hye. Dia memberitahu kalau Park Dong Seul menghilang.
Dan kemana Park Dong Seul?

Dia berada di sebuah pembuangan mobil bekas. Dia dalam keadaan terikat. Deuk Cheon menghampirinya dengan menggenggam pistol. Dia memohon pada Deuk Cheon agar melepaskan Min Ji karena dia sudah disini. Dia benar-benar memohon. Deuk Cheon menatap kosong padanya dan menggunakan gagang pistol untuk memukul kepada Dong Seul.

Setelah itu, dia menyeret tubuh Dong Seul yang pingsan.

Post a Comment

Previous Post Next Post