Sinopsis Lakorn : The Cupid Series - Kammathep Hunsa Episode 02 - 1



Images by : Channel3
Tim pulang dari rumahsakit. Sepanjang jalan dia berpikir mengenai perkataan Letnan kalau ada orang yang berusaha membunuhnya. Dia mulai berpikir mengenai saingan bisnisnya dan kata-kata terakhir Hunsa kalau karena perkataannya setiap orang pasti ingin membunuhnya.
Kepala pelayan mendapat laporan kalau Tim akan pulang dan segera mengarahkan para pelayan lain agar segera menyiapkan makanan dengan sempurna. Selesai itu, dia mengajak semua pelayan untuk keluar menyambut Tim.
Tim sudah sampai. Dia menegur supir-nya, Pana, karena memilih jalan yang banyak lampu lalu lintas dan macet. Dia menyuruh Pana agar lain kali mencari rute yang cepat karena dia harusnya tahu seberapa berharganya waktu. Pana hanya bisa menerima semua perkataan Tim.

Kepala pelayan bertanya Tim mau makan makanan spesial apa hari ini? Mereka sudah menyiapkan… tetapi Tim memotong perkataanya dan menyuruh kepala Pelayan untuk memasak yang biasa-biasa saja. Tim kemudian berjalan ke arah seorang pelayan dan menegur bubur ikan yang tadi pagi terlalu manis. Dia juga hendak menegur pelayan lainnya… tetapi dia segera menghentikannya karena teringat perkataan Hunsa kalau perkatannya melukai hati orang-orang. Dia akhirnya masuk ke dalam rumah dan tidak mengomentari lagi.

Hari sudah malam,
Ton pulang kerumah dengan mengendarai mobil sendirian. Para pelayan juga berdiri menyambutnya. Ton menyapa mereka ramah dan memberitahu kalau dia membelikan buah-buahan untuk mereka. Semua terlihat bahagia dan tertawa. Sangat berbeda saat menyambutnya tadi.
Tim mencurigai Ton sebagai pelaku.
Flashback
Ton pulang dari sekolah dengan marah. Dia melempar nilai-nilai ujiannya ke arah Tim dan memberitahu kalau dia lulus SMA dengan nilai tertinggi di kelas. Karena itu, dia meminta gurunya untuk meletakkan fotonya di dinding untuk murid terbaik. Tetapi, gurunya menolak. Kenapa? Karena nilainya lebih rendah dari pada nilai Tim.
Tim bukannya menenangkan Ton malah menjawab kalau dia sudah pernah bilang sebelumnya. Dia terlahir untuk menjadi nomor satu. Dan Ton, saudaranya, tidak akan pernah bisa di bandingkan dengannya. Terima saja kekalahan Ton.
Flashback END
Tim melihat di samping Ton ada Nipat, sekretaris Ton, dan merasa curiga juga padanya.

Flashback
Tim memanggil Nipat ke kantornya. Saat itu, Nipat masih bekerja sebagai manager hotel di bawah kepemimpinannya. Dia menegur Nipat yang adalah manager hotel tetapi tidak bisa menyelesaikan masalah kecil. Padahal Nipat lebih berpengalaman 20tahun darinya tetapi dia masih membutukan Tim untuk menyelesaikan masalah. Dan pada akhirnya dia mengusir Nipat. Saat itu, Nipat terlihat benar-benar marah.
Flashback END
Tim akhirnya pergi ke ruang makan. Ton sudah masuk ke dalam rumah dan melihat Tim yang hendak makan. Dia duduk di samping Tim dan memberitahu kalau dia sangat khawatir saat mendengar berita mengenai gudang yang terbakar dan Tim ada di dalamnya. Dia bertanya pada Tim kenapa bisa terjadi kebakaran? Dan Tim hanya menjawab kalau itu adalah kecelakaan. Raut wajah Ton terlihat mencurigakan mendengar perkataan Tim.  
Ton kemudian lanjut bertanya kalau dia mendengar Tim bersama seorang wanita di dalam gudang. Siapa wanita tersebut? Ton balas menjawab kalau Ton tidak harus tahu. Dan pembicaraan mereka merembet hingga ke Nipat. Ton memberitahu kalau Nipat tadi membawanya ke pasar tradisional untuk membeli buah. Dan Tim balas berkata kalau tidak ada orang yang mau membawanya jalan-jalan. Mereka mungkin berharap dia cepat mati!
Raut wajah Ton berubah. Dia menatap Tim dan tersenyum kecil, “Itu benar!”
Tim menatap tajam mendengar jawaban Ton. Tetapi, Ton langsung tertawa. Dia berkata kalau pemikiran Tim berlebihan. Orang-orang tidak ada yang berani mendekati Tim karena dia terlalu menyeramkan.
“Jika kamu mati, maka biarkan aku mengatur perusahaan. Dengan begitu, orang-orang bisa lebih senang daripada sekarang,” jawab Ton.
Tim memandangnya serius. Kepala pelayan juga merasa atmosfer terasa berbeda. Ton jadi tegang dan berkata kalau dia hanya bercanda. Dia berkata kalau perusahaan bisa besar seperti sekarang karena kerja keras ayah dan Tim. Tetapi, ayah memiliki umur pendek dan terpaksa Tim yang harus menerima semua beban sendirian. Dan banyak orang yang merasa bersyukur mempunyai Tim. Jangan lupakan itu!

Keesokan harinya,
Seorang pria bernama Rome sedang melakukan fitness. Semua orang merasa terkesima melihat sixpack dan wajah tampan Rome. Tim datang menemuinya dan hendak berkonsultasi. Rome adalah seorang pengacara. Dia mencari Rome karena Rome adalah temannya dan juga mengerti mengenai Tim. Dia hendak menuntut seseorang karena sudah memfitnah dirinya (sepertinya maksud Tim adalah perkataan Hunsa padanya saat di rumahsakit). Tetapi dia ragu harus kah menuntut atau tidak? Rome menasehati Tim kalau jalan terbaik adalah menyelesaikan masalah tanpa harus menuntut. Jadi sebaiknya, Tim bernegosiasi terlebih dahulu dengan orang tersebut.

Di rumahnya,
Hunsa sedang merenung. Ayah melihatnya dan menegur Hunsa yang jika stress dengan pekerjaan, maka berhenti saja. Hunsa bisa membantunya di toko. Dia menasehati Hunsa kalau dia sudah hidup sangat lama di dunia dan sudah banyak melihat, orang yang sibuk bekerja menjadi stress. Dan mereka bekerja untuk mencari uang. Pada akhirnya, uang yang dikumpulkan dari bekerja di habiskan untuk mengobati penyakit - penyakit yang timbul karena terlalu sibuk bekerja. Dan hal itu sangat menyedihkan! Dia tidak mau Hunsa mengalami hal yang sama.

Tidak lama kemudian, 2petugas dinas datang. Dia memberitahu pada Ayah kalau rumahnya sudah harus di gusur dan mereka datang untuk meminta agar Ayah segera pindah. Hunsa terkejut mendengarnya. Tetapi, Ayah malah santai dan malah menyuruh petugas agar meletakkan tanda rumahnya di gusur di tempat yang lebih tinggi karena sebelumnya sudah pernah ada orang yang meletakkan tanda serupa di rumahnya tetapi karena di letakkan di tempat yang rendah, tanda tersebut di ambil anak-anak untuk bermain. Petugas sampai bingung dan menekankan kalau rumah Ayah akan di gusur. Ayah membalas kalau dia mengerti karena itu dia tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi lebih baik petugas segera menyelesaikan peletakkan tanda di gusur. Petugas mengerti dan setelah selesai meletakkan tanda tersebut, mereka pun pergi.
Sepeninggal petugas, Hunsa protes kepada ayahnya kalau rumah mereka hendak di gusur. Dan rumah itu satu-satunya harta yang dimiliki Ayah dan kenapa dia tidak merasa terganggu?

Suay keluar dari rumah. Dia menjawab pertanyaan Hunsa untuk apa mereka merasa terganggu? Mereka bisa pergi nanti dan bernegosiasi di pengadilan. Dan kemudian, mereka akan di biarkan untuk tinggal beberapa tahun lagi. Ayah membenarkan hal tersebut. Mereka tidak perlu merasa stress karena itu hanya akan membuat tekanan darah mereka menjadi tinggi. Hunsa tetap tidak merasa puas terhadap jawaban Ayah dan Suay. Dia bertanya bagaimana kalau rumah mereka beneran di gusur? Suay dengan tenang menjawab kalau mereka bisa menyewa rumah.
Setelah petugas benar-benar menjauh. Ayah segera mengambil tanda yang dipasang petugas tadi dan meletakkannya ke dalam kotak yang terdapat banyak tanda serupa.
Hunsa benar-benar kesal melihat kelakuan keluarganya. Dia memutuskan untuk tetap menemui Tim daripada harus mengundurkan diri dari perusahaan dan bekerja di rumah.

Keesokan Harinya,
Hunsa menelpon Karakad dan memberitahu kalau dia sudah berada di depan rumah Tim. Karakad mengerti dan menyuruh Hunsa melakukan seperti apa yang sudah mereka rencanakan. Menurut berita terakhir, Tim akan melakukan investasi di sebuah hotel di Phnom Penh. Hunsa mengerti.

Dia bertanya pada seorang pelayan di rumah Tim, kalau dia datang mencari Tim untuk membicarakan masalah hotel di Phnom Penh. Pelayan berpikir dan memang ingat kalau Tim ada menyebutkan mengenai masalah hotel di Phnom Penh yang akan di bicarakan dalam 3-4hari mendatang. Dan sampai menghabiskan waktu, dia akan pergi mengedarai yacht di Pattaya. Dia akan pergi sendiri sehingga tidak ada yang mengganggu.
Pelayan bertanya pada Hunsa memang ada masalah apa di Phnom Penh? Hunsa sedikit bingung dan teringat jawaban Karakad untuk menjawab sesuai apa yang diketahui Hunsa saja. Jadi, Hunsa berbohong kalau ada sebuah hotel tradisional disana yang belum menandatangani kontrak. Itu masalah penting! Dia sudah berusaha menghubungi Tim tetapi tidak di jawab. Jadi, dia datang ke sini untuk menemui Tim membahas masalah tersebut karena jika tidak mereka tidak akan bisa menyelesaikan masalah tersebut sesuai waktu. Pelayan akhirnya memberitahu kalau Tim ada di Pattaya dan berada di pelabuhan yacht. Hunsa berterimakasih dan segera menuju ke sana.


Hunsa sudah tiba di pelabuhan yacht di Pattaya. Dia merasa yakin kalau itu adalah tempat yang di bilang oleh pelayan tadi. Man menelpon Hunsa dan bertanya dimana Hunsa? Hunsa memberitahu kalau dia ada di pelabuhan yacht dan segera mematikan telpon.
Hunsa mulai berkeliling mencari keberadaan Tim. Dia mencari yacht yang berukuran besar karena dia yakin tidak mungkin Tim memakai yacht ukuran kecil. Dan dia menemukan sebuah yacht dengan tanda bendera bertuliskan ‘Grand Pichaya’. Hunsa merasa senang dan melihat ke sekitar yacht mencari Tim.

Saat itulah, dia melihat seseorang berpakaian hitam mengarahkan pistol ke suatu arah. Hunsa terkejut. Dan lebih terkejut saat melihat pistol itu mengarah pada Tim yang sedang berbicara pada seseorang.


3 Comments

  1. baru episode 2..udah seru..lanjut min!

    ReplyDelete
  2. ditunggu lanjutannya y ... penasaran sama mas ganteng tapi jutek :D

    ReplyDelete
  3. Enter your comment...lanjut min sinopsisnya,seru ceritanya

    ReplyDelete
Previous Post Next Post