Cheng Ze akhirnya membawa makanan yang dibelinya ke ruangannya dan tidak jadi memberikannya pada Yan Shu. Dia benar-benar kecewa mengingat perkataan Gao Yang tadi, dan memutuskan untuk membuang makanan itu.
Gao Yang dan Cheng Ze sudah bersiap pulang. Mereka turun ke lantai bawah sambil membicarakan mengenai pekerjaan. Saat itu, mata Cheng Ze tertuju pada Yang Shu yang berdiri di depan perusahaan dan menunggu hujan reda. Dia menatap lama Yan Shu dan Yan Shu tidak menyadari hal itu. Cheng Ze memerintahkan Gao Yang untuk mengambilkan payung-nya.
Gao Yang segera pergi untuk mengambil payung untuk Cheng Ze. Tetapi, saat itu, Jin Yun sudah berada di depan Yan Shu dengan mobilnya. Dia mengajak Yan Shu untuk masuk ke dalam mobilnya dan Jin Yun menggunakan jas-nya untuk melindungi Yan Shu dari hujan. Yan Shu menolak tetapi Jin Yun memaksa.
Saat Gao Yang sudah kembali memberikan payung itu, Yan Shu sudah masuk ke dalam mobil Jin Yun. Gao Yang juga melihatnya dan berkomentar kepada Cheng Ze kalau Jin Yun benar-benar seorang gentleman. Gao Yang kemudian melanjutkan komentarnya kalau Cheng Ze pasti tidak akan bisa mendapatkan Yan Shu, karena Jin Yun lebih mempunyai banyak pengalaman dalam mendekati wanita.
“Kapan aku pernah bilang akan mengejar Yan Shu?” tanya Cheng Ze heran karena dia memang tidak pernah memberitahukan hal itu pada Gao Yang.
“Ketua yang memberitahuku. Dia menyuruhku untuk membantumu,” jelas Gao Yang.
Cheng Ze sedikit terkejut mendengarnya. “Benar. Aku ingin mengejarnya. Aku tidak pernah gagal mendapatkan apa yang ku inginkan.”
“Kamu benar-benar ingin mengejarnya?” tanya Gao Yang bingung. “Bukankah kamu sedang menyukai seorang wanita?” tanya Gao Yang lagi teringat dengan curhatan Cheng Ze waktu itu. “Hahhh!!!! Wanita yang kamu sukai itu jangan-jangan Li Yan Shu?” tanya Gao Yang terkejut dengan kesimpulannya. Cheng Ze tidak menjawab pertanyaannya dan berlalu pergi. Gao Yang benar-benar terkejut.
Gao Yang masih stress memikirkan bahwa ternyata Cheng Ze menyukai Yan Shu.
“Jika aku tahu itu, aku tidak akan memberitahnya hal itu,” rutuk Gao Yang pada dirinya sendiri.
Saat itu, Cheng Ze datang dan mendengar gumaman Gao Yang tersebut. Dia bertanya apa maksud dari perkataan Gao Yang itu.
Gao Yang terkejut melihat Gao Yang yang sudah dibelakangnya. Dia segera bangkit dan menjelaskan kalau waktu itu dia hanya berbincang dengan Yan Shu, hari saat Cheng Ze tidak masuk kerja.
Waktu itu, Cheng Ze tidak datang bekerja. Saat sedang makan siang, tidak disangka Gao Yang dan Yan Shu pergi ke tempat yang sama untuk makan siang. Akhirnya, mereka duduk bersama di satu meja. Saat itulah, mereka membicarakan mengenai Cheng Ze, dan Gao Yang tanpa sengaja memberitahu kalau Cheng Ze sedang menyukai seorang wanita dan bahkan berantem dengan seseroang demi wanita itu.
Yan Shu jelas terkejut mendengarnya. Dia tahu kalau wanita itu adalah dirinya. Tetapi, Gao Yang yang tidak tahu hal itu malah terus membicarakan mengenai hal itu dan malah menyuruh Yan Shu untuk membantunya menebak siapa wanita itu. Yan Shu berpura-pura kalau dia tidak tahu.
Flashback END
Cheng Ze sedang bekerja. Gao Yang masuk ke dalam dan memberikan banyak buku mengenai cinta kepada Cheng Ze. Dia menjelaskan kalau dia sudah menganalisa semuanya dan menyadari kalau Cheng Ze berada dalam posisi tidak menguntungkan sehingga dia memberikan buku itu untuk Cheng Ze pelajari. Dia bahkan sudah membuat dating list untuk Cheng Ze.
“Aku tidak pernah jatuh cinta. Tetapi itu tidak berarti aku tidak bisa melakukannya,” tegas Cheng Ze. “Sejak kecil, aku tidak pernah tidak bisa mencapai apa yang ku inginkan.”
Cheng Ze kemudian membuang semua buku itu termasuk dating list yang dibuat Gao Yang walaupun Gao Yang menghentikannya. Akhirnya, Gao Yang memilih untuk tidak ikut campur lagi, tetapi dia mengingatkan Cheng Ze kalau saingan Cheng Ze itu adalah Jin Yun yang sudah sangat berpengalaman dalam menghadapi wanita.
Setelah Gao Yang keluar dari ruangannya, Cheng Ze memikirkan perkataan Gao Yang. Dan akhirnya, Cheng Ze mengambil kembali dating list yang dibuat Gao Yang dan membacanya.
Aturan pertama : Ajak orang yang disukai melakukan kegiatan outdoor untuk menunjukkan pesona lelaki yang dimiliki.
Yan Shu sudah bersiap dengan rapi menunggu Cheng Ze di taman. Cheng Ze tiba tidak lama kemudian dengan mengenakan pakaian olahraga. Yan Shu jelas heran dan protes karena Cheng Ze hanya menyuruhnya untuk datang ke taman, dan dia pikir mereka hendak bekerja sehingga dia berpakaian rapi. Cheng Ze segera menjelaskan kalau dia ingin mengajak Yan Shu untuk bersepeda bersama. Cheng Ze bahkan sudah menyiapkan dua sepeda.
Yan Shu tertawa mendengarnya. Dia protes karena Cheng Ze tidak memberitahunya dari awal, sekarang dia sedang memakai high heels dan tidak bisa bersepeda. Cheng Ze malah menjawab kalau Yan Shu tidak bisa lari dengan high heels tetapi masih tetap bisa bersepeda.
“Jika kamu tidak bisa bersepeda lagi, aku akan memboncengmu,” ujar Cheng Ze. Yan Shu tertawa mendengarnya.
Dan akhirnya, mereka bersepeda bersama. Tetapi, Cheng Ze malah melaju sendirian dan meninggalkan Yan Shu dibelakang.
Dan tidak lama kemudian, Cheng Ze malah duduk di kursi penumpang sepeda Yan Shu. Yan Shu tentu kesal dan menyuruh Cheng Ze untuk turun. Dia marah karena tadi kan Cheng Ze bilang mau memboncengnya tetapi sekarang malah dia yang memboncng Cheng Ze. Cheng Ze beralasan kalau kakinya sedang sakit. Yan Shu tetap protes dan akhirnya Cheng Ze mengeluarkan senjatanya. Dia menunjukkan uangnya dan memberikannya pada Yan Shu, Yan Shu jadi bersemangat lagi membonceng Cheng Ze.
Cheng Ze membaca aturan kedua milik Gao Yang dan disitu di tulis kalau dia harus memberikan bunga.
Cheng Ze pergi ke toko bunga. Penjaga toko segera mempromosikan bunga-bunganya dan bertanya bunga apa yang diingikan Cheng Ze. Cheng Ze segera menjawab kalau dia ingin membeikan hadiah bunga pada seorang wanita. Penjaga segera memberitahu bunga-bunga yang cocok di berikan untuk wanita, ada canola, tulip, mawar dll.
Penjaga jadi bingung dan menanyakan bagaimana kepribadian wanita itu agar dia bisa merekomendasikan bunga yang cocok.
“Dia unik. Menggoda, sarkastik dan sangat kuat. Sangat cantik,” jelas Cheng Ze. Cheng Ze segera melihat-lihat bunga-bunga yang ada. Dan matanya tertuju pada suatu bunga. Dia memutuskan untuk membeli bunga tersebut.
“Anda yakin?” tanya penjaga memastikan bunga yang hendak dibeli Cheng Ze.
“Ya,” jawab Cheng Ze yakin. Penjaga merasa bingung tetapi tetap membungkuskannya.
Tidak lama, para karyawan sudah datang bekerja. Mereka merasa heran melihat kotak besar di atas meja Yan Shu. Yan Shu datang tidak lama kemudian dan juga merasa heran melihat bunga itu. Rekan kerjanya segera meminta Yan Shu untuk membukanya karena mereka juga ingin tahu itu hadiah apa.
Yan Shu membuka kotak itu dan ada kertas bertuliskan “Gu Cheng Ze.” Jelas para rekan kerjanya semakin penasaran. Yan Shu sendiri tersenyum-senyum senang. Yan Shu hendak mengangkat hadiah itu tetapi tangannya tertusuk dan merasa kesakitan. Semua jadi heran memang itu hadiah apa. Yan Shu segera membuka pembungkus plastik bunga itu dan terlihatlah…
Rekan kerjanya terkejut melihatnya dan juga kecewa karena hadiahnya cuma kaktus. Mereka semua langsung bubar. Yan Shu ngedumel kesal dengan hadiah Cheng Ze yang aneh.