Sinopsis C - Drama : The Fox’s Summer Episode 24 - 2 (Episode 03/2 - Season 2)



Images by : QQLive

Gao Yang janjian kencan dengan Qiao Na. Qiao Na sudah tiba di tempat janjian tetapi Gao Yang tidak ada. Dan Gao Yang sedang bersembunyi dan mengkagetkan Qiao Na hingga membuat Qiao Na kaget dan hampir jatuh ke kolam. Qiao Na benar-benar marah dengan tingkah childish Gao Yang. Gao Yang benar-benar merasa bersalah dan meminta maaf pada Qiao Na.
Yan Shu menemui Cheng Ze di mall. Cheng Ze bertanya semangat apa Yan Shu menyukai hadiahnya. Yan Shu kesulitan menjawab dan hanya berkata kalau hadiah Cheng Ze sedikit mengejutkan. Cheng Ze malah senang mendengarnya.
Cheng Ze kemudian memberitahu kalau dia sudah membeli tiket film. Dan jreng… jreng… Cheng Ze membeli tiket untuk satu baris tempat duduk. Yan Shu terkejut melihat tiketnya sangat banyak. Cheng Ze menjelaskan kalau dia tidak bisa duduk bersama dengan orang asing terutama dalam gelap. Yan Shu sedikit geli dengan tingkah Cheng Ze.
Mereka mulai duduk di dalam bioskop. Dan tidak ada satupun yang duduk di barisan mereka. Cheng Ze menonton dengan serius dan bahkan menolak makanan dan minuman yang diberikan Yan Shu.

Sepasang pasangan masuk ke dalam bioskop saat film sudah mulai. Karena keadaan yang gelap, mereka kesulitan menemukan tempat duduk mereka dan memutuskan untuk duduk di sembarang tempat yang kosong. Mereka duduk di samping Cheng Ze.
Cheng Ze tidak suka melihatnya. Dia menyuruh mereka untuk pindah karena itu bukan tempat duduk mereka. Yan Shu mulai merasa cemas. Dan benar, pasangan itu tidak suka di tegur Cheng Ze dan menyuruh Cheng Ze untuk nonton film saja, jangan hiraukan mereka, lagipula memangnya ini tempat duduk Cheng Ze.
“Ya. Ini punyaku,” tegas Cheng Ze.

Orang-orang dalam bioskop mulai terganggu dengan kebisingan mereka. Yan Shu segera meminta Cheng Ze untuk mengabaikan mereka. Tetapi, pasang itu tidak percaya dengan Cheng Ze. Dan Cheng Ze dengan tegas memberitahu kalau dia membeli tiket untuk satu baris kursi itu dan dia juga menunjukkan tiketnya. Orang-orang mulai protes menyuruh mereka diam. Cheng Ze segera bangkit dan kursinya dan menjelaskan pada mereka yang protes kalau pasangan itu yang salah karena duduk di kursinya. Pasangan itu memilih untuk pergi. Yan Shu sendiri yang merasa malu juga memilih pergi. Cheng Ze segera mengejarnya.
Dan ternyata di dalam bioskop itu juga ada Cheng Ze dan Qiao Na. Qiao Na benar-benar tidak menyangka dengan tingkah boss Gao Yang itu. Gao Yang memberitahu lebih lanjut kalau Cheng Ze bahkan memberikan hadiah kaktus pada Yan Shu. Qiao Na benar-benar speechless, dia menasehati Gao Yang, harusnya Gao Yang memberitahu Cheng Ze untuk memberikan 9999 mawar merah. Karena itu menunjukkan cinta yang tidak pernah berakhir. Gao Yang menjawab kalau dia hanya tidak menyangka kalau Cheng Ze benar-benar payah.
Cheng Ze dan Yan Shu berada di tempat makan di pinggir jalan. Cheng Ze membela dirinya kalau dia tidak salah karena dia kan sudah membeli tiket untuk kursi itu dan tanpa seizinnya tidak ada yang boleh duduk di sana. Yan Shu membenarkan kalau Cheng Ze tidak salah. Cheng Ze bertanya lagi, kalau gitu kenapa Yan Shu harus marah padanya? Yang Shu akhirnya mengalah dan berkata kalau dia tidak marah lagi dan menyuruh Cheng Ze untuk duduk.
“Disini sangat kotor. Bagaimana bisa aku duduk?” jawab Cheng Ze dan menolak duduk.
Tentu saja perkataan Cheng Ze itu terdengar oleh pemilik tempat makan itu dan para customer yang lain. Yan Shu segera membujuk Cheng Ze untuk duduk karena dia akan membersihkannya dengan tissue. Cheng Ze tetap menolak karena tissue itu berasal dari tempat yang tidak higienis. Pemilik kedai makin marah mendengarnya. Yan Shu segera meminta maaf. Tapi, Cheng Ze tetap tidak sopan dan memprotes mengenai makanan di tempat itu yang kotor. Pemilik benar-benar kesal dan mengusir mereka. Yan Shu segera meminta maaf dan beralasan kalau Cheng Ze itu ada sedikit gangguan. Yan Shu segera menarik Cheng Ze pergi dari sana.
Mereka akhirnya berjalan pulang dan Yan Shu benar-benar marah dengan Cheng Ze. Dia berniat pulang tetapi Cheng Ze menghentikannya karena mereka masih kencan. Yan Shu tidak peduli dan tetap beranjak pulang. Cheng Ze yang EQ-nya rendah malah bingung dengan alasan marah Yan Shu.

Keesokan harinya,
Gao Yang memberikan dokumen untuk di tandatangani oleh Cheng Ze. Saat itu, ponsel Cheng Ze berbunyi. Telpon dari Yan Shu. Cheng Ze segera mengangkatnya dan Gao Yang yang penasaran menguping. Yan Shu menelpon untuk memberitahu kalau Lian Na menolak untuk syuting iklan dan tidak mau di temui. Lian Na hanya mau di temui oleh Cheng Ze dan karena itulah dia menelpon. Tetapi, Cheng Ze memarahinya karena tidak bisa menyelesaikan masalah kecil itu dan malah meminta bantuannya. Yan Shu jadi kesal dan mematikan telpon.
Selesai bertelepon, Gao Yang langsung menceramahi Cheng Ze yang tidak membantu Yan Shu padahal dia kan sedang berusaha mendapatkan hati Yan Shu. Cheng Ze tidak peduli karena pekerjaan itu tanggung jawab Yan Shu.
Jin Yun berada di tempat syuting itu. Dia mendengar permasalahan Yan Shu dan menawarkan akan membantu Yan Shu asal Yan Shu mau makan siang bersamanya. Yan Shu tidak punya waktu karena dia sudah diburu waktu. Dia menerima hal itu tetapi dia juga menegaskan kalau dia hanya akan makan siang dengan Jin Yun. Jin Yun mengerti.
Jin Yun mulai masuk dan menemui Lian Na diruangannya. Dia membujuk Lian Na dan akhirnya Lian Na bersedia untuk melanjutkan syuting.

Cheng Ze ternyata akhirnya pergi ke tempat syuting itu untuk membantu Yan Shu. Namun, ketika dia sampai, syuting sudah selesai dan tidak ada orang lain lagi. Dia bertanya kepada salah seorang karyawan yang masih tinggal disana untuk berberes mengenai Yan Shu. Karyawan itu memberitahu kalau Yan Shu baru saja pergi dengan Jin Yun. Cheng Ze mengerti dan langsung buru-buru keluar. Dia melihat Jin Yun dan Yan Shu dan mengikuti mereka.
Jin Yun dan Yan Shu pergi ke sebuah tempat makan. Yan Shu bertanya dulu sebelum mulai makan kalau Jin Yun tidak akan memintanya menjadi pacarnya lagi kan? Jin Yun menjawab tidak. Pelayan datang dan menghidangkan makanan. Yan Shu heran karena mereka kan belum memesan.


Tidak lama, di layar TV yang ada di restoran, diputar cuplikan foto-foto kemesraan Yan Shu dan Jin Yun dulu semasa pacaran saat SMA. Yan Shu terdiam melihatnya. Jin Yun tersenyum penuh arti. Dia juga menyuruh Yan Shu membuka tutup hindangan yang terhidang di depan Yan Shu.

Yan Shu membuka tutup tersebut. Dan isinya ternyata bukan makanan melainkan sebuah cincin.
Jin Yun segera mengambil kotak cincin itu dan mengambil cincin permata disana. Dia berlutut di depan Yan Shu dan membuat Yan Shu berdiri terkejut.
“Aku tidak ingin kamu menjadi pacarku. Maukah kamu menikah denganku?” tanya Jin Yun serius.
Semua orang yang ada di restoran langsung berteriak agar Yan Shu menerimanya. Cheng Ze melihat semua hal itu dari belakang.
“Gu Jin Yun! Kau gila! Berdiri!”
“Aku tidak akan berdiri jika kau tidak mau menikah denganku.”
Cheng Ze tidak tahan melihatnya dan berniat pergi. Tetapi, saat itu, dia melihat Jun Yao yang berada disana. Semua kaget melihatnya. Jun Yao memandang marah mereka. Dia mengambil cincin Jin Yun.
“Aku peringati kau untuk tidak melakukan hal bodoh,” marah Jun Yao pada Jin Yun.
Jin Yun tentu marah dan berusaha merebut cincin dari tangan Jun Yao. Jun Yao tidak mau memberikannya dan balik mengingati Jin Yun kalau Ketua tidak menyetujui Jin Yun berhubungan dengan Yan Shu. Jin Yun tidak peduli. Mereka saling berdebat. Yan Shu hanya memandangi mereka.
“Kau pikir kau siapa?” marah Jin Yun pada Jun Yao.
Jun Yao terkejut mendengarnya. “Aku tidak akan membiarkan kalian berdua bersama,” tegas Jun Yao dan beranjak keluar.
Jin Yun segera meminta Yan Shu menunggu sebentar dan dia segera pergi mengejar Jun Yao. Cheng Ze memandangi hal itu dari belakang. Yan Shu sendiri merasa malu karena dilihat banyak orang.


Jin Yun menghentikan Jun Yao dan meminta cincinnya kembali. Jun Yao menolak dan Jin Yun segera mengambil paksa cincin itu dari tangan Jun Yao. Setelah itu dia mendorong Jun Yao hingga terjatuh.
“Han Jun Yao. Apa yang kau dapatkan dari nenekku? Kenapa kau membantunya?”
“Gu Jin Yun. Kamu bodoh! Tidak bisakah kamu melihat dia tidak menyukaimu? Sadarlah!”
“Siapa bilang dia tidak suka padaku? Jika kamu tidak menghentikanku, dia sudah menjadi milikku tadi. Han Jun Yao, aku sudah pernah bilang sebelumya, aku tidak mau melihatmu lagi! Di masa depan, aku tidak ingin kau ikut campur dengan urusanku lagi!”
Selesai berkata itu, Jin yun segera pergi meninggalkannya. Jun Yao benar-benar kesal melihatnya dan melempar Jin Yun dengan sepatunya. Sayangnya, sepatu itu tidak mengenai Jin Yun.

Yan Shu ternyata mengikuti mereka. Setelah Jin Yun pergi, Yan Shu segera mendekati Jun Yao. Jun Yao segera menyuruh Yan Shu pergi dan jangan mempedulikan dirinya. Dia tidak perlu rasa kasihan Yan Shu.
“Hei, apa yang kau lakukan itu sia-sia. Kau hanya membuatnya semakin membencimu. Kau harus memberitahunya, kau mengikutinya sepanjang hari karena kau menyukainya, bukan karena Ketua,” nasehat Yan Shu.
“Jangan bertingkah seperti kau mengerti mengenaiku. Itu membuatku mau muntah.”
“Jangan muntah. Karena itu kebenarannya. Aku tidak bertingkah seperti mengerti tentangmu. Kenyataannya, mungkin aku yang paling mengerti. Aku tahu kau menyukai Gu Jin Yun. Kenapa tidak memberitahunya? Itu bukan hal ilegal untuk menyukai seseorang. Kenapa harus disembunyikan? Kau takut ditolak jadi kau tidak punya keberanian.”
Jun Yao tidak suka mendengarnya dan tetap menuduh Yan Shu mempunya rencana padanya. Yan Shu dengan tegas memberitahu kalau dia merasa khawatir dengan Jun Yao. Dia juga berterimakasih karena Jun Yao sudah mengambil cincin itu tadi, karena kalau tidak dia sudah bingung cara menyelesaikannya. Jun Yao tidak suka mendengarnya dan Yan Shu akhirnya memilih pergi setelah  mengembalikan sepatu yang tadi dilempar Jun Yao.
Yan Shu berjalan pulang sendirian. Cheng Ze mengikutinya dari belakang.


Post a Comment

Previous Post Next Post