Sinopsis C - Drama : The Fox’s Summer Episode 25 - 1 (Episode 04/1 - Season 2)



Images by : QQLive
Cheng Ze mengikuti Yan Shu dari belakang secara diam-diam. Mereka berjalan lama hingga akhirnya Cheng Ze memanggil Yan Shu. Dia mengomentari Yan Shu yang tidak menyadari kehadirannya padahal dia sudah mengikuti Yan Shu sepanjang jalan, dan bagaimana misalnya jika orang jahat yang mengikuti dan Yan Shu tidak sadar juga. Yan Shu malas berdebat dan langsung bertanya apa alasan Cheng Ze mengikutinya dari tadi.
“Aku khawatir,” jawab Cheng Ze. “Aku hanya ingin tahu, jika Jun Yao tidak mengambil cincin itu, apakah kamu akan menerima lamaran Jin Yun?”
“Kamu ada di sana juga tadi?” tanya Yan Shu terkejut. Cheng Ze mengangguk membenarkan. “Jika Han Jun Yao tidak ada disana, akankah kamu menghentikan Jin Yun?” tanya Yan Shu balik.
Cheng Ze kesulitan menjawabnya. Dia berpikir sesaat, “Mungkin tidak.”
Yan Shu tentu kesal mendengarnya. Dia mengingati Cheng Ze kalau orang yang disukai Cheng Ze (dirinya) sedang di lamar pria lain dan Cheng Ze tidak berniat menghentikan hal itu. Cheng Ze membela diri kalau mereka sudah sama-sama dewasa dan dia tidak punya hak untuk menghentikan lamaran itu, semua keputusan ada di tangan Yan Shu, orang yang di lamar. Yan Shu benar-benar kesal mendengarnya apalagi alasan lain Cheng Ze tidak mau menghentikan lamaran itu karena yang melamar adalah Jin Yun.
Yan Shu benar-benar marah. Dia bertanya apa Cheng Ze mau menyerah? Cheng Ze membantah hal itu tetapi dia tidak bisa menghentikan Jin Yun yang benar-benar serius. Yan Shu semakin kesal mendengarnya dan akhirnya menyuruh Cheng Ze untuk berhenti mengejarnya lagi karena dia tidak suka.

Hari sudah malam,
Cheng Ze sedang memandang bulan dengan teleskop. Tetapi, ketika dia melihat bulan, dia malah teringat wajah Yan Shu yang marah padanya dan menyuruhnya berhenti mengejarnya. Cheng Ze benar-benar bingung.
Dan akhirnya, Cheng Ze memutuskan untuk menelpon Gao Yang. Gao Yang yang sedang tidur, tentu merasa kesal karena ada telepon di tengah malam. Tetapi, ketika dia tahu yang menelpon Cheng Ze, dia segera mengangkat karena mengira ada hal penting. Dan Gao Yang benar-benar jengkel karena alasan Cheng Ze menleponnya hanya untuk bercerita mengenai masalahnya dengan Yan Shu dan meminta sarannya.
Gao Yang mendengarkan cerita Cheng Ze hingga dia ketiduran. Dan Cheng Ze yang sudah cerita panjang lebar tentu merasa kesal karena tidak ada respon dari Gao Yang yang sudah tertidur.

Cheng Ze memberanikan diri turun ke lantai bawah dan mengetuk pintu kamar Yan Shu. Dia juga memanggil-manggil nama Yan Shu tetapi tidak ada jawaban. Cheng Ze kemudia mendekat ke pintu dan berbisik kalau dia tidak akan menyerah mengejar Yan Shu. Dan dari dalam kamar, Yan Shu melempar barang ke arah pintu kamar. Cheng Ze menegurnya untuk tidak melempar barang dan keluar untuk bicara. Yan Shu segera keluar dan berteriak kalau suka-sukanya kalau dia mau melempar barang. Cheng Ze tidak lagi bicara dan langsung kembali ke kamarnya.
Ketua menunggu Jin Yun hingga tengah malam. Ketika melihat Jin Yun yang pulang, Ketua segera menegurnya yang pulang tengah malam dan pergi kemana saja. Jin Yun tentu heran dan bertanya-tanya dalam hatinya, apa Jun Yao tidak melapor pada neneknya kalau dia tadi melamar Yan Shu? Jin Yun akhirnya berbohong kepada nenek kalau dia pulang malam karena tadi reunian sama teman-teman sekolahnya dulu.
Ketua tidak percaya dengan Jin Yun dan memutuskan untuk menelpon Jun Yao. Dia bertanya kepada Jun Yao, kemana saja Jin Yun hari ini? Jin Yun menunggu dengan cemas hingga nenek selesai bertelponan dengan Jun Yao. Dan sepertinya, Jun Yao tidak melapor soal lamaran tersebut karena Ketua tersenyum pada Jin Yun dan bahkan menawarkan Jin Yun untuk makan malam sebelum tidur. Jin Yun menolak dengan sopan dan beranjak ke kamarnya. Tetapi, Jin Yun tetap bertanya-tanya kenapa Jun Yao tidak melaporkannya?

Yan Shu sedang tidur. Dan dia bermimpi indah. Dia bermimpi mengenai Cheng Ze yang berlutut meminta maaf padanya dan bahkan berjanji hanya akan mencintai Yan Shu seumur hidupnya. Yan Shu sangat senang dan tersenyum-senyum dalam tidurnya.
Hari sudah pagi,
Yan Shu masih bersikap dingin pada Cheng Ze, bahkan ketika Cheng Ze menawarkan tumpangan untuk ke kantor bersama, Yan Shu menolaknya.

Di kantor,
Cheng Ze sedang bekerja dengan serius. Gao Yang masuk ke dalam ruangannya untuk meminta tandatangan dokumen dengan takut-takut. Cheng Ze sendiri beriskap biasa saja. Gao Yang yang merasa tidak enak, akhirnya berkata kalau dia sangat tersentuh karena Cheng Ze menelponnya kemaren malam dan dia juga mendengarkan semua cerita Cheng Ze. Cheng Ze tentu tidak percaya dan mengingatkan Gao Yang kalau Gao Yang tertidur ketika dia bercerita.
Gao Yang segera mengalihkan dengan bertanya apa Yan Shu masih marah dan mengabaikan Cheng Ze? Dia mulai memberikan nasihat agar Cheng Ze memberikan hadiah, sesuatu yang disukai oleh Yan Shu untuk meredam kemarahan Yan Shu.
“Kue durian! Dia suka kue durian,” beritahu Cheng Ze semangat.
Gao Yang segera menyuruh Cheng Ze untuk membelinya dan berikan pada Yan Shu. Cheng Ze mau tetapi sayangnya dia punya janji dan harus pergi sekarang. Gao Yang menawarkan diri untuk membelikan kue itu dan Cheng Ze setuju. Dia tersenyum-senyum memikirkan reaksi senang Yan Shu saat menerima hadiahnya nanti.

Di ruangan Yan Shu,
Semua orang yang berada di ruangan Yan Shu berlari keluar. Yan Shu yang baru kembali tentu merasa heran. Dia masuk ke dalam ruangannya dan ternyata ruangannya sangat bau. Dan itu semua berasal dari wangi durian yang ada di sana.
Yan Shu segera bertanya kepada para rekan kerjanya yang masih bertahan di dalam ruangan dari mana buah itu datang? Rekan kerjanya segera memberitahu kalau buah itu datang dari Gao Yang dan Gao Yang bilang kalau Yan Shu suka makan buah durian. Rekan kerjanya juga mengomentari selera Yan Shu yang unik. Yan Shu membantah hal itu dan balik bertanya kenapa mereka tidak membuang buah itu langsung? Rekan kerjanya menjawab kalau kata Gao Yang, hadiah itu dari Cheng Ze, dan tentu saja mereka mana berani membuangnya. Rekan kerjanya menebak kalau Yan Shu pasti sudah membuat marah Cheng Ze.
Tidak lama, telpon Yan Shu berbunyi. Telpon dari Cheng Ze yang bertanya dengan senang apa Yan Shu menyukai hadiahnya?
“Aku sangat menyukainya hingga aku ingin menggunakan kepalamu untuk membelahnya!” jawab Yan Shu kesal dan segera mematikan telpon.
Nah, Cheng Ze tambah bingung dengan jawaban Yan Shu ditambah lagi Yan Shu langsung matikan telpon. Cheng Ze akhirnya menghubungi Gao Yang. Gao Yang segera memberitahu kalau dia sudah mengantarkan hadiah Cheng Ze tadi.
“Apa yang kamu berikan?”
“Buah durian,” jawab Gao Yang bangga. “Ketika aku membeli kue durian, aku melihat kalau mereka juga menjual buah durian. Aku menyadari kalau Yan Shu menyukai kue durian, dia pasti juga suka buah durian. Jadi, aku beli 2 buah durian dan mengantarkannya padanya. Boss, aku sangat cerdas, kan?”
Cheng Ze marah mendegarnya. “Gajimu di potong setengah bulan ini.”
Gao Yang jadi bingung tetapi Cheng Ze sudah menutup telponnya. Gao Yang malah mengira kalau buah duriannya kurang.
Yan Shu sedang bekerja di ruang desain-nya. Cheng Ze mendatanginya dan mengajaknya dinner tetapi Yan Shu menolak dengan alasan sibuk. Cheng Ze tidak menyerah dan mulai memberitahu kalau makan itu pentin bagi tubuh dsb.
“Aku sudah punya janji ke konser,” beritahu Yan Shu.
Cheng Ze segera menebak kalau janji Yan Shu itu pasti dengan Da Wei. Tetapi Yan Shu tidak mau menjawabnya. Cheng Ze yang cemburu segera menasehati Yan Shu kalau Da Wei itu bad guy dan dia tidak akan memberikan izin Yan Shu untuk pergi dengannya. Yan Shu balik bertanya apa hubungan Cheng Ze dengannya hingga bisa melarangnya? Cheng Ze jadi kelabakan.

Akhirnya, Cheng Ze menjawab kalau dia adalah atasan Yan Shu. Yan Shu malas mendengarnya dan hendak pergi, tetapi Cheng Ze menariknya hingga mata mereka berpandangan. Cheng Ze mencium Yan Shu.

Yan Shu segera melepaskan diri dari Cheng Ze dan memarahi Cheng Ze. Bagaimana jika ada yang melihatnya? Cheng Ze tidak masalah karena dia akan bertanggung jawab. Yan Shu jadi speechless dan langsung pergi kembali ke ruangannya. Cheng Ze sendiri tersenyum senang.


Post a Comment

Previous Post Next Post