Sinopsis C - Drama : The Fox’s Summer Episode 29 - 1 (Episode 08/1 - Season 2)



Images by : QQLive
Ketua meminta maaf pada para tamu dan mengajak mereka untuk masuk dan membersihkan pakaian mereka yang kotor terkena soda minuman Jin Yun. Jin Yun segera memanfaatkan keadaan untuk menelpon lagi dan meminta agar orang yang di telponnya cepat datang.
Ketua dan tamu-nya sudah berada di ruang tamu. Saat itu terdengar suara bel pintu dan Jin Yun segera memberitahu kalau yang datang itu mungkin Jun Yao, karena kemaren Jun Yao meninggalkan sesuatu di kamarnya. Para tamu yang mendengar hal itu jadi berpikiran negatif. Ketua jadi tidak enak hati dan malu.

Jin Yun membawa masuk Jun Yao dan memperkenalkan Jun Yao pada para tamu Ketua. Tetapi, Jin Yun sengaja salah menyebut nama mereka dan tentu saja para wanita itu kesal karena Jin Yun salah menyebut nama mereka. Jin Yun bukannya meminta maaf pada bertanya kepada neneknya, apa nama yang di sebutnya itu adalah nama wanita yang kemaren di pertemukan nenek padanya? Ketua tentu kesal dan menegur sikap Jin Yun. Dan para tamu itu sudah terlanjur kesal, marah dan di permalukan, segera pergi dari sana.
Setelah para tamu pulang, Ketua mulai memarahi Jin Yun yang berbicara sembarangan. Dan dia juga bertanya dengan ketus untuk apa Jun Yao kemari?
“Jin Yun bilang, Anda mencariku,” jawab Jun Yao, juga bingung dengan situasi tadi.
Jin Yun segera membela Jun Yao kalau memang dia yang salah. Dia juga memberitahu perasaannya yang tidak suka di paksa mengikuti kencan buta. Ketua malah tetap marah dan bahkan menuduh kalau Jin Yun tidak mau ikut kencan buta karena masih berharap pada Yan Shu. Jin Yun jadi kesal karena di sangkutpautkan lagi dengan Yan Shu, dia dengan tegas memberitahu kalau dia hanya tidak suka ikut kencan buta. Tetapi, Ketua tetap mengomel dan membuat Jin Yun kesal setengah mati dan memilih pergi dari rumah.
Setelah Jin Yun pergi, yang tinggal hanya Ketua dan Jun Yao. Ketua mulai curhat mengenai Jin Yun yang benar-benar keras kepala dan tidak mau menyerah terhadap Yan Shu.
“Jangan khawatir. Dia akan menyerah. Karena, Li Yan Shu menyukai orang lain,” beritahu Jun Yao.
“Apa itu Gu Cheng Ze?” tanya Ketua balik.

Mata Jun Yao membelalak kaget karena Ketua bisa tahu mengenai hal itu. Ketua memberitahu Jun Yao kalau dia tahu semuanya, karena itu adalah rencananya. Dia yang menyuruh Cheng Ze untuk mengejar Yan Shu dan menjauhkannya dari Jin Yun.
“Tapi tidak ku sangka, Yan Shu akan jatuh dalam perangkap tersebut. Bagaimana bisa dia berkata mengenai cinta sejati?” ujar Ketua.
“Aku tidak percaya bahwa ini adalah rencana Anda,” ujar Jun Yao ragu.
“Gu Cheng Ze sangat peduli pada Jin Yun sejak mereka masih kecil. Dia tahu bahwa Jin Yun sangat menyukai Li Yan Shu. Jika itu bukan rencanaku, bagaimana mungkin dia berani mencuri wanita Jin Yun?”
Jun Yao masih tidak percaya mengenai rencana Ketua yang kejam.
Gao Yang pergi kencan dengan Qiao Na, tetapi saat dia menghampiri Qiao Na setelah membeli popcorn, Qiao Na malah mengabaikannya dan berjalan bersama pria lain. Gao Yang menjadi bingung dan berteriak frustasi melihat Qiao Na meninggalkannya.
Dan …
Itu semua hanya mimpi. Dia terbangun dari mimpi buruknya dan lega karena itu hanya mimpi.

Keesokan harinya,
Ibu pagi-pagi sudah bersiap dengan rapi dan cantik. Zhi Peng sampai heran melihatnya dan bertanya dia mau kemana? Dan Ibu dengan riang memberitahu kalau dia mau pergi ke perusahaan Han untuk melihat Yan Shu karena dia dengan kalau Yan Shu melakukan syuting di perusahaan. Zhi Peng mengerti dan menyuruh ibu untuk berangkat bersamanya.
Syuting sudah kembali di lanjutkan karena permasalahan dengan Lian Na sudah terselesaikan.
Yan Shu sibuk memberi pengarahan kepada para staff. Ibu menghampirinya dan mengajak bicara. Yan Shu sebenarnya tidak suka melihatnya, tetapi dia tetap menghormati Ibu dengan mengajak Ibu bicara di tempat yang lebih sepi.

Ibu datang hanya untuk memberitahu pada Yan Shu kalau Jin Yun dan Jun Yao saling menyukai. Tepat saat dia berkata itu, Jun Yao lewat dan mendengarnya. Karena penasaran, dia memutuskan untuk menguping.
Ibu terus melapor pada Yan Shu kalau Jin Yun bahkan datang ke rumah untuk mencari Jun Yao.
“Pertama, aku pikir itu bukan urusanmu,” respon Yan Shu terhadap laporan Ibu, “Mereka sudah saling mengenal bertahun-tahun. Sekarang, Han dan Shenghong bekerjasama. Itu hal yang lumrah bagi mereka untuk saling menghubungi. Jadi, jangan ikut campur urusan Han Jun Yao.”
“Aku tahu bagaimana harus bersikap terhadap masalah ini. Aku tidak butuh kau ajarkan. Kenapa kau tidak bisa mengerti niat baikku? Kamu selalu menyuruhku untuk tidak khawatir dan ikut campur. Di dunia ini, ibu mana yang tidak khawatir terhadap anaknya? Ketika ayahmu meninggal, aku membawamu masuk ke dalam keluarga Han. Han Jun Yao selalu melawanku. Sejak kecil, dia suka merebut apa yang menjadi milikmu. Sekarang, dia ingin merebut Jin Yun. Kita bisa memberikan segalanya kecuali Jin Yun. Kamu tahukan kalau pernikahan adalah hal yang sangat penting bagi wanita? Kamu akan menyesalinya seumur hidup jika memilih pria yang salah.”
Jun Yao sudah tidak tahan mendengarkan pemikiran Ibu tentang dirinya. Dia keluar dan menghampiri mereka.
“Bibi, aku mempelajari sesuatu darimu hari ini,” ujar Jun Yao dan membuat Ibu dan Yan Shu terkejut melihatnya. “Kenapa kamu menyukai pernikahan? Itu ternyata karena kamu ingin mengubah hidupmu. Li Yan Shu, kamu harus belajar dari ibumu. Pegang erat Jin Yun,” ujar Jun Yao penuh kemarahan.
Yan Shu berusaha menjelaskan kalau Jun Yao sudah salah paham tetapi Jun Yao sudah tidak mau mendengar dan pergi dari sana. Yan Shu dengan kesal berkata kalau dia bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Ibu tidak bisa berkata apa-apa.
Yan Shu mengejar Jun Yao. Dia meminta Jun Yao untuk tidak terganggu dengan omongan ibunya. Dia kemudian bertanya apa yang sebenarnya terjadi antara Jin Yun dan Jun Yao. Tetapi, Jun Yao dengan ketus menjawab kalau itu bukan urusan Yan Shu. Yan Shu tidak masalah jika tidak diberitahu dan memilih pergi. Tetapi, Jun Yao malah menghentikannya dan menyebut kalau Yan Shu sama saja dengan ibu, suka mau tahu urusan orang lain.  
“Apa kamu masih belum mengerti? Aku tidak suka Jin Yun,” tegas Yan Shu.
“Ya, aku percaya kau tidak suka Jin Yun. Kau hanya menyukai uangnya. Jadi, Gu Cheng Ze sama seperti Gu Jin Yun di matamu,” jawab Jun Yao sarkasm.
Yan Shu malas berdebat mengenai hal itu apalagi dia tahu kalau Jun Yao sangat menyukai Jin Yun. Jun Yao segera membantah kalau dia tidak suka Jin Yun.
“Aku benar-benar tidak mengerti. Apa kamu akan mati jika mengakui suka pada seseorang?” sindir Yan Shu.
“Aku tidak butuh kau ajari.”
“Aku tidak mengajarimu. Kita sudah saling mengenal sejak lama. Aku hanya berharap kau bisa mengakui perasaanmu sendiri. Apa itu sangat memalukan untuk menyukai seseorang? Bukankah aku juga menyatakan cinta pada Cheng Ze di depan umum?”
 “Li Yan Shu. Apa kamu benar-benar berpikir bahwa kamu dapat mengajari orang lain tentang cinta setelah melakukan pernyataan cinta? Apa kamu pikir kamu sudah mendapatkan Cheng Ze? Aku beritahu! Gu Cheng Ze tidak menyukaimu. Dia bersamamu karena rencana Ketua,” beritahu Jun Yao tanpa sadar karena emosi. Tetapi, sesaat kemudian, dia sadar sudah salah bicara.
“Apa maksudmu?” tanya Yan Shu terkejut. Jun Yao hanya diam tidak bisa menjawab, dia bahkan tidak berani menatap mata Yan Shu. “Apa maksudmu? Coba katakan lagi.”
“Aku tidak bilang apapun. Kamu salah dengar,” bohong Jun Yao.
Yan Shu benar-benar marah dan menyuruh Jun Yao mengulang perkataannya. Dia terus memaksa Jun Yao dan Jun Yao akhirnya memberitahu bahwa semua adalah rencana Ketua untuk menjauhkannya dari Jin Yun. Setelah memberitahu hal itu, Jun Yao pergi meninggalkan Yan Shu yang berdiri kaku.
Tidak lama setelah Jun Yao pergi, Cheng Ze masuk ke perusahaan Han dengan senyum mengembang lebar. Dia datang untuk menemui Yan Shu dan sangat senang melihat Yan Shu yang berdiri di sana. Tetapi, dia merasa heran melihat wajah sedih Yan Shu dan bertanya apa Jun Yao menganggunya lagi? Jun Yao membenarkan.
“Dia memberitahuku. Alasanmu bersamaku adalah karena perintah Ketua. Apa itu benar?” tanya Yan Shu.
Senyum lebar di wajah Cheng Ze langsung menghilang. Dia hendak menjelaskan tetapi Yan Shu menyuruhnya hanya untuk menjawab ‘ya’ atau ‘tidak’. Cheng Ze menjawab ‘ya’ tetapi dia punya penjelasan. Yan Shu sudah benar-benar sakit hati dan tidak mau mendengar apapun lagi.
“Ketika aku melihat wajah dan matamu, dan mendengar suaramu, aku sangat marah.”
“Yan Shu, ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Kamu harus mendengar penjelasanku,” pinta Cheng Ze
Tetapi, Yan Shu tidak mau mendengarnya. Tepat saat itu, Ibu turun dan bertanya heran melihat perdebatan mereka.
Yan Shu semakin kuat ingin pergi dari sana. Cheng Ze mengejarnya tetapi ibu menghentikan Cheng Ze mengejar Yan Shu dan menuntut penjelasan Cheng Ze.
Yan Shu keluar dan naik ke mobil ibu. Dia memerintahkan supir untuk pergi walaupun supir menolak karena dia datang dengan Ibu. Yan Shu membentaknya dan supir akhirnya menurut.
Ibu masih mencerca Cheng Ze dengan pertanyaan dan Cheng Ze menjawab kalau dia akan menjelaskan nanti. Tetapi, ibu tidak mau dan bertanya memastikan apa Yan Shu menyukai Cheng Ze dan bukannya Jin Yun? Cheng Ze membenarkan.
“Itu tidak mungkin,” bantah Ibu. “Jadi, dia bekerja disini karena kamu? Apa kamu benar-benar mencintainya?”
“Ya.”
“Kapan kalian mulai pacaran? Dia tidak mau kembali pada Jin Yun karena kamu?”
“Bibi, aku tidak mau bicara lagi. Aku akan menjelaskannya nanti! Aku minta maaf,” ujar Cheng Ze dan berlari pergi meninggalkan Ibu.
Ibu yang di tinggal sendiri, benar-benar bingung dengan hubungan semua orang. Dia juga bergumam mengenai Yan Shu yang bodoh karena memilih Cheng Ze.
Yan Shu di dalam mobil mulai mengingat beberapa kejadian, dimana Cheng Ze memberitahunya kalau Shenghong adalah bagian dari hidupnya. Juga kejadian dimana Cheng Ze sangat menghormati Ketua dan tidak bisa melawan padanya. Dia menangis sedih karena berpikir bahwa Cheng Ze tidak pernah menyukainya. Ponselnya berbunyi dan itu telpon dari Ibu. Yan Shu tidak menjawab dan hanya meminta supir untuk berhenti. Dia keluar dari mobil dan menyuruh supir untuk kembali menjemput Ibu.

Yan Shu naik taksi dan pergi ke rumah Ketua. Dia masuk ke dalam dan menemui Ketua. Ketua menyambut dengan tidak ramah kedatangannya dan menyuruh Yan Shu untuk langsung saja membertitahu tujuannya ke sini.
“Hubunganku dengan Cheng Ze, apakah itu rencanamu?” tanya Yan Shu langsung.
Ketua berpura-pura tidak mengerti. Yan Shu emosi melihat sikapnya dan dengan gamblang serta berteriak apa benar Cheng Ze di perintahkan Ketua untuk mengejarnya? Ketua bukannya merasa bersalah malah balik memarahi Yan Shu yang tidak sopan karena berteriak-teriak di rumahnya. Dia juga membenarkan kalau memang benar semua adalah rencanannya. Yan Shu kini benar-benar terluka mendengarnya.
Ketua benar-benar tidak mempunyai nurani dan menyuruh Yan Shu untuk sadar diri dan mengundurkan diri dari Shenghong. Dia bahkan berharap kalau mereka tidak bertemu lagi. Yan Shu benar-benar emosi dan pergi dari sana.

Jin Yun pulang dan merasa heran melihat ada taksi yang terpakir di depan rumah (itu taksi yang dinaiki oleh Yan Shu dan Yan Shu menyuruh supir menunggunya). Jin Yun masuk ke dalam, tepat saat Yan Shu keluar. Jin Yun khawatir dengan Yan Shu yang ada di rumahnya, apa itu karena Ketua yang menyuruh datang? Yan Shu tidak menjawab dan berlalu pergi. Jin Yun hendak mengejarnya tetapi Ketua keluar dan menyuruhnya untuk tidak mengejar Yan Shu.
  

Post a Comment

Previous Post Next Post