Sinopsis Aishite tatte, Himitsu wa Aru (2017) Episode 7 - 1



Aishite tatte, Himitsu wa Aru (2017)


I Love You, But I Have a Secret
Episode 7 – 1

Network : NTV

Sawa menundukan kepalanya, saat ia melihat Dokter Kazami. Rei merasa khawatir dan menanyai Sawa, lalu Sawa mengatakan,”Orang itu .. adalah penjahat.”
Rei menatap Dokter Kazami yang langsung berbalik untuk pergi, tapi Sawa tiba-tiba terjatuh dan terduduk, melihat hal itu Dokter Kazami segera berbalik kembali dan berjalan menghampiri Rei. Sedangkan Sawa masih terus menunduk dan terlihat ketakutan.



Didalam ruangan rumah sakit. Ibu Rei menjaga Sawa dan Rei masuk menanyakan keadaan Sawa. Ibu Rei mengatakan bahwa kelihatannya itu adalah anemia ringan, jadi dengan istirahat sebentar, ia akan baik-baik saja.
Saat Ibu Rei telah pergi keluar. Rei membantu Sawa untuk duduk tegap. Lalu Sawa bercerita,”Kamu belum ada mendengar apapun kan,kan? Ketika aku masih disekolah tinggi, dalam perjalanan pulang, dari belakang seseorang, aku tidak menyadarinya sama sekali. Pada waktu aku masuk kuliah, aku bisa berjalan sendirian lagi saat malam hari. Aku pikir semua nya baik-baik saja, tapi wajah orang itu.” Sawa menangis. Rei memeluk nya dan menenangkan nya. Sedangkan diluar Ibu Rei yang mendengar itu, melangkah pergi.



Ibu Sawa menjemputnya pulang dari rumah sakit. Pada saat itu Rei teringat perkataan Sawa saat mereka mencoba baju pengantin tadi,”Dia bilang, baju pengantin putih bisa diartikan menreset segalanya. Walaupun kamu tidak bisa mengubah masa lalu, khususnya masa lalu yang menyakitkan. Jika kamu bersama dengan seseorang yang kamu cintai, disana tidak ada yang perlu disesali.”
Rei masuk kedalam dan ia memperhatikan Dokter Kazami. Lalu Dokter Kazami yang melihatnya, berjalan menghampirinya. Ia menanyakan keadaan calon Rei dan Rei sendiri menjawab bahwa Sawa baru saja pulang tadi.


Ketika Rei ingin bertanya, Dokter Kazami menatap jam tangannya dan mengatakan bahwa dia harus pergi sekarang. Dengan langkah cepat Dokter Kazami berjalan pergi meninggalkan Rei. Wajah nya terlihat panik.


Ibu Sawa menelepon suaminya dan menceritakan saat Sawa pergi bersama Rei untuk bertemu seseorang, ia terkena anemia ringan tiba-tiba. Tachibana menanyakan siapa yang Sawa temui dan istirinya menyebut nama Kazami.
Seorang pegawai datang memberikan laporan untuk ditanda tanganin Tachibana. Pegawai tersebut menjelaskan bahwa walaupun tersangka menyagkal kejahatannya, tapi disana ada bukti yang cukup untuk membuktikan dia bersalah.
Tachibana menyuruhnya untuk mendapatkan oengakuan dari tersangka, tapi pegawai itu menjawab balik. Sehingga Tachibana kelihatan emosi dan melemparkan dokumen itu kepadanya.


Ibu Sawa pulang dan meninggalkan Sawa sendirian. Pada saat itu Sawa menghubungi seseorang dan mengatakan bahwa ia ingin membicarakan sesuatu.
Ditempat lain Rei mengetik pesan untuk menanyakan keadaan Sawa, tapi ia menghapusnya dan tidak jadi untuk mengirimnya.


Akihito datang ketempat Sawa,”Tadayuki Kazami?”
“Apa kamu mengenalnya?” tanya Sawa.
“Aku tau. Dia pelakunya, kan? Kata Akihito.
Sawa menjawab mungkin. Akihito segera berdiri, tapi Sawa menahananya,”Ada sesuatu yang ingin kutanyakan padanya.”
Akihito bingung dengan perkataan Sawa. Lalu Sawa melanjutkan,”Polisi tidak memberitahu korban segala sesuatu yang mereka tau. Kau tau sendiri kan. Walaupun kita menangkap mereka sekarang, disana tidak ada bukti yang cukup dan dia akan segera dibebaskan.”
“Apa kamu sudah menceritakan itu kepada Mama dan Papa?” tanya Akihito lagi.
Sawa mengelengkan kepalanya,”Aku pikir jika aku menceritakan ini kepada mereka, mereka akan segera menghubungi polisi. Tapi aku hanya menceritakan itu pada mu. Maaf. Aku bilang kepada mu bahwa aku akan melupakan kejadian itu.”


Rei turun dan berjalan kedapur, tiba-tiba terdengar suara pagar yang dibuka. Sehingga dengan langkah pelan Rei berjalan dan membuka pintu rumahnya. Tapi kosong. Dan pada saat itu sebuah tangan menahan pintu ruumahnya, sehingga Rei jatuh karena terkejut. Orang itu adalah Akihito.


Rei menanyai kejadian sepuluh tahun lalu. Dan Akihito menceritakan padanya,”Dalam perjalanan pulang sekolah, dekat rumah orang tua kami, laki-laki ini mencekiknya dengan bahan kimia yang membuatnya kehilangan kesadaran. Dia terbangun digudang, tapi disana tidak ditemukan bekas kekerasan.”
“Apa alasan pelaku melakukan itu?”
“Mungkin balas dendam yang berasal dari kebencian.”
“Dia pasti menyimpan dendam pada Sawa, kan?”
“Bukan Sawa, tapi Ayahku. Sebelum penyerangan, kelihatannya tersangka menanyakan ‘Apa kamu anak Hiroaki Tachibana?’ .
“Jika begitu, kemudian untuk menemukan pelaku nya bisa dipersempit.”
“Seharusnya, ya. Tapi ayahku berbeda, polisi menanyakan padanya ‘Apa kamu tanu sesuatu tentang penjahat itu?’ kamu tau apa balasannya? ‘Aku kebetulan tau banyak, jadi sulit. Sampai sekarang, aku menuntut ratusan tersangka yang bersalah. Jadi itu tidak mengejutkan, aku dibenci oleh mereka’. Dia mengatakan itu dengan wajah tidak peduli. Sampai akhir, penjahat itu tidak tertangkap dan menurut hukum, batas kasus itu berakhir tanggal 3 september.”
Rei teringat akan tanggal yang tertera difoto Sawa. Dan Akihito menyampaikan bahwa Sawa ingin bertemu dengan Kazami, mungkin ia ingin mengetahui alasan untuk kejahatannya, tapi ia tidak akan menerima situasi seperti ini.



Dirumah sakit, Dokter Kazami baru saja mau pulang, ketika ia melihat Ibu Rei sedang duduk dan membaca sebuah buku. Jadi Dokter Kazami memanggilnya.
Ibu Rei menyembunyikan uku yang dibacanya. Ia berdiri dan mengatakan,”Samapi sekarang, aku selalu menghargai kamu. Jadi tidak peduli apapun yang terjadi, aku akan selalu disisimu.” Dan Ia tersenyum. Sedangkan Dokter kazami sendiri terlihat terkejut serta takut.



Dikantor, Rei mengambil berkas dimejanya dan pergi keluar dari ruangan dengan terburu-buru. Dibelakang Kotaro diam dan memperhatikan nya.
Pada saat itu, sebuah kertas jatuh dari dalam berkas milik Rei. Itu adalah sebuah foto bungkusan berwarna merah dan dibawah foto tersebut ada tulisan Apakah ini milik Ayahmu? Rei kesal dan memukul tembok disampingnya.


Dikantor Sawa, Yamada terlihat tidak bersemangat dengan tiduran diatas meja, jadi Sawa menanyai Kosaka Sensei yang berada disebelahnya. Kosaka Sensei menjawab bahwa pacar Yamada menyelingkuhinya, tapi yang membuat Sawa lebih terkejut adalah apakah Yamada punya pacar.
“Apakah itu buruk?” tanya Yamada. Sehingga sawa segera menutup mulutnya.
Tiba-tiba Yamada berdiri dan berkata,”Aku baik-baik saja, aku sudah melupakan tentang itu. Yeah, sudah lupa.”
Kosaka Sensei menertawakan nya,”Sejak kamu pikir tentang melupakan itu, berarti kamu belum melupakan itu.”
Sawa diam,”Hal yang ingin kamu lupakan. Berapa lama sampai kamu bisa benar-benar melupakan itu, hah?”
“Jika kamu membenci seseorang karena apa yang telah mereka lakukan, butuh waktu untuk kamu bisa memaafkan mereka, kan?” kata Kosaka Sensei.
Yamada bicara dengan suara kecil,”Aku tidak akan memaafkan mereka.”

Akihito menghubungi seseorang ditelepon dan ia menanyai, apakah nama Tadayuki Kazami ada didalam list tersangka?


Kotaro akan pulang, tapi Rei memanggil dan menanyai nya mengenai foto yang ia dapatkan tadi. Tapi Kotaro manjawab dengan santai bahwa ia tidak tau apa yang dibicarakan oleh Rei. Lalu ia menepuk pundak Rei dan pergi.
Rei segera mengambil tasnya dan mengikuti Kotaro dari belakang. Ditaman ia melihat Kotaro bertemu dengan Karin. Sehingga Rei menemui mereka dan menanyakan bagaimana mereka berdua bisa bersama.
“Aku mengenalnya karena kebetulan.” Jawab Karin.
Rei berjalan mendekati mereka dan menunjukan foto Sawa. Kotaro langsung menjawab bahwa ia yang memberikan foto itu padanya. Rei bingung dan menanyakan maksud Kotaro.
“Karena aku ingin menghancurkan kalian. Kamu benar-benar lambat Rei-chan.” Jawab Karin.
“Ceritanya tidak sederhana,” kata Kotaro, lalu ia menyuruh Karin untuk pergi terlebih dahulu, karena ia ingin berbicara dengan Rei. Karin menurut dan pergi dari situ, meninggalkan mereka berdua sendirian.

“Pesan yang Sawa terima, apakah itu dari kamu?” tanya Rei,
“Aku tidak ada mengirim sesuatu yang seperti itu. Batas waktu kasus Sawa akan segera berakhir. Sejak kuliah, Sawa mencoba menyembunyikan itu, aku pikir aku tidak akan bisa menyebutkan itu, tapi aku pikir itu mustahil.” Kata Kotaro.
“Daripada menggunakan foto itu, bukankah lebih baik kamu memberitahuku langsung? Coba pikirkan sedikit tentang perasaan Sawa.”
“Aku tidak perlu kamu mengatakan itu padaku ‘Disana ada alasan untuk setiap dosa. Aku ingin mengenal si penjahat.’ Aku merasa, sampai sekarang, apa perasaan kamu ketika mengatakan itu.” Kata Kotaro dengan tenang, tapi ia berbalik dan menatap Rei,”Dari sekarang, Sawa akan menghabiskan masa depannya bersama dengan seseorang yang memliki cita-cita seperti itu. Aku merasa kasihan padanya. Seseorang yang tidak mengerti rasa sakit dari orang yang dekat dengan mereka dan memikirkan perasaan penjahat. Akhirnya kamu akan melindungi orang yang menyakiti yang lain.”


Rei teringat ketika dulu ia memukul Ayahnya.”Tapi aku tidak bisa melakukannya dengan cara lain.” Katanya.
Kotaro langsung memegang kerah kemeja Rei dan pergi meninggalkan nya begitu saja.

Sawa datang kerumah Rei. Didalam Rei meminta maaf pada Sawa untuk tidak mengetahui apapun, untuk tidak mengerti perasaannya, untuk selalu mengatakan bahwa ia ingin berada disisi penjahat. Maaf.
Hari itu sepuluh tahun yang lalu.
Saat malam dalam perjalanan pulang dari sekolah, seorang pria memakai masker dan topi hitam bertanya padanya,”Apa kamu anak perempuan dari Hiroaki Tachibana?”
Ketika Sawa ingin berbalik, pria itu menutupi mulutnya. Dan saat Sawa terbangun oleh suara laki-laki yang menangis. Sampai sekarang, ia bisa mendengar itu. Jadi ketika ia mengingat itu, dadanya terasa sakit dan ia ingin tau mengapa laki-laki itu menangis. Mungkin dia adalah orang yang ingin membunuh dirinya sendiri.


“Aku ingin mengerti perasaan dari orang yang melakukan kejahatan.” Ketika Sawa mengingat perkataan Rei dulu itu, ia merasa terselematkan. Karena Rei adalah tipe orang yang melindungin yang lemah, jadi ia bisa berada disisi siapapun. Ia bisa melindungin setiap orang dan membuat mereka bahagia.
Rei sedih mendengar perkatan Sawa itu, tapi dengan semangat Sawa membuatkannya makan malam dan Rei tersenyum padanya.



Dokter Kazami melihat kalender dicatatannya dan matanya terlihat geram.

Post a Comment

Previous Post Next Post