The Mysteries of Love / 談情說案 (2010)
TVB
Episode
3 – 1
Siu-lai bingung dengan
hilangnya sidik jari yang terdapat pada Bola Kristal. Begitupun dengan Lo sir.
“Bagaimana bisa sidik jari
tersangka menghilang hah?” tanya Lo sir pada Siu-lai sambil memegang pundaknya.
Lo sir masuk kedalam
ruangan. Lalu mereka semua segera berdiri serta menanyainya, tentang bagaimana
bisa sidik jarinya tiba-tiba menghilang.
Tapi Lo sir yang kelihatan
bingung juga, tidak tau bagaimana itu bisa terjadi. Yang pasti ada seseorang yang
menghapus itu dengan sengaja.
Pan yang emosi langsung
mengatakan bahwa mereka membutuhkan kartu untuk bisa pergi dan masuk kedalam
ruangan. Jadi bagaimana bisa ia melakukan itu?
PC serta Chim mengatakan
bahwa ia tidak mungkin melakukan itu, tapi itu juga tidak benar untuk
mempercayai dia. Dan akhirnya Lo sir mengajak PC untuk keruangan lain dan
mengintrogasi Siu-lai.
“Berapa pengeluaran kamu
setiap bulan? Apakah kamu memiliki simpanan?” tanya PC secara langsung pada
Siu-lai.
“Setiap bulan, selain dari
biaya rumah tangga. Aku menghabiskan uang nya untuk biaya ongkos pergi kerja
dan makan. Lalu paling banyak, aku membelikan kan mainan untuk keponakan ku.
Itu saja.” Jelas Siu-lai.
Lo sir dan PC hanya diam
dan menunggu dia untuk menjelaskan lebih lanjut.
“Ketika aku libur, aku
biasanya makan dirumah dan ketika aku makan dikantin pun, aku hanya
menghabiskan $20 sampai $30 sekali makan. Berapa banyak simpanan ku? Aku kira
itu $8.000 sampai $9.000 sebulan.” Kata Siu-lai mengakhiri penjelasannya.
PC menanyainya lagi,”Apa
kamu membeli baju baru? Apa kamu membayar itu dengan kartu kredit? Apa kamu ada
melunasi tagihan kartu kredit kamu setiap bulan? Atau kamu hanya membayar
sedikit saja? Apa keluarga kamu ada yang membutuhkan uang, lalu meminjam nya
dari kamu?”
Siu-lai terlihat stress.
Ia menjawab,”Apakah kalian serius, PC, Lo sir? Apakah kalian pikir, aku disuap
untuk membantu anak kaya itu menghilangkan barang bukti? Kami keluarga Tsu
adalah keluarga polisi, kami melayani dengan setia. Kami menangkap penjahat dan
menegakak kan hukum. Aku tidak tau bagaimana cara nya untuk mengambil suap dan
melanggar hukum. Kalian berdua melihat saya seperti ini kah? Saya merasa tidak
senang.” Kata Siu-lai dengan panjang dan cepat. Ia pun kelihatan seperti sudah
mau menangis.
Melihat itu, PC mengatakan
padanya bahwa mereka percaya dengannya, tapi ini adalah prosedur.
Siu-lai meminta maaf,
karena ia Cuma terbawa emosi saja sekarang.
Lalu Lo sir mengatakan
pada Siu-lai,”Sidik jari pada senjata pembunuh, menghilang dibawah pengawasan
kamu. Kami mempercayai kamu. Jadi kamu harus mempercayai kami juga.”
Dengan sedih, Siu-lai
meminta mereka membantu dia. Lalu Lo sir menyakinkan bahwa mereka akan
melakukan yang terbaik untuk membantu dia. Dan introgasi pun berakhir.
Di universitas.
Disana Profesor King
menjelaskan pada Lo sir dan Siu-lai mengenai bahan kimia yang terdapat pada
sidik jari biasanya. Lalu ia mengatakan bahwa dalam kasus ini, sidik jari
menghilang bukan karena disebabkan oleh suhu tinggi. Jadi hal ini mungkin tidak
akan membantu.
Tampaknya Siu-lai mulai
frustasi dan stress, jadi ia memohon kepada King untuk membantunya. Karena
tanpa sidik jari, sejanta pembunuh tidak akan disetujui di pengadilan dan
pembunuh bisa lepas.
Lo sir lalu menanyakan
pada King, bagaimana caranya mereka bisa membuat sidik jari menghilang?
King menjelaskan bahwa ia
masih belum mengetahui tentang itu. Tapi ia merasa tertarik untuk mengetahui
apa yang terjadi. Siu-lai yang mendengar perkataan King, mengatakan bahwa
mereka mencoba mencari tau kebenaran dan ini bukan sesuatu yang menarik.
“Ketika Kingsley tertarik
akan sesuatu, ia akan mencari tau jawabannya segera.” Kata Lo sir pada Siu-lai.
Dikamar. Siu-lai
memandangin lencana polisinya.
Lalu Ayahnya datang dan
membawakan sup untuknya. Ia mengatakan bahwa Ibunya sengaja membuat ini untuk
menyemangati dia.
Bahkan Kakak pertamanya
(On) dan istri memberikan coklat untuknya.
Serta Apel Fuji dari
daerah Aomori di jepang dari Kakanya Leung.
Lalu Siu-lai tersenyum
bahagia dengan semua perhatian itu. Siu-lai juga menceritakan rasa frustasinya,
karena ia telah menghilangkan bukti penting serta ia juga telah mempermalukan
keluarganya karena itu.
Mendengar cerita Siu-lai,
Ayahnya menyemangati dia dan menyuruh nya untuk tetap tenang.
Diluar. Mamanya berteriak
pada Leun yang tidak mematikan keran setelah memakai kamar mandi. Sehingga
sekarang tempat ini menjadi banjir.
Leung menjawab, bahwa bukan
dia yang terakhir memakai kamar mandi.
Tiba-tiba kaget dan
bertanya pada Ayahnya,”Apa? Aku tidak mematikan keran?”
Ayahnya mengatakan, “Apa
yang mengejutkan jika kamu lupa melakukan itu?”
“Tidak. Sebelumnya aku
begitu linglung meninggalkan beberapa dokumen di dapur. Apa mungkin aku
menghapus sidik jari saat sedang linglung tanpa sadar? Matilah.” Kata Sui-lai dengan panik.
Ayahnya menepuknya dan
menyuruh dia untuk tenang dulu.
Diruangan Lo sir. Ia
menanyai apakah iu-lai ada menemui Dr. Law di pelayanan Konseling beberapa hari
yang lalu.
Siu-lai menjawab bahwa
jika ia yang melakukan itu. Ia akan bertanggung jawab.
Lo sir memberitahu mengenai
hasil laporan yang ia terima bahwa Siu-lai hanya mengalami depresi ringan. Dan juga
laporan tersebut tidak akan menceritakan kepada dia tentang siapa yang
menghapus sidik jari.
Didalam ruangan SCB
Workshop.
Lo sir membawa King untuk
melihat keadaan ruangan. Ia juga menceritakan bahwa tidak ada jalan keluar lain
selain pintu ini dan sidik jarik dihapus oleh Orang diluar kepolisian.
King memperhatikan seluruh
ruangan. Dan pada saat itu ia melihat sebuah lubang kabel kecil yang terbuka.
Ia lalu naik dan memperhatikan lubang tersebut.
Dilaboratorium.
King bersama dua orang
asistennya meneliti sebuah Pipa kecil. Disana King menjelaskan pada Lo sir
bahwa terdapat bekas gesekan pada pipa yang masih baru.
Asisten King ikut
menambahkan bahwa ada kemungkinan seseorang memasukan suatu benda asing kedalam
ruangan melalui lubang pada pipa ini.
Karena biasanya pipa akan
dipotong sama panjang. Tapi pada pipa yang ini, ada bekas terpotong atau
terkikis.
Dikantin.
Lo sir dan King sedang
duduk bersama dan mengobrol. Lalu seorang mahasiswi menghampiri meja mereka dan
memberikan potongan kue ulang tahun dari seorang Mahasiswi kepada King.
Saat itu King melihat ada
asap dingin dari bawah piring. Ia memperhatikan nya lama. Lalu Lo sir menanyai
King mengenai hasil penelitiannya, tapi King belum bisa menemukan apapun.
Diluar kantor polisi.
Sui-lai berjalan dengan
tatapan kosong. Lalu Pan dan Chim datang mengejutkannya, mereka mengatakan pada
Siu-lai untuk santai, karena ia pasti akan segera bergabung dengan mereka lagi.
Dan mereka segera pergi dari sana.
Profesor King lewat dan
menawarkan tumpangan pada Siu-lai.
Saat dalam perjalanan
Siu-lai salah menunjukan jalan, ketika King menanyakan arah pada nya. Dimana
seharusnya mereka tidak diperbolehkan berbelok ke kiri, karena itu merupakan
jalan satu arah. Sehingga polisi lalu lintas disana menilang mereka.
Dan ketika mereka
berhenti, King melihat petugas pembersih jalan diseberang, sedang menyemprot
jalanan dengan air. Dengan serius, King memperhatikan penyemprot air tersebut.
Dilaboratorium.
King menjelaskan pada Lo sir
dan Siu-lai bahwa penyemprot tekanan tinggi sering digunakan untuk memotong benda
atau menghilangkan noda lama, karena kekuatannya. Dan itu menjelaskan pengikisan
pada pipa.
Lalu asisten King datang
dan membawa alat penyemprot tekanan tinggi yang telah dimodifikasi. Alat itu
mengunakan gas karbon dioksida padat (Ice kering) untuk menghantam kotoran,
sehingga dengan alat tersebut mereka bisa menghilangkan bekas sidik jari.
King dibantu dengan
asistennya, mulai melakukan simulasi. Dimana bola Kristal yang memiliki sidik
jari diletakan diatas meja. Lalu asisten King melalui sebuah lubang kecil (yang
sama seperti di ruang SCB Workshop) menyemprot mengunakan alat penyemprot
tekanan tinggi. Dan sidik jari pun hilang.
Setelah itu King menjelaskan
kepada mereka bahwa pada saat penyemprot digunakan, maka akan menghasilkan suara
yang keras. Lalu ia menanyakan kepada Siu-lai, apakah pada saat itu ia ada
mendengarkan suara desis?
Dikantor polisi.
Lo sir dan Siu-lai kembali
dan menyapa anggota tim yang lain. Dan Lo sir mengabarkan bahwa hari ini
Siu-lai akan bergabung dengan mereka lagi. Dengan senyum lebar Siu-lai
melakukan tos dengan mereka semua.
Dipapan tulis, Lo sir
menjelaskan mengenai penyemprot yang telah dimodifikasi dan berdasarkan hasil
percobaan, alat itu berhasil menghilangkan sidik jari menggunakan gas karbon
dioksida padat.
Lalu Siu-lai menambahkan
bahwa orang itu mengambil dan menaruh datanya di dapur, sengaja melakukan itu
untuk membuat dia pergi dari ruangan. Dan ia terpikir satu orang yaitu, Kong
Siu-wing pekerja renovasi.
Lo sir menyetujui
pemikiran Siu-lai, tapi sebelumnya mereka harus mencari tau hubungan antara
Kong Siu-wing dan tersangka terlebih dahulu. Serta alasan mengapa dia menolong
tersangka menghapus sidik jari tersebut.
PC dan Siu-lai menanyai
toko barang logam untuk mencari tau apakah Kong Siu-wing ada membeli mulut pipa
untuk peralatan penyemprot .
Pan dan Chim mengikuti
Kong Siu-wing.
Penjaga toko menjelaskan
bahwa Kong Siu-wing merupakan pelanggan lama dan baru-baru ini ia ada membeli
mulut pipa darinya. Dan ia memperlihatkan benda tersebut pada mereka.
Ditempat lain, Siu-wing
membeli sebotol brandy (sejenis minuman keras). Dan ia mengobrol dengan penjaga
toko yang menanyakan apakah baru-baru ini dia ada menang lotre, karena ia
sekarang sering kali belanja.
Kong Siu-wing yang sedang
bersantai sambil minum, tiba-tiba dikejutkan oleh suara bel.
Lo sir dan tim mengunjungi
rumah Siu-wing dengan sebuah surat izin pengeledahan.
Saat Lo sir dan PC
berbicara dengan Siu-wing. Mereka bertiga mengeledah rumah Siu wing. Ketika itu
pandangan mata Siu-wing terlihat cemas, saat ia melihat Chim akan berjalan ke
arah kamar mandi. Tapi sayangnya Chim tidak jadi masuk dan Siu-wing pun menjadi
lega.
Siu-lai yang menyadari
keanehan itu, masuk kedalam kamar mandi. Ia membuka mesin cuci serta
mengeluarkan semua pakaian kotor didalamnya. Pada saat itulah ia melihat mulut
untuk penyemprot tekanan tinggi didalamnya.
Ia memperlihatkan itu
kepada Lo sir. Sementara Siu-wing sendiri terlihat lemas.
Tags:
The Mysteries of Love