Sinopsis Thai-Drama : Game Maya Episode 4 - 3




Content and Images by OneHD






Saat Gun tertidur di sofa ruang tamu, Pim diam-diam berjalan dengan pelan. Diluar Koy juga melakukan hal yang sama. Tapi sebelum Koy membuka pintu, seseorang datang dan membekap milut Koy serta membawanya pergi. Pim sendiri yang baru membuka pintu terkejut, saat Gun berdiri dibelakangnya dan menutup kembali pintunya. Gun bertanya kemana Pim akan pergi?



Pim menjawab bahwa ia hanya lapar, jadi ia ingin sesuatu untuk di makan.
Koy marah kepada Wit karena telah menghentikannya masuk kedalam ruangan Gun. Wit beralasan bahwa Koy adalah seorang wanita dan P’Gun laki-laki, jika seseorang melihatnya, itu tidak baik. Koy ngomel mengapa Wit selalu berpikir seperti itu? Tapi Wit tersenyum nakal pada Koy dan apakah itu berarti ia bisa tidur disini malam ini? Yang tentu saja, Koy segera memukul Wit.


Gun kebingunan saat melihat isi belanjaan yang diberikan oleh Wit, ternyat tidak ada yang siap jadi, tapi hanya berisi bahan untuk memasak. Dan saat Gun melihat telur disana, Gun teringat saat dulu ia bersama dengan Radee.
Lalu Pim yang melihat Gun melamun datang dan memberitahu Gun bahwa itu gosong. Lalu ia menggantikan Gun dan memasak. Jadi Gun hanya berdiri dan memandangi Pim, lalu ia tersenyum.


Saat Pim sudah selesai masak, mereka makan malam berdua. Gun memuji Pim yang ternyata tau caranya memasak. Pim tidak semangat makan dan malah meminta Gun untuk membiarkannya pulang. Lalu Gun membujuk Pim dan mau menyuapi Pim, tapi Pim menepis tangan Gun dan makan. Gun tersenyum.


Ditempat lain, Ak mengatakan pada karyawannya bahwa yang terjadi pada Pim adalah signal peringatan. Itu berarti merka akan benar-benar membunuh Pim. Jika mereka tidak bisa mendapatkan uang untuk Big Boss, selanjutnya bukan hanya Pimdao yang akan mati.
Dear tersenyum jahat dan berkata,”Bukan hanya Big Boss yang ingin membunuh kamu. Aku juga adalah orang yang ingin kamu mati Pimdao!”

Gun mengantar Pimdao kembali keapatermennya. Saat Pimdao turun dari mobil, Gun berteriak padanya,”Hey. Kamar kita bersebelahan. Kita harus naik bersama-sama.”
Pim berbalik dengan kesal,”Diam. Apa kamu gila? Aku keluar sepanjang malam dan tiba-tiba kamu ingin aku naik dengan pria asing? Apa kamu tidak berpikir, apa yang akan orang lain pikirkan?”
“Mengapa? Kamu takut pacarmu cemburu.” Kata Gun mengejek.
Pim menjawab Gun, lalu ia berjalan pergi.


Pat yang baru bangun, berteriak keras saat ia melihat Pim sedang berdiri sambil meminum susu. Nam sendiri juga ikutan terbangun dan kaget karena teriakan Par itu. Mereka segera menanyai Pim dan menanyai apa yang terjadi, tapi Pim segera mengankat tangannya dan bilang ia sedang sakit kepala.


Gun dan Jade mengobrol diapatermen. Sedangkan Koy bersama Wit berdua diluar. Kelihatan bahwa Koy mulai sedikit curiga.


Pim teringat kejadian bersama Gun semalam, ia bertanya-ranya siapa Gun sebenarnya. Tiba-tiba Win datang dan mengatakan bahjwa ia sangat cemas dengan Pim. Win mengatakan bahwa Pim adalah hatinya, lalu Pim tersenyum mendengar itudan mereka berpelukan, tapi terlihat wajah Win yang tidak tersenyum dan malah menatap dengan tajam.

Win membujuk Pim untuk mau melakukan penandatangan kontrak kerjasama dengan P-Star TV, tapi Pim menceritakan bahwa Prim tidak setuiu. Jadi Win meminta Pim untuk bicara dengan Prim dan Pim langsung menyetujui Win.

Ketika Prim datang, Win segera berdiri dan berbisik ditelinga Pim untuk pamit serta mengenai pembicaraan mereka tadi. Pim tersenyum, mereka berpelukan sebentar dan Win pergi.
Pim menceritakan mengenai Gun. Semua kejadia yang terjadi padanya, Gun selalu ada disekitar, Prim terlihat berpikir.


Dear menonton berita. Dikabarkan mengenai insinden kemarin, telah dikonfirmasi bahwa tidak ada yang luka atau mati. Dear kesal dan mematikan tv nya.
Win datang dan duduk disebelah Dear. Tapi Dear malah marah pada Win karena kesal,”Dia harus mati. Jika bisa, aku ingin menjadi orang yang membunuhnya dengan tanganku sendiri.”
Win terkejut dan lalu ia memegang tangan Dear, Win mengatakan bahwa orang seperti Dear tidak akan pernah melakukan hal seperti itu. Tapi Dear menepis tangan Win dan bilang mungkin, dia akan membayar orang untuk membunuh Pimdao. Siapa yang tau.

Dikolam renang. Pim yang melihat Gun memanggilnya, tapi Gun hanya diam dan tidak menjawab. Pim menanyakan bahwa apa yang terjadi kemarin?
Gun menjawab ia sudah menceritakan semuanya, tapi Pim tidak mau percaya. Pim langsung bilang pada Gun,”Kamu ingin aku percaya, seseorang ingin membunuhku? Bagaimana mungkin, ketika aku tidak bersalah kepada siapapun.”
“Aku pikir mungkin kamu telalu mempecayai orang disekelilingmu. Dunia ini tidak seindah seperti yang kamu pikirkan.” Kata Gun, tapi Pim tetap tidak mau percaya pada perkataan Gun itu.



Pim melakukan wawancara mengenai film barunya bersama dengan pria yang akan menjadi lawan mainnya. Win memandanginya dan tersenyum. Lalu diruangan lain, Pim akan melakukan penanda tanganan dengan pihak China. Pim memegang  tangan Win dan berkata,”Win, percaya, kamu bisa membuat keputusan tanpaku.”
Win tersenyum lebar dan membalas memegang tangan Pim,”Bagaimana aku bisa?”
“Kamu bisa, aku sudah bilang ke kamu. Kamu bisa melakukan itu tanpaku.” Kata Pim. Lalu ia menandatanganin surat kontrak itu.


Big Boss memuji pekerjaan Ak dan Win, untuk membawakan uangnya tepat waktu. Sebelum siapapun terluka. Tapi mereka harus berhati-hati. Lebih banyak orang yang tau tentang ini, lebih berbahaya. Selanjutnya, mereka harus melakukan pekerjaan mereka dengan hati-hati.
Big Boss pun pergi meninggalkan Win dan Ayahnya.


Prim bersama Pat menemui Gun. Lalu Prim bicara berdua bersama Gun, Prim ingin Gun untuk mengajarkan Pim pertahan diri. Bukan hanya untuk filmnya tapi dia ingin Pim memiliki kemampuan pertahanan diri yang bisa ia gunakan sehari-hari. Seperti menendang dan memukul dan menembak.
Lalu Prim menanyakan apakah yang terjadi pada Pim itu bukan kecelakaan biasa. Karena Pim cerita padanya  bahwa Gun mengatakan ada seseorang yang ingin membunuhnya, apakah itu benar? Tapi Gun malah menjawab bahwa ini bukan waktunya untuk ia bisa mengatakan itu.


Dear menunjukan foto Pim, ia menyuruh mereka untuk melakukan apapun yang mereka bisa untuk membunuh wanita itu. Pria itu menjawab bahwa Pim adalah artis terkenal, jadi itu akan sulit. Tapi Dear tidak peduli, ia membencinya dan tidak ingin Pim hidup didunia yang sama sepertinya. Lakukan apapun untuk membuatnya menghilang.

Lalu Dear memberikan amplop berisi uang pada dua orang pria itu dan berkata jika mereka bisa menyelesaikan pekerjaan mereka, ia akan memberika lebih lagi. Dan ia tersenyum dengan jahat. 

Post a Comment

Previous Post Next Post