Sinopsis Thai-Drama : Game Maya Episode 5 - 1



Content and Images by OneHD



Orang-orang suruhan Dear datang ke kantor Pim. Gun sedang berada didalam mobil, melihat mereka. Jade lalu datang dan masuk kedalam mobil sambil membawakan makanan untuk Gun.

Ditempat lain, Gun memperhatikan foto-foto seorang pria dihpnya,”Yord. Dia masuk kedalam dan keluar dari Akara seperti biasa. Tidak ada seorang pun yang berani berbicara padanya.”
“Itu normal. Siapa yang ingin berhubungan dengan seseorang yang masuk penjara 10 kali seperti dia. Jika sumber mu itu benar.” Kata Jade.

Gun menegaskan bahwa sumber nya mengatakan Yord sering keluar masuk seperti itu adalah rumahnya sendiri. Lalu Jade menyebutkan bahwa ia mengira, dia akan bertemu Black Hawk seperti dia. Black Hawk adalah code name dari Jade.


Ak menanyai masalah dokumen milik Prapas itu pada Win, tapi Win belum berhasil menemukan itu dan Win  sendiri berpikir bahwa Pimdao tidak tau apapun tentang dokumen itu. Ak tidak terima dengan jawaban Win, selama ia tidak melihat dokumen itu dengan mata kepalanya sendiri, ia tidak akan percaya dokumen Prapas tidak ada dengan Pimdao.


Pim bersama Pat sedang dalam perjalan ke Body Work, tapi Nam tidak bersama mereka, karena ia sedang mengurus beberapa dokumen di kantor Khun Kawin.
Ketika mereka telah sampai di Body Work studio, Pim merasa ragu dan bertanya pada Pat. Tapi Pat menyakinkan Pim bahwa mengkonfirmasi itu adalah tempat yang bagus dan juga disini banyak pria tampan.


Gun datang dan menyapa mereka berdua. Pim tentu saja merasa terkejut dan tidak senang dengan itu, jadi ia ingin pergi dari sana. Pat menahan Pim untuk jangan pergi, tapi Pim menjawab bahwa dia tidak mau latihan disini.
Gun langsung mengomentari sikap Pim, bagaimana Pim bisa bersikap seperti itu, setelah kontrak telah ditanda tanganin. Mendegar perkataan Gun, Pim memarahi Pat, karena ia tidak tau mengenai kontrak yang dibicarakan oleh Gun. Pat menjawab bahwa itu benar, lalu Pim menyuruhnya untuk menghubungin Prim sekarang.


Gun pergi meninggalkan mereka berdua dan menyuruh Pim untuk memanggilnya, saat mereka sudah membuat keputusan. Pim tentu saja merasa sangat kesal.
Prim menjelaskan ditelepon bahwa tempat ini cocok untuk Pim. Prim sendiri yang memilih tempat ini dan melakukan kontrak dengan Gun. Lalu Prim menanyakan apakah Pim tidak mempercayai nya lagi?
Akhirnya Pim menyerah dan menjawab, iya. Pim memberitahu Gun bahwa dia setuju dengan syarat, jika sesuatu yang salah terjadi selama latihan, ia akan membatalkan kontraknya.


Gun memandu Pim dan menjelaskan tentang apa yang akan mereka latih hari ini adalah Applied Battle, yaitu kombinasi dari seni bela diri Thai Boxing, Karate, Taekwondo, dan senam fisik. Pim terlihat tidak peduli dengan penjelasan yang diberikan oleh Gun. Jadi Gun memegang kedua lengan Pim, tapi Pim marah dan melepaskan dirinya.
Gun memperkenalkan Pelatih Jade. Lalu Jade berbalik dan membeli salam pada Pim dan menyuruh Pim untuk memanggilnya Jade saja. Pim membalas salam Jade dan memperkenalkan dirinya sendiri juga.
Lalu Gun menarik tangan Pim, tapi lagi-lagi Pim marah pada Gun, karena telah berani menyentuhnya seperti ini. Gun segera menjawab bahwa ia bisa melakukan lebih dari pada ini, karena disini, ia adalah pelatih. Gun membawa Pim menemui Wit yang sedang berlatih Boxing.
 Pim bilang bahwa ia tidak memiliki adegan dimana ia harus melakukan boxing. Jadi ia tidak mau mempelajari itu. Menghabiskan waktu. Gun tidak peduli dengan perkataan Pim, ia memanggil Jade dan memperkenalkan dirinya.
Wit menanyakan Pim, apakah ia pernah memiliki pengalaman melakukan Boxing sebelumnya? Pim menjawab iya, tapi itu sudah lama. Wit segera mengatakan bahwa itu tidak apa, mereka bisa mengulanginnya, karena disini mereka memiliki seorang pelatih yang bisa mengajarkan dasarnya.


Pim bingung dan bertanya apakah mereka memiliki pelatih lain disini? Lalu Wit segera berteriak memanggil Koy. Saat Koy datang, ia terkejut melihat Pimdao ada disini. Pim sendiri heran, karena ia merasa bahwa ia pernah melihat Koy sebelumnya. Dan Wit mengingatkan kejadian saat di acara itu.
Jadi Pim mengucapkan terima kasih pada Koy, tapi Koy menyuruh Pim untuk memanggilnya ‘Pelatih’.
“Pim hanya punya satu bulan untuk latihan dengan kita dan aku percaya bahwa Khun Pimdao akan mendapat yang terbaik dari kita, kan Pelatih Koy?” jelas Gun pada mereka semua. Tapi Koy langung menjawab ‘Tidak’.”
“Itu bagus. P’Pat, aku merasa seperti nya pelatih disini tidak ingin mengajariku apapun, jadi kita harus membatalkan kontrak.” Kata Pim.
Koy menatap Pim dengan jengkel.
“Itu tidak benar Khun Pim. Semua pelatih disini ingin mengajari kamu.” Jelas Wit pada Pim. Lalu ia menghampiri Koy dan menanyakan apa yang salah dengan Koy serta meminta Koy untuk mengajari Pim sedikit. Koy menjawab bahwa ia merasa bahwa Pim tidak akan bisa menanganin ini sama sekali.
Mendegar itu Pim membalas perkataan Koy dan mengajak Pim untuk pergi.
 Tapi Koy segera menghentikannya dan menantang Pim. Yang tentu saja  membuat Pim tidak terima dibegitukan dan menerima tantangan dari Koy.


Mereka berdua bersiap-siap di dalam ring. Pat menyuruh Pim untuk menyerah sekarang, sedangkan Wit meminta Koy untuk jangan terlalu serius. Tapi mereka berdua tetap tidak mau dan mulai bertarung.



Pim mulai menyerang Koy, tapi baru sesaat saja Pim sudah terjatuh, ketika Koy menendang kaki Pim. Sehingga Pat merasa khawatir padanya, tapi Pim tidak mau menyerah. Mereka mulai bertarung lagi dan Koy terus menghajar Pim, sehingga membuat Pim kesakitan. Lalu Gun masuk kedalam ring dan membantu Pim untuk berdiri.
Koy mengejek Pim dan Pim membalas bahwa ini adalah pekerjaan Koy untuk mengajarinya, bukan melakukan hal seperti ini kepadanya. Pim mendekati Koy dan menatap matanya, ia menyuruh dengan nada tegas untuk Koy mengajarinya.



Ditempat lain, Nam diberitahu oleh seorang staf bahwa kontrak yang dibawa oleh Nam itu bukan milik P-star TV. Nam menjadi terkejut dan pergi dari sana. Lalu diapatermen Pim ia membongkar semua dokumen dimeja Pim.
Tapi tanpa sengaja, Nam melihat dokumen milik Ayah Pim dan membukanya. Lalu Nam membaca dokumen-dokumen tersebut. Nam terkejut, tapi ia menfoto satu persatu halaman pada dokumen tersebut.



Nam kembali dan memberikan dokumen yang lain kepada staf tadi. Pada saat Nam pergi, Win turun dan staf tersebut memberikan dokumen tersebut pada Win. Lalu Win menanyakan apakah Pim yang datang memberikan dokumen ini? Staf tersebut menjawab tidak, tapi Nam. Dan Win terlihat berpikir, lalu ia menyuruh staf tersebut pergi. Win menghubungin Nam.


Nam menemui Win di kafe dan menanyakan maksud Win menghubunginnya. Win berbasa-basi dengan mengatakab bahwa ia hanya ingin berterima kasih pada Nam karena telah datang memberikan dokumen itu. Nam menjelaskan bahwa itu memang pekerjaannya, jadi Win tidak perlu seperti itu.


Win bertanya apakah Nam yang mengurus semua dokumen milik Pim. Nam menjawab iya, kecuali dokumen pribadi Pim. Lalu Nam berdiri ingin pergi tapi Win tiba-tiba ikut berdiri, memegang tangan Nam dengan lembut. Nam terpaku menatap mata Win.


Jade memberitahu Gun selama dua minggu lebih, ia akan pergi bekerja dengan mereka. Jika ia tidak bekerja di Akara, maka tugas mereka akan menjadi sulit. Lagian Yord tau tentang aktifitas disana, mungkin dia ada melakukan sesuatu dengan kematian Radee dan P’Non.


Gun memegang pundak Jade dan bilang bahwa ia sangat khawatir dengannya. Tapi Jade meminta Gun untuk tenang, karena ia tidak akan melewati batas.
Win datang keapatermen Pim bersama dengan orang-orangnya. Alarm berbunyi di hp Gun, lalu ia bersama Jade mendengarkan. Win memerintah orang-orang nya untuk mencari sebuah amplop berwarna coklat.
Ditempat lain, Pim ditemanin oleh karyawan Win, menunggu Win. Karena Win tidak datang juga, Pim bertanya pada karyawan itu. Tapi karyawan itu berlasan bahwa Win sedang dalam perjalanan.

Pim mengeluh kesal, tapi karyawan itu hanya menjawab sorry.

Win bersama orang-orangnya berhasil mendapatkan dokumen yang mereka cari. Jadi mereka segera pergi. Mendengar kan suaran Win itu, Gun segera mengambil kesimpulan bahwa Pimdao memang tidak terlibat dan Win memiliki hubungan dengan kematian Ayah Pimdao.
Lalu Jade memberi saran untuk memasukan Pimdao kedalam rencana mereka. Beberapa hari ini mereka dekat dengannya. Gun harus menggunakan ini sebagai kesempatan.


Win datang menemui Pim dan meminta maaf. Win menjelaskan,”Aku tidak sengaja menemukan sebuah dokumen milik seekor anjing yang ingin menghancurkan Akarawong. Dia begitu possessive dengan miliknya. ”
Dengan polos Pim yang tidak tau apa-apa malah berkata siapa yang berani melakukan itu kepada Win dan Akarawong? Win menatap Pim dan tersenyum lalu menjawab, tidak ada siapapun lagi. Karena apa yang telah dia persiapkan telah dihancurkan oleh nya.


Lalu Pim berbalik dan memandangin pemandangan diluar jendela. Sedangkan Win memeluk Pim dari belakang dan tersenyum sinis.

Post a Comment

Previous Post Next Post