Images by TVN
Soo Gyum
memberi salam kepada Byung Soo dang Jung Hye yang baru saja pulang dari acara
itu. Tapi dengan dingin Jung Hye melewatinya begitu saja, lalu masuk kedalam
kamar yang berbeda dengan Byung Soo. Dengan suara kecil Soo Gyum
mengatainya,”Aura yang mengerikan.”
Ahjumma
penjual ikan tadi, memakan sesuatu dan menguyahnya. Dengan raut yang agak
sedih, Ahjumma itu lalu berdiri, menatap dirinya sendiri dikaca, serta menepuk
pipinya sendiri, lalu menarik nafas. Dan pergi.
Dikafe,
Perempuan yang kemarin itu telah duduk menanti Junghye. Dan dibagian agak
kebelakang, ada Ahjumma itu bersama dengan seorang Wanita baju merah dan
anaknya,”Kau lihat apa yang terjadi pada anakku, kan?”
“Saya
minta maaf. Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan.” Balasnya.
Wanita
tersebut membuka kacamatanya, sedangkan disampingnya siswa yang mengejek anak
si Ahjumma kemarin itu, duduk dengan malas sambil bermain hp. Lalu Wanita itu
berkata,”Begini, bahkan jika kehidupanmu sangat sulit, kau tetap harus
membesarkan anak dengan baik. Apa dia preman? Ya ampun, bagaimana bisa ada
kekerasan seperti ini disekolah? Sangat menakutkan.”
“Saya
mengerti betapa terkejut dan marahnya Anda. “
“Kau
bisa mengerti? Hah.. aku tidak butuh pengertianmu. Tubuhnya selalu lemah.
Sebagai Ibunya, aku bahkan tidak pernah memarahinya. Aku memperlakukannya
dengan hati-hati, seperti sebuah mangkuk kaca. Begitulah aku membesarkannya.”
Kata Wanita itu, tapi anaknya sendiri
pun tertawa singkat mendengar itu. Sehingga Wanita itu lalu menyenggol anaknya.
Wanita
itu terus saja mengomeli dia dan anaknya. Jadi karena sudah tidak tahan, Ahjumma
itu memukul meja dan mengejutkan mereka berdua. Tapi tanpa disangka, ia
menunduk meminta maaf pada mereka,”Jung Wook, maaf. Ini semua salahku. Salahku
karena tidak mengajarinya dengan baik sebagai Ibu. Demi masa depannya, hanya
kali ini saja, bisakah Anda memaafkannya? Tolong, saya mohon pada anda.”
Perempuan
itu awalnya melihat mereka, tapi ia lalu mengalihkan pandangannya. Sedangkan
Jung Wook –anak yang terluka tangannya- itu malah merekam semua kejadian itu
dengan kamera hpnya. Lalu ia juga menuangkan jus miliknya keatas kepala Ahjumma
dan berkata sambil tertawa,”Maaf. Ini karena lengan ku terluka.”
Ketika
Perempuan itu melihat kebelakang lagi, ia terkejut melihat kejadian itu. Tanpa
belas kasih Wanita itu bilang,”Baiklah, sudah cukup. Angkat kepalamu. Aku tidak
berniat memaafkannya. Tidak akan pernah. Never.”
Jung Hye
datang kedalam kafe Buamdong Coffee Social Club, ketika ia melihat sekeliling
serta melihat si Perempuan. Ia pun berjalan menghampiri.
Disisi
lain, Ahjumma itu masih terus menundukan kepalanya. Tapi wanita baju merah
terus mengejek dia dan anaknya. Si Perempuan yang melihat itu hanya bisa
mengeleng-gelengkan kepalanya.
Jung Hye
datang dan duduk dikursinya langsung, serta tanpa basa-basi ia mulai berbicara.
Wanita itu bersama anaknya akan pergi dari sana, tapi Ahjumma itu langsung
mengejar mereka, memegang kaki Wanita itu,”Ibu Jung Wook, tolong maafkan anakku
kali ini.”
Perempuan
itu terkejut. Sedangkan Wanita itu dengan nada merendahkan ia meminta Ahjumma
itu untuk melepaskan nya. Sedangkan Jung Wook –anaknya sendiri- masih sibuk
merekam.
Dan
Jung Hye yang melihat Ahjumma itu, terlihat seperti mengingatnya, berkata pada Wanita
itu,”Joo Kyul Yeon-ssi.”
Melihat
Junghye, dengan hormat sikap Joo Kyul Yeon –Ibu Jung Wook- itu berubah dan
langsung memberi hormat pada Junghye. Ahjumma itu terus memohon pada Kyul Yeon,
tapi dengan kasar Kyul Yeon menendang Ahjumma itu. Lalu karena malu didepan
Jungye, akhirnya ia pun dengan terpaksa memaafkan Ahjumma itu dan mengajak
anaknya untuk pergi.
Perempuan
itu berjongkok dan memberikan sapu tangan pada si Ahjumma. Lalu mereka bertiga
pun duduk sambil mengobrol bersama. Dan tanpa basa-basi Junghye langsung
bertanya pada Ahjumma itu,”Apa kau tidak punya harga diri?”
Suasana
pun menjadi serius, Perempuan itu terlihat ingin menengahi. Tapi Ahjumma itu
langsung menjawab,”Aku punya harga diri. Berlutut, aku bahkan bisa berlutut
ratusan kali. Jika itu sangat menyakiti harga diriku, aku tidak akan hidup
selama ini. Harga diriku adalah untuk melindungi sesuatu yang berharga bagiku.”
Jung Hye
dan Perempuan itu terdiam. Jadi untuk mencairkan suasana Ahjumma itu mulai
bercerita dengan riang, tapi lagi2 Junghye mengejutkannya,”Apa kau mau
melakukan balas dendam? Untuk itulah kami berdua bertemu. Kau harus bergabung
dengan kami. Balas dendam.”
Perempuan
itu ingin membantah tidak, tapi Jung Hye memotongnya, sedangkan si Ahjumma
tampak kebingungan. Iadi Junghye menjelaskan,”Bergabung bersama untuk balas
dendam pada orang2 yang telah menganiaya kita. Jika kita bekerja sama, kita
akan berhasil.”
Mereka
berdua tertawa dan meminta Jung Hye berhenti bercanda, tapi Jung Hye serius.
“Buamdong Avengers Social Club. Bagaimana menurut mu?” tanyanya pada mereka
berdua, tapi Ahjumma itu masih tidak mengerti, jadi Jung Hye melanjutkan,”Anakmu
akan terus dijahili di sekolah. Dan mungkin yang paling parah. Apa yang akan
kamu lakukan jika mereka meminta uang kompensasi.”
Ahjumma
itu terlihat tersinggung, jadi ia berdiri. Tapi Jung Hye malah bicara,”Karena
kamu miskin, aku akan memberimu uang. Aku punya banyak uang. Jadi bergabunglah
dan ayo balas dendam.”
Si
Ahjumma pun kesal dan pergi sambil mengomel. Sedangkan Perempuan itu menanyai
kenapa Junghye melakukan itu, mengatai seseorang miskin. Tapi Jung Hye malah tidak peka serta
menjawab begitulah penampilannya.
“Tetap
saja, mana boleh kamu bilang itu didepannya. Dan tiba2 bicara balas dendam.”
“Memangnya
tidak boleh? Tiga lebih bagus daripada dua.” Balasnya tidak peka.
“Dan
apa itu Buamdong Avengers Social Club?”
“Aku
hanya memberi nama. Kendengarannya bagus, bukan?” lalu lanjutnya,”Apa kamu mau
terus hidup seperti itu? Apa kamu mau tetap disiksa? Aku melihatnya. Jika media
mengetahuinya …”
Perempuan
itu segera berdiri marah sebelum Junghye selesai bicara. Dan membalas bahwa ia
akan memberitahu Jung Hye, kalau Junghye ingin membalas dendam. Lalu ia pun
pergi meninggalkan Junghye sendirian disana.
Dimall,
saat baru selesai berbelanja, tanpa sengaja ia bertemu Byung Soo dan Soo Gyum
yang sedang melakukan hal yang sama sepertinya. Lalu ketika itu dua orang
wanita datang dan menanyakan apakah mereka sedang belanja bersama? Dan apakah
itu keponakan mereka?
Tapi
dengan bangga Byung Soo menjawab,”Ini anakku.” Sedangkan Junghye sendiri
terlihat tidak suka. Melihat itu dua wanita itu pun pamit dan pergi . lalu
Jung Hye pun pergi juga.
Ditempat
parkir, saat Junghye baru saja akan masuk kedalam mobil. Byungsoo malah membuka
pintu mobil serta menyuruh Soo Gyum pulang bersama Ibunya -Jung Hye- tapi karena
tidak senang, Junghye tidak jadi naik mobil dan pergi.
Saat
dijalan, Ahjumma dan anaknya, Hee Soo. Baru pulang dari belanja, tapi tiba2
sebuah motor melaju kencang dan hampir mengenai si Ahjumma. Dan dari belakang
mereka seorang gadis berteriak kepada si pengemudi motor itu.
Ahjumma
pun heran,”Heekyung.” Begitu juga Hee Soo,”Noona.”
Jadi
gadis itu –Heekyung- bercerita,”Ada orang gila yang naik motor tiba2 menyalip.
Aku menghindarinya. Jadi aku Cuma terluka sikit.” Katanya lalu menunjukan
tangannya yang terluka.
Mereka
berdua pun terkejut, tapi Heekyung biasa saja dan yang ia sayangkan karena
tasnya jadi rusak. Lalu Hee Soo menanyai kakaknya, apa ia melihat wajah mereka
berdua. Dan Heekyung membalas tidak, tapi Cuma suara tawa mereka.
“Ada
apa ini? Sampai kau juga ..” kata Ahjumma, tapi terhenti ketika Heekyung
menanyai nya dengan bingung. Dan Ahjumma pun mengalihkan pembicaraan serta
mengajak anak2nya untuk pulang.
Prof.
Baek mengamuk, memukuli Perempuan itu, serta memberantakin rumah. Perempuan itu
terus mencoba menenangkan suaminya yang sedang mabuk itu. Tapi dia malah makin
dipukuli,”Pergi kau! Pergi kau! Wanita sial! Pergi kau! Mati sana!”
Lalu
saat mulai lelah Prof. Baek pun jatuh tertidur diatas sofa. Saat itu si
Perempuan mulai membereskan ruangan yang berantakan. Tapi tepat ketika itu So
Yeon anak nya pulang serta melihat itu.
Dan
So Yeon yang melihat itu malah berjalan masuk ke kamar begitu saja, lalu ia
menutup pintunya. Tapi Perempuan itu terus mengetuk pintu So Yeon, jadi
akhirnya So Yeon membuka pintu kamarnya,”Ibu, pergilah. Tidurlah dirumah sakit.
Jika saat bangun dia melihatmu, dia akan melakukannya lagi.”
“Baiklah,
Ibu akan melakukannya. So Yeo, Ibu minta maaf.”
“Mau
sampai kapan hidup seperti ini? Aku iri dengan Baek So Jin.” Kata anaknya. Lalu
anaknya pun menutup pintu kamarnya. Bersandar, terlihat lelah.
Perempuan
itu mengunjungi seorang nenek di rumah sakit. Disana ada soerang perawat yang
menemanin nenek itu,”Nenek, menantumu disini, jadi aku akan pergi.”
Perempuan
itu mulai berbicara kepada Ibu mertuanya. Dan saat Perempuan itu menawarkan
untuk memotongkan buah, Ibu mertuanya bertanya,”Apa kamu menangis? Matamu
semuanya merah.”
“Tidak,
hanya menangis sedikit.”
“Apakah
sakit? Siapa yang memukulmu?”
Perempuan
itu telihat seperti ingin menangis, ketika Ibu mertuanya bersikap perhatian
padanya. Lalu Perempuan itu mengalihkan pembicaraan dan bermain dengan
mertuanya.
Disekolah,
didekat tangga Hee Soo yang sedang membersihkan sampah sebagai hukumannya
berpapasan dengan Jung Wook yang masih mengolok-olok Hee Soo lagi dan mengatai
bahwa seharusnya ia tabrak aja Hee Soo kemarin dengan motornya.
Mendengar
itu Hee Soo mengejar mereka, tapi dia malah tersandung tong sampah dan
terjatuh, pingsan. Anak2 nakal yang mengoloknya, ketakutan dan melarikan diri.
Disana So Yeo bersama Soogyum melihat kejadian itu.
Tapi
seorang siswi yang bersama dengan dua siswa nakal itu, menarik tangan So Yeon
untuk cepat2 pergi dari sana. Sedangkan Soogyum segera menolong Hee Soo.
Dirumah
sakit. Ahjumma itu cemas melihat Hee Soo, untungnya, Hee Soo baik2 saja.
Heekyung pun ikut datang menjenguk adaiknya itu. Tiba2 saat itu si Ahjumma
mendapatkan SMS yang berisikan, Transfer
10 juta won minggu ini untuk kompensasi.
Lalu
Ahjumma pura2 pergi untuk mengambilkan air. Tapi didekat tangga darurat, ia
menelpon Ibu Jung Wook,”Anakmu bahkan mengganggu putriku sekarang.”
“Omong
kosong apa yang kau bicarakan? Kau gila? Sepertinya kau sama sekali tidak ingin
menyelesaikannya. 10 juta won. Aku ingin mengirim anak preman mu itu
kepenjara.”
Ahjumma
itu pun menjadi emosi dan berteriak,”Anakmu yang preman!”
Tapi
Kyul Yeon malah tertawa ditelpon,”Jadi kau mau main begini? Baiklah. Aku
membiarkan mu pergi karena kau terlihat menyedihkan. Berani sekali kau bersikap
begitu? Aku mau 20 juta. Sekarang!”
Lalu
Kyul Yeon mematikan telponnya. Sedangkan Ahjumma itu berteriak dengan kesal,
lalu ia duduk ditangga, terlihat stress.
Ketika
Ahjumma baru saja membeli makanan dikantin rumah sakit, tanpa sengaja ia dan
perempuan itu bertemu. Lalu mereka duduk berdua dan Ahjumma pun bertanya,”Apa
kamu keluar dari klub apalah itu?”
“Aku
tidak pernah ikut.”
“Dia
itu sebenarnya wanita yang seperti apa?”
“Aku
juga tidak yakin. Aku akan memberikan mu nomor hpnya, kupikir lebih baik kamu
bertanya langsung padanya.”
“Jadi
kau memutuskan untuk tidak balas dendam?”
“Aku
tidak tau.”
Ahjumma
itu tiba2 mendapatkan SMS yang meminta 20 juta, atau ia akan dituntut. Jadi
dengan kesal, ia menutup hpnya.
Dirumah.
Perempuan itu duduk, sendirian, menatap keluar. Lalu ia mulai membersihkan
rumahnya, saat itu ia melihat foto keluarganya yang telah retak. Dan teringat
perkataan anaknya, Mau sampai kapan hidup
seperti ini? Aku iri dengan Baek So Jin. Dan perempuan itu menangis.
Lalu
melalu telpon, akhirnya kedua orang itu menerima ajakan Kyunghe untuk beegabung
dan melakukan pembalasan dendam. Sambil menatap para pelayan yang membersihkan barang2
bayi miliknya dihalaman, Jung Hye berbicara ditelpon dengan mereka,”Kalau
begitu, ayo, kita mulai balas dendam.”
Ditengah
hujan mereka berkumpul dikafe yang sama seperti hari itu. Dan Jung Hye pun memulai,”Kalau begitu, apa kita mulai saja sekarang?”
Dan
kedua orang itu membalas tatapan Jung Hye dengan mantap.