Content and Images by OneHD
Gun bersama Wit dan Jade
berkumpul didalam markas. Lalu disana Jade memperlihatkan sebuah rekaman video
kepada Gun, yaitu video saat Met memukul Koy, tapi yang terlihat disana hanya
punggung Met bukan wajahnya. Jadi itu tidak bisa dijadikan bukti, kata Gun.
Tapi Jade berkata pada
Gun,”Tapi kita bisa membawa Koy untuk mengenalinya.”
“Bukankah itu terlalu
beresiko? Hanya bukti seperti ini tidak akan bisa.” Balas Gun.
Jade pun tersenyum, lalu ia
memberikan sebuah flashdisk kecil yang ia temukan saat membersihkan apatermen
Koy. Lalu mereka bertiga pun membukanya dan melihatnya bersama-sama.
“Radee pasti tau bahwa ia
dalam bahaya. Jadi ia mengcopy dokumen2 nya.” Kata Gun.
Dikantor. Pat mengeluh
kepada Prim karena para client telah banyak mengubunginnya, jadi ia ingin tau
dimana Pim berada atau seseorang harus menggantikan Pim. Ketika itu Praew
datang dan memberi salam pada mereka.
Lalu Prim menyuruh Pat untuk
membiarkan Praew menggantikan Pim. Jadi Pat tidak terima dan marah, tapi Prim
lebih marah lagi, dengan tegas Prim berkata pada Pat. Sehingga Pat terdiam.
Yang pasti Praew pun senang
oleh karena hal itu.
Pim bersembunyi diam2 dan
melarikan diri, tapi tiba2 Gun datang dari belakangnya. Jadi Pim pun melakukan
pertahanan diri dengan mencoba memukul Gun. Dan dengan sigap Gun pun menahan
Pim,”Kamu menjadi lebih baik.”
Gun lalu melepaskan Pim
serta dengan serius mereka berlatih bertarung bersama-sama. Koy melihat itu
semua dari jauh, tapi tanpa sengaja Pim malah mau terjatuh. Jadi Gun pun
menahan badan Pim agar tidak terjatuh. Koy kaget melihat itu.
Lalu tiba2 sebuah telpon
masuk, jadi Gun melepaskan badan Pim begitu saja. Sehingga Pim pun terjatuh,”Sial.”
Gun mendapat kabar dari Jade
bahwa ada dua orang yang mati. Jadi Gun lalu menyuruh Koy untuk menjaga Pim.
Sedangkan Pim yang mendengar itu, menyuruh Gun untuk berhati-hati.
Diapatermen. Gun, Jade, dan
Wit, membahas masalah itu. Menurut Gun itu bukanlah bunuh diri, tapi Jade
mengatakan bahwa dari bukti dan hasil autopsi, mereka mengatakan itu adalah
kasus bunuh diri. Mende ngar itu Wit pun menjadi kesal, karena mereka tidak
bisa melakukan apapun.
“Kita memiliki satu lagi. Aku
yang akan menanganin mereka dengan menggunakan bukti yang Radee temukan.” Kata Gun.
Dikantor polisi, masing2
dari orang2 Win diperiksa. Yang pertama adalah Met, ketika polisi
memperlihatkan sebuah video, dimana Met beserta2 orang2nya mencuri Koy.
Met tidak terlihat takut, ia
malah tertawa serta mengatakan bahwa itu bukanlah dia. Tapi polisi itu segera
membalas,”Korban bilang itu adalah kamu, begitu juga dua orang kamu.”
“Kemudian panggil mereka
untuk bertanya. Panggil mereka.” Katanya sambil tertawa.
Yang kedua adalah karyawan
Win, ketika polisi memperlihatkan bukti yang mereka dapatkan kepadanya.
“Aku bekerja di bagian ini,
tapi aku tidak pernah melihat dokumen ini sebelumnya. Dokumen ini palsu. Radee adalah
seorang karyawan, tapi ia tidak bekerja dibagian ini. Jadi tidak mungkin dia
bisa mendapatkan dokumen ini.
Dan yang ketiga adalah Win. Disana
Wit yang bertugas untuk menyelidiki Win. Jadi Wit pun bertanya,”Karyawan kamu
bernama Radee, masalah apa yang dia miliki dengan kamu?”
“Dari apa yang aku tau,
karyawan yang bermasalah di perusahaan kami selalu ada. Kami ingin dia keluar. Tapi
sayangnya, dia malah meninggal.” Jawab Win.
Seorang pengacara yang duduk
disebelah Win pun ikut bicara,”Jika kamu tidak punya pertanyaan, aku akan
membawa klien ku untuk pergi.” Katanya.
Tapi sebelum Win pergi, ia
menatap kearah kamera, dan mengatai mereka seperti menghina secara halus,”Aku
mengira jika kamu tau orang yang berhubungan dengan almarhum? Bisakah aku
mengirimkan bela sungkawa ku kepada mereka? Itu terlalu menyedihkan, dia harus
mati secepat itu.”
Jadi ketika mendengar itu, Gun pun menjadi
marah dan keluar, lalu memukul Win. Tidak terima Win pun balas memukul Gun. Tapi
Jade dan Wit menengahi mereka. Win pun menjadi semakin melunjak dengan berkata,”Turut
berduka untuk kematian istri kamu ya.” Katanya lalu tertawa dengan keras dan
pergi dari sana.
Gun pun berteriak frustasi
dan kesal.
Koy mulai bicara kepada Pim
yang sedang duduk merenung diluar,”Kelihatannya seperti kamu mengkhawatirkan
Gun.”
Pim menyangkal. Lalu Koy
mendekatinya,”Aku tidak tau, tapi bagus jika tidak. Karena kamu harus ingat,
Gun hanyalah karyawan.”
“Aku tau.” Balas Pim
singkat.
“Oh, satu lagi yang harus
kamu ingat. P’Gun sudah punya pacar.” Kata Koy tepat disebelah Pim. Lalu ia pun
masuk kedalam, meninggalkan Pim.
Bos Gun memarahi tindakan
Gun itu. Dan ia menarik Gun keluar dari kasus ini dan bukan hanya ini, tapi
juga tentang menjaga Khun Pimdao. Gun menjelaskan bahwa Bosnya seharusnya tau
kalau Pimdao sedang dalam bahaya sekarang.
Tapi Bos Gun, menghentikan
Gun,”Kamu tidak perlu khawatir. Tim kita akan mengirim seseorang untuk
mengawasi nya dari jauh. Tapi sekarang aku harus menarik kamu keluar.”
Gun tidak bisa berkata2,
begitupun dengan Wit dan Jade yang berdiri dibelakangnya. Lalu dengan sedih Gun
meletakkan senjatanya diatas meja.
Dikantor. Ak marah kepada Win,”Aku
mengira kamu bilang bahwa kamu telah melenyapkan semua bukti?!”
Dengan penuh percaya diri
Win menjawab,”Jangan khawatir Ayah. Bukti milik Radee tidak berarti apapun
untuk kita. Kita memiliki saksi yang bersaksi bahwa itu adalah dokumen palsu. Lagipula,
Radee telah mati sekarang.”
“Lakukan apapun yang kamu
inginkan. Tapi jangan biarkan aku atau
Dear terlibat masalah! Pergi urus segala sesuatunya, secepat mungkin! Kamu mengerti?!
Pergi!” kata Ak memerintah Win.
Gun pulang ketempat Pim
berada. Disana ia melihat Pim tertidur disofa. Lalu Gun duduk disamping Pim, memandangnya, membelainya lembut. Sehingga
Pim terbangun. Tapi Gun langsung berdiri dan mengambil minum dikulkas.
Gun pun bertanya mengapa Pim
tidur disini, jangan bilang Pim menunggunya. Tapi Pim menyangkal mengapa ia
harus melakukan itu. Lalu saat ia melihat wajah Gun, Pim pun segera membantu
mengkompres wajah Gun yang memar,”Lain kali hati-hati ya. Aku tidak bisa selalu
merawat kamu seperti ini. Kamu harus menmperhatikan dirimu sendiri juga. Berapa
kali aku telah merawat kamu? Aku membayar kamu menjadi bodyguard, jadi kamu
harus nya yang menrawat aku. Mengapa jadi aku yang merawat kamu?”
Pim masih terus berbicara,
sedangkan Gun diiam memperhatikannya. Lalu perlahan ia mendekatkan wajahnya
pada Pim, mereka hampir saja akan berciuman. Tapi Koy datang memanggil Gun,
jadi Gun terkejut. Dan mereka berdua pun menjadi canggung.
Setelah itu Gun memberitahu
Pim bahwa besok ia akan mengantar Pim pulang. Sedangkan Koy melihat Pim dengan
pandangan tidak suka. Lalu Koy mengejar Gun yang pergi keluar, marah dan
mengomel. Jadi Gun menyuruh Koy cukup.
Koy mendekati Gun,”Hanya
ini, aku tau kamu tidak mencintai P’Radee lagi! Aku benarkan?! Jawab aku!” kata
Koy sambil terus mendorong Gu. Tapi Gun hanya diam, jadi Koy pun marah dan
masuk kedalam.
Gun sendiri terlihat antara
kesal, bingung, sedih, dan bimbang.
Besok harinya, sesampainya
Gun diapatermen Pim. Gun memberikan password baru untuk Pim dan
memberitahu bahwa pekerjaan nya telah
selesai. Pim pun bingung dan bertanya maksud Gun.
Tapi belum Gun menjawab, Win
datang serta menjawab.”Maksudnya, dari sekarang, tidak akan ada bodyguard
bernama Lieutenant Gun Jitjariya.” Lalu Win mendekati Pim dan memegangin pundak
Pim,”Pekerjaan kamu sudah selesai. Dari sekarang, ini giliran ku sebagai calon
nya. Pergilah.”
Gun pun pergi dari sana
dengan pandangan kesal. Pim masih tidak percaya dan menanyai Win. Didalam apatermen,
Pim masih tidak mempercayai penjelasan Win. Jadi Win pun berkata pada Pim,”Kamu
tidak sadar, tapi kamu telah banyak berubah. Pim, bisakah aku bertanya? Kamu punya
perasaan untuk dia, kan.”
Lagi2 Pim menyangkal,”Gun
hanya bodyguarku. Tidak lebih.”
Win memegang tangan Pim dan
meminta maaf, karena telah berpikir berlebihan. Itu semua gara2 Pim telah pergi
beberapa hari, makanya ia berpikir begitu. Lalu Win mengajak Pim untuk menikah
dengannya. Tapi Pim tidak bisa menjawab.
Dan dengan lembut Win
bertanya, apa Pim sudah tidak sama lagi? Pim membalas ia masih sama. Jadi Win
meminta nya untuk menikah dengannya. Yang akhirnya disetujui oleh Pim, walau
kelihatan dari wajahnya, Pim masih bimbang.
Gun membereskan semua
barang2 dari apatermennya. Dan ia pun melihat gelang milik Pim. Gun
memandangnya lama sekali, merenung.
Saat Gun akan pergi, ia
melihat Win yang telah menunggu nya,”Aku pikir kita perlu bicara.” Kata Win.
Diatap mereka berdua bicara,
ditemanin oleh Met. Tanpa basa-basi Win bertanya,”Berapa yang kamu inginkan?”
“Uang tidak bisa membeli nyawa
orang.” Balas Gun.
“Tapi mungkin untuk
seseorang yang masih hidup. Kamu tidak khawatir tentang Pim? Kamu bisa menolong
Pim untuk selamat. Jika kamu ingin menolong Pim, ambilah uang itu kemudian. Dan
apapun bukti yang kamu miliki, berikan itu kepadaku. Kemudian Pimdao akan aman.”
“Tidak akan terjadi apapun
kepada Pimdao. Tapi kamu harus membayar karma mu dipenjara.” Balas Gun sambil
menatap tajam Win.
Tapi Win malah tersenyum,
karena ia akan menikah dengan Pimdao,”Diakhir sisi mana yang akan kalah?”
tanyanya dengan sombong kepada Gun. Lalu mereka pun pergi dari sana. Dan Gun
berdiri sambil memegang gelang tangan milik Pim itu.
Orang2 suruhan Dear,
memberitahu bahwa Pim telah kembali. Dan mereka menyamar sebagai tukang
perbaiki. Tepat ketika itu Gun keluar dari dalam lift dan melihat mereka
berdiri tepat didepan apatermen Pim. Jadi Gun menanyai mereka ada apa?
“Kamu dibilangin bahwa
listrik dikamar ini mati, jadi kami
datang untuk mengecek.” Jawab salah seorang dari mereka.
Gun terlihat tidak percaya,”Berapa
nomor kamarnya?”
“427.” Jawab nya lagi.
“Tapi ini 227.” Kata Gun.
“Maaf. Mungkin kami naik
kelantai yang salah.” Balasnya , lalu mereka pun pergi.
Gun akan memanggil mereka,
tapi tepat itu Pim membuka pintunya. Dan saat Gun berbalik lagi, dua orang itu
telah menghilang. Lalu gun pun mengomeli Pim yang terlalu gampang membuka pintu
untuk orang2 seperti itu.
Pim tidak terima. Gun pun
mengingatkan Pim,”Aku hanya ingin memperingatkan kamu untuk tidak membuka pintu
untuk siapapun lagi.”
“Ooh, aku melihat itu kamu,
makanya aku buka. Cerewet.”
Gun pun akan pergi, tapi Pim
menghentikan Gun dan menanyakan mengapa Gun membawa tas besar seperti itu. Gun tidak
menjawab.
Didalam apatermen Pim,
mereka berdua berbicara. Dan Pim bertanya apa Gun akan pindah, tapi Gun menjawab tidak. Setelah itu Gun
pamit, tapi Pim menghalanginnya.
“Aku tidak lagi berada di
agen rahasia atau depatermen kepolisian. Tapi sebagai bodyguard kamu, aku
dibayar secara pribadi. Tidak berhubungan dengan depatermen kepolisian. Aku masih
bekerja untuk kamu, jika kamu masih ingin aku untuk itu. Tapi jika kamu tidak
mau …” Jelas Gun, tapi sebelum ia selesai bicara, Pim langsung memotongnya,”Aku
ingin.” Kata Pim terlihat lega mendengar itu.
Lalu mereka pun saling
terdiam dan canggung.
Tags:
Game Maya