Sinopsis Thai-Drama : Game Maya Episode 5 - 2


Content and Image by OneHD


Saat Win dan Pim ingin pulang, mereka bertemu dengan Dear yang sedang menggandeng seorang pria. Win yang melihat itu merasa cemburu dan marah, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa. Dan Dear yang menyadari itu tersenyum pada Win.


Dirumah. Nam mengingat kejadian saat diresto bersama Win. Win mangatakan padanya bahwa ia tidak pernah mencintai Pimdao, begitu pula dengan Dear, itu hanyalah bagian dari masa lalunya. Dan alasan mengapa dia mengatakan ini pada Nam adalah karena Nam adalah wanita pertama yang bicara dengannya dan membuat dia bahagia.
Nam berbicara sendiri, betapa tidak beruntungnya Pimdao. Lalu ia tertawa dan tersenyum dengan licik.


Win mengantarkan Pim pulang. Pada saat itu, Jade yang telah mengawasinya dibawah, mengabari Gun.


Saat Pim berjalan keluar dari lift, dia hampir saja terjatuh. Gun pura-pura bahwa ia tidak sengaja menjatuhkan jeruk nipis belanjaannya dan meminta tolong pada Pim untuk membantu memungutnya. Tapi Pim tidak mau dan mengomel pada Gun, karena Gun sendiri juga tidak menolongnya hari ini.
Gun dengan polos bertanya kapan? Dan Pim langsung bilang yaitu ketika ia dipukul oleh pelatiih Koy. Lalu Gun segera mengalihkan pembicaraan dan menyuruh Pim untuk tolong mengambilkan jeruk nipis nya. Jadi tanpa sadar Pim membantu Gun, setelah ia memungutnya dan sadar, ia langsung mengomel pada Gun dan pergi.


Win menemui Dear dan menanyakan dengan marah, bagaimana bisa Dear melakukan ini padanya? Tapi Dear kelihatan sudah tidak peduli lagi dengan Win dan membalas, kenapa ia tidak bisa melakukan itu. Pertama kali Win bilang bahwa dia berkencan dengan Pim karena ia tidak ingin Ayah curiga dengan mereka, tapi sekarang situasi nya jauh berbeda. Win juga bilang tidak ingin menikahi Pim, tapi Win masih datang ke tempat  Pim. Jadi bagaimana dengan dia? Mengapa ia harus selalu bersembunyi seperti ini?

Win diam tidak bisa menjawab semua perkataan Dear. Lalu Dear mengajak Win untuk melarikan diri bersama, ketempat dimana tidak seorangpun bisa menemukan mereka. Tapi Win terlihat bimbang dan berusaha membujuk Dear untuk bersabar dan bilang bahwa Ia akan selalu bersama dengannya.
Mendengar itu, Dear menjadi luluh hatinya dan mereka berpelukan.


Wit mengajak Koy untuk menemui anak-anak jalanan dan membagi-bagikan makanan pada mereka. Mereka bermain dan mengambar bersama. Pada saat itu, Koy tersenyum melihat sisi lain dari Wit itu. Karena ia tidak pernah tau bahwa Wit melakukan sesuatu seperti ini.
Wit menceritakan bahwa apakah Koy tau kisah mereka. Koy kebingungan.


”Kisah mereka jauh lebih sulit daripada kita. Beberapa dari mereka, sendirian. Tidak ada seorangpun. Mungkin hidup itu singkat, tapi mereka belajar bagaimana untuk hidup dengan itu. Seperti aku, aku tumbuh tanpa Papa atau Mama. Tidak ada saudara, tidak ada keluarga. Disana juga banyak orang lain yang sendirian, tapi mereka bersenang-senang. Mereka bahagia dengan diri mereka. Mereka bahagia dengan apa yang mereka lakukan. Kapanpun kita mengikuti seseorang, kita tidak akan pernah bahagia.” Jelas Wit pada Koy. Lalu mereka saling tersenyum dan menatap.


Ibu Pim masih membujuk Pim untuk tidak bersama dengan Win. Tapi Pim kebingungan kenapa Ibunya melakukan ini. Karena selama beberapa hari ini Win sudah sangat baik padanya, jadi bagaimana ia bisa putus?
Lalu Ibu memberitahu bahwa dulu ia sama seperti Pim. Menolak mendengarkan Ayahnya, tapi kali ini ia merasa menyesal dan meminta Pim untuk putus dengan Win. Tapi Pim masih bersikap keras kepala dan tidak mengerti, karena menurutnya Win adalah pria yang baik. Lalu Ibu menangis.


Pim mendoakan Ayahnya dan berbicara dengannya. Pada saat itu, Pim teringat perkataan Ayahnya yang meletakan amplop diatas mejanya. Jadi Pim pulang dan memeriksa kamarnya, tapi ia tidak berhasil menemukannya sama sekali. Dan karena itu Pim menjadi gelisah.


Ak senang dengang keberhasilan Win yang telah berhasil mendapatkan amplop milik Prapas itu. Tapi ia ingin Win tetap melanjutkan pernikahannya bersama  dengan Pim, lalu Win tanpa bisa membantah perkataan Ayahnya, hanya bisa mengiyakan saja dan pergi darisana dengan perasaan kecewa. Dibelakangnya Ak menatap Win dengan tatapan kejam dan berkata bahwa akhirnya ia bisa mengakhiri hubungan antara Win dan Dear.


Gun datang dan menanyakan ada apa pada Pim. Pim menjawab bahwa ia telah kehilangan sesuatu. Yaitu hari sebelum Ayahnya meninggal, Ayahnya bilang bahwa ia ingin mendiskusikan tentang sebuah dokumen dengan Pim. Dan sekarang dokumen itu hilang. Dengan sedih Pim menangis dan menyalahkan dirinya sendiri.

Melihat itu, Gun mengajak Pim untuk pergi. Pim menolak karena ia sedang merasa tidak mood, tapi Gun mengatainya. Sehingga pada akhirnya Pim ikut bersama dengannya.


Gun membawa Pim ke tempat menembak, untuk mengajarinya menembak dengan senjata. Disana Gun mengatakan bahwa kelihatannya Pim sudah tau dasar-dasarnya. Dengan sombong Pim mengiyakan, karena Papanya adalah seorang polisi, jadi tentu ia pernah memegang senjata.
Tanpa ragu Gun bilang bahwa ia akan melihat hasil score milik Pim. Jika dalam sejam score yang didapatkan Pim tidak cukup, maka mereka tidak akan pergi. Jadi dengan kesal Pim membalas bahwa ia Cuma bilang ia familiar dengan senjata, tapi bukan berarti ia bisa menembak.
Gun langsung menjawab bahwa Pim  baru saja memanggilnya apa? Dan dengan enggan Pim membalas,”Pelatih Gun.”


Jadi Gun mulai memegang Pim dari belakang dan mengajarinya untuk menembak. Tapi Pimdao malah sedih, karena tiba-tiba ia rindu dengan Ayahnya. Gun menenangkan nya, tapi Pim malah ingin pergi. Dan Gun menarik tangan Pim serta menyuruhnya untuk mencoba dulu, maka ia akan merasa lebih baik. Jadi Pim menembak dan terus menembak.

Akhirnya Pim merasa lebih baik seperti apa yang dikatakan oleh Gun. Dan Gun tersenyum padanya.


Di gym, koy mempersiapkan makanan untuk mereka. Tapi Koy merasa kaget saat melihat Gun datang bersama dengan Gun. Tapi mereka semua yang sadar akan hal itu, segera mengalihkan perhatian mereka dan makan.
Lalu Pim membungkus makanan kedalam daun selada dan ingin menyuapi mereka, tapi karena mulut mereka sedang penuh, jadi mereka tidak mau. Lalu pim menyuapi Gun dan Gun malah balik menyuapi Pim. Sehingga Koy perlahan menjauh dari sana, dengan pandangan tidak suka.

Malam harinya, Gun dan Jade serta wit berkumpul dan menyiapkan rencana. Jade menaruh sebuah peta ruangan diatas meja. dan memberitahukan pada mereka diman kira-kira lokasi tempat laptop milik Radee disimpan.

Malam sebelum pernikahan, Radee memberitahu Gun bahwa ia menyadari budget dan uang yang keluar tidak sama. Jadi ia mengecek kedalam gudang, tapi ia melihat beberapa orang membawa keluar sesuatu dari sana. Dan ia akan memberikan laporannya itu pada bosnya, sehingga bosnya bisa tau sesegera mungkin.

Lalu Jade memberitahu bahwa jika ada barang yang tidak biasa, maka jika mereka tidak bisa menemukan laptop Radee, maka mereka masih bisa menemukan bukti yang melibatkan bisnis illegal mereka dari computer yang lain. Jadi sekarang mereka hanya perlu menunggu sampai Yord menghubunginnya untuk bekerja. Kemudian Gun dan Wit bisa mendiskusikan nya berdua dan menemuinya.



Tapi pada saat Gun baru saja ingin menjelaskan rencananya, tanpa sengaja Gun melihat sebuah kertas kecil,”Rekaman CCTV dijalan tol. Biasanya ketika Radee datang kembali dari gudang, dia akan pulang melalui jalan tol.”

Post a Comment

Previous Post Next Post