Content and Images by OneHD
Win
datang kerumah sakit untuk menjenguk Pim. Dari telepon Ak menyuruh Win untuk
tetap bersama dengan Pim dan jangan putus dulu, karena jika mereka putus sekarang,
maka Win harusnya tau apa akibatnya pada mereka nanti. Lalu dengan patuh Win
mengiyakan perintah Ayahnya itu.
Win
masuk kedalam ruangan Pim sambil tersenyum dan bertingkah seperti ia khawatir
pada Pim. Dan ketika itu Prim pamit untuk keluar sebentar serta ia mengajak Gun untuk keluar
juga, karena ada yang ingin bicarakan. Jadi tinggalah Win, Pim, dan Nam.
Disana
Win berusaha untuk merayu serta membujuk Pim untuk tidak marah lagi kepadanya,
tapi Nam memotong dan menyebutkan mengenai berita tentang Win itu. Jadi Win
kaget, lalu dengan keras ia memberikan tatapan tajam kepada Nam. Lalu Win
memberikan penjelasan pada Pim bahwa itu adalah klien Ayahnya yang sedang
mabuk, jadi dia hanya ingin menolongnya.
“Sejujurnya
Win, aku merasa kamu telah banyak berubah. Jadi aku merasa apakah kita masih
mencintai satu sama lain atau tidak. Mengenai berita itu, aku tidak benar-benar
peduli. Itu hidup kamu. Kamu berhak melakukan apapun yang kamu inginkan. Lagian
kita berlum menikah.” Kata Pim. Mendengar itu Win jadi terdiam, tidak bisa
menjawab. Tapi Ak tiba-tiba datang untuk menjenguk Pim.
Mengenai
kejadian dilokasi syuting itu, sebenarnya Prim merasa curiga dan khawatir, tapi
ia berkata bahwa ia percaya Gun tau
dengan baik tentang ini. Lalu Prim juga meminta Gun untuk menjadi
bodyguard pribadi Pim.
Ak
meminta maaf mengenai berita itu dan ia juga memberikan alasan yang sama
seperti Win. Ak meminta agar Pim bisa memberikan kesempatan pada Win lagi. Lalu
Ak menatap Win, memberikan kode. Jadi Win yang menyadari hal itu segera memegang
tangan Pim serta meminta kesempatan lagi. Dan Pim menyetujuinya.
Nam
yang melihat itu merasa sangat kesal. Cemburu.
Lalu
Napa datang untuk mengunjungi putrinya, tapi saat Ak yang berada disana
berbicara padanya. Jelas Napa terlihat seperti sengaja mengacuhkan Ak dan Win
dengan tidak mau menatap mereka. Tapi sebelum Ak akan pergi, ia berkata bahwa
setelah Pim merasa lebih sehat, ia ingin mereka untuk membicarakan mengenai
pernikahan antara Pim dan Win.
Napa
terlihat terkejut mendengar nya dan sengaja mengabaikan perkataan Ak itu.
Sebenarnya Ak dan Win merasa heran, tapi akhirnya mereka pergi begitu saja.
Prim dan Gun sendiri terlihat seperti bertanya-tanya.
Wit
tidak focus dalam mengajar, ia tersenyum-senyum sedniri, karena teringat
kejadian semalam. Jadi tanpa sengaja ia terkena pukulan. Jade yang melihat
tingkah Wit itu hanya bisa tersenyum. Tepat pada saat itu Koy masuk, lalu Wit
menjadi gugup dan berlari keluar.
Pim
terkejut mendengar bahwa Gun akan menjadi bodyguard nya dan ia pun menolak. Tapi
Prim menyakinkan Pim, karena ia merasa khawatir sejak insinden itu. Dan ketika
itu yang menyelematkannya adalah Gun. Tapi Pim meminta pada Prim jika nanti
tidak terjadi apapun lagi, ia ingin Gun berhenti.
Gun
tersenyum kecil dan memberikan tatapan menantang pada Pim.
Saat
Nam sedang mengeluarkan barang-barang dari bagasi mobilnya untuk dibawa masuk
kedalam apatermen Pim, ia tanpa sengaja melihat mobil Kawin. Disana Nam melihat
Win keluar dari dalam mobilnya, lalu Win berjalan sambil berangkulan dengan
mesra bersama Khun Dear. Jadi dengan tatapan marah, Nam berkata bahwa Win tidak
akan bisa semudah itu untuk memutuskannya.
Akhirnya
perban dikepala Pim dilepas. Lalu Pim memanggil Gun yang sedang duduk disofa,”Hey,
Hey,” tapi Gun tidak menjawab dan tetap membaca. Jadi dengan tidak sabar Pim
bilang apakah Gun tidak mendengar panggilannya, Lalu dengan polos Gun membalas
apa barusan Pim memanggilnya? Karena ia hanya mendengar “Hei, Hei, Hei.”.
Pim
membalas bahwa ia memanggil Gun dengan ‘Hei, Hei, Hei” hanya ketika ia tidak
ingin memanggil seseorang dengan namanya. Gun mendengus mendengar itu dan
berdiri menghampir Pim, lalu ia meminta suster untuk memeriksa kepala Pim.
Sebenarnya
Pim terlihat jengkel dengan Gun, tapi akhirnya ia menyerah. Lalu Pim meminta
Gun untuk pulang dan tidak boleh tidur disini. Tapi Gun tidak peduli dan
kembali duduk disofa, jadi dengan kesal Pim melemparkan bantal kearah Gun dan
menyurunya pulang.
Gun
menyerah dan memberikan obat pada Pim untuk diminum. Setelah Pim selesai
meminum obatnya, ia merasa bahwa Gun akan segera pergi. Tapi tiba-tiba Jade
datang dan membawakan beberapa pakaian untuk Gun menginap disitu. Lalu Pim
segera memotongs Jade dan bilang bahwa Gun akan segera pulang sekarang.
Tapi
Gun hanya diam dan tidak menjawab. Dengan kesal Pim meminta agar Gun pergi,
lalu ia mematikan lampu.
Jade
memperlihatkan rekaman saat dipintu jalan tol. Ketika mobil Jade masuk ke tol,
dibelakangnya ada sebuah mobil hitam yang mengikutinya. Terlihat dari rekaman
itu bahwa itu adalah mobil Yord, tapi siapa yang mengemudikannya, mereka tidak
tau.
Koy
bingung saat Wit yang biasanya sering mengunjungin dia tidak ada. Jadi Koy
pergi ketempat dimana Wit pernah mengajaknya. Tapi saat Wit melihat wajah Koy,
ia terlihat gugup dan menutupi mukannya.
Saat
mereka jalan berdua Koy menanyakan sikap aneh Wit yang seperti menghindarinya. Dan
Saat Koy memegang wajah Wit untuk menatapnya. Wit segera menepisnya dan ingin berjalan
pergi. Tapi Koy mencegahnnya, lalu dengan gugup Wit mengatakan bahwa ia senang
dengan perhatian Koy, lalu ia pun pergi. Koy yang masih bingung berteriak dan mengikuti
Wit.
Seseorang
bertopeng datang membawa pisau untuk menusuk Pim. Pada saat itu Pim tersadar
dan berteriak.
Lampu
menyala. Gun menenangkan Pim yang ternyata baru saja bermimpi buruk. Dan tanpa
sadar Pim langsung memeluk Gun dengan erat, tapi saat ia tersadar ia jadi
merasa canggung sendiri. Lalu Gun menyuruh Pim untuk kembali beristirahat dan
ia sendiri akan tidur disofa.
Jelas
sekali Pim masih terlihat takut,”Gun!! Kamu bodyguard ku. Bagaimana bisa kamu
tidur duluan sebelum aku? Aku takut.” Kata Pim.
Mendengar
itu Gun menarik sofa nya mendekat kesamping tempat tidur Pim dan tidur disana.
Lalu ia mematikan lampu. Pim yang masih takut, memanggil Gun, tapi Gun tidak menjawabnya karena ia sudah tidur. Jadi Pim memegang jaket Gun dengan erat.
Gun
membuka matanya dan tersenyum merasakan itu.
“Oh,
aku baru sadar bahwa kamu bisa menggunakan bodyguar untuk menolong mengangkat
ini.” Kata Pim sambil mendorongkan kopernya kearah Gun.
Lalu
Gun mengejek masalah Pim yang ketakutan semalam. Pat seperti ingin tau dan
mendekati Gun, tapi Pim memanggil Gun serta memberikan nya tatapan untuk diam.
“Nam,
bagaimana Win?”
“Dia
mematikan hpnya. Aku tidak bisa menghubunginnya. Aku pikir Khun Kawin sedang
bekerja seperti biasa. Jangan terlalu dipikirkan ya.”
Pim
terlihat kecewa mengetahui bahwa Win tidak datang untuk menjemputnya. Tapi tepat
ketika mereka akan menaiki lift, Win datang dan mengenjutkan mereka. Lalu dengan
mesra membelai Pim yang terlihat senang dengan kedatangan Win.
Gun
menatap Win dengan tajam, Win terlihat menyadari itu. Jadi Pim mengenalkan
mereka berdua, Win pacarnya dan Gun bodyguardnya.
Tags:
Game Maya