Content and Images by OneHD
Win mengajak Pim untuk hanya pulang
berdua menaiki mobilnya, tapi Gun datang dan langsung duduk dibangku belakang. Sehingga
Win marah dan menyuruh Gun untuk keluar, karena ia ingin beberapa privacy
bersama dengan Pim.
“Aku tidak bisa melakukan itu. Khun
Pim bilang apapun yang Pim lakukan atau kemanapun dia pergi, aku harus ada
disana.” Kata Gun.
“Tapi aku pacarnya.” Jawab Win yang
merasa tidak terima dengan kata-kata Gun.
“Tapi itu tidak menjamin Khun Pim akan
selamat.”
“Apa maksudmu?!” teriak Win marah.
Pim yang melihat itu segera menenagkan
Win dan menyuruh Gun untuk menyetir didepan. Sedangkan dia bersama dengan Win
duduk dibelakang.
Koy terkejut mendengar kabar bahwa Gun
menjadi Bodyguard Pim. Lalu ia memukul Wit yang sudah telat memberitahukan ini
kepadanya.
Win bersama Pim sedang bermesraan
didalam apatermen Pim. Dan disana Gun juga ikut, ia berdiri serta memperhatikan
apapun yang mereka buat. Tapi Win merasa tidak nyaman dengan tatapan Gun dan
bilang pada Pim mengapa bodyguardnya selalu berdiri dan mengawasi mereka?
“Jangan pedulikan. Dia akan pulang
setelah jam kerjanya selesai.” Jawa Pim sambil tersenyum pada Win.
Lalu Gun berjalan dan bertanya pada
Pim, dimana ia bisa tidur malam ini? Jadi Win yang mendengar itu bertanya pada Pim
apa maksudnya, apakah ia salah dengar? Dan Pim sendiri meminta Win untuk tidak
mendengarkan Gun, karena ia hanya sembarangan bicara saja.
“Aku tidak bicara sembarangan. Apa yang
kumaksud adalah aku ingin tidur disini.” Kata Gun.
Dengan emosi Win berdiri dan
menanyakan maksud Gun. Jadi Gun langsung membalas bahwa mungkin ada seseorang
yang ingin membunuh Pim, maka dari itu ia tidak bisa meninggalkan Pim sendirian.
Tapi Win tidak terima dan membalas bahwa jika ada orang yang harus menjaga Pim,
orang itu adalah dia. Lalu Win menyentuh Gun dengan jarinya dan berkata,”Mengerti
itu.”
Gun mengelap jaketnya, tempat dimana
Win menyentuhnya. Jadi Win emosi karena Gun sudah berani bertingkah seperti itu
kepadanya, lalu ia mengeluarkan hp nya dengan niat ingin menghubungin Prim.
Tapi Pim meminta Win untuk jangan menelepon Prim.
Gun berjalan menuju kearah kamar Pim
dan bilang bahwa ia akan tidur disini. Jadi Win kembali emosi,”Ini terlalu
berlebihan.”
Dengan sikap menantang Gun menghampiri
Win dan menatapnya,”Aku akan melakukan itu. Bahkan lebih dari ini.”
Pim sendiri yang berdiri dibelakang
mereka, terlihat gugup dan bingung harus bagaimana.
Saat sedang pemotretan Praew terlihat
sangat ingin lebih mencolok daripada Pim, karena ia selalu menutupi Pim. Sehingga
fotografer menyuruhnya untuk bergeser sedikit. Pim sendiri sebenarnya terlihat
sedikit kurang nyaman dengan tingkah Praew itu.
Lalu saat pemotretan telah selesai,
Prim datang dan menemui Pim. Tapi Praew segera menghampiri mereka dan berdiri
disamping Prim.
Ditempat parkir. Nam menghentikan Win
yang baru saja keluar dari mobilnya dengan membawa sebuket bunga,”Hari itu aku
melihat Khun Dear di Wellington apatermen dan Dear datang bersama seseorang
yang tidak aku kenal. Aku ingin mengatakan ‘hi’ tapi aku tidak ingin menganggu nya.”
Win terlihat biasa saja mendengar
kata-kata Nam itu. Jadi Nam melanjutkan bagaimana jika ada seseorang yang
mengambil gambarnya? Itu pasti akan menjadi sebuah berita besar. Lalu Win
terlihat mulai tidak sabar dan bertanya tujuan Nam.
“Biarkan aku memberitahumu. Tidak ada
rahasia didunia ini, juga aku tidak akan membiarkan seseorang memutuskan ku
dengan begitu mudah. Kita perlu bicara. Tapi kamu bebas untuk melakukan apa
yang harus kamu lakukan duluan. Aku akan menunggu.” Jelas Nam dengan nada dan
tatapan menganca pada Win. Jadi Win yang tidak bisa membalas Nam, segera pergi
begitu saja dari sana.
Praew menanyakan dengan nada manja
pada Prim apakah ia bisa ikut kepanti asuhan. Jadi Prim mengiyakan serta
meminta Praew untuk menyiapkan barang-barang yang Praew dapatkan dari para fans
untuk disumbangkan ke mereka. Awalnya Praew terlihat menolak, tapi setelah Pim
mengatakan bahwa ia juga melakukan hal yang sama. Praew langsung setuju.
Tepat pada saat Praew ingin pergi, ia
berpapasan dengan Win yang baru mau masuk menemui Pim. Tapi ketika Praew
menyapa Win, Win tidak memperdulikan nya serta melewatinya begitu saja. Lalu
Win menghampiri Pim dan memberikan sebuket bunga pada Pim, tapi saat Pim ingin
mencium bunga tersebut. Gun segera
merebutnya dari Pim.
Win marah pada sikap Gun itu. Gun
sendiri dengan tegas menjawab bahwa itu adalah tugasnya untuk memastikan
keamanan Khun Pim, jadi dia akan menanganin segala yang memiliki resiko berbahaya.
Win marah, tapi Prim mengandeng tangan Pim serta mengajaknya untuk bertukar
pakaia dulu. Gun pun ikut dengan mereka.
Ketika itu Praew menanyai Win mengenai
berita itu. Pim yang mendengar itu segera berbalik. Sedangkan Win yang
menyadari itu terlihat gugup dan tidak bisa menjawab. Tapi tiba-tiba Pim
memanggil Win dan meminta Win untuk menunggunya di bawah saja, lalu Pim menegur
Praew untuk tidak bersikap seperti itu.
Pim beserta Prim pergi dari sana,
begitu juga Pat yang tersenyum mengejek pada Praew, lalu ia pun pergi dari sana
juga. Sedangkan Praew terlihat kesal.
Didalam mobil. Win dan Nam bertemu
untuk berbicara. Gun yang sedang berada disana juga memperhatikan saat Nam
masuk kedalam mobil Win.
“Apa yang kamu ingin kan?” tanya Win
pada Nam.
Nam marah pada Win karena ternyata Win
tidak berpisah dengan Dear, bahkan ia melihat Win bersama dengan Dear berada
diapatermen. Lalu dengan santai Win membalas bahwa apatermen itu adalah tempat
tinggalnya bersama dengan Dear.
Nam menjadi lebih emosi, tapi dengan
lembut Win memegang wajah Nam dan berkata itu adalah karena Nam. Itu mengapa ia
berani untuk mengungkapkan kebenarannya. Ia tidak akan pernah menyembunyikan
apapun dari Nam. Khun Dear dan dia hanya tumbuh bersama, jadi tidak mungkin
baginya untuk melepaskan ikatannya bersama Dear.
Nam terlihat luluh mendengar
penjelasan dari Win. Apalagi saat Win memegang tangannya serta meminta Nam untuk tidak mempersulitnya, karena hanya
Nam wanita didunia ini yang bisa membuat nya merasa bahagia. Jadi dengan
bahagia Nam tersenyum lebar pada Win.
Sambil berjalan menuju ke area parkir,
Pat bertanya pada Pim dimana Nam, karena Nam tidak mengangkat teleponnya. Kepadahal
begitu banyak barang, tapi ia harus mengangkatnya sendiri.
Nam menutup matanya saat Win
mendekatkan wajahnya, berniat mencium Nam.
Pat berteriak kaget, jadi Gun yang
berada disana segera menghampiri mereka. Ternyata ada seorang pemuda yang
sedang membuang air kecil disana. Saat Gun datang, pemuda tersebut sudah
berlari pergi dengan buru-buru.
Nam keluar dari mobil Win dengan wajah
yang terlihat gembira. Lalu Win menghampiri Pim dan menggandeng tangan Pim. Sedangkan
Gun menatap Win dengan pandangan curiga.
Praew sedang makan berdua bersama
dengan Dear. Ia memberitahu bahwa hari ini ia melakukan pemotretan bersama
dengan Saudara Ipar Deart. Pada saat itu Win datang serta memberikan sebuket
bunga pada Pim dan itu sangat cantik. Dear terlihat sangat kesal, tapi ia hanya
diam mendengarkan cerita dari Praew.
Win memberikan buket bunga pada Dear,
tapi Dear segera membuang serta menginjak-ijaknya. Karena ia marah pada Win,
bagaimana bisa Win memberikan buket yang sama seperti yang Win berikan pada
Pim. Juga karena Win memperlakukan dia sama seperti yang Win lakukan pada Pim. Dia
selalu menjadi yang kedua.
Win hanya bisa diam. Lalu Dear
berteriak pada Win bahwa ia akan mencoba untuk berkencan dengan Khun Kongpope
seperti yang Ayahnya harapkan. Win lalu marah tidak menerima itu, tapi Dear
tidak peduli.
Gun bersama Jade mengintai gudang itu.
Ia teringat dengan rekaman suara Radee yang terlihat panik menyebutkan bahwa semua
bukti ada didalam laptopnya dan saat seseorang datang serta membawa laptop Radee
pergi. Ketika itu Win bersama dengan anak buahnya keluar dari dalam gudang.
Malam hari Jade datang kesana. Saat petugas
gerbang memeriksa mobilnya, Jade terlihat panik, tapi ia berhasil lolos juga. Lalu
didalam Jade menurunkan Gun dan Wit yang pada saat itu memakai pakaian serta
penutup wajah berwarna hitam.
Gun bersama Wit mengendap-endap pergi.
Sedangkan Jade menemui beberapa orang yang telah menunggu nya sambil marah
didepan pintu gudang, karena Jade telat dihari pertamanya. Jade beralasan bahwa
tadi ban nya kempes, maka dari itu ia telat. Lalu orang itu berteriak serta
menyuruh Jade untuk mengangkat beberapa barang yang berada didalam.
Gun bersama Wit berhasil membuka
gembok tempat penyimpanan yang berada didekat situ.
“Wit, aku akan masuk kedalam sendiri.
Kamu tunggu dekat pintu. Jika terjadi apapun, coba selamatkan dirimu duluan.” Jelas
Gun memberikan pengarahan pada Wit. Lalu ia masuk kedalam, sedangkan Wit
berjadi didepan pintu,
Didalam. Menggunakan beberapa alat
Gun berhasil membuka pintu yang terkunci,
lalu ia mulai mencari laptop Radee dengan menggunakan sebuah senter kecil. Gun
menemukan laptop Radee.
Jade telah selesai mengangkat semua
barang kebelakang mobil. Lalu orang itu meminta jade untuk mengantarkannya
dulu, baru ia akan membayar Jade. Jadi karena Jade melihat begitu banyak orang
yang mengawasi disana, maka dari itu ia setuju mengantar orang tersebut.
Tapi sebelum masuk kedalam mobil,
orang itu menendang ban mobil depan milik Jade. Ia terlihat curiga, tapi tetap
masuk kedalam mobil juga.
Ketika akan keluar Gun akan keluar ia
tidak sengaja menyenggol beberapa barang hingga terjatuh menimpanya. Sehingga menimbulkan
suara keributan. Lalu seorang penjaga datang sambil menodongkan pistol kepada
Wit yang sedang menunggu diluar.
Wit berhasil mengalahkan penjaga itu,
tapi lalu datang beberapa orang yang ikut menondongkan senjata padanya. Lalu mereka
memukuli Wit hingga jatuh.
Gun yang baru bangkit, langsung keluar
membantu Wit yang sedang dikeroyok. Setelah itu mereka langsung pergi dari sana.
Tags:
Game Maya