Sinopsis Thai-Drama : Game Maya Episode 8 - 1



Content and Images by OneHD


Win pulang dengan perasaan kesal akibat semua masalah itu. Ia melemparkan jasnya ke sofa begitu saja. Lalu Dear menghampiri Win serta memberinya nya segelas air.
“Jika disana banyak hal yang menganggu kamu, maka putus saja dengan Pimdao. Hentikan semuanya dan kabur. Mari kita pergi, aku tidak ingin apapun, hanya kamu Win.” Kata Dear.

Tapi Win tetap keras kepala dan tidak mau melakukan itu. Ia ingin tetap bersama Pimdao. Karena jika ia harus putus dengan Pim sekarang, maka semua yang dilakukannya akan sia-sia. Dear marah mendengar itu. ia menatap dengan tajam serta memegang erat bajunya, menahan amarah.


Gun terbangun serta melihat Pim yang tertidur disisinya. Perlahan ia bangun dan menyelimuti Pim. Ia menatap Pim.


Pagi hari. Wit memberitahu Gun bahwa ia telah menghilangkan laptop serta harddisk2 yang telah mereka dapatkan. Gun tidak percaya begitu saja, tapi Wit meminta maaf dan beralasan bahwa ia terlalu mabuk kemarin malam, jadi mungkin tanpa sengaja ia meninggalkan semuanya itu didalam taksi.

Koy yang mendengar pembicaraan mereka dari jauh, terlihat merasa bersalah.
Pim bangun dan mendapatkan sebuah memo kecil dari Gun yang bertuliskan bahwa ia merasa berterima kasih kepada Pim, jadi ia telah menyiapkan sarapan untuk Pim. Lalu tiba-tiba seseorang masuk dan tanpa melihat kebelakang Pim berbicara, karena ia menganggap bahwa itu adalah Gun.

Tapi ternyata itu adalah Win. Ia datang dan membawakan bunga untuk Pim. Win tanpa sengaja melihat botol air minum serta obat2an dimeja. Tapi Pim yang melihat arah pandang Win tersebut langsung mengalihkan perhatian Win dengan mengajaknya sarapan bersama.

Pim mengunjungi makam Ayah nya ditemanin oleh Win yang berdiri dibelakang. Pim berbicara pada Ayahnya bahwa ia merindukan Ayahnya.

Sedangkan Win bersama dengan karyawan nya itu malah merencanakan hal jahat. Ketika Gun sampai disana, Win bilang pada karyawan nya itu, ia akan membuat Pim membenci bodyguard tersebut. Satu pukulan sudah cukup.



Jadi saat Gun berjalan melewatinya, Win memprovokasi Gun. Ia sengaja menginjak kaki Gun dan menyebut Gun pencundang. Gun yang mendengar itu, mendorong Win. Lalu Win mendorongnya kembali, ia tersenyum dan menepuk pipi Gun,”Anjing yang tersesat. Apa yang bisa kamu lakukan kepadaku dengan wajah seperti itu?”

Gun ingin tidak peduli dan menghampiri Pim, tapi lagi-lagi Win mengatainya.  Jadi karena sudah tidak tahan, Gun memukul Win. Tapat saat itu, Win berteriak keras, sehingga Pim berbalik dan melihat itu.


Pim menahan Gun dan marah pada Gun karena telah memukul pacarnya. Setelah itu Win bersikap menenangkan Pim dengan bilang bahwa ia baik-baik saja, tapi Pim tidak bisa menerima itu. Lalu ia menanyakan alasan Gun melakukan itu, tapi Gun tidak menjawab dan hanya diam, saat Pim marah2 kepadanya.
Lalu Pim berteriak menyuruh Gun untuk pergi dan memecat Gun. Karena itu tanpa berkata2 Gun langsung pergi disana. Sedangkan Win tersenyum senang ketika melihat Gun pergi.

 Pim terlihat termenung didalam mobil. Saat Win memanggilnya, Pim terlihat tidak mendengar Win. Win memanggil Pim terus, menyadarkan Pim. Ia menanyakan apakah ada yang salah, tapi Pim mengelak bahwa ia baik2 saja. Lalu Win memegang tangan Pim dan bersikap penuh perhatian, jadi  Pim pun tersenyum. Dan Win turun dikantor, sedangkan Pim pulang diantarkan Met.


Koy membawakan makanan untuk Jade, tapi Jade malah bertingkah aneh. Ia terlihat kesakitan, ia terus memegang lengannya. Jadi Koy menahan Jade untuk tidak pergi, bahkan Koy menepuk wajah Jade, supaya ia sadar.
Tapi Jade bilang bahwa ia harus pergi, lalu ia pun mendorong Koy hingga Koy terjatuh kelantai. Jade pun terlihat panik, lalu ia segera berlari keluar.

Koy menceritakan hal itu kepada Wit. Mereka berdua pergi mencari Jade bersama2, tapi mereka tidak bisa menemukan Jade. Lalu Wit memberitahu bahwa Jade kemungkinan pergi ketempat Yord. Mendengar itu Koy menjadi tidak tenang, karena Jade terlihat seperti kecanduan obat-obatan.

Pada saat itu Gun masuk, ia berjalan dengan langkah aneh dan pingsan. Wit serta Koy langsung berteriak memanggil nama Gun. Lalu mereka membawanya kerumah sakit.

Koy berteriak pada Wit, setaunya Gun tidak pernah seperti ini. Koy menyalahkan Pimdao untuk semua itu, karena bukankah Gun bertemu dengannya hari ini. Lalu Wit membela Pim, menurutnya Pim tidak bisa menyakiti Gun.
Tapi Koy menyela dengan keras bahwa bisa saja Pimdao dan pacarnya bekerja sama dan ketika mereka mengetahui siapa Gun, jadi mereka melukai nya.


Pim teringat perkataan nya kepada Gun tadi. Lalu ia bertanya pada dirinya sendiri, apakah ia sudah melakukan hal yang benar?
Sebuah telepon masuk. Koy langsung berteriak pada Pim menyalahkan nya, tapi Wit segera merebut hp Koy dan memberitahu Pim apa yang terjadi.

Pim datang menjenguk Gun, ia terlihat sedih saat melihat keadaan Gun. Saat Pim bertanya pada Wit bagaimana keadaan Gun, Koy segera menyelanya. Ia berteriak menyalahkan Pim, tapi dengan paksa Wit menarik tangan Koy untuk keluar dan membiarkan Pim serta Gun sendirian didalam.

Koy ngambek dan menginggit tangan Wit. Lalu saat ia akan pergi, tanpa sengaja ia bertabrakan dengan Met. Karena masih emosi, Koy langsung marah2 pada Met, tapi Wit segera meminta maaf dan menarik nya untuk pergi dari sana.

Met mengingat wajah Pim, saat kemarin Koy datang membawa laptop milik Radee. Jadi ia segera mengejar mereka berdua, tapi ia tidak berhasil. Karena Wit dan Koy sudah tidak kelihatan lagi.

Dear menghubungin orang2 suruhannya. Ia menanyai mengenai akun ig palsu yang ia suruh mereka untuk buat. Lalu ia memeriksa akun palsu tersebut. Disanaorang2 itu memposting foto Pim yang telihat capek dan menuliskan Hidup tidak mudah. Aku begitu capek.

Dear tersenyum, memuji kerja orang2 nya. Dear menyuruh mereka untuk melakukan sesuatu yang lebih lagi, sehingga orang2 percaya bahwa itu adalah akun milik Pimdao yang lain,” Kebenaran seorang idol yang rapuh adalah ia hanyalah seorang selebriti tanpa otak yang menginginkan perhatian.” Kata Dear dengan sinis.

Pim memberikan obat serta air kepada Gun yang baru saja sadar. Setelah itu karena Gun tidak berkata apa-apa, ia mengambil tas nya dan akan pergi. Sebenarnya Pim terlihat seperti sedang mengharapkan Gun untuk menghentikannya.
Tapi karena Gun tidak menghentikannya serta terlihat tidak peduli juga ketika Pim akan pergi, jadi Pim berbalik sendiri.

“Hey! Dokter bilang kamu bisa tinggal disini selama satu malam, sebelum kamu bisa pulang kerumah. Jika kamu sembuh besok, jangan lupa untuk pergi kerja.” Kata Pim, lalu berbalik untuk pergi.


“Kamu sudah memecatku.” Balas Gun menghentikan langkah Pim. Dengan kaget Pim langsung menjawab bahwa anggap aja ia tidak ada mengatakan itu. Lalu ia pun pergi.

Post a Comment

Previous Post Next Post