Content and Images by OneHD
Dua
orang pria meletakan senjata ditangan Pim serta mengarahkan itu kekepala Pim,
tapi sayangnya Pim keburu sadar. Jadi mereka menahan Pim yang berusaha
membrontak dan mereka meminumkan sebuah minuman aneh kepada Pim. Sehingga Pim
kembali tidak sadarkan diri.
Gun
memaksa pegawai hotel untuk memberitahu diman kamar Pim berada atau dia kan
terus mengedor setiap pintu. Jadi dengan terpaksa pegawai itu memberikan kunci
kamar Pim pada Gun, lalu salah satu dari mereka pergi untuk memanggil satpam.
Orang2
itu memeriksa kondisi Pim, apakah ia sudah benar2 tertidur. Tepat ketika itu
Gun pun masuk kedalam kamar Pim. Tapi seorang dari penjahat itu menyerang Gun,
jadi mereka pun bertarung. Sedangkan seorang nya lagi masih berusaha untuk
membunuh Pim.
Gun
berhasil mengalahkan orang itu, tapi tiba2 ia mendengar suara tembakan. Jadi
Gun buru2 masuk untuk menolong Pim. Orang2 jahat itu pun segera melarikan diri.
Sedangkan Pim sendiri terbaring dengan luka didahinya.
Pegawai
hotel yang datang bersama satpam kekamar itu, berteriak dengan keras,”Khun
Pimdao bunuh diri !!”
Win
sedang berada diluar hotel, ia menelpon sambil marah kepada Met yang telat
menjemputnya. Tepat ketika itu, ambulans datang dan ia melihat Gun serta Pim
yang sedang terbaring keluar dari hotel. Lalu Win memarahi Gun serta menahan
Gun untuk tidak masuk kedalam mbil ambulas, tapi ia sendiri ikut naik kedalam
mobil ambulans.
Pim
yang sadarkan diri sesaat didalam mobil ambulans, melihat Win yang sedang
memanggil namanya serta memegang tangannya dengan khawatir.
Gun
melaporkan kejadian itu kepada Bossnya. Bossnya itu lalu memberitahu bahwa ia
telah bicara pada Kepala untuk memberikan kasus ini pada mereka. Dan ia
menyetujui permintaan itu, melihat dari hubungan yang mungkin ada antara kasus
ini dengan kasus yang sedang mereka kerjakan.
“Iya,
boss. Jangan Khawatir. Aku akan melakukan yang terbaik.” Kata Gun dengan tegas.
Dikantor.
Praew serta managernya melihat banyak orang2 yang membawa papan tulisan
bertuliskan P I M D A O serta meneriakan namanya. Jadi Praew bertanya tentang
penampilan nya pada manager, lalu manager menjawab 10.
Dengan
nada khawatir, manajer berjalan sambil memegang lengan Praew,”Oh Nong Praew.
Nong Praew. Ada apa Nong Praew ku?”
Para
wartawan pun mulai mengelilingin Praew serta menanyakan masalah Pimdao.
“Khun
Praew, bolehkan kami bertanya tentang kasus bunuh diri Khun Pimdao?”
“Aku
benar2 minta maaf. Pikiranku sekarang tidak terlalu baik, aku benar2 shock
mendengar kabar ini.”
Didalam
kantor. Prim memperingati para staff2 nya untuk tidak jangan bilang apapun,
karena polisi belum memutuskan apakah itu bunuh diri atau bukan. Lalu infokan
kepada wartawan bahwa Khun Pim belum siap untuk di wanwancarai.
Seorang
staff masuk serta mengabari bahwa Khun Praew telah melakukan wawancara diluar.
Mendengar itu Prim kaget dan berdiri, lalu Ia menyuruh Pat untuk membawa Praew
masuk kesini.
Win
menghubungin Ayahnya untuk mengabarkan bahwa ia masih ditempat Pim. Serta
mengenai kejadian kemarin, Win sedikit kurang percaya Pim akan mencoba untuk
membunuh dirinya sendiri. Win curiga bahwa Big Boss yang melakukan itu.
Ak
menyuruh Win untuk tidak terlibat dengan urusan Big Boss. Lebih baik Win
mengurusi situasi dengan P-Star TV duluan. Dan Win mengiyakan perintah Ayahnya
itu.
Saat
Win masuk kedalam, ia melihat Nam sedang berdiri didepan pintu, jadi Ia
bertanya. Lalu Nam membuka pintu itu, maka masuklah Gun kedalam.
Win
tidak senang melihat kedatangan Gun, jadi ia menyuruh Gun untuk pergi. Tapi Gun
berkeras tidak mau pergi, maka dengan geram Win ingin memukul Gun, tapi Nam
menghentikannya. Dan Nam beralasan pada Gun bahwa Pim sedang istirahat
sekarang, jadi kembalilah nanti.
Lalu
Gun pun pergi. Begitu juga Win masuk kedalam kamar Pim tanpa memperdulikan Nam.
Jadi Nam terlihat kesal karena tidak percaya dengan sikap Win itu.
Prim
memperingati Praew bahwa ia tidak seharusnya menceritakan kepada wartawan
mengenai Pimdao. Tapi Praew membela diri,”Bagaimana bisa begitu? Aku hanya
mengutarakan perasaanku. Aku tidak bilang Pimdao benar2 mencoba bunuh diri.”
“Pimdao
tidak bunuh diri. Dan berhenti membicarakan tentang ini. Mengerti?” bela Prim.
“Segalanya
tentang Pimdao. Dia yang paling penting. Aku ingin tau, jika suatu hari Pimdao
jatuh, akankah kamu masih menyanyangin dan menyemangati dia?” tanya Praew, lalu
ia berdiri,”Jangan biarkan hariku datang.”
Win
memegang tangan Pim serta menanyakan keadaannya. Pim menjawab bahwa sudah
merasa lebih baik sekarang. Lalu Win bilang pada Pim bahwa ia masih haris
bekerja dikantor. Mendengar itu Pim meminta Win untuk menemaninya sebentar.
Dengan
tersenyum Win menenangkan Pim,”Aku akan datang segera setelah pekerjaan ku
selesai. Aku tidak ingin kamu berpikir terlalu banyak. Kamu bisa bilang ke aku
jika kamu merasa kurang nyaman tentang apapun.”
“Win.
Aku tidak mencoba bunuh diri. Seseorang ingin menyakiti ku. Kamu tidak percaya
aku kan?” tanya Pim.
“Kamu
bilang seseorang memberikan bunga dengan namaku serta mengajak kamu untuk
bertemu direstaurant. Mempersiapkan makanan untukmu. Tapi aku tidak melihat
apapun disana.”
“Win
kamu berpikir seperti apa yang orang lain pikirkan. Aku tidak gila!” kata Pim.
Lalu ia pun bangkit dan keluar dari kamar. Pim mencari kesekeliling, tapi ia
tidak menemukan bunga apapun. Jadi ia menanyakan pada Nam, tapi Nam pun tidak
tau.
Pim
menjadi panik dan menyakinkan Win, tapi karena Win terlihat tidak percaya. Pim
terus mencari. Melihat itu Win menarik tangan Pim untuk mengehentikannya,”Jika
aku benar2 mengirimkan itu ke kamu, aku pasti ingat.”
Pim
menjadi histeris, ia terus bilang itu ada, itu ada. Tapi Win yang sudah tidak
tahan lagi memegang Pim berteriak padanya,”Cukup! Kamu baik2 saja sekarang
karena AKU disini! Kamu selamat! Okay?!” lalu ia memeluk Pim, tapi Pim terus
berkata bahwa itu benar2 ada.
Nam
yang tidak suka melihat apa yang ada didepannya itu, memanggil Khun Kawin
seperti memperingatinya. Jadi dengan terpaksa Win melepaskan pelukannya dari
Pim.
“Kamu
harus membiarkan Pim beristirahat.” Kata Nam.
Win
yang mendengar itu, memandang Nam sesaat. Lalu ia menuntun Pim untuk kembali
beristirahat dikamar. Sedangkan Nam berdiri sambil memegang pisau dengan erat,
karena kesal.
Pat
datang dan melihat sikap Nam yang aneh, sehingga Ia bertanya apa yang ingin Nam
lakukan? Ap ia berniat untuk bunuh diri? Lalu Pat pun langsung duduk disofa
begitu saja.
“Apa
kamu baik2 saja? Mengapa kamu begitu marah?” tanya Nam.
“Kamu
bertanya aku baik2 saja? Disituasi seperti ini, rumahku bisa hilang. Pekerjaan
tidak ada. Dimana aku bisa mendapatkan uang?”
“Kamu
berpikir terlalu banyak Pat. Itu tidak seperti Khun Pim akan mati hari ini. Dia
akan kembali kerja setelah beberapa hari.”
Pat
lalu bangun serta menunjuk Nam, menyuruhnya untuk diam. Karena ia sedang tidak
ingin mendengarnya. Nam terlihat jengkel, lalu ia menyuruh Pat untuk melepaskan
sepatunya. Tapi karena Pat tidak mau, Nam tidak bisa berkata apa2 dan hanya
diam.
Pim
meminta Win untuk menemaninya, Win menyetujui nya. Tepat saat itu Nam masuk
membawa buah untuk Pim. Lalu Pim menyuruh Nam untuk pualng bersama Pat, tapi Nam
tidak mau dengan alasan Prim menyuruhnya untuk tinggal disini sampai ia datang.
Lalu Pim pun tidur.
Win
menatap tajam kepada Nam. Begitupun Nam yang membalas tatapan Win.
Prim
datang serta melemparkan remot kepada Pat yang sedang tidur. Karena tidak mematikan
TV (berita mengenai Pimdao depresi). Lalu ia menyuruh Pat dan Nam untuk pergi.
Tapi sebelum Pat keluar, Prim kembali marah karena pat tidak membuka sepatunya
sebelum masuk.
Prim
lalu bertemu Win didalam kamar Pim serta menanyakan mengenai apa yang Win
lakukan kemarin malam? Win membalas bahwa ia sedang rapat, lalu ia pamit untuk
pergi. Tapi Prim menghentikannya.
“Pada
waktu ini, apakah disana ada sesuatu yang lebih penting dari pada Khun Pim?”
tanya Prim.
Win
berbalik serta tersenyum,”Tidak ada yang lebih penting daripada Pim sekarang.
Jika orang yang menjaga Pim bukan kamu, tidak mungki aku akan pergi. Lagipula
pekerjaan ku sama pentingnya. Aku percaya Pim akan mengerti aku. Aku harap kamu
juga mengerti.”
Prim
menatap nya dengan tajam.
Ketika
Gun melihat Win telah pergi. Ia pun masuk ke apatermen Pim. Disana ia mengobrol
dengan Prim.
“Apa
kamu yakin Pimdao tidak mnyakiti dirinya sendiri?” tanya Prim.
“Yakin.”
“Apa
ada yang ingin kamu ceritakan padaku?”
“Kamu
tidak perlu khawatir. Orang ku dan aku akan menanganin itu.”
Prim
sebenarnya ingin tau, tapi Gun bilang bahwa ia belum bisa memberitahunya
sekarang. Lalu Prim teringat akan kejadian ia menelpon Nam, tapi yang menjawab
adalah Win. Jadi Prim memutuskan bahwa ia mungkin bisa melakukan sesuatu seperti
mencari tau hubungan antara Nam dan Win. Dan ia meminta Win untuk mengurus Nam,
lalu Prim pun pergi.
Gun
menemani Pim yang sedang tertidur, ia duduk disamping tempat tidur Pim dan
memandanginnya.
Koy
datang keapatermen Gun sambil berusaha menghubungi nya, tapi tidak diangkat.
Jadi ia pergi ke apatermen Pim. Dan tepat, ketika Koy mengetok pintu, Gun
keluar.
Lalu
Koy marah2 pada Gun, tapi Gun menenangkan Koy dengan menyuruhnya untuk
tersenyum, karena sikap Gun itu, Koy pun tidak marah lagi.
Pim
terbangun tapi tidak ada siapa2, ia pun memanggil Win, tapi tidak ada yang
menjawab. Karena mulai khawatir ia menghubungin Win, tapi Win yang sedang makan
bersama dengan Dear, menolak untuk menjawab telpon dari Pim, ketika Met
memberitahunya. Win malah menyuapi Dear dan tersenyum.
Dan
Pim pun mengingat Gun.
Koy
mendapat telpon dari Wit yang memberitahu nya bahwa Jade telah kembali. Jadi
dengan senang Koy mengajak Gun untuk pergi.
Tepat
ketika itu, Pim keluar dari apatermen. Gun yang melihat Pim menanyakan keadaan
Pim, tapi Koy yang tidak senang dengan itu menarik tangan Gun untuk pergi. Lalu
dengan sinis berkata,”Oh.. sekarang, tidak ada yang lebih penting untuk mu
selain Khun Pimdao ya?”
Gun
tidak bisa menjawab dan hanya bisa menatap Pim saja. Lalu Koy menarik tangan Gun
untuk pergi.
Pim
hanya bisa berdiri menatap Gun, begitu juga dengan Gun. Lalu pintu lift terbuka
dan Koy menarik Gun untuk masuk.
Diluar
gedung, dua orang pria telah bersiap2 ketika mereka melihat Koy serta Gun
keluar. Mereka menghubungin boss nya bahwa Gun telah keluar.
Pim
yang sendirian didalam dengan sedih bicara sendiri,”Apa artinya memiliki
bodyguard? Yeah. Seorang seperti Pimdao
harus bisa menjaga diri nya sendiri!”
Lalu
Pim berdiri mengambil beberapa pisau. Dan tanpa sengaja Pim melihat bayangan
orang lewat diberanda. Jadi dengan perasaan takut dan terkejut, Pim berteriak
sambil mengarah kan pisaunya kearah bayangan itu.
Tags:
Game Maya