Pim terus menghubungin Win,
tapi tidak ada diangkat. Sedangkan Gun
sedang melihat rekaman CCTV hotel, segalanya tampak normal disana. Tapi yang
aneh adalah rekaman pelaku keluar dari kamar Khun Pimdao, tidak ada.
Tiba2 ada suara ketukan
dipintu, jadi Gun mengakhiri telponnya bersama Jade serta mengintip keluar.
Ternyata Pim berdiri disana, jadi Gun buru2 mematikan laptopnya. Lalu ia
membukakan pintu untuk Pim.
Pim langsung masuk kedalam
begitu saja sambil membawa koper, lalu ia berjalan masuk kea rah kamar Gun dan
bilang bahwa ia akan tidur disini, lalu dengan cepat menunjuk kearah ruang tamu
dan menyuruh Gun untuk tidur disana. Pim sendiri pun langsung masuk begitu saja
ke kamar Gun.
Gun heran dengan tingkah Pim
itu,”Tunggu sebentar. Hey. Ini kamarku. Aku tidak menyetujui kamu tidur disini.
Walaupun aku setuju, bukankah seharusnya aku yang menentukan dimana kamu bisa
tidur?”
Pim pun keluar dari kamar,”Apa
yang kamu mau? Tempatku tidak aman.”
“Apa yang kamu mau?” balas
Gun.
“Apa kamu tidak bisa? Sejak tempatku
tidak aman, kamu harusnya membiarkan ku untuk tinggal disini.”
“Dimana pacarmu?”
“Aku tidak bisa menghubungin
hpnya. Jika aku bisa, aku tidak akan menyusahkan kamu seperti ini. Khun, tolong
izinkan aku disini.” Kata Pim memohon pada Gun.
Gun tidak terlihat tega melihat Pim, jadi akhirnya ia pun mengizinkan Pim.
Gun tidak terlihat tega melihat Pim, jadi akhirnya ia pun mengizinkan Pim.
Ditempat lain. Met
melaporkan kepada Win apa yang ia dapatkan tentang Koy. Jadi Win menyuruh Met
untuk menyelidiki Koy lebih lagi, karena Win merasa yakin bahwa Koy pasti
sedang merencanakan sesuatu padanya.
Gun pun tidur diruang tamu,
tapi Pim datang serta menghela nafas, karena ia masih belum bisa menghubungin
Win. Lalu Pim bertanya kepada Gun, apakah Gun mempercayainya bahwa ia tidak mencoba bunuh diri seperti apa
yang dipikirkan orang2. Dan Gun mengiyakan.
Setelah itu Gun menyuruh Pim
untuk tidur. Juga nantinya ketika ia tidak berada didekat Pim, ia telah
menyuruh seseorang untuk mengawasi Pim. Tapi Pim segera berbalik pada Gun dan
menolak, ia tidak bisa percaya siapapun selain Gun.
Jadi Gun pun hanya bisa
diam, lalu mulai tersenyum. Pim yang menyadari kata2nya segera mengelak bahwa
bukan itu maksudnya, ia hanya tidak mau bersama-sama dengan orang yang tidak ia
kenal. Lalu Pim pun duduk disofa, tempat Gun seharusnya tidur.
Gun pun berjanji pada Pim
bahwa dia akan bersama dengan Pim, tapi ia ingin Pim untuk pergi tidur
sekarang. Karena kamar Pim ada disana, sedangkan disini adalah tempat tidurnya.
Tapi karena Pim tidak juga berdiri, Gun pun dengan paksa menarik tangan Pim dan
tanpa sengaja ia terjatuh serta mengenai Pim. Kiss.
Gun segera berdiri dan
mereka menjadi sangat canggung. Karena itu Pim pun berdiri lalu masuk ke kamarnya.
Tapi Pim tidak segera tidur, tapi ia berdiri dibelakang tembok sambil memegang
bibirnya sesaat, karena ia masih syok. Begitupun dengan Gun yang Cuma berdiri
saja disana.
Pagi hari. Pim terbangun
oleh telpon dari Win. Jadi Pim mengangkat dan menanyakan tentang kemarin, tapi
Win beralasan bahwa ia sedang sibuk bekerja. Lalu ia pun bilang ingin bicara
dengan Pim tentang pernikahan mereka. Pim bingung.
Ditempat lain, Win menatap
Ayahnya yang duduk disebelahnya sambil tersenyum. Serta Dear yang baru turun
dari tangga. Win pun bicara pada Pim ditelepon bahwa akhir2 ini banyak yang
terjadi pada Pim, jadi Ayahnya ingin kita membuat berita baik untuk
menghilangkan itu.
Pim pun mengucapkan
terimakasih pada Ayah Win yang sudah mengkhawatirkan nya, lalu ia menyebutkan,”Win,
aku mecintaimu.”
Win pun membalas bahwa ia
juga mencintai Pim. Sedangkan Dear yang berdiri jauh, kesal mendengar kata2
itu. Tapi Ak sendiri tersenyum pada Win, bahkan dengan senang ia bilang bahwa
ia akan segera menyiapkan pernikahan Win dengan Pim.
Ak berbalik dan melihat
Dear, lalu ia mengajak anaknya untuk makan bersama. Win terkejut. Tapi Dear
yang kesal menjawab bahwa ia tidak mau, karena ia mau bertemu dengan Khun
Kongpope.
Mendengar itu, Ak tersenyum
dan tertawa kepada mereka. Lalu Dear naik kembali keatas.
Gun bersama Pim datang
kebody work. Tapi Gun meninggalkan Pim bersama dengan Wit, sedangkan dia
menemui Jade. Didalam kamar, ia mendengarkan rekaman yang berhasil didapatkan
oleh Jade.
Lalu Gun pun menjadi marah
dan histeris,”Mereka membunuh P’Radee! Mereka membunuh nya! AKU AKAN PERGI
MEMBUNUH DIA JADE! AKU AKAN MEMBUNUHNYA!!” kata Gun berteriak pada Jade.
Jade yang melihat Gun seperti
itu berusaha untuk menenangkannya,”TENANG! Aku merasa sedih juga.”
Gun jatuh terduduk serta
menangis. Gun menyesali karena ia tidak bisa menolong Radee. Gun menyalahkan
dirinya sendiri. Tapi Jade menenangkan Gun serta mengingatkan Gun akan perkataan
nya dulu kepada dia.
Pim tertawa-tawa bersama
dengan Wit. Jadi ketika Gun keluar, ia memperlihatkan video lucu yang sedang ia
lihat kepada Gun. Tapi Gun yang sedang bad mood, marah2 kepada Pim dan pergi.
Pim mengikuti Gun, tapi Gun
menyuruhnya pergi. Tapi Pim masih tidak mau, ia akan mengikuti Gun terus sambil
Gun menceritakan kepadanya. Jadi dengan keras Gun menariknya.
Ditepi Sungai, Pim mengakui
bahwa ini pertama kalinya ia melihat Gun marah. Pim terus berusaha berbicara
pada Gun, mencoba untuk mengetahui apa yang terjadi, sehingga mungkin ia bisa
menolong Gun. Tapi Gun menyuruh Pim pergi dan membiarkannya sendirian. Jadi Pim
pun pergi.
Gun berdiri disitu sampai
malam. Dan saat Pim tidak kembali atau bahkan tidak mengangkat telpon darinya,
Gun menjadi khawatir sendiri. Tapi lalu ia melihat Pim kembali, jadi Gun mulai
mengomel lagi.
Pim pun langsung menutup
mulut Gun,”Ck.. ck.. ck.. berhenti ngomel. Ah terimakasih sudah perhatian
padaku.” Kata Pim, lalu ia memlepas tangannya dari Gun dan melanjutkan,”Ketika
kamu membuatku menjauh, aku ingin pergi ketempat yang jauh juga. Tapi setelah
berpikir, lebih baik tidak. Karena ketika aku tidak senang, aku marah dan
menyuruh kamu pergi, tapi kamu tidak pernah meninggalkan ku. Jadi sekarang, aku
harus tinggal dengan kamu. Aku tidak akan meninggalkan mu, seperti yang kamu
lakukan.”
Lalu Pim menyuruh Gun
berhenti dan ia menyalakan kembang api. Bersama mereka duduk dan melihat
kembang api. Pim pun mulai bercerita tentang kenangannya bersama Ayahnya. Kemudian
setelah kembang api habis, Pim meminta maaf apabila yang membuat Gun marah
adalah dia. Begitupun Gun, ia juga meminta maaf pada Pim.
Pim memegang wajah Gun dan
bilang bahwa mereka akan melaluinya bersama. Gun menurunkan tangan Pim dan
mengenggamnya. Lalu mereka pun saling tersenyum.
Dipanti asuhan. Gun bersama
dengan timnya telah bersiap untuk menjaga tempat itu. Dan saat Pat bersama Nam
datang, mereka memeriksa setiap barang2 didalam mobil nya, demi keamanan.
Sedangkan
Gun bersama dengan Pim dan Win sedang dalam perjalanan kesana.
Sesampainya disana para
wartawan segera mewancarai Pim mengenai berita bahwa Pim akan segera menikah. Nam
yang mendengar itu, merasa terkejut dan kesal. Tapi Pim bersama Win sendiri
tidak menjawab itu.
“P’Prim, dengan begitu banyak
bodyguar seperti ini, sejujurnya. Aku strees.” Kata Pim.
Ini untuk keamanan kamu.”
“P’Prim, apa yang akan
orang2 pikirkan tentangku? Memiliki banyak bodyguar di kiri-kanan. Kemanapun aku
pergi, kelihatan seperti sesuatu selalu terjadi. Siapa yang akan mendekat ke
aku sekarang?”
Prim tidak menjawab
pertanyaaan Pim dan meninggalkannya. Sedangkan ditempat lain Win bertemu dengan
Met, mereka seperti sedang merencanakan sesuatu.
Praew bersama dengan Dear
dan kekasihnya datang. Jade bilang kepada Praew bahwa ia harus mengecek hadiah
yang dibawa mereka sebelum itu dibawa masuk. Tapi Praew malah protes,”Check?!
Ada apa ini P’Prim?! Hadiah ini dariku dan Dear, mengapa kami harus dicheck? Kamu
membuat kami terlihat seperti melakukan sesuatu yang buruk disini.”
Gun menengahi dan tidak menyetujui
sikap Praew, karena ini untuk keamanan setiap orang, maka dari itu mereka harus
check dulu. Praew pun terus protes kepada Prim. Tapi lalu Pim datang dan menyuruh mereka untuk tidak melakukan itu,
karena mereka bukan orang asing. Dan jangan membuat itu menjadi sesuatu yang
besar, Pim tidak mau ini menjadi berita lagi.
Jadi dengan terpaksa mereka
semua pergi. Pim sendiri menyampaikan permohonan maaf atas sikap orang2 nya
kepada Praew serta Dear dan kekasih. Lalu ia mempersilahkan mereka semua masuk.
Acara dimulai. Pim menyanyi
untuk anak2. Gun yang mendengarkan dari jauh, teringat satu persatu kenangannya
bersama dengan Pim. Pertama kali mereka bertemu, kejadian ditempat parkir. Kejadian
saat mati lampu. Ketika ia menolong Pim diatas panggung. Juga kemarin, saat
mereka melihat kembang api bersama. Kata2 Pim.
Gun pun tersenyum.
Sedangkan Win yang melihat
Dear dan kekasih, terlihat cemburu. Nam yang melihat Win. Prim yang memperhatikan
mereka semua.
Saat Dear pergi meninggalkan
kekasihnya. Win langsung mengikuti Dear. Dan Nam juga terlihat seperti ingin
mengikuti Win, tapi saat ia melihat kearah Prim yang menatapnya. Nam pun hanya
bisa berdiri disana.
Jadi Gun yang mengikuti Win.
Disana ia melihat Win menahan Dear ditembok dan mencium paksa Dear,”Jangan lupa
kamu telah menjadi istriku!”
Dear pun mendorong dan menampar
Win serta marah,”Aku tau siapa aku! Aku tau posisiku! Tapi apa kamu tau selama
ini, bagaimana perasaan ku melihat kamu dan Pimdao! Jika kamu tidak berencana
untuk menanganin apapun, dari sekarang aku yang akan menanganin nya sendiri!”
Lalu Dear meninggalkan Win
yang terpaku. Sedangkan Gun menatap tajam pada Win.
Tags:
Game Maya