Akhirnya
acara pun telah selesai, semua anak-anak pun pulang dengan membawa hadiah, serta
beberapa orang tamu pun juga. Saat Nam melihat Win yang telah berpisah dengan
Pim, karena Win ingin ke toilet, maka Nam segera akan pergi mengikuti Win. Tapi
Prim datang serta mengingatkan Nam.
Ternyata
Win mengejar Dear bersama kekasih yang baru saja akan pergi, tapi Dear meminta
Win untuk berbicara dirumah saja nanti, karena ia masih mempunyai urusan
pribadi untuk dilakukan dengan Khun Kongpope. Mendengar itu Win pun menjadi
cemburu.
Saat
bertemu dengan Gun, Pim membanggakan bahwa hari ini tidak ada sesuatu pun yang
terjadi kepada nya, jadi mulai sekarang, ia bisa menjalani hidup normal nya
yang bahagia. Gun hanya menganggu kecil.
Lalu
Pim pun pergi untuk membawakan hadiah yang tersisa, tapi tepat ketika itu
beberapa anak datang menghampiri Pim. Jadi hadiah itu diletakan kembali ke atas
meja. Dan Pim menemani anak2 pergi.
Tapi
baru saja mereka ingin pergi. Kotak itu meledak. Dan beberapa orang yang masih
berada disana langsung berteriak serta menunduk. Gun sendiri beserta tim nya
segera melakukan evakuasi. Sedangkan Pim terlihat sangat terkejut.
Win
yang masih bersama Dear dan kekasih, enggan untuk kembali masuk. Tapi dengan
tersenyum, Dear mengajak Kongpope untuk pergi serta membiarkan Win untuk
mengurus nya. Win masih memanggil Dear, tapi Dear tidak merespon dan mereka pun
pergi.
Win sendiri
masuk kedalam mencari Pim, tapi Jade menahannya untuk tidak masuk. Dan ketika
Pim keluar bersama Gun, mereka menahan Win untuk tidak membawa Pim. Jadi Win
terlihat ingin memaksa, tapi Prim menghentikan Win untuk membiarkan polisi
mengurusnya.
Koy
terkejut saat menonton berita di tv, buru2 ia mengambil hpnya.
Gun
membawa Pim kesuatu tempat serta mengatakan pada Pim bahwa sementara Pim akan
tinggal disini, jadi Pim tidak perlu khawatir, karena dia akan aman. Maka Pim
pun berjalan masuk kedalam.
Gun
meminta Wit untuk membawa beberapa orang kemari, supaya lebih aman. Sedangkan
ditempat lain, Koy terlihat khawatir, karena tidak ada satupun yang menjawab
panggilannya. Jadi ia pun keluar.
Tapi
sayangnya, ketika Koy membuka pintu. Beberapa orang pria telah menunggunya
diluar. Dan memukuli perut Koy serta menutup mulutnya.
Met
melaporkan pada Win bahwa tidak ada satupun hal aneh dikamar Koy, tapi Win
ingin Met mendapatkan jawaban dari mulut Koy, mengenai apa yang ia ketahui
sebenarnya. Dan yang lebih penting, orang dibelakang itu semuanya.
Ketika
Pim baru saja ingin menelpon seseorang, Gun datang dan merebut hp Pim,”Aku
tidak bisa membiarkan kamu menghubungin siapapun sekarang.” Katanya.
Otomatis
karena itu Pim mengomel pada Gun, tapi dengan tegas Gun membalas ‘Tidak’ pada
Pim. Sehingga Pim menjadi terdiam. Lalu Wit datang sambil membawa koper Pim,
tapi Pim malah keluar begitu saja, karena kesal.
Wit
memberitahu Gun dengan senang bahwa Koy telah menghubungin sebanyak 10x tadi,
tapi ia tidak bisa menelpon nya balik. Dan Wit menduga bahwa Koy rindu padanya.
Gun
menemani Pim yang emosi, lalu ia meminta maaf pada Pim. Serta mengembalikan hp
Pim dan membiarkan nya untuk menelpon, jika Pim mau. Jadi dengan sedikit masih merajuk, Pim pun
mengambil kembali hp nya.
Tapi
saat ia baru saja akan menelepon, Gun malah ikut duduk disamping Pim. Sehingga
Pim merasa kesal dan berdiri, tapi Gun tetap mengikuti Pim untuk mendengarkan.
Pim
menelpon Ibunya dengan perasaan sedih, begitu pun Ibunya. Dan saat Pim telah
selesai menelpon, Gun segera meminta kembali hp Pim.
“Kamu
benar2 gila,” umpat Pim. Lalu menyerahkan hpnya dan masuk kembali kedalam.
Anak-anak
dengan riang berkumpul serta melihat hadiah yang mereka dapatkan. Ketika itu
salah satu anak membawa sebuah kotak bewarna merah dan ketika ia membuka
hadiahnya. Semua anak langsung berteriak, karena mengira itu adalah Bom.
Jadi
Jade berserta tim segera menghampiri mereka. Mereka mengajak anak-anak untuk
menjauh. Sedangkan Jade membawa kotak itu kepada Gun untuk diperlihatkan .
“Ini.
Aku yakin itu adalah narkoba.” Kata Jade.
“Walaupun
kita yakin, kita tidak bisa memastikannya. Kita harus membawa ini untuk
diperiksa dulu. Wit, bisakah kamu membawa ini untuk diperiksa?” jelas Gun.
Wit
yang sedang sibuk dengan hpnya, tidak mendengarkan panggilan Gun. Jadi Gun
terus memanggilnya dan bertanya apa yang salah dengannya.
“Aku
hanya penasaran dimana Koy pergi. Aku menelpon nya dan ia tidak menjawab.
Terakhir kali aku menelponnya, hp nya mati. Tidak yakin jika sesuatu telah
terjadi padanya atau tidak. Aku jadi khawatir.” Jelas Wit.
Ketika
mereka sedang berdiskusi, tiba2 mereka mendengar suara langkah seseorang. Jadi
mengisyaratkan mereka untuk diam dan lalu mereka semua mengeluarkan senjata
masing2 serta berjalan keluar ruangan.
Ternyata
orang itu adalah Pimdao. Dan ketika melihat itu Gun langsung memarahi Pim
dengan keras,”Jika salah satu dari kamu menembak, kamu akan langsung mati!”
Pim
menjadi gugup, tapi sebelum ia bisa menjawab. Gun menarik tangan Pim serta
membawa nya masuk kembali kedalam kamar. Jadi Pim pun memberontak, meminta Gun
untuk melepaskannya.
“Kamu
hanya marah padaku, ceritakan. Ini hidup ku. Kamu tidak ingin menceritakan
kepada ku semua yang terjadi?! ”protes Pim dengan mata yang berkaca-kaca
berusaha untuk menahan emosi.
Gun
hanya bisa terdiam mendengar semua itu, jadi kembali melanjutkan bahwa Gun
bukan dia. Gun tidak tau bagaimana perasaan dia, tidak tau apapun. Lalu Pim
mendorong bahu Gun, memaksanya untuk memberitahu dia. Tapi semakin lama Pim
menjadi histeris dan memukul dada Gun,”Jawab aku! Jawab! Jawab!”
Gun
pun memeluk Pim dan menenangkan Pim yang menangis, meminta dia untuk tenang
serta mempercayai nya, bahwa ia tidak akan membiarkan apapun terjadi pada Pim.
Gun berjanji.
Wit
bersama Jade pulang keapatermen. Tapi saat mereka baru saja keluar dari lift,
mereka melihat pintu apatermen yang terbuka. Lalu mereka mengeluarkan pistol
mereka serta masuk kedalam.
Saat melihat keadaan apatermen yang berantakan
serta tanpa penghuni. Wit pun menjadi panik mencari Koy. Jadi Wit pun emosi dan
menduga bahwa orang2 itu lah yang melakukan ini, maka dari itu Wit ingin pergi
menemui mereka.
Tapi
dengan tenang Jade menghentikannya dan berteriak,”Apa yang bisa kamu lakukan
jika kamu pergi kesana sekarang?! Kamu tidak pernah tau dimana Koy! Tenanglah.”
Ditempat
lain, orang2 tersebut mengikat tangan Koy, sehingga ia tidak bisa bergerak.
Tapi ketika seseorang disana ingin mendekatinya untuk menampar Koy yang tidak bisa diam dari tadi, Koy pun langsung menendang pria itu.
Sehingga mereka pun mengikat kakinya juga.
Jade
memberitahu Gun melalui telpon mengenai apa yang terjadi. Pertama-tama Jade
merencanakan untuk menemui Yord lagi, supaya ia bisa mendapatkan sesuatu.
Mendengar itu Gun hanya bisa memperingati Jade untuk berhati-hati.
Lalu
Jade bersama Wit mulaui membersihkan segala hal yang telah berantakan itu, tapi
tanpa sengaja Jade menemukan sebuah flashdisk yang tersembunyi di belakang
bingkai album foto. Dan memberitahu Wit.
Win
berusaha bernegosiasi dengan Ak agar ia tidak usah melanjutkan rencana
pernikahan nya bersama Pimdao. Dan Ak pun setuju asalkan Win bisa menanganin
pencucian uang milik Big Boss dengan baik serta membuat Akarawong kembali
normal tanpa membutuhkan Pimdao lagi.
Jadi
dengan senang Win berterima kasih pada Ak karena telah memberinya kesempatan.
Tapi tepat ketika Win keluar, Ak berkata dengan pelan serta tersenyum
jahat,”Bodoh.”
Dear
menelpon dengan marah kepada orang2 nya yang telah gagal. Lalu Win datang serta
duduk disebelahnya, jadi Dear menanyakan mengapa Win tidak bersama Pimdao
sekarang?
“Bagaimana
aku bisa bersama dengannya? Aku bahkan tidak tau dimana dia.” Balas Win. Tapi
tanpa disangka Dear berdiri dan marah, karena mengira bahwa jika Win tau dimana
Pimdao, ia pasti tidak akan kesini.
Win
mengikuti Dear serta memanggilnya, lalu memberitahu bahwa ia tidak akan menikah
dengan Pim. Serta Ak telah menyetujuinya dan memberi dia kesempatan, asalkan ia
bisa mengurus masalah Big Boss, kemudian Akarawong akan kembali normal.
Dear
terdiam mendengar nya. Ia teringat akan perkataan Ayahnya ketika ia meminta Ak
untuk memberi Win kesempatan. Jadi Dear berkata dengan sedikit gugup,”Aku..
tapi aku tidak bisa menunggu lagi. Aku tidak tau berapa lama itu akan terjadi.
Kawin, ayo melarikan diri. Kemanapun, sejauh mungkin. Kita bisa pergi besok.
Tolong Kawin?”
Win
bingung serta membalas bahwa mereka tidak perlu kabur ataupun bersembunyi. Dia
akan mengurus Pimdao terlebih dahulu, sebelum terjadi sesuatu pada Pimdao. Jadi
pekerjaan nya akan berjalan mulus.
“Khun
Dear, akhirnya mimpi kita menjadi kenyataan.” Kata Win tersenyum pada Dear,
lalu memeluknya. Tapi Dear tidak bisa tersenyum.
Tags:
Game Maya