Sinopsis Thai-Drama : Game Maya Episode 13 - 1



Images and Content by OneHD


Gara2 Win tidak mau membiarkannya berbicara dengan Pim, maka Napa menjadi panik. Jadi Napa pun memutuskan untuk pergi ke tempat acara Pim diadakan. Dan melihat itu anak buah Ak segera mengikuti Napa.

Ditempat acara, Pim agak terlihat bimbang dan sedih ketika ia melihat Gun memandanginnya dari jauh, tapi Win yang menyadari hal itu, mengingatkan Pim bahwa ada reporter yang telah menunggu mereka. Jadi Pim pun memalingkan wajahnya dari Gun serta berjalan mengikuti Win.

Nam yang juga berada disana terlihat marah dan sedih. Dan saat Nam memalingkan wajahnya, tanpa sengaja ia melihat Dear berdiri didekat pintu masuk.

Dimobil, dengan sedih, Napa bicara sendiri, meminta maaf pada Pim. Karena ia telah bersalah. Maka dari itu, hari ini ia akan meluruskan semuanya. Tapi ketika itu, Napa melihat sebuah sepeda motor mengikutinya, jadi ia pun mulai mempercepat mobilnya.

Saat berada didekat berbelokan, motor itu langsung berbelok. Jadi Napa yang melihat itu merasa lega, tapi sayangnya, saat mobilnya akan mendekati berbelokan setelah itu. Napa terkejut dan mengerem mendadak, ketika ia melihat anak buah Ak telah berdiri disana menunggunya dan sambil mengarahkan pistol kearahnya.

Wawancara sedang berlansung. Awalnya semua berjalan baik, semua pertanyaan tentang pernikahan mereka itu. Tapi tiba2 Pim mendapatkan sebuah pesan, jadi diam2 Pim membuka pesan itu dan menjadi terkejut melihatnya.

Ketika salah satu wartawan menanyai Pim mengenai perasaannya mendekati pernikahannya. Tapi Pim tidak menjawab dan malah melihat Win dengan kesal. Melihat itu Win bingung dan mengingatkan Pim bahwa ia sedang ditanyai wartawan.

Dear tersenyum didekat pintu. Lalu tanpa disangka2 oleh mereka, Pim berkata,”Tidak akan ada pernikahan.”
Sehingga mereka semua yang berada disana merasa terkejut. Sedangkan Nam terlihat terkejut plus senang. Pim pun lalu berdiri,”Dan aku akan mengakhiri konferensi pers ini.”

Suasana menjadi kacau. Para wartawan termaksud Win terlihat bingung dan gara2 itu Win pun jadi tidak bisa pergi mengejar Pim, karena para wartawan sibuk menanyai dia. Nam tersenyum senang sambil melirik kearah Dear, mungkin Nam tau bahwa Dear lah yang menyebabkan itu. Dear pun dengan senang pergi dari sana. Prim mendapat telpon bahwa Napa mengalami kecelakaan. Gun mengejar Pim.

Dengan tersenyum senang, Nam menghampiri Pim yang sedang berada ditempat parkir. Tapi Nam berpura2 khawatir  dan menanyai Pim,”Apakah ada yang salah Pim? Mengapa kamu membatalkan konferensi pers?”

Pim pun berbalik dan menampar Nam dengan keras,”Bagaimana bisa kamu melakukan ini padaku?” tanya Pim dengan suara keras. Tapi Nam berpura2 tidak mengerti, jadi Pim mengeluarkan hpnya serta memperlihatkan nya kepada Nam.

Itu adalah sebuah rekaman. Dimana disana terlihat, Nam yang sedang berusaha memeluk Win. Nam tidak terlihat terkejut, malah ia langsung berhenti berpura2 baik pada Pim. Nam melempar hp Pim dan mulai berteriak, mengeluarkan semua kebenciannya pada Pim.

Pim tidak terima karena ia telah menganggap Nam sebagai sahabat baiknya, tapi Nam malah berbuat begini padanya. Lalu mereka pun berkelahi. Dan saat itu ketika melihat para wartawan yang akan lewat sebentar lagi, Nam pun mulai semakin memancing kemarahan Pim.

Sehingga Pim mendorong Nam kebawah dan menampar Nam. Tapi Nam tidak melawan, malah ia berusaha seperti ingin menenangkan Pim. Dan tepat ketika itu, para wartawan yang melihat itu, segera menghampiri mereka berdua.

Nam pun berpura2 menangis,”Kamu menyakiti ku, Khun Pim! Khun Pim! Tolong jangan menampar aku, Khun Pim!”

Gun yang melihat kejadian itu, meminta para wartawan untuk berhenti mengambil gambar. Lalu Gun menarik Khun Pim menjauh dari sana. Tapi Pim malah terus berteriak kearah Nam,”Kamu teman brengsek! Kamu akan terkena karma! Tunggu saja Nam!”

Para wartawan ingin mengikuti Pim, tapi Nam tersenyum dan duduk, lalu berpura2 sedih ia berkata pada mereka bahwa mereka bisa menanyai dia, karena ia akan menceritakan semuanya. Jadi para wartawan pun mulai mengerubungin Nam dan bertanya.

Gun membawa Pim masuk kedalam mobil, tapi Pim tidak juga berhenti menangis. Melihat itu Gun berkata pada Pim untuk menangis sekarang, karena ia harus bisa menjadi kuat nanti. Pim terlihat tidak mendengarkan dan tetap menangis.

Nam menemui Win untuk mengajaknya berbicara, tapi Win tidak mau. Jadi Nam pun mengacam Win menggunakan dokumen yang ada dihpnya. Melihat itu Win marah dan melemparkan hp Nam, tapi Nam tidak peduli, karena ia masih memiliki yang lain.

Win terlihat akan marah, tapi ia menahannya. Lalu Nam mendekat dan berkata,”Kamu bebas dari Khun Pimdao sekarang, aku memberikan segalanya pada mu. Aku akan meminta satu hal, tinggal denganku dan cintai aku. Bisakah?”

Win bertanya apakah ia bisa mempercayai Nam. Jadi Nam mengenggam tangan Win,”Kamu bisa mempercayaiku. Jika kamu tinggal denganku, aku janji, aku akan menjadi istri yang setia untuk mu. Aku hanya akan mencintai kamu. Tolong Khun Kawin. Tolong.” Katanya sambil menangis.

Win pun mengelus kepala Nam dan berjanji padanya. Jadi dengan senang Nam memeluk Win. Lalu Win melepaskan pelukan Nam dan menyuruh Nam untuk menunggu dirumah, karena ia akan menyiapkan barang2nya dulu, lalu pergi menemui Nam nanti.

Nam mencium pipi Win dengan mesra serta mendekatkan bibir Win ke pipinya. Lalu ia pun pergi dari sana. Dan setelah itu dengan cepat Win langsung menlap bibir dan pipinya serta menyuruh Met untuk mengurus Nam beserta dokumen miliknya.

Jadi Met segera menelpon anak buahnya,”Pergi ke rumah Nam. Temukan dokumennya. Jika ada yang  mengganggu, bunuh mereka semua.”

Pim bingung kenapa Gun membawanya kerumah sakit, jadi Gun membalas bahwa ia telah mengatakannya tadi, Pim harus kuat dan mempersiapkan mentalnya, lalu ia memegang lengan Pim,”Sekarang waktunya untuk kamu melakukan itu.”

Pim tidak mengerti. Tapi Prim datang dengan sedih,”Persiapkan dirimu, okay? Mama kamu terlibat kecelakaan mobil. Dengarkan aku ...” kata Pim, lanjutnya,”Dia meninggal. Dia sudah tidak ada.”

Pim mulai menangis, tidak mau percaya,”Aku tidak percaya kamu. Kamu bohong. Kamu bohong! Itu tidak benar! Mama tidak mati! Kamu bohong! Aku akan menemuinya!”  kata Pim dengan sedih, lalu ingin berjalan menemui Ibunya. Tapi Gun dan Prim menahan Pim yang masih berteriak sedih dan tidak percaya.
Lalu Pim pun pingsan, karena tidak kuat.

Nam pulang dengan gembira, memanggil Ibunya sambil berkata bahwa ia telah membelikannya banyak sekali makanan enak. Tapi anehnya, pintu rumahnya terbuka. Dan saat ia masuk, seluruh rumahnya berantakan. Jadi Nam mulai panik dan pergi mencari Ibunya, lalu ketika itu Nam menemukan Ibunya telah mati dikamar mandi.

Nam pun terus memanggil Ibunya dengan sedih dan frustasi.

Nam menangis sendirian didalam rumah sakit. Dan ketika Dokter keluar, Nam menjadi semakin sedih. Karena Dokter memberitahukan padanya bahwa Ibunya telah meninggal. Jadi dengan sedih, Nam memeluk jasad Ibunya.

Lalu Nam berjalan keluar dari rumah sakit dengan sangat sedih. Tepat ketika itu, tiba2 sebuah mobil merah berhenti didepannya dan beberapa orang keluar serta menarik Nam untuk masuk.

Nam terbangun oleh siraman air, lalu saat ia melihat kesekeliling bahwa begitu banyak laki2, Nam mulai ketakutan dan berteriak. Dan pada saat itu Dear pun datang menyapa Nam dan berkata,”Aku akan membiarkan kamu pergi, pasti. Tapi aku ingin kamu bersenang2 dulu seperti apa yang kamu inginkan.”


Nam mulai ketakutan dan meminta maaf pada Dear bahwa ia tidak akan pernah melakukan itu lagi. Tapi Dear malah menarik rambut Nam,”Mengapa kamu meminta maaf? Sebenarnya, kamu harus berterima kasih padaku. Karena aku menemukan banyak suami untuk kamu. Jadi kamu tidak akan mencuri suami orang lain! Aku harap kamu bersenang2.” Kata Dear, tertawa senang.

Sedangkan Nam mulai berteriak ketakutan, menyuruh mereka untuk menjauh. Ketika anak buah Dear mulai mau menyentuhnya.

Dikantor. Win memberitahu Ak bahwa semua data yang membahayakan mereka, sudah tidak ada lagi. Dan mengenai Pim, hanya tersisa satu langkah terakhir untuk membersihkan pencucian uang milik Big Boss. Jadi setelah itu, ia akan menutup semua akun dengan atas nama Pimdao. Sehingga itu akan berakhir, tanpa ada yang menyadarinya.

Ak pun memuji Win dan dengan senang Win pun tersenyum kecil. Lalu Win dan Met keluar dari kantor Ak.

Berpakaian hitam. Pim menatap dengan sedih kepada foto Ibunya. Lalu Praew yang datang kesana, menghampiri Pim,”Aku turut berduka cita, Pim. Beberapa hari, semua hal yang tidak baik terjadi pada mu. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Aku dengar semua pekerjaan mu ..”

Prim menghentikan kata2 Praew. Tapi Praew malah bersikap angkuh dan tidak peduli, lalu mengajak Pat yang bersama dengannya untuk pergi dari sini.

Pim berterimakasih pada Prim yang selalu berada disisinya. Tapi ketika mereka akan pergi dari situ, tiba2 beberapa orang pollisi datang,”Halo Khun Pimdao. Sekarang kamu adalah tersangka untuk kasus pemerkosaan yang terjadi pada Khun Nam beberapa hari lalu. Setelah ini selesai, saya ingin kamu datang ke kantor polisi untuk ditanya.”


Para wartawan datang lagi dan mengerubungin Pim, yang masih terlihat syok. Jadi Gun dan Prim pun segera membawa Pim pergi dari sana. Sedangkan Praew malah mengejek Pim dan tertawa bersama Pat.

Post a Comment

Previous Post Next Post