Pimdao keluar dari kantor polisi, ditemanin oleh Pat.
Ditempat lain, Gun, Wit dan Jade, mendiskusikan kejadian
yang menimpa Nam. Gun menduga bahwa ada seseorang yang mencoba untuk merusak
reputasi Pimdao. Apalagi baru2 ini Pimdao bertengkar dengan Nam. Itu semua
mungkin karena Khun Nam dan Kawin memiliki hubungan, itu sebabnya pada hari itu
Pimdao membatalkan pernikahannya.
“Tapi bagaimana dia tau? Dan siapa yang menceritakan
padanya?” Tanya Gun.
“Jika kita tau siapa yang memberitahukan itu pada Pim,
itu berarti orang tersebut ingin membuat Pimdao emosi serta bertengkar dengan
Khun Nam. Dan lalu ia menyakiti Nam, jadi Khun Pim akan disalahkan untuk itu.”
Sambung Wit.
“Kemudian kupikir, kita harus mengeluarkan nama Kawin.
Dia masih ingin menikahi Khun Pim. Aku tidak berpikir bahwa dia akan melakukan
itu untuk menyakiti dirinya sendiri.” Kata Jade ikut mengemukakan pendapatnya.
Setelah itu mereka bertiga pun membuat pemikiran bahwa
bukan hanya Kawin yang ingin menyakiti Pimdao. Maka dari itu Jade lalu
menawarkan diri untuk mencari tau, melalui geng Yord lagi, karena mungkin saja
Yord mengetahui sesuatu.
Prim menyuruh Pim untuk makan dulu, tapi Pim malah
menatap kosong kedepan dan tidak merespon sama sekali. Tepat ketika itu Gun
datang dan menanyai keadaan Pim.
Lalu Prim dan Gun pun saling mengobrol. Gun menyakinkan
Prim untuk tidak khawatir, karena disana tidak ada bukti yang bisa menyatakan
bahwa Pimdao bersalah. Lagipula, polisi masih belum bisa menangkap para laki2
yang melakukan itu kepada Nam. Serta Nam juga masih belum bisa memberikan
pernyataannya.
“Tapi ini membuat reputasi Pim rusak.” Kata Prim dengan
khawatir.
“Tidak peduli apapun, aku akan menemukan dalang dibalik
semua ini. Atau hidup Pim tidak akan aman.” Kata Pim menyakinkan Prim, tapi
padangan nya menatap kearah Pim.
Saat masuk kedalam rumah, Win terus memarahi Met karena
ia hanya menyuruh Met untuk menghancurkan semua bukti yang dimiliki Nam, bukan
malah melakukan hal seperti itu kepada Nam. Tapi Met menyangkal bahwa anak
buahnya Yord tidak ada melakukan itu
Jadi Win pun marah dan menanyai Met apa yang harus mereka
lakukan sekarang? Bagaimana jika Nam pergi dan menceritakan pada polisi? Jika
begitu maka mereka semua akan kena.
“Khun Nam belum bisa memberikan pernyataan sekarang. Dia
kehilangan ingatannya dan masih shock.” Jelas Met menjawab semua pertanyaan
Win.
Mendengar itu Win menjadi sedikit lega, tapi ia ingin
agar Met tetap mengawasi Nam. Lalu mengenai situasi Pimdao, Met menjelaskan
bahwa Pim masih dicurigai sebagai tersangka. Dan Win pun makin bertambah
lega,”Untungnya, maka dari itu kita harus cepat menyelesaikan pencuncian uang
yang terakhir itu, sebelum Pim tau. Segalanya hampir mencapai akhir.” Kata Pim.
Tiba2 Dear yang ternyata sedang bersantai disofa, ikut
bicara,”Kelihatannya kamu khawatir tentang gadis pengecut itu.” Kata Dear, lalu
berdiri menghadap kearah Win.
Win dengan cepat berjalan menghampiri Dear serta
menyangkal, tapi Dear malah membalas,”Kamu takut polisi bisa saja menemukan
petunjuk yang mengarah ke kamu? Itu mustahil. Karena kamu sendiri tidak pernah
tau … siapa yang melakukan itu.” Jelas Dear.
Awalnya Win kelihatan bingung, tapi saat ia melihat
senyum diwajah Dear, maka Win pun menjadi dasar. Lalu dengan tegas Dear berkata
bahwa ia yang melakukan semua itu, karena Win tidak akan pernah bisa melakukan
itu, maka Ia yang akan mengurus semuanya satu persatu.
“Aku minta maaf.” Jawab Win pelan, lalu,”Tapi sekarang,
aku mohon, tidak peduli apapun yang terjadi, kamu harus bersabar. Segalanya
akan segera berakhir. Jangan mengambil resiko lain lagi.” Kata Win, tapi Dear
menolak bahwa ia tidak bisa berjanji, lalu ia pun pergi meninggalkan Win.
Yord bercerita dengan marah bahwa bukannya mendapatkan
hadiah, ia malah mendapatkan pukulan oleh Met. Itu semua karena Met menyuruh
Yord untuk mencari sesuatu, tapi setelah itu, Met salah paham, karena Met
berpikir bahwa Yord lah yang telah menculik cewek itu.
Jade pun berpura2 bertanya siapa gadis itu serta mengomel
karena mereka tidak pernah mengajaknya ketika ada pekerjaan seperti itu. Tapi
Yord yang masih kesal, berteriak kepada Jade. Lalu Jade pun mulai bertanya2
mengenai hal ini-itu dan para anak buah Yord menjelaskan padanya.
Tapi karena itu, tampaknya Yord mulai kelihatan curiga, ketika
Jade masih terus bertanya2.
Saat Gun sedang tidur diruang tamu. Dengan pelan Pim
keluar dari kamar dan pergi mengambil obat didapur. Lalu Pim mengeluarkan semua
obatnya dan ingin meminum itu. Tapi tepat ketika itu Gun terbangun dan
menghentikan Pim.
Lalu Pim mulai menangis dan berteriak pada Gun, jadi Gun
pun mencoba menenangkan Pim. Gun memeluk Pim, memintanya untuk tetap kuat, tapi
Pim tetap menangis dan merasa frustasi, karena ia berpikir bahwa tidak ada
satupun yang peduli dengannya. Semua orang membencinya.
Pagi hari. P’Pat bersama Praew datang menemui Prim untuk
mengudurkan diri dari P&P Agency. Hal ini dikarenakan oleh berita yang
menimpa Pim, sehingga banyak klien yang kesulitan untuk mempercayai mereka
lagi. Dan jika Prim tidak memiliki solusi untuk masalah ini, maka mereka berdua
akan mengundurkan diri mulai hari ini.
Mendengar itu Prim pun segera menyetujui,”Bagus. Disaat
seperti ini, aku bisa melihat siapa orang yang harus aku pekerjakan.” Katanya.
Lalu Pat dan Praew pun pamit pergi dari sana.
Dengan bangga Win melaporkan pada Ak bahwa mereka tidak
memerlukan Pimdao lagi. Karena Win telah menghilangkan semua bukti yang ada dan
yang tertinggal adalah barang terakhir yang harus dikirim serta semua uang yang
ada di perusahaan Pimdao.
Jadi Ak pun tersenyum, memuji Win. Lalu saat Dear turun,
Ak menyuruh Dear untuk bergabung dan sarapan bersama dengan Win. Sedangkan Ak
sendiri pergi, meninggalkan mereka berdua.
Hal itu jelas membuat Win senang, tapi Dear merasa bahwa
ada yang tidak beres. Jadi saat Win menghampiri dan memeluknya, awalnya Dear
terlihat agak kurang tenang. Tapi akhirnya ia balas tersenyum kepada Win.
Gun membawa Pim untuk pergi berlibur ke suatu villa
dengan lingkungan alam yang sejuk dan tenang. Tapi disana Pim masih terus saja
diam serta tidak bicara, jadi Gun berkata,”Khun Pimdao, kapan kamu akan
berhenti seperti ini? Bisakah kamu bicara padaku? Katakana apapun, kutuk aku,
marahi aku, apapun! Asalkan kamu tidak diam seperti ini.”
Pimdao pun tetap diam dan berdiri mernenung. Jadi Gun pun
pergi meninggalkan Pimdao sendirian.
Jade menceritakan pendapat nya pada Wit bahwa mungkin
saja Khun Nam mengetahui sesuatu tentang mereka. Jadi Wit segera mengambil
kesimpulan bahwa yang melakukan itu pasti Khun Kawin. Tapi Jade sendiri tidak
yakin, karena Yord berkata bahwa itu bukan mereka. Yord dan anak buahnya hanya
disuruh mencari sesuatu.
Tiba2 Koy yang tidak melihat Gun menanyai mereka dimana
Gun berada. Jadi Jade memberitahu Koy, tapi Koy langsung berdiri karena kaget
dan marah,”Hah?! Pergi? Dan membiarkan kita mengambil pekerjaan yang berbahaya
disini?”
Wit berusaha untuk membela Gun, tapi Koy tidak terima.
Maka dari itu jade yang sudah tidak tahan lagi, langsung menyuruh mereka untuk
diam dan tidak bertengkar lagi. Lalu Koy pun ngambek dan masuk kedalam kamar,
tapi Jade tidak memperdulikannya. Dan dengan tegas Jade menyuruh Wit untuk
mencari cara mengunjungi Khun Nam. Karena mungkin Nam akan mengatakan sesuatu.
Gun menerima telpon dari Prim dan ia pun mengabarkan
bahwa mereka telah tiba dengan selamat serta dengan istirahat beberapa hari,
Pim pasti akan membaik. Tapi saat Gun baru saja mematikan telpon dan pergi
kekamar Pim.
Gun terkejut melihat Pimdao yang pingsan dilantai. Jadi
ia segera mengendong Pim ke kursi dan berusaha untuk menyadarkan Pim. Dan
akhirnya Pim pun sadar. Lalu Gun menyuruh Pim untuk makan, ia akan
menyiapkannya. Tapi dengan masih lemas Pim menolak untuk makan.
Pim sedang duduk melihat pemandangan. Dan Gun datang
memberikan segelas minuman kepada Pim dan menanyai bagaimana perasaan Pim
sekarang.
“Mengapa kamu membawaku kesini?” Tanya Pim.
“Mungkin mengubah lokasi, mengubah atmosphere. Kamu bisa
melihat hal baru, berpikir hal baru.” Jelas Gun.
Pim mulai berdiri dan curhat,”Apa kamu tau? Dimasa lalu,
begitu banyak orang yang mencintai ku. Apapun yang aku lakukan, mereka menyemangatiku.
Tapi sekarang, orang2 yang mencintai ku, membenci aku sekarang. Mereka yang
memberi semangat untuk ku, mengutukku. Tidak peduli apapun yang kukatakan,
mereka tidak mendengarkannya. Cara mereka melihatku, seperti aku seorang
bajingan. Orang buruk. Mereka tidak benar2 mengenal aku sama sekali.” Kata Pim
dengan sedih.
“Tapi bukankah itu hal yang bagus? Disaat seperti ini,
kamu bisa melihat siapa yang mencintai kamu.” Kata Gun sambil memandang kearah
Pim, berusaha untuk menghibur Pim.
Ditempat lain. Yord mengajak mereka semua untuk
mempersiapkan diri. Karena akan ada tugas besar besok. Mendengar itu Jade
terlihat gugup, juga senang. Jadi melihat tingkah mencurigakan Jade itu, Yord
menanyai Jade.
Dan Jade langsung menyangkal bahwa ia hanya sedang
berpikir. Lalu Yord mendekati Jade dan memegang bahunya,”Jerd. Besok kamu pergi
mengantarkan barang2 itu. Mengerti?”
Jade tersenyum dan menjawab dengan senang. Begitupun Yord
dan anak buahnya yang ikut tersenyum jahat memandang kearah Jade.
Tags:
Game Maya