Sinopsis Thai-Drama : Game Maya Episode 14 - 1



Content and Images by OneHD


DiBody Work. Jade menceritakan mengenai rencana Yord dan kawan2nya. Lalu ia menanyakan pada Wit, apakah ia telah memberitahu Boss mereka. Dan Wit mengiyakan, jadi pada hari itu polisi akan mengirimkan team ke lokasi itu untuk menangkap mereka.

Serta kepada Koy, Jade ingin Koy untuk sementara tinggal ditempat Gun dan tunggu telpon dari mereka. Karena jika nanti terjadi sesuatu, maka tempat ini akan menjadi target pertama mereka. Dan Koy pun mengiyakan.

“Jade, aku pikir, bukankah seharusnya kita menelpon Gun dan memberitahunya dulu?” tanya Wit tiba2 kepada Jade. Tapi Jade menolak,”Aku pikir tidak. Kita bisa menanganin ini sendiri. Lagipula, banyak polisi yang akan datang. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Jangan biarkan Gun menjadi khawatir kepada kita.” Kata Jade meyankinkan Wit.

Dengan sinis Koy sependapat bahwa mereka tidak perlu memberitahu Gun, karena Gun tidak akan menelpon mereka, bahkan bila mereka mati. Jadi Wit menasehati Koy, tapi Koy yang emosi bangkit berdiri dan pergi kedapur.

Gun tiba2 datang dan membangunkan Pim yang masih tidur, jadi Pim pun mengeluh, karena ini masih belum pagi. Tapi Gun mengancam bahwa jika Pim tidak mau, ia yang akan mengangkat Pim.

Pim tetap tidak mau dan lanjut untuk tidur, tapi Gun menepati perkataannya. Ia mengangkat Pim dengan tiba2, hingga Pim terkejut, laliu membrontak darinya dan marah2. Tapi Gun tetap tidak peduli dan menarik tangan Pim untuk keluar.


Langit biru masih terlihat sangat gelap. Jadi Pim kebingungan, tapi Gun menyuruhnya untuk melihat kearah depan. Lalu matahari yang besar, bangkit dan bersinar dengan terang. Dan Gun dengan lembut, melepaskan jaketnya dan memakaikannya kepundak Pim.


“Hari ini akan menjadi sebuah lembaran baru. Tidak peduli berapa kali mengucapkan selamat tinggal kepada langit, matahari tidak pernah menyerah untuk menunggu hari dimulai. Sama untuk kamu juga, tidak peduli berapa kali kamu jatuh, aku percaya, kamu akan bersinar kembali.” Kata Gun dengan lembut kepada Pim.

“Tapi kita tidak pernah tau, jika hari ini akan menjadi baik atau buruk.” Balas Pim.

Gun pun kembali berkata2 untuk memberi semangat kepada Pim,”Jika kamu takut, setiap hari akan menjadi buruk untukmu. Tapi jika kamu kuat, aku percaya itu akan semakin membaik, seiring hari berlalu.”

Mata Pim mulai berkaca2 mendengar semua kata2 Gun itu dan akhirnya Pim pun tersenyum dengan bahagia. Pim menghapus air matanya dan menatap dengan mantap ke depan.

Gun membawa Pim kepasar, tapi Pim tidak mau turun dari mobil, karena banyak orang yang membencinya dan ia takut, ia tidak akan sanggup. Tapi Gun membalas bahwa ini lah saatnya untuk menunjukan bahwa Pim bisa menjadi kuat.

Jadi untuk sesaat Pim menutup matanya dan menenangkan dirinya.

Didalam pasar. Pim berjalan dengan pandangan yang menunduk kebawah. Lalu Gun berkata2 untuk menyemangati Pim, supaya ia bisa menjadi kuat. Jadi pada akhirnya, Pim pun mulai memberanikan diri untuk mengangkat wajahnya.

Tapi tiba2 seorang Ibu lewat dan tidak sengaja menabrak Gun, lalu ketika ia melihat Pimdao yang berdiri disebelah Gun. Ibu itu mulai mendekati temannya dan mengosipkan tentang kejadian yang Pimdao lakukan kepada teman baiknya sendiri, yaitu Nam. Maka Pim mulai merasa takut dan kembali menundukan kepalanya sambil bersembunyi dibelakang Gun. Pim menatap ragu kearah Gun, tapi Gun tersenyum untuk menguatkan Pim.

Suasana tiba2 menjadi sangat ramai. Ketika ada seorang penjual baik hati yang berteriak untuk membela Pim,”Hey! Hey! Hey! Apakah di TV menyebutkan dia yang melakukan itu? Mengapa kalian berdua tidak menggunakan otak kalian sedikit! Jika anak kalian jalan dipasar dan diperlakukan buruk, bagaimana perasaan kalian?! Aku melihat kalian tidak melakukan apapun tapi hanya mengosip kan orang saja!”

Lalu Penjual baik hati itu pun melemparkan sayurannya kepada mereka yang bergosip tadi. Dan dengan semangat ia mendekati Pimdao, meminta tanda tangannya dan mengajaknya untuk berfoto. Beberapa orang yang berada disana pun segera merekam kejadian tersebut.

Sedangkan dua orang yang bergosip tadi, masih aja sibuk mengejek. Jadi penjual baik hati itu pun melemparkan sayurannya lagi kepada mereka berdua.

Dikantor Win memastikan Met untuk tidak membuat kesalahan apapun nanti malam. Jadi Met mengangguk. Lalu mengenai keberadaan Pimdao yang masih belum diketahui, Win berkata,”Itu bagus. Ayo kita berharap mereka tidak akan menunjukan diri mereka atau pekerjaan kita akan hancur. Jika pekerjaan ini selesai, Pimdao tidak akan menjadi masalah lagi. Begitupun dengan bodyguardnya.” Kata Win, tapi lalu ia agak ragu sesaat,”Tapi dia begitu tenang seperti ini, aku mulai khawatir.” Lanjutnya.

Gun memberikan mie cup untuk Pimdao, tapi Pimdao hanya tersenyum saja. Jadi Gun mulai menggoda Pim, sehingga Pim protes bahwa ia akan memakan itu. Ia lapar. Tapi gun tidak berhenti untuk menggoda Pim dan memakan nya.

Jadi Pim bertanya,”Jadi kamu membeli ini untukku atau bukan?”

Gun tersenyum dan memberikan mie tersebut kepada Pim. Tiba2 Pim bercerita mengenai pertemuan mereka dulu,”Ketika kita pertama kali kita bertemu, kamu selalu menunjukan wajah mau mati. Kamu tidak tersenyum ataupun tertawa seperti orang normal.” Kata Pim.

Lalu Gun teringat ketika dulu ia mendengar kabar bahwa Radee meninggal. Saat ia melihat jasad Radee yang telah menghintam. Rencana pertama yang ia buat bersama Jade untuk mendekati Pim.

Didekat sungai. Gun berdiri merenung, ditemanin oleh Pim yang duduk disana untuk menikmati pemandangan alam. Dan Pim pun mulai mengajak Gun untuk berbicara, tapi Gun malah hanya diam serta ketika tidak tanya, Gun hanya menjawab tidak ada apa2.

Gara2 itu, dengan usil Pim berpura2 akan pergi, karena ia bosan. Tapi dengan diam2, Pim malah mendorong Gun ke dalam sungai. Lalu ia pun tertawa dengan keras.


Tapi saat Gun tidak keluar2 juga dari dalam sungai, setelah didorong olehnya. Pim pun menjadi panik dan terus memanggil,”Gun! Gun! Gun! Jangan main. Jangan kerjai aku. Gun! Aku bilang berhenti bermain! Aku tidak percaya, kalau kamu tidak pandai berenang. Gun!”

Dan tiba2 sebuah tangan menarik kaki Pim, sehingga Pim ikut terjatuh kedalam sungai. Lalu setelah itu Pim pun memukulkan air kearah Gun sambil marah, karena ia sangat khawatir tadi. Tapi tanpa disangka2, Gun menarik Pim mendekat. Dan mencium Pim.

Setelah itu dalam diam, mereka saling menatap satu sama lain.


Wit dan tim polisi, telah bersiap2 menunggu Jade beserta Yord dan anak buahnya. Tapi yang membuat Wit heran adalah ketika ia melihat bahwa yang menyetir mobil, bukanlah Jade melainkan orang lain.

Tapi akhirnya mereka tetap menjalankan misi dan melakukan penyergapan. Dan sayangnya adalah ketika mereka memeriksa isi barang yang orang2 tersebut pindahkan, ternyata isi nya adalah hanya buah2an saja, tidak ada yang lain.

Wit pun menjadi sangat panik, teringat dengan P’Jade.


Ditempat lain, Jade datang menemui Yord dan anak2 buahnya. Disana Jade bertanya herna mengapa Yord tiba2 mengubah lokasi mereka, tapi salah satu anak buah Yord tiba2 merangkul Jade dan menjawab bahwa Yord telah memindahkan barang2 tersebut siang tadi.

Lalu ketika mendengar itu, Jade segera berbalik dan akan kabur, tapi orang2 tersebut malah menyerang Jade. Sehingga Jade pun bertarung melawan mereka. Sayangnya Jade hanya sendirian, jadi ia pun kalah. Orang2 tersebut memegang kedua tangannya.

Dan Yord berjalan menghampiri Jade dan memukulnya, terus-menerus. Sehingga Jade pun menjadi lemas serta tidak kuat lagi.

Dikantor. Wit melaporkan segala hal kepada Bossnya dan lalu ia pun dimarahi. Tapi yang menjadi kekhwatiran Wit sekarang adalah karena ia masih belum bisa menghubungin Jade.

Met menemui para anak buahnya, lalu mereka masuk kedalam belakang sebuah truk besar. Disana ada Jade yang terikat kedua tangannya. Lalu dengan kasar Met memukuli kepala Jade.

Didalam kamar. Win dan Dear sedang duduk sambil berpelukan dengan mesra diatas tempat tidur. Dengan senang Win bercerita bahwa segalanya akan segera selesai, tapi Dear dengan mesra mengajak Win untuk pergi dari sini. Sehingga itu membuat Win merasa kebingungan.

“Mengapa Khun Dear? Kita tidak perlu sembunyi lagi. Akara Chemical Company akan segera kembali normal seperti apa yang Ayah inginkan. Dan Ayah juga telah berjanji.” tanya Win heran.

“Tapi aku tidak ingin tinggal disini. Kawin. Aku tidak percaya Ayah. Ayah tidak akan membiarkan kita berdua.” Kata Dear, tapi tiba2 Win mendapatkan telpon dari Met. Jadi ia pun meninggalkan Dear sendirian dikamar.

Dengan marah Win menyuruh Met untuk membunuh Jade, tapi Met memberitahu Win bahwa ia belum bisa membuah Jade. Karena menurut pengakuan Jade, mereka memiliki dokumen milik Nam. Jadi Win pun menjadi geram dibuatnya.

Gun dan Pim berjalan didekat laut sambil saling tersenyum malu2. Dan Pim dengan canggun menanyakan Gun mengenai pacar Gun. Lalu Gun pun menjawab dengan jujur,”Dia pergi. Dia meninggal.” Kata Gun.

Pim pun jadi terdiam sesaat, lalu meminta maaf pada Gun. Dan bertanya lagi, apa Gun sudah melupakannya. Tapi Gun membalas tidak pernah, ia tidak akan pernah melupakannya.

“Itu bagus. Walaupun pacarmu meninggal, tapi kamu masih tau .. kamu memiliki seseorang yang kamu cintai. Dan orang itu mencintai kamu balik.” Kata Pim sambil tersenyum sedih, lalu melanjutkan,”Tapi aku, sampai sekarang, aku tidak yakin itu adalah cinta atau bukan. Apa itu cinta sejati?” tanya Pim.

Lalu Pim bertanya lagi kepada Gun, bagaimana pacar Gun meninggal. Tapi Gun malah mengalihkan pembicaraan mereka, ketika Gun melihat bintang  jatuh,”Disana ada bintang jatuh. Buatlah harapan.” Kata Gun lalu menutup matannya.

Pim memandangin Gun yang sedang menutup matanya untuk membuat harapan. Lalu ia ikut menutup matanya. Dan ketika itu Gun membuka matanya dan menatapa kearah Pim, ia terlihat sedih dan bimbang disaat bersamaan.


Setelah itu mereka hanya diam disitu sambil saling melirik sesaat kepada satu sama lain.

Post a Comment

Previous Post Next Post