Content and Images by OneHD
Koy berjalan mondar-mandir, terlihat khawatir. Karena Wit
tidak mengangkat telponnya. Dan tepat ketika itu Wit pulang serta masuk dalam
keadaan lemas dan bengong. Tapi Koy merasa heran, ketika ia tidak melihat Jade.
Jadi ia mulai bertanya pada Wit.
“Ak .. aku tidak tau. Kita dijebak. P’Jade menghilang.
Aku mencari ke tetangga Yord, tapi ia tidak melihat salah satu dari mereka.”
Jelas Wit.
Koy pun menjadi khawatir dan bertanya tentang apa yang
harus mereka lakukan sekarang. Tapi Wit tidak bisa menjawab dan terlihat sangat
stress sekali.
Win datang kelokasi dimana Jade dikurung, disana dengan
kasar Met menyiramkan air untuk membangunkan Jade. Lalu dengan sikap mengancam,
Win mendekati Jade,”Jika kamu tidak mau mati. Katakan dimana kamu meletakan
barang itu.” ancam Win.
Tapi Jade tertawa,”Pergi ke neraka sana, Win. Kamu akan
tetap membunuhku, bahkan bila aku menberitahukannya padamu. Seseorang seperti
kamu harusnya masuk kedalam penjara.” Ejeknya.
Dengan marah, Win memukuli Jade terus-menerus dengan
sangat kasar dan kuat. Tapi Jade tetap tidak mau bicara, sehingga Win menjadi
lebih marah dan memukuli Jade, lalu ia memberi perintah kepada
orang2nya,”Kalian semua pukul dia, sampai dia bicara!”
Gun tiba2 mendapat telpon, jadi ia langsung mengajak Pim
untuk kembali ke Bangkok sekarang. Pim kelihatan bingung, tapi ia tetap
mengikuti Gun, saat Gun menarik tangannya.
Didekat tempat tinggal Yord. Wit dan Koy datang untuk
mengawasi, tapi sepi. Jadi Wit mengambil keputusan untuk menghubungin Gun, tapi
Koy menolak karena Gun sudah tidak memperdulikan mereka lagi.
Wit pun berkata membela Gun,”Dia diluar kota. Mungkin
disana tidak ada signal. Kamu tau Gun selama ini, kamu tidak bisa hanya
menghakimin dia seperti ini. Mengerti?”
Dikantor. Prim menunjukan beberapa dokumen atas nama Pim.
Melihat itu Pim menjadi marah kepada Win, tapi Prim menenangkan Pim untuk tidak
perlu merasa takut, karena ia tidak bersalah.
“Tapi aku adalah orang yang telah menanda tanganin semua
dokumen ini.” Kata Pim cemas.
Gun pun menyakinkan Pim untuk todak khawatir, lalu Gun
memeinta Prim untuk mempersiapkan semua dokumen yang berhubungan dengan
perusahaan Khun Pim. Dan Prim mengiyakan.
Tapi Pim masih tidak terima dan menyalahkan semua
kebodohannya. Lalu Gun berkata menghibur Pim, sehingga Pim pun tersenyum. Dan
ketika itu tiba2 Gun mendapatkan telpon dari Wit mengenai hilangnya Jade.
Setelah itu, Gun menyuruh Pim untuk tidak kembali
keapatermennya, karena itu tidak aman. Tapi Pim kebingungan dan menuntuk
penjelasan dari Gun. Jadi dengan persetujuan Prim, Gun menjelaskan dari awal
semua kejadian yang terjadi pada Pim.
Lalu Pim teringat saat, Win memintanya untuk mencari
sebuah kotak berwarna merah. Jadi mulai dari sana, Win melakukan semua itu
kepada Pim. Karena barang2 itu. Dan Pim pun memutuskan untuk menemui Win, tapi
Gun dan Prim menahannya, karena ini adalah sesuatu yang berbahaya.
Koy merasa sangat senang ketika melihat Gun pulang, tapi
hanya sebentar saja, Koy tiba2 merasa kecewa dan marah, ketika Gun pulang
bersama dengan Pim. Lalu Gun memberitahu pada mereka berdua bahwa untuk
sementara Pim akan tinggal bersama mereka.
Wit bersikap biasa saja, tapi tidak dengan Koy. Jadi Gun
pun mengajak Koy untuk berbicara empat mata di beranda,”Koy. Sekarang Khun
Pimdao juga berada dalam bahaya. Kamu harus mengerti.” Kata Gun.
“Mengerti?” balas Koy, tidak terima, lalu
lanjutnya,”Setiap orang harus mengerti dia? Aku mencoba yang terbaik untuk
mengerti kamu. Aku pikir ini semua untuk P’Radee dan P’Non. Tapi lihat lah
sekarang, P’Jade dalam bahaya. Kita bahkan tidak tau, apa dia masih hidup atau
tidak. Kamu malah terlalu sibuk mengurusi .. si itu.” kata Koy, lanjutnya
lagi,”Orang yang kamu pikirkan mungkin bukan kami lagi.”
“Ini tidak ada hubungannya dengan itu, Koy. Tidak peduli
apapun aku akan menolong Jade. Dengarkan aku Koy, kalian semua penting untukku.
Kamu, Wit, Jade, bahkan Pimdao. Aku tidak mau kehilangan siapapun lagi.” Jelas
Gun.
Koy masih tidak mau mengerti dengan apa yang telah di
jelaskan oleh Gun,”Kemudian bisakah kamu berjanji kepadaku? Setelah ini
berakhir, kemu akan berhenti berhubungan dengan Pimdao.”
Pim terlihat sedih, mendengar pembicaraan mereka. Gun pun
terdiam, tapi lalu ia menjawab,”Aku tidak bisa berjanji.”
Koy menjadi terkejut mendengar itu dan menunduk dengan
sedih, serta berusaha untuk tetap kuat. Lalu ia berkata,”Kemudian ingat ini.
Setelah itu, jika kamu masih hidup bersama Pimdao, kamu akan kehilangan adik
kecilmu ini.” Kata Koy dengan emosi, lali pergi keluar. Dan Wit pun pergi
keluar juga, mengejar Koy.
Pim sendiri terlihat tidak enak kepada Gun, karena gara2
dia, mereka semua menjadi begini. Tapi Gun menenangkan Pim, bahwa itu bukanlah
kesalahan Pim.
Koy duduk dengan sedih, ditemanin oleh Wit yang datang
untuk menghiburnya.
“Kita tidak tau apa yang P’Gun pikirkan. P’Radee telah
meninggal. Apa kamu ingin P’Gun tetap hidup dalam kenangan yang tidak ada lagi,
selama hidupnya? Lagipula, mengapa kamu berpikir P”Gun melupakan P’Radee?” kata
Wit bertanya pada Koy.
“Dia sudah punya seseorang dengannya.” Balas Koy.
“Biar aku ceritakan pada mu, ya. Beberapa orang pasti
memiliki orang yang mereka cintai dan kenangan. Tapi orang yang mereka cintai,
itu adalah seseorang yang bisa mereka sentuh dan ada. Kamu tidak perlu
melupakan tentang mereka, jika itu baik.” Jelas Wit. Sehingga Koy pun akhirnya
memutuskan untuk mencoba mengerti.
Ditempat Jade terkurung. Yord menyuruh anak buanhnya,
untuk memberikan sebuah suntikan pada Jade. Sehingga Jade pun berteriak, lalu
ia pun tidak sadarkan diri.
Win menanyakan kepada Met, apakah Jade telah membuka
mulutnya? Dan Met menjawab, belum. Jadi Win pun menjadi marah dan menyuruh Met
untuk pergi dan mengambil itu dari teman2 Jade. Dan biarkan mereka untuk
memilih, antara hidup Jade atau dokumen itu.
Gun mendapatkan telpon mengenai hal tersebut. Lalu Gun
pun segera mengambil flasdisk diatas meja dan mengajak Wit untuk ikut
bersamanya,”Kitak akan main dipermainan mereka sekarang. Tidak peduli apapun,
kita harus membawa Jade kembali dari sana. Kamu ikut dengan ku Wit.”
Lalu Gun pun memohon pada Koy, untuk menjaga Pim. Tapi
Koy terlihat ogah dan tidak mau. Jadi saat Gun dan Wit pergi, ia pun
meninggalkan Pim sendirian dan masuk kedalam kamar.
Pim sendiri malah mengirimkan pesan ke hp Win, mengajak
nya untuk ketemuan di Taman jam 9 malam. Tapi sayangnya, Dear melihat pesan itu
dan membalasnya. Lalu dengan jahat, ia tersenyum,”Kamu memilih untuk tidak
hidup tenang.” Katanya.
Saat malam, Pim diam2 masuk kedalam kamar mandi.
Menyalakan air. Serta menempelkan sebuah catatan kecil di cermin, Aku benar2 tidak bisa hanya duduk diam. Aku
perlu pergi untuk berbicara kepada Win. Lalu Pim pun pergi keluar.
Ditempat lain. Gun dan Wit datang ketempat yang telah
dijanjikan.
“Wit. Aku tidak tau, apa kita akan bisa keluar hidup2.
Tapi kita harus menyelamatkan Jade.” Kata Gun kepada Wit. Dan Wit pun balas
menyetujui Gun. Lalu mereka berdua pun turun dari dalam mobil dan mengangkat
kedua tangan mereka.
Para Yord dan para anak buahnya menghampiri mereka,
memeriksa seluruh badan mereka serta mengambil handphone mereka. Lalu Yord dan
para anak buahnya, menjauhi mereka. Dan datanglah Win dan Met, keluar dari
dalam mobil.
“Dimana buktinya?!” tanya Win keras.
“Dimana temanku?!” balas Gun.
Win pun memberi kode perintah untuk Yord, jadi Yord pun
segera berteriak, menyuruh anak2 buahnya untuk membawa Jade keluar.
Badan Jade sangat lemah. Saat para anak buah Yord
membawanya keluar, Jade hampir tidak dalam keadaan sadarkan diri serta langsung
terbaring ke tanah sambil terbatuk2 kecil. Melihat itu Wit pun menjadi emosi
dan ingin menyerang mereka, tapi Gun menaha Wit untuk tetap tenang.
Melihat tingkah Wit yang seperti itu, Win pun tertawa
kecil dan mengangkat wajah Jade dengan kakinya,”Ini teman kamu.” Katanya, lalu
berteriak dengan keras kepada mereka,”Dimana buktinya?! Bawa itu!”
Gun mengeluarkan sebuah flashdisk kecil dari kantong nya
dan memperlihatkan itu kepada Win,”Kesini dan ambillah.” Katanya.
Lalu salah satu anak buah, pergi dan mengambil flashdisk
itu dari tangan Gun. Tapi baru saja dia akan memberikan itu kepada Win, dengan
sigap Gun segera menahannya serta mengambiil pistol disaku anak buah itu, lalu mengarahkan
pistol nya,”Lepaskan temanku, atau kalau tidak anak buahmu aka mati!”
Tanpa segan Met segera menembak mati anak buahnya
sendiri. Dan Win berkata dengan dingin,”Itu hanya satu orang saja, aku tidak peduli
dengannya.” Kata Win, lalu ia mengambil flashdisk yang terjatuh dan
tertawa,”Dan yang kecil ini adalah bukti?”
Win membuang flashdisk itu ketanah dan menginjaknya
sampai hancur. Jade memperhatikan itu dengan perasaan geram. Dan Win pun makan
berani berteriak kepada Gun,”Kamu tidak bisa melakukan apapun kepadaku! Hal
yang kubutuhkan untuk disingkirkan itu adalah kalian!”
Suasana menjadi kacau. Gun dan Wit bertarung dengan para
anak buah Win, tapi mereka terpojok. Lalu Win menendang wajah Gun, sambil
berkata mengancam,”Orang seperti kamu tidak akan bisa melakukan apapun
kepadaku!”
Lalu Win menyuruh para anak buahnya untuk membunuh
mereka. Sedangkan dia sendiri masuk kedalam mobil bersama dengan Met dan pergi
dari sana.
Saat mereka telah pergi, Gun segera bangkit dan menyerang
Yord. Gun mengambil pistol milik Yord serta menjadikan nya tawanan, lalu Gun
membawa Yord menjauh. Sehingga para anak bauh Yord pun menjadi terpisah,
separuh mengikuti Gun untuk menyelamatkan Yord. Dan separuh lagi menjaga Wit
dan Jade.
Tapi ternyata Wit tidak kalah sigap. Karena ia segera
bangkit dan menyerang kedua orang itu.
Gun menyerang serta menembaki mereka. Tapi saat pelurunya
habis, Gun terpaksa bersembunyi. Lalu secara cepat menyerang mereka diam2. Dan
Gun pun berhasil mengalahkan mereka semua. Begitupun dengan Wit.
Lalu Wit baru saja akan membantu Jade, tapi salah satu
dari mereka mengambil pistol dan akan menembaki Wit. Tapi Jade segera memeluk
Wit, sehingga ia lah yang menjadi tertembak. Wit yang menyadari itu, langsung
menembaki mereka.
Ditempat lain. Pim berteriak memanggil Win, tapi
sayangnya, bukan Win yang datang.
Melainkan Dear dan anak buahnya. Dan Pim pun menjadi terkejut serta bingung,”Khun
Dear?”
“Jangan heran kenapa aku disini. Aku hanya ingin melihat
kamu.”
“Kamu ingin melihatku?”
“Ya, aku sangat ingin. Aku memiliki banyak hal untuk
dibicarakan.”
“Tapi aku tidak memliki apapun untuk dibicarakan dengan
kamu. Aku ingi bertemu Kawin.”
“Mengapa kamu ingin bertemu dia? Sejak kalian berdua telah
putus. Atau kamu ingin dia kembalikah? Kamu wanita tidak tau malu!” teriak Dear
dengan geram.
Tapi Dear segera menarik tangan Pim serta menahannya. Dan
Pim pun melawan, menyuruh Dear untuk melepaskannya. Lalu karena kesal, Dear
memukul kaki Pim, hingga Pim terjatuh. Serta Dear menyuruh anak buahnya untuk
memegangin Pim.
Dengan kasar Dear menarik rambut Pim kebelakang, sambil
berkata, mengeluarkan semua keluhannya dan kecemburuannya. Dan ketika mendengar
itu Pim pun bertanya dengan bingun maksud dari perkataan Dear itu.
“Aku tidak bisa. Aku tidak bisa tinggal didunia yang sama
dengan kamu! Aku tidak bisa tingaal didunia yang sama dari pencuri yang mengambil
Kawin dari ku! Aku ingin kamu mati! Mengerti?” teriak Dear kepada Pim sambil
memegang wajah Pim dengan kasar.
Kilat bersinar serta langit pun bergemuruh. Dan dengan
kejam Dear tersenyum,”Ya. Kawin dan aku adalah suami-istri.” Katanya kepada
Pim.
Tags:
Game Maya