Dengan
perasaan gugup dan penasaran, Lang menantikan pacar Zheng keluar dari dapur.
Dan saat pacar Zheng keluar, Lang terpana melihatnya.
Pacar
Zheng menyuruh Lang untuk memanggilnya Hua saja. Tapi Lang terlalu penasaran
dan menanyakan nama panjang Hua. Mendengar itu Hua menolak untuk memberitahukan
nama panjangnya, karena ia tidak terlalu suka.
“Nama
itu adalah pemberian dari orang tua kita. Itu bukan salahmu. Jadi siapa nama
mu?” paksa Lang.
“Niu
Ahua.” Jawan Hua akhirnya. Tapi Lang malah berkomentar bahwa lebih baik jika
dia tetap memanggilnya Hua saja. Mendegar itu Hua diam dan tidak berkata apa2.
Lalu dengan mesra ia dan Zheng saling menyuapi satu sama lain. Sedangkan Lang
malah sibuk melamun sendirian.
“Aku tidak memiliki koleksi milik
Mamaku, kecuali foto hitam putih yang blur. Ketika aku lahir, Papaku selalu
tertutup. Nama Mamaku adalah Zhang Suzhen bukan Niu Ahua. Tapi wajah mereka (Hua
dan foto blur Mamamnya) terlihat mirip, sepertinya papaku hanya mempunyai satu
tipe aja ya.” Pikir Lang dalam hatinya sambil tersenyum
menatap kemesraan mereka berdua. Tapi tiba2 saja ia seperti teringat sesuatu,”Tidak boleh begini. Aku harus menemukan
Mamaku, Zhang Suzhen, dan memperkenalkannya pada Papaku. Atau kalau tidak, aku
tidak akan pernah ada.”
Dengan
pemikiran yang seperti itu, Lang mulai memancing mereka dengan bertanya tentang
keseriusan hubungan mereka berdua. Yang langsung dijawab oleh Zheng bahwa
mereka akan menikah bulan depan. Mendengar itu Lang langsung terbatuk-batuk.
“Menikah
adalah sebuah langkah besar. Kamu harus memikirkannya dengan serius. Tunggu saja
setahun atau dua tahun dulu untuk kalian berdua saling mengenal satu sama lain.
Agar kalian bisa saling memahami. Berapa lama kalian sudah berhubungan?” bujuk
Lang.
Hua
dan Zheng masih makan sambil saling menyuapi. Tapi Hua tetap menjawab
pertanyaan Lang,”Hampir 12 tahun.” Jawabnya sambil tersenyum bahagia.
Mendengar
itu Lang pun menjadi tidak semangat dan menundukan kepalanya. Lalu Zheng mulai menceritakan
awal pertemuannya dengan Hua, yang di ikuti oleh Hua yang membenarkan dengan
senang. Sedangkan Lang sendiri mulai merasa pusing tiba2 dan mengurut kepalanya
sendiri.
Pada
saat itu tiba2 ada suara yang berbunyi. Jadi Zheng berdiri dan meninggalkan
mereka berdua sendirian. Sedangkan Lang sendiri mulai berpikir, lalu berkata, “Mereka benar2 saling mencintai.
Kelihatannya aku tidak punya pilihan lain lagi selain masuk keantara mereka.
Pa, maafkan aku ya.” Kata Lang pada dirinya sendiri.
Dengan
tersenyum manis, Lang mengajak Hua untuk pergi menonton dengannya. Besok jam 7 malam, ia akan menunggu Hua didekat
tangga. Mendengar ajakan itu, Hua pun menyetujuinya dengan santai.
Lalu
dengan perasaan senang, Lang pun pamit pulang pada Hua.
Saat
cuaca sedang hujan. Seorang pria sedang bermesraan didalam mobil, tapi tiba2
sebuah mobil datang dan menabrak mobilnya. Sehingga Pria itu pun menjadi emosi
dan keluar sambil berteriak. Lalu turunlah dua orang pria berbaju hitam dari dalamnya.
Melihat
itu pria itu nampak gugup dan bertanya mengapa mereka menabrak mobilnya. Dan
salah satu dari pria itu menjawabnya,”Apakah ini mobilmu? Zhiqiang yang
memberikan mobil ini padamu. Dia sudah tidak bisa menunggu.”
“Segera.
Aku akan menyelesaikannya dalam waktu sehari atau dua hari.”
“Segera
selesaikan. Lagian bagaimana bisa kamu masih memiliki waktu untuk gituan dengan
ayam?”
“Dia
bukan ayam. Dia istriku,” kata Pria itu. Lalu ia kembali kemobilnya dan
mengambil sepatu milik istrinya yang tersangkut di kaca mobil dan memakaikannya
di kaki istrinya. Pria itu pun dengan agak menyesal meminta maaf kepada
istrinya dan mengajaknya untuk pulang.
Besok
harinya didekat tangga gang yang telah dijanjikan. Lang telah menunggu Hua
sambil menggigit setangkai bunga mawar dimulutnya. Tapi saat ia berbalik untuk
melihat Hua, ia malah melihat bahwa disana juga ada Zheng dan Liu Yi serta
pasangannya.
Lang
mengigit tangkai bunga mawar dimulutnya. Dengan raut wajah kecewa.
Bertiga
mereka menaiki motor bersama. Lang duduk didepan dengan tangan dilipat dan raut
wajah yang sulit dijelaskan. Sedangkan Zheng duduk ditengah mengendarai
motornya sambil mengigit bunga mawar milik Lang tadi. Dan Hua duduk dibelakang
Zheng. Tartig (tarik tiga) hahah ..
Liu
Yi dan pasangannya menaiki motor berdua dan mengikuti mereka dari belakang.
Akhirnya
mereka tiba dibioskop. Disana Lang masih belum mau menyerah dan menanyakan pada
Zheng apakah ia mengenal wanita bernama Zhang Suzhen. Mendengar itu Zheng
menjawab iya dan lalu bernyanyi.
“Itu
Bai Suzhen.” Potong Lang.
Disisi
lain, Liu Yi berusaha menarik perhatian pasangannya (Jiayi). Tapi Jiayi malah
bersikap dingin padanya. Sehingga Liu Yi pun keluar dari bioskop. Ia pergi
mencabut bunga mawar menggunakan mulutnya. Seperti yang dilakukan oleh Lang
barusan, yaitu mengigit buga mawar dimulutnya.
Tapi
sayangnya, saat Liu Yi ingin kembali masuk kedalam bioskop. Dikarenakan film
didalamnya macet dan berhenti tiba2, sehingga menyebabkan banyak oran ramai
yang keluar sambil berdesakan secara bersama2. Akibatnya bunga mawar yang
digigit oleh Liu Yi rontok semua dan hanya bersisa kan tangkai mawarnya saja.
Jadi
saat Liu Yi masuk kedalam. Mereka semua menjadi heran.
Liu
Yi dengan berani tetap memberikan tangkai bunga itu kepada Jiayi. Tapi Jaiyi
menolak, karena ia telah memiliki orang lain yang dia sukai dan lalu ia pergi.
Hal itu membuat Liu Yi merasa patah hati. Jadi secara bersama2 Zheng dan Lang
berusaha menghiburnya.
Lang
mendekati Hua dan mengatakan kepada Liu Yi bahwa ia akan menunjukan cara
mendekati cewek yang ia sukai. Lalu Zheng mengeluarkan cincin dan melamar
Hua,”Menikah dengan ku.” Katanya pada Hua. Dan Hua memakai cincin itu kejarinya,
tanda ia menerima lamaran Lang.
Kali
ini yang merasa jadi sedih adalah Lang. Saat ia melihat kemesraan yang
dilakukan Zheng dan Hua.
“Kak
Zheng, apa yang kalian. Oh, tidak. Apa yang biasanya geng kita lakukan?” tanya Lang
kepada Zheng serta Liu Yi saat mereka bertiga sedang makan bersama.
Zheng
pun menjelaskan kepada Lang mengenai daerah kekuasaan mereka, tapi hal paling
penting yang harus mereka lakukan sekarang bernegosiasi dengan Luo Li. Dan
mereka harus masuk kedalam Beloved Karaoke Bar.
Karena setiap gadis yang berada
disana adalah gadis dari keluarga baik2. Jadi mereka harus melindungi mereka.
Satu
hal yang membuat Lang heran adalah saat Zheng berkata,”Mimpiku adalah menjaga
tempat ini tetap aman. Karaoke bars hanya untuk bernyanyi. Pemandian hanya
untuk mandi.”
“Itu
adalah mimpi.” Kata lang keheranan.
Zheng
membenarkan itu dan memperlihatkan buku Du Yuesheng, yaitu seseorang yang
menjadi inspirasi nya. Tapi saat sedang serius seperti, tukang Mie tempat
mereka datang dan menaruh pesanan milik Zheng tepat diatas buku miliknya.
Sehingga Zheng mengeluh dan menyingkirkan Mie itu dari bukunya.
“Bulan
lalu aku memberi mu 20 yuan. Anggaplah Mie yang kalian pesan 10 yuan. Jadi ini
aku akan memberikan 10 yuan,” kata si tukang Mie kepada Zheng sambil menyerahkan
uang pada Zheng. Lalu katanya lagi,”Oh ya, pemutus arus kami rusak dan atap
juga bocor. Bisakah kamu memperbaiki mereka?” tanya nya. Dan Zheng pun
mengiyakan permintaannya.
Dengan
bangga Zheng memperlihatkan uang yang didapatkannya pada Lang. Tapi Lang malah
membalas,”Bagaimana bisa itu disebut uang keamanan. Itu lebih seperti upah.”
Malam
hari mereka bertiga mendatangin tempat Beloved Karaoke Bar. Disana dengan penuh
percaya diri, Liu Yi menyayikan sebuah lagu yang ia tau. Tapi ketika Lang juga
ikut menyanyi. Liu Yi terkejut mendengar betapa
bagusnya suara Lang ternyata. Walau begitu ia juga tetap ikut menyanyi.
Akhirnya
saat tiba giliran Zheng untuk menyanyi, ia malah memanggil dengan pede agar
para gadis2 yang berada diluar masuk. Dan setelah para gadis masuk, Zheng
berkata,”Pilihlah satu pasangan. Semuanya gadis baik2. Bahkan menyentuh kaki
mereka aja tidak boleh.”
Mendengar
itu, Lang yang awalnya tersenyum senang menjadi terkejut,”Apa?!” katanya,
lalu,”Kemudian mengapa mereka membuka karaoke bar?”
Zheng
mengabaikan perkataan Lang dan menyuruh Liu Yi untuk memilih. Tapi dengan malu2
Liu Yi menjawab dengan nada pelan,”Itu memalukan. Aku masih perjaka.”
Zheng
pun memutuskan untuk memilih orang yang terakhir kali mereka pilih juga. Dan
Liu Yi pun menyetujuinya. Orang itu adalah Jiayi. Dengan penuh semangat Liu Yi
mendekati Jiayi dan memberikan micnya, lalu memberikannya 50 yuan serta meminta
mereka untuk bernyanyi di luar saja, jangan didalam sini. Jadi para gadis2 itu
pun akhirnya keluar dari dalam ruangan mereka.
Setelah
para gadis pergi, mereka bertiga berbicara dengan suara pelan. Mereka mulai
mendiskusikan rencana mereka untuk bernegosiasi dengan Luo Li dalam hal menjaga
para gadis. Lalu pada saat itu mereka pun memutuskan untuk membuat tanda/gaya
(sebagai bentuk keunikan) untuk geng mereka, sehingga jika misalnya geng mereka
berakhir, siapapun itu yang bertahan hidup harus melanjutkan Zhengtai geng.
(Aku kurang ngerti disini, mungkin maksudnya biar orang bisa ingat mereka kali
ya?)
Dengan
serius mereka mulai berpikir. Dan saat Lang melihat Zheng melipat tangannya,
Lang pun memberi ide untuk memakai itu sebagai tanda geng mereka. Tapi karena
terlalu simpel menurut Zheng, maka Lang mengubahnya. Jadi saat mereka melipat
tangan mereka, mereka akan menggerakan jari2 mereka juga.
Lalu
mereka pun mulai saling berpengangan tangan secara berselang-seling dengan gaya
yang telah ditentukan. Dan tiba2 saja Luo Li dan kedua anak buahnya masuk
kedalam. Sedangkan diluar seperti ada
suara seorang gadis yang berkata jangan menyentuhnya, tapi ia malah ditampar.
Mendengar
itu, Liu Yi pun emosi dan ingin pergi keluar untuk menemui gadisnya. Tapi Lang
dan Zheng menahannya untuk tetap tenang. Lalu karena Liu Yi terus memberontak,
akhirnya pegangan mereka bertiga pun terlepas dan mereka jatuh kekursi. Tapi
dengan cepat mereka segera bertindak seperti memang ingin duduk sambil bersikap
cool.
Saat
Luo Li mengetawai mereka, Liu Yi akan bangkit karena emosi, tapi Lang
mengingatkannya bahawa diam adalah sumber kekuatan. Jadi akhirnya Liu Yi maju
tapi dia diam. Sehingga Luo Li menamparnya dengan kasar.
Lang
dan Zheng bangkit juga, tapi karena Luo Li mengeluarkan pistolnya. Mereka
berdua pun duduk kembali dengan tenang.
“Ini
karaoke bar selalu menjadi milik kami.” Jelas Zheng. Tapi Luo Li langsung
memotong dan menanyakan kenapa para gadis tidak melakukan apapun, malah mereka
hanya bernyanyi. Padahal ini adalah karaoke bar. Zheng membantah bahwa bagaimana
bila para gadis tidak mau seperti itu, maka gimana. Dan lagi2 Luo Li mengatainya,
bila para gadis memang tidak mau, maka jangan menggoda pelanggan. Karena kalau
mereka mau uang, tidak ada cara lain.
“Hey,
semua gadis disini ada dibawah perlindunganku.” Jelas Zheng dengan pede. Tapi lagi2 Luo Li memotongnya.
“Kamu
ya, berhenti menonton begitu banyak film Hong Kong.” Katanya, lal mengeluarkan
sebuah kaca mata dari kantongnya dan memberika n itu kepada mereka.
Lanjutnya,”Kalian tau inikan? Pikirkan ini dengan hati2 apa yang aku bicarakan.
Aku akan memberikan kamu waktu satu minggu.”
Saat
Luo Li dan kedua anak buahnya keluar dari dalam ruangan. Zheng bertanya kepada
Lang maksud dari kaca mata yang ditunjukan oleh Luo Li. Dan karena mereka tidak
tau itu apa serta punya siapa, maka secara
bergantian mereka menginjak kacamata tersebut sampai rusak dan hancur.
Ditempat
lain. Luo Li membuka penutup mata milik Ma (teman Zheng). Setelah itu Ma
bertanya,”Bisakah kamu mengembalikan kacamata ku?”
Tapi
Luo Li menyuruhnya diam dan menyuapkan makanan kepadanya.
Semua
anak buah Luo Li menatap bosnya dengan kebingungan, karena ia terus menyuapi
Ma. Sehingga mereka pun memanggil Boss nya dan menanyakan apakah Bossnya
mempunyai ikatan dengan Ma. Mendengar itu Ma hanya diam dan mengunyah
makananannya saja.
Sedangkan
Luo Li seperti tersadar, ia meletakan piring makan milik Ma. Dan berhenti
menyuapinya.
Luo
Li pun menjelaskan rencananya kepada para anak buahnya. Kalau mereka menahan
Ma, Bossnya pasti akan datang untuk menyelamatkannya, tapi hal yang membuat dia
bingung adalah respon. Zhengtai geng yang begitu pasif kepada mereka yang
agresiv. Itu membuat mereka menjadi berada diposisi yang canggung.
Mendengar
itu, salah satu anak buah Luo Li memberi pendapat untuk membunuh Ma dan
membuang mayatnya. Tapi Luo Li malah menedangnya, karena menurutnya membunuh
adalah sebuah kejahatan. Jadi mereka tidak boleh membunuh Ma.
“Aku
bilangin ke kalian ya, kita tidak bisa membunuh dia.” Jelas Luo Li kepada para
anak buah yang lain.
Tiba2
Ma berkata,”Terima kasih ya.”
Luo
Li terlihat stress dan mengeluarkan pistolnya, lalu ia menembakan dengan
sembarangan. Setelah itu ia pun duduk dan meletakan pistolnya diatas meja, tapi
tanpa sengaja ia malah menekan pelatuk pistolnya. Sehingga semua orang yang
disana merasa terkejut, begitupun dia sendiri. Sehingga mereka pun saling terdiam
disana.
“Boss,
aku tidak berpikir mereka merencanakan sesuatu. Mereka mungkin tidak menyadari
bahwa teman mereka hilang.” Kata anak buah Luo Li sambil membetulkan arah
pistol milik Luo Li menghadap kearah lain.
Ma
juga menyetujui perkataan anak buah Luo Li.
Luo
Li terlihat lebih stress lagi mendengar itu. Lalu anak buah yang dia tendang
tadi, menyarankan agar mereka menculik pacar Zheng aja. Tapi Luo Li
menendangnya lagi, karena mereka tidak boleh melibatkan seorang wanita.
Anak
buah yang lain menyarankan Liu Yi, tapi Luo Li menolak, karena dia masih
perjaka. Lalu anak buahnya menyarankan agar mereka menculik Zheng aja.
“Apa
kamu tidak punya rasa hormat kepada peraturan? Kita harus menyelesaikan masalah
melalui negosiasi, itulah sebabnya kita melakukan tawar-menawar ini. Kalau kita
menculik Boss nya. Bukankah itu jahat? Itu memalukan! Begitu memalukan!” jelas
Luo Li pada mereka.
Akhirnya
anak buah Luo Li menyarankan untuk mencuri Lang.
Tags:
Duckweed