By : Bona Film Group
Seorang
pria, memakai peralatan safety dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang
sangat tinggi, melalui jalanan yang datar ke jalanan yang berbatuan. Diawasi
oleh sebuah helipkoter. Lalu ia pun berhasil melewati garis finish dan semua
orang disana bersorak untuk kemenangannya. Bahkan para wartawan datang mendekatinya.
Dengan
perasaan yang sangat senang dan bangga. Pria itu turun dan berkata,”Pertama2,
aku ingin mengucapkan terima kasih kepada para tim dan pendukungku. Juga kepada
temanku yang menemani aku,” katanya. Lalu ia menyuruh temannya untuk keluar
dari mobil dan mereka pun melakukan toss dengan penuh semangat. Semua orang
yang ada disana bertepuk tangan untuk mereka.
“Terakhir
aku ingin berterima kasih kepada orang paling penting dalam hidupku. Aku tau
dia ada disini,” lanjutnya. Dibelakang para wartawan seorang pria tua berdiri
memandanginnya. Lalu lanjutnya lagi,”Pa, terima kasih. Terima kasih
dukungannya. Terima kasih telah mengecilkan hatiku. Terima kasih karena tidak
menghargai mimpiku. Aku mengundang kamu kesini untuk membuktikan kamu salah.
Aku pemenang. Aku berhasil.”
Seorang
wartawan bertanya, apakah pria itu ingin menyampaikan sesuatu kepada Ibunya.
Tapi Pria itu dengan sedih menjawab bahwa Ia tidak pernah bertemu dengan Ibunya.
karena setelah ia lahir, Ibunya meninggal.
Pria
tua yang berdiri dibelakang itu terlihat sedih. Lalu saat semua orang disana
merayakan kemenangan sang juara dengan sorakan dan tepuk tangan yang meriah.
Pria tua itu malah pergi.
Pria
pemenang (Lang) menemui pria tua itu. Dan Pria tua itu mengucapkan selamat
kepadanya. Tapi Lang malah bersikap dingin.
“Ketika
kamu pertama kali belajar mengemudi, aku tidak pernah mengira kamu akan jadi
sebaik ini.” Kata Pria tua itu.
“Kamu
selalu memaksa ku untuk melakukan hal yang kubenci. Pertama matematika, lalu
kedokteran. Dan ketika aku bilang padamu aku suka mengemudi, kamu menyuruh ku
mengemudi mobil ambulance.” Balas Lang.
“Sebelum
dia mati, mama kamu pernah bilang. Pasti bagus jika kamu bisa menjadi dokter.”
Kata Pria tua itu, tapi sebelum ia selesai bicara Lang langsung membalas dengan
sikap yang dingin, Lalu ia pergi mengambil mobilnya dan mengajak Papa nya itu untuk
naik kedalam.
Lang
mengemudi dengan sangat cepat. Dan ketika Papanya meminta dia untuk pelan, ia
tidak mau dan cuek serta sambil tersenyum ia malah makin mengebutkan mobilnya.
Tepat ketika itu, sebuah kereta lewat dan menabraknya.
Saat
pertama kali membuka matanya, Lang melihat seorang dokter. Lang terbaring tidak
berdaya dengan oksigen yang dipasangkan padanya, lalu dalam hatinya ia
berkata,”Orang bilang saat kamu mati,
kamu akan melihat semua kilas balik hidupmu. Ayo kita lihat.”
Seorang
pria dengan tangan terbogol mengambil botol bayi didekatnya, lalu dari balik
jeruji, ia mengulurkan botol itu,”Ini nak.” Katanya. Sesudah itu ia dibawa oleh
petugas disana untuk kembali kedalam selnya.
Saat
pulang kerumah, ia menendang mainan anaknya dan pergi. Disekolah, saat seorang
guru menanyakan apakah itu benar ttd nya, ia mengamuk dan mau menendang
anaknya, tapi ditahan oleh guru itu. Dijalan ia memarahi anaknya dan
menendangnya.
Anak
itu melihat foto kedua orang tuanya dan memanggil ‘Mama’. Ditaman seorang gadis menghampirinya dan mengatakan ‘Lang, aku cinta kamu’. Saat malam hari
gadis itu pergi dengan pria lain meninggalkannya ‘Maaf aku menemukan orang lain’, lalu anak itu membuang bunga mawar
ditangannya.
Anak
itu menemui seorang wanita yang sangat sexy. Lalu pertama kali ia belajar
mengemudi. Ia dan temannya terjatuh ke jurang, tapi tidak dalam, lalu dengan
marah temannya melemparkan sarung tangannya ke dia ’Brengsek bodoh! Aku berhenti!. Anak itu dimarahi lagi ‘Itu kesempatan terakhirmu! Di showroom
mobil ia dimarahi juga “Keluar!’.
Ayahnya
mengatakan bahwa ia telah menemukan perkerjaan untuknya yaitu mengemudikan
mobil ambulans. Lalu saat ada seseorang yang mengalami kecelakaan dan meminta
pertolongan, anak itu begitu lama datang. Sehingga seseudah itu Ayahnya
langsung menampar dia.
Anak
itu menemui wanita sexy itu lagi. Mabuk2an. Dirumah sakit seorang wanita duduk
sambil mengupaskan pisang untuknya ‘Berhenti
minum dan jadi supir bosku aja’. Lalu Anak itu menjadi supir, tapi bossnya
bukan orang baik. Karena ia harus menyetir untuk menghindari kejar2an orang
banyak.
Anak
itu berlorahga dengan tekun dan kembali menjadi pembalap. Anak itu menang, lalu
mengunjungin makam Ibunya. Anak itu melihat saat kereta menabrak mobilnya.
Mobilnya jatuh berputar2. Botol wine dimobilnya pecah, begitu juga dengan
pialanya. Dan ujung piala yang patah mengores pipinya.
Lang
keluar dengan wajah kebingungan. Ia berjalan sambil memandang kekanan – kiri,
lalu ia melihat seorang wanita dan mengenalinya sebagai guru Chen. Tapi wanita
itu malah bertanya heran, kenapa Lang bisa mengenalinya. Jadi dengan
bersemangat Lang menjelaskan,”Aku angkatan 2004. Xu Tailang. Kamu guruku. Tailang
.. Tailang” katanya sambil memegang lengan Chen.
Chen
menyingkirkan tangan Lang dan berjalan pergi sambil mengomel,”Angkatan 2004?
Ini kan tahun 1998. Aneh.”
Lang
berjalan di gang kecil, memikirkan perkataan aneh gurunya. Tiba2 dari belakang
seorang pria berlari dan seorang wanita berteriak,”Maling! Maling!”
Mendengar
itu Lang dengan cepat berlari mengejar sipencuri, melewati gang2 kecil yang
sunyi. Tapi saat mereka menemui jalan buntu, Lang merasa sangat bersemangat
untuk bertarung melawan si pencuri. Sayangnya, si pencuri malah mengeluarkan
pisau dan mengarahkan itu padanya. Jadi Lang pun berbalik untuk pergi.
Baru
saja ia melangkah untuk pergi, ia teringat kenapa ia harus takut. Jadi ia pun
berbalik lagi. Melihat itu si Pencuri kembali mendekatinya untuk menusukan
pisau, tapi tiba2 dari belakang Lang datang sebuah motor yang melaju kencang.
Motor
itu menabrak dinding. Lalu pengendara nya turun dengan gaya seperti seorang
pendekar. Ia melepaskan mantelnya dan menarik keluar kedua pedang panjang dibelakang
punggungnya. Melihat itu si Pencuri mengeluh,”Bukankah ini tidak adil?”
katanya, lalu ia membuang pisau kecil miliknya.
Sipendekar
juga membuang pedang miliknya dan bertarung dengan tangan kosong, tapi si
Pencuri malah bertindak curang dan memungut pedang milik Pendekar, lalu
menyerangnya. Melihat itu Lang ikut membantu sang Pendekar, tapi malah dia yang
kesakitan. Saat si Pencuri jatuh menimpanya.
Lalu
ntah bagaimana, mereka malah berkelahi ditanah. Sipencuri yang jatuh berusaha
bangkit, tapi kakinya ditahan oleh Lang. Sehingga ia pun menendang Lan dan
berusaha merangkak, tapi si Pendekar malah menarik kakinya lagi. Lalu mereka
bertiga pun saling merangkak, serta dengan sekuat tenaga mereka berdua menahan si
pencuri dan mengikatnya.
Setelah
semua selesai. Si pendenkar membuka masker yang menutupi wajahnya. Melihat itu
Lang menjadi terkejut,”Pa?”
Sipendekar
merasa heran mendengar Lang menyebutnya, Pa. mereka saling menatap sambil
berdiri dengan celana yang merosot. Tepat ketika itu, tiba2 terdengar suara
polisi yang berteriak, jadi si pendekar pun segera memasang celananya,
mengambil pedangnya, dan pergi.
Sedangkan
Lang sambil memasang celananya, ia menatap kepergian si pendekar.
Dikantor
polisi. Seorang polisi menanyakan dimana Lang tinggal, lalu sambil mendesah
frustasi Lang membalas bahwa ia sudah memberitahukannya dari tadi, tapi si polisi
tidak mau mempercayai nya.
Si polisi
pun bertanya,”Apakah ini kartu identitas kamu?” katanya, lalu ia mengeluarkan
ktp nya sendiri dan memperlihatkan pada Lang,”Punya kamu palsu. Lihatlah.”
Lang
terlihat sangat frustasi harus menjawab bagaimana lagi. Jadi ia pun hanya bisa
diam saja. Lalu si polisi bertanya lagi,”Apa tanggal lahir kamu?”
“Mm
.. “ kata Lang berpikir, lalu ia melihat kearah kalender dan menjawab,”Tahun
depan.”
Kedua
polisi disana menatapnya dengan pandangan kaget. Lalu si polisi bilang,”Kamu
pikir karena kamu menolong kami menangkap penjahat, kita menjadi dekat
sekarang. Kamu boleh diam, tapi kamu malah berbohong, mengerti kamu?”
Lang
tertawa kecil karena makin frustasi. Tapi si polisi tidak peduli dan menanyai
Lang lagi, dimana Lang tinggal. Mendengar itu Lang berkata,”Aku sudah bilang.”
Si polisi
akhirnya menyerah dan meminta Lang untuk membawanya ketempat dimana Lang
tinggal. Dan jika disana ada seseorang yang memang mengenal Lang, maka ia boleh
pergi.
Ditempat
lain, si pendekar sedang minum dan main kartu bersama temannya. Dengan taruhan
bahwa siapa yang kalah akan dicoret mukanya. Tapi tiba2 saja, temannya berlari
ketakutan dan menceburkan diri kedalam sungai.
Melihat
itu, si pendekar dan temannya satu lagi heran. Lalu si pendekar pun berteriak
pada temannya itu dan merokok. Tapi tiba2 si polisi datang dan memegang
pundaknya, sehingga si Pendekar pun langsung buru2 mematikan rokoknya.
Si
polisi membawa Lang dan menanyakan apakah si Pendekar mengenalnya. Lalu secara
serempak Lang dan si pendekar sama2 saling memanggil,”Kak.”
Si
pendekar pun mengobrol bersama dengan si polisi. Lalu si polisi menanyakan apa
hubungan mereka. Mendengar pertanyaan itu, si pendekar menatap kearah Lang,”Dik,
ini adalah hari peringatan kematian Papa. Darimana kamu selama ini?! Cepat masuk
dan tunjukan hormatmu padanya!” kata si pendekar dengan wajah yang serius.
Mendengar
itu, Lang segera mengiyakan dan mau masuk kedalam rumah. Tapi si polisi
menahannya dan menyuruh si pendekar untuk diam dulu, lalu ia bertanya pada Lang
dengan pandangan curiga,”Siapa nama Papa kamu?”
”Shit, kakek kan mati saat aku masih
kecil. Aku tidak ingat namanya.” Pikir Lang dalam hatinya. Lalu
ia pun menjawab.”Sir, kakak ku Zheng. Dia selalu menjadi kesayangan Papaku. Dai
tidak pernah menyukai aku. Jadi aku pergi dari rumah untuk mencari jalanku. Sejujurnya,
kematiannya tidak benar2 membuatku kehilangan, karena dia tidak pernah
mencintaiku.” Jelas Lang dengan nada yang dibuat seolah-olah sedih.
Saat
Lang melihat wajah tidak percaya dari si polisi. Ia pun menyuruh polisi itu
untuk masuk kedalam dan memeriksanya. Lalu Lang pun menyebutkan benda2 milik
sang kakek. Jadi si polisi pun mengajak anak buahnya untuk masuk kedalam dan
mengecek.
Zheng
memegang kerah baju Lang dan bertanya heran bagaimana bisa Lang mengetahui
namanya. Dengan santai Lang menjawab bahwa itu tertulis didahi Zheng. Tiba2
saja si polisi keluar dan melihat apa yang dilakukan oleh Zheng. Jadi Zheng pun
berpura2 merapikan kerah baju Lang.
“Apa
yang kalian ributkan?” tanya si Polisi, lalu menyuruh Lang mendekat, lanjutnya,”Katakan
padaku, apa merk TV kamu?”
Lang
berpikir dengan keras, lalu menjawab,”Hitachi. Atau TOSHIBA.. TOSHIBA…”
Si
polisi pun berteriak dengan keras kepada anak buahnya, menanyakan merk TV yang
berada didalam. Dan anak buahnya membalas Hitachi. Mendengar itu Si polisi
(Kepala Jin) tidak bisa berkata apa2 lagi. Jadi ia dan anak buahnya pun pergi
dari sana.
Setelah
itu Zheng mengajak Lang keatas dan mengobrol dengannya. Dalam waktu singkat
mereka mulai menjadi dekat, walaupun Zheng sempat heran bagaimana bisa Lang
mengetahui isi rumahnya dan namanya.
Zheng
lalu menanyakan nama Lang. Jadi Lang memperkenalkan nama lengkapnya, yaitu Xu
Tailang. Mendengar itu Zheng pun mengetawai nama Lang dan mengatai bahwa Ayah
Lang pasti bodoh.
Lang
pun mengatai Ayahnya sendiri dan berpendapat pasti Ibunya yang pintar. Tiba2
saja Lang teringat bahwa ia bisa saja bertemu dengan Ibunya, jadi dengan semangat
ia menanyakan apakah Zheng sudah menikah, jika belum siapa calon istri Zheng.
“Kamu
bahkan tidak menanyakan namaku dan kamu ingin dia.” Kata Zheng heran.
Lang
langsung menanyakan siapa nama Zheng. Jadi Zheng memperkenalkan namanya,”Itu
lucu ya. Kita memiliki nama yang hampir mirip. Xu Zhengtai. Tidak jelek, kan?
Papaku memang pintar, kan? Memberi nama yang bagus untukku. Itu mengapa aku
dipanggil oleh anggota gengku Zhengtai geng. Luar biasa, kan? Gabunglah dengan
kami. Aku akan memperkenalkan kamu kepada gadisku.”
Awalnya
Lang hanya mengangguk, tapi ketika mendengar itu. lang pun langsung setuju
untuk bergabung. Lalu Zheng berteriak memanggil temannya yang nyemplung
kesungai tadi,”Mumu! Mumu!”
Lang
juga ikut berteriak membantu Zheng,”Mumu keluar lah!” teriaknya. Tiba2 saja
seekor anjing datang, sehingga membuat Lang terkejut. Tapi Zheng malah bersikap
biasa dan berbicara dengan Mumu,”Pergi cari Liu Yi. Pergi!”
Zheng
membanggakan kepada Lang tentang anjingnya Mumu.
Lang
yang sudah bergabung dengan Zhengtai geng, mengikuti mereka untuk mencari Mumu
yang menghilang. Dan saat mereka sudah berjalan agak jauh dari komplek mereka. Mereka
mendegar suara anjing, jadi mereka naik keatas atap untuk mengintip. Ntah kenapa
mereka malah manjat keatas atap seperti itu.
Sayangnya,
ternyata suara anjing yang mereka dengar bukan Mumu, melainkan anjing lain. Dan
disana ada tiga orang pria sedang melakukan sesuatu. Mereka bertiga lalu mulai mengobrol mengenai pria2 itu. Pria yang
ditengah bernama Luo Li dan mereka mempunyai pistol.
Lang
yang mendengar itu tidak percaya bahwa pria2 tersebut mempunyai pistol asli.
Zheng
membawa Lang ketempat pacarnya. Dengan penuh rasa penasaran Lang menatap dengan
serius, menunggu agar pacar Zheng yang sedang memasak ikan didapur segera
keluar. Tapi Zheng malah makin heran melihat sikap Lang itu,”Ayolah, itu hanya
ikan.” Katanya menyadarkan Lang.
Dan
akhirnya pacar Zheng pun selesai memasak dan keluar dari dalam dapur.
Tags:
Duckweed